Penerbit
Bung Hatta University Press Padang
2008
Prakata
Prakata
Wassalam
vii
Daftar Notasi
Daftar Notasi
Simbol
a
A
B
cv
cp
d
D
E
Eu
F
FB
FG
Fr
FR
g
G
h
L
M
M
P
Q
r
R
Re
r, , z
r, ,
S
SG
t
T
u
v
percepatan
luas permukaan
pusat berat
panas spesifik volume konstan
panas spesifik tekanan konstan
diameter
diameter
Modulus elastisitas
bilangan Euler
gaya
gaya berat
gaya apung
bilangan Froude
resultan gaya
gravitas
pusat apung
head, tinggi
panjang
massa
bilangan Mach
tekanan
kapasitas aliran
jari-jari
konstanta gas ideal
bilangan Reynolds
koordinat silindris
koordinat bola
rapat relatif
spesifik gravity
waktu, jarak deformasi
temperatur
profil kecepatan
kecepatan tangensial
ix
Daftar Notasi
V
kecepatan, volume
Vp
Vs
w
W
x,y,z
z
medan kecepatan
volume flow rate
volume parabola
volume silinder
kecepatan sudut
gaya berat
koordinat tegak lurus
ketinggian
V
o
Greek
berat spesifik
viskositas absolut
viskositas kinematik
volume spesifik
rapat massa zat
tegangan permukaan
tegangan geser
gradien
Daftar Gambar
Daftar Gambar
Gambar 1.1: Sifat zat padat dan fluida pada saat terkena gaya geser
Gambar 1.2: Ruang lingkup mekanika fluida
Gambar 1.3: Pasangan piston selinder
Gambar 1.4: Aliran fluida melalui pipa
Gambar 2.1: Deformasi dari elemen fluida
Gambar 2.2: Viskositas absolut untuk gas dan zat cair
Gambar 2.3: Viskositas kinematik untuk gas dan zat cair
Gambar 2.4: Hubungan antara tegangan geser dan gradien kecepatan
Gambar 2.5: Tegangan permukaan dalam bola
Gambar 2.6: Kapilaritas
Gambar 2.7: Gaya-gaya pada kapilaritas
Gambar 2.8: Tekanan atmosfir, terukur dan absolut
Gambar 2.9: Hubungan antara skala temperatur
Gambar 3.1:
xi
Daftar Gambar
Gambar 3.11: Percobaan Reynolds
Gambar 4.1: Elemen kecil fluida dan gaya-gaya tekanan dalam arah Y
Gambar 4.2: Koordinat untuk menentukan variasi tekanan pada fluida satatis
Gambar 4.3: Permukaan bidang tenggelam
Gambar 4.4: Permukaan bidang lengkung
Gambar 4.5: Sebuah benda di dalam cairan statis
Gambar 4.6: Benda terapung
Gambar 4.7: Stabilitas benda terendam
Gambar 4.8: Zat cair dalam tangki bergerak dengan kecepatan
Gambar 4.9: Elemen zat cair
Gambar 4.10: Silinder berotasi terhadap sumbu
Gambar 5.1: Tabung aliran
Gambar 5.2: Elemen fluida
Gambar 5.3: Tabung aliran
Gambar 5.4: Aliran pada nozel
Gambar 5.5: Gaya pada belokan dan perubahan diameter saluran
Gambar 5.6: Pancaran pada pelat tetap
Gambar 5.7: Pancaran air mengenai plat bergerak
Gambar 5.8: Pancaran pelat di sekeliling roda
Gambar 5.9: Pancaran roda pelat lengkung tetap
Gambar 5.10: Unsur fluida yang bergerak sepanjang garis aliran
Gambar 5.11: Tekanan pada fluida diam
Gambar 5.12: Pengaliran melalui orifis kecil
Gambar 5.13: Pengaliran melalui orifis besar
Gambar 5.14: Orifis kecil terendam
xii
Daftar Gambar
Gambar 5.15: Aliran antara dua tangki
Gambar 5.16: Venturi meter
Gambar 6.1: Metologi analisa dimensi
xiii
Daftar Tabel
Daftar Tabel
xv
Daftar Isi
Daftar Isi
Halaman
Prakata
Daftar Notasi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Isi
BAB
1
1.1
1.2
1.3
1.4
vii
ix
xi
xv
xvii
1
1
1
3
3
1.5
1.6
PENDAHULUAN
Defenisi Fluida
Ruang Lingkup Mekanika Fluida
Persamaan-Persamaan Dasar
Metoda Analisa
1.4.1
Pendekatan Dengan Sistem dan Volume
Atur
1.4.2
Pendekatan Diferensial dan Integral
1.4.3
Metoda Deskripsi
Dimensi dan Satuan
Soal Latihan
BAB
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
13
13
15
16
21
22
23
24
25
27
BAB
3
3.1
3.2
3.3
3.4
31
32
32
34
36
3
4
5
5
7
xvii
Daftar Isi
3.5
3.6
BAB
4
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
BAB
5
5.1
5.2
5.3
5.4
3.4.1
Tegangan Pada Satu Titik
3.4.2
Gaya Permukaan dan Gaya Badan
Deskripsi dan Klasifikasi Gerakan Fluida
3.5.1
Aliran Viscous dan Invisid
3.5.2
Aliran Laminar dan Turbulen
3.5.3
Aliran Termampatkan dan Tak
Termampatkan
Soal Latihan
37
39
39
40
42
STATIKA FLUIDA
Persamaan Dasar
Variasi Tekanan Fluida Statis
4.2.1
Fluida Incompressibel
4.2.2
Fluida Compressibel
Gaya Hidrostatis Pada Permukaan Di Dalam
Fluida
4.3.1
Gaya Hidrostatis Bidang Datar
4.3.2
Gaya Hidrostatis Bidang Lengkung
4.3.3
Gaya Bouyansi dan Stabilitas
Zat Cair Dalam Kesetimbangan Relatif
Zat Cair Dalam Silinder Berotasi
Soal Latihan
51
51
54
55
55
75
75
78
80
81
43
44
56
56
58
59
62
65
69
82
86
90
91
96
98
xviii
Daftar Isi
BAB
6
6.1
6.2
6.3
6.4
6.5
6.6
6.7
101
101
102
103
105
105
105
106
107
107
108
108
108
109
110
Referensi
122
xix
Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat pertama mempelajari Mekanika Fluida, maka akan timbul beberapa
pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan Mekanika Fluida ?
2. Mengapa kita harus mempelajarinya ?
3. Mengapa kita ingin mempelajarinya ?
4. Bagaimana hubungannya dengan ilmu-ilmu yang pernah kita pelajari
maupun kaitannya dengan kenyataan-kenyataan yang kita hadapi
sehari-sehari ?
1.1.
Defenisi Fluida
Fluida adalah zat atau subsistem yang akan mengalami deformasi secara
berkesinambungan kalau terkena gaya geser (gaya tangensial) walaupun gaya
tersebut kecil sekalipun. Sifat ini tentu sangat berbeda dengan sifat zat padat,
jika terkena gaya geser akan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk tetapi
tidak berkesinambungan.
t1
F
F
to
t2
t2 > t1 > to
( Padat )
( Fluida )
Gambar 1.1: Sifat zat padat dan fluida pada saat terkena gaya geser
1.2.
Dengan menghayati mekanika fluida berarti kita dapat mengetahui prinsipprinsip ataupun konsep-konsep dasar yang bisa dipergunakan untuk
menganalisis maupun mendesain suatu mesin maupun peralatan lainnya yang
memakai fluida sebagai medium kerjanya. Beberapa contoh dibawah ini akan
mempelajari maksud uraian diatas dan akan terjawab dengan mempelajari
mekanika fluida :
Pendahuluan
1.
2.
3.
4.
Mekanika fluida adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat fluida
baik dalam keadaan diam maupun bergerak. Adapun ruang lingkup mekanika
fluida dapat diperhatikan seperti pada Gambar 1.2 :
Mekanika Fluida
Kinematika Fluida
Statika Fluida
Dinamika Fluida
Pendahuluan
Contoh : lintasan, kecepatan dan percepatan, dan lain-lain yang ada
hubungannya dengan waktu.
Dinamika Fluida :
Suatu studi tentang gerak partikel zat cair karena adanya gaya-gaya luar yang
yang bekerja padanya. Contoh : aliran melalui pipa dan saluran terbuka,
pembangkit tenaga mekanis (turbin air, turbin uap, turbin gas, pompa hidrolis,
kompresor, gerak pesawat, dan lain-lain).
1.3.
Persamaan-Persamaan Dasar
Metoda Analisa
Untuk memecahkan masalah dalam mekanika fluida, maka kita harus terlebih
dahulu menentukan sistem yang akan dianalisa. Istilah sistem pada
termodinamika dikenal dengan sistem tertutup dan sistem terbuka. Dalam
materi ini kita akan menggunakan istilah sistem dan volume atur (control
volume).
1.4.1.
Sistem adalah sejumlah massa yang tetap dan teridentifikasikan, batas sistem
membatasi sistem dari sekelilingnya (lingkungannya). Batas sistem bisa tetap
ataupun berubah-ubah atau tidak tetap tetapi tidak ada massa yang
melintasinya.
Seperti pada Gambar 1.3 menunjukkan bahwa gas yang ada di dalam selinder
dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Batas sistem dapat bergerak ataupun
diam tergantung dari bergerak atau tidaknya piston.
Pendahuluan
Piston
Control surface
Pendahuluan
Kalau kita mempergunakan pendekatan diferensial dalam memecahkan
problem-problem gerakan fluida, maka kita akan dapatkan sifat-sifat detail dari
pada aliran. Sering sekali kita hanya perlu mendapatkan sifat-sifat global dari
aliran dan tidak perlu mendapatkan sifat-sifat detailnya.
Untuk itu kita dapat mempergunakan formulasi integral dalam pemecahan
permasalahannya yang berarti pemecahannya adalah dengan pendekatan
sistem dan volume atur.
1.4.3.
Metoda Deskripsi
Bila kita dapat dengan mudah mengikuti jejak gerakan dari satu massa yang
sudah teridentifikasikan maka kita dapat menggunakan metoda deskripsi
mengikuti partikel fluida tersebut. Pada metoda ini dapat dilakukan dengan
mempergunakan metoda Lagrange dan Euler.
Metoda Lagrange :
Apa yang terjadi pada partikel fluida dengan identitas tetap selama waktu
tertentu atau sejumlah massa yang kecil, yang memenuhi anggapan kontinum.
Misal : bagaimana lintasan, kecepatan dan percepatan.
Metoda Euler :
Mengetahui apa yang terjadi pada suatu titik di dalam ruang yang diisi fluida
dan berapa kecepatannya, percepatannya, dan seterusnya pada titik yang
berbeda tempat dalam ruang.
Walaupun dengan metoda analisa Lagrange teridentifikasi, maka akan lebih
mudah jika menggunakan metoda Euler. Dengan metoda Euler menyatakan
sifat dari aliran sebagai fungsi dari koordinat ruang dan waktu.
1.5.
Pendahuluan
Tabel 1.1. Sistem satuan International dan British
Besaran
Panjang
Massa
Waktu
Gaya
Temperatur
Lambang
L
M
T
F
T
SI
m
Kg
Sec
N
o
K
British
Ft
Slug
Sec
Lbf
o
R
Dari sistem satuan dasar diatas dapat diperhatikan faktor konversi satuan SI ke
British, seperti berikut :
Panjang :
1 m = 39.37 inci = 3.281 Ft
1 inci = 2.54 cm
1 km = 0.61 mil
1 mil = 5280 Ft = 1.609 km
1 Ft = 12 inci = 0.3048 m = 30.48 cm
Volume :
1 liter = 1000 cm3 = 3,531 10-2 Ft3 = 10-3 m3
1 Ft3 = 2,832 x 10-2 m3 = 7.48 galon
1 galon = 231 in3 = 3.786 liter
Tekanan :
1 Pa = 1 N/m2
1 atm = 1.013 105 Pa = 14.70 lb/in2
1 lb/in2 = 6895 Pa
1 bar = 105 Pa = 14.5 lb/in2
Gaya :
1 N = 0.2448 lbf = 105 dyne
1 lbf = 4.448 N
1 dyne = 10-5 N = 2.248 106 lbf
1 ton = 2000 lb = 1000 kg
Pendahuluan
Massa :
1 kg = 103 gram = 6.85 10-2 slug
1 slug = 14.59 kg
Daya :
1 Hp = 550 Ft.lb/sec = 0.746 kw
1 w = 1 J/sec = 0.738 Ft.lb/sec
1 Ft.lb/sec = 1.356 w
Viskositas Kinematik :
Ft 2 /sec (9.29 10-2) = m2/sec
In2/sec (6.45 10-4) = m2/sec
Stoke 10-4 = m2/sec
100 cSt = 1 stoke
m2/sec 10.764 = Ft2/sec
Viskositas Dinamik :
Lb.sec/Ft2 47.88 = Pa.sec
Lb.sec/in2 6895 = Pa.sec
Poise 10 = Pa.sec
100 cp = 1 Poise
cp 10-3 = Pa.sec
cp 2.09 10-5 = Lb.sec/Ft2
1.6.
Soal Latihan
Soal 1
Sebuah bola dilempar tegak lurus ke atas dengan kecepatan mula-mula 30
m/sec. Dengan mengabaikan tekanan udara, tentukan tinggi maksimal yang
dapat dicapai bola dan waktu yang dibutuhkan untuk ketinggian maksimal
tersebut.
Diketahui :
Sebuah bola dilempar vertikal ke atas pada saat t = 0, x = 0, V = uo . i = 30
m/sec x I dan tekanan udara diabaikan.
Pendahuluan
V
Hitung :
1. Tinggi maksimal yang dapat dicapai bola.
2. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggi maksimal tersebut.
Penyelesaian :
F m.a
F m.a
x
ax
d x
dt 2
u=
dx
dt
m.a x
- W = - m.g = m.ax
=m.
V=ui
d 2x
dt 2
Jadi :
d 2x
=-g
dt 2
W = - m.g i
dx dx
dx
g.t atau :
= u0 g . t
dt t dt t 0
dt
Integralkan sekali lagi terhadap waktu antara 0 dan t, kita dapatkan :
x xo = uo . t .g.t2
atau : x = uo . t .g.t2
Pendahuluan
Ketinggian maksimum bisa dicapai bila : u =
Jadi :
dx
=0
dt
dx
= 0 = uo . t g . t
dt
Jadi xmx
uo
g
u
u
u
= uo o - . g ( o )2 = . o
g
g
g
xmx
2
2
= . (30)2. m x sec
sec 2 9.81.m
= 45.9 m
Komentar :
Contoh soal 1 ini dimaksudkan untuk mengingat tentang penggunaan metode
deskripsi dalam persoalan mekanika partikel. Ingat disini bahwa kecepatan u
adalah fungsi waktu dalam metode deskripsi ini.
Soal 2
Rapat massa zat (Density) air raksa diketahui 26.3 slug/ft3. Hitung berat
spesifik didalam satuan lbf/ft3 di bumi dan di bulan (percepatan gravitasi di
bulan 5.47 ft/sec2) dan volume spesifik dalam satuan m3/kg dan gravitasi
spesifik dari pada air raksa.
Diketahui : Density air raksa Hg = 26.3 slug/ft3 dan percepatan gravitasi di
bulan = 5.47 ft/sec2.
Pendahuluan
Hitung :
a. Berat spesifik air raksa Hg (lbf/ft3) di bumi dan di bulan
b. Volume spesifik v (m3/kg)
c. Spesifik gravity (SG)
Penyelesaian :
Perhatikan terlebih dahulu defenisi-defenisi yang ada untuk menyelesaikan
persoalan tersebut diatas :
Berat spesifik
: berat .g
volume
1
Volume spesifik
: v
Spesifik gravity
: SG =
H O
2
slug
.32.2 ft/sec 2 . lbf.sec 2 / slug . ft
ft 3
847 lbf/ft 3
(ingat :1 lbf 1 slug . ft/sec 2 )
= 7.37 . 10 5 m3/kg
10
Pendahuluan
c. Spesifik gravity :
3
SG = 26.3 slug . ft
= 13.6
3
ft 1.94 slug
H O
2
Catatan :
Massa tidak tergantung dari akselerasi gravitasi dan oleh karenanya :
Vbumi = Vbulan
SGbumi = SGbulan
Soal 3
Diketahui
Hitung
inch (psi)
Penyelesaian :
1 Pa = 1 N/m2
2
1 Pa = 1 N . kg.m . lbm . slug . lbf.sec . 0.0254 m . ft
inch
12 inch
m 2 N.sec 2 0.454 kg 32.2 lbm slug.ft
= 1.45 10 4 lbf/in2
1 Pa = 1.45 10 4 lbf/in2 atau 1 lbf/in2 = 6.89 kPa
11
Referensi
Referensi
1. Fox, Robert W., 1985, Introduction to Fluid Mechanics , John Wiley &
Sons, New York.
2. Gerhart, Philip M., 1985, Fundamental of Fluid Mechanics , Addison
Wesley.
3. Granet, Irving, 1996, Fluid Mechanics , Prentice Hall, Englewood Clift,
New Jersey.
4. Never, Noel de, 1991, Fluid Mechanics for Chemical Engineers ,
McGraw-Hill, New York.
5. Massey, B.S., 1989, Mechanics of Fluids , English Language Book
Society, London.
6. Shames, Irving H., 1982, Mechanics of Fluid , McGraw-Hill, New York.
7. Street, Robert L., 1996, Elementary Fluid Mechanics , John Wiley &
Sons, New York.
122
Tentang Penulis