134.633
133.3
135.966
22.5
11.4
8.3
0.68
0.6733
16
0.69
0.982
0.66%
meter
meter
meter
meter
meter
meter
knots
8.23104
m/s
Container Carriers
=
=
1.025 ton/m^3
1025 kg/m^3
0.9844
L/V^1/3
5
5.278
5.5
10^3CR
1.23
1.1188
1.03
103 C
LCB
Dari diagram 5.516 di buku Harvald hal 130 diperoleh nilai faktor nya
(103Cr/LCB)|LCB|
Adapun Koreksi LCB yaitu :
= 0.000224
10 C
R3
= 10 Cr2
Standart
103 C
LCB
LCB
= 1.152759
CR3= 0.001153
d
7 Tahanan Tambahan
Nilai Diplacement Kapal =
17523.6 ton
0.14
17523.6032387
100000
0.0005
0
CA=
0.0005
8 Tahanan Udara
Karena data mengenai angin dalam perancangan kapal tidak diketahui
maka disarankan untuk mengoreksi koef. tahanan udara (HARVALD 5.5.26 hal 132)
CAA=
0.00007
9 Tahanan Kemudi
berdasarkan HARVALD 5.5.27 hal. 132
koreksi untuk tahanan kemudi mungkin sekitar :
CAS=
0.00004
Dalam hal ini tahanan total masih dalam pelayaran percobaan, untuk kondisi
rata-rata pelayaran dinas harus diberikan kelonggaran tambahan pada tahanan
dan daya efektif. Kelonggaran rata-rata untuk pelayaran dinas disebut sea
margin/service margin. Sea marginnya adalah sebesar 20%.
Rt (dinas) = (1+20%)*RT
= 552.812 kN
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Perhitungan Daya Engine Kapal
1 Menghitung EHP
Daya Efektif atau EHP adalah daya yang diperlukan untuk menggerakkan
kapal di air atau untuk menarik kapal dengan kecepatan v. Perhitungan
daya efektif kapal (EHP) menurut buku HARVARD,TAHANAN DAN PROPULSI
KAPAL, 6.2.1 hal. 135 sebagai berikut :
EHP= Rt Dinas x Vs
= 552,812 x 8,23104
= 4550.217 kW
= 6099.487 HP
1 HP =
0.746 kW
2 Menghitung DHP
Adalah daya yang diserap oleh propeller dari sistem perporosan atau daya
yang dihantarkan oleh sistem perporosan ke propeller untuk diubah
menjadi daya dorong (thrust ).
DHP = EHP/Pc
Dimana, Pc = H x rr x o
a. Effisiensi lambung ( H )
H = (1-t)/(1-w)
Menghitung Wake Friction (w)
Wake friction atau arus ikut merupakan perbandingan antara
kecepatan kapal dengan kecepatan air yang menuju ke
propeller. Dengan menggunakan rumus yang diberikan oleh
Taylor ,maka didapat :
w= 0,5Cb-0,05
= (0,5 x 0,68 ) - 0,05
=
0.29
Menghitung Thrust Deduction Factor (t)
Nilai t dapat dicari dari nilai w yang telah diketahui yaitu
t= k.w
nilai k antara 0,7-0,9 dan diambil 0,9
= 0,9 x 0,29
k=
0.9
=
0.261
maka, H =
(1-t)/(1-w)
= (1-0,261)/(1-0,29)
= 1.040845
1.1
55%
0.55
7225.879 kW
3 Menghitung SHP
Untuk kapal yang kamar mesinnya terletak di bagian belakang akan
mengalami losses sebesar 2%, sedangkan pada kapal yang kamar
mesinnya pada daerah midship kapal mengalami losses sebesar 3%.
(Principal of Naval Architecture hal 131). Pada perencanaan ini, kamar
mesin terletak dibagian belakang, sehingga losses yang terjadi hanya 2%
SHP= DHP/sb
= 9415,092/0,98
= 9883.841 HP
4 Menghitung daya yang diperlukan (BHP)
Karena tidak menggunakan gearbox maka nilai G = 1
BHP scr= SHP/ G
= 9607,237/0,98
= 10085.55 HP
maka BHP mcr bernilai :
BHP mcr = BHP/1
= 7523.822 kW
= 7523.822 kW
= 10085.55 HP
No.
1 Jenis
2 Daya
3 Dimensi
4 Berat
5 RPM
6 SFOC
7 Avaibility R/G
8 Jenis Bahan Bakar
9 Sistem Bahan Bakar
10 Sistem Penunjang
Merk Engine
MAN B&W
Warstsila
8S42MC7
RT-Flex40
8640 kW
7945
p= 7705
p= 7150
l= 3490
l= 2590
t= 10293
t= 7760
153 ton
136 rpm
146
177 g/kWh
175 g/kWh
-
Mak
9M43C
9000 kWh
p= 10528
l= 2878
t= 6148
127 ton
514 rpm
176 g/kWh
Ada
MDO dan HFO
gearbox
reintjes
WAF7740
max
2.929
7909 kW
750 Rpm
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
LAWU MGT
CONTAINER CARRIER
133.3
m
135.966 m
22.5
m
8.3
m
11.4
m
16
Knots
0.68
0.6733
0.69
0.982
0.66%
9.81
m/s2
1.025
ton/m3
0.001
ton/m3
Surabaya-Singapura
1011 (nauctical mile)
7 hari
8.23 m/s
1 Jarak Gading
a.
Jarak gading di belakang sterntube bulkhead dan di depan collision bulkhead diatur dalam Biro
Klasifikasi Indonesia Vol II tahun 2009 Section 9 disebutkan bahwa jarak gading di belakang
sterntube bulkhead dan di depan collision bulkhead tidak boleh lebih dari 600 mm
b.
=
=
diambil
Lpp/500+0,48 (m)
0.7466 m
0.7 m
2 Sekat (Bulkhead)
a.
b.
Sterntube Bulkhead
Diambil
3 jarak gading
Sehingga, Sterntube bulkhead terletak pada gading kedengan jarak
4.8 m
dari AP
Engine room bulkhead
Panjang engine room bulkhead berkisar 17%-20% Lpp diukur dari AP
Menentukan letak sekat kamar mesin dari AP :
17%Lpp
20%Lpp
22.661 26.66
Letak sekat kamar mesin dari Sterntube Bulkhead :
22,661-4,8 26,66-4,8
17.861 21.86
m
25.5
31.2
jarak gading
diambil
29 jarak gading atau
20.3
m
Letak sekat kamar mesin dari sterntube bulkhead adalah
29 jarak gading atau
20.3
m
25.1
Collision Bulkhead
Letak collision bulkhead antara 0,05-0,08 dari LC
*note :
HC
=
0,85H
=
9.69 m
LppHC
=
134.05
m
LwlHc X 0,96
=
131.8464 m
37
0.08
10.724
134.05
Lc
m
*note : FP bukan merupakan gading sehingga acuan yang digunakan adalah sekat kamar
mesin
Letak sekat kamar mesin dari AP adalah
25.1
m
Letak sekat kamar mesin dari FP adalah
108.2
m
Sehingga letak collision bulkhead dari sekat kamar mesin yaitu antara
108,2-6,075
108,2-10,724
101.4975
97.476 m
atau :
144.99643
139.25143 Jarak Gading
diambil
144
jarak gading atau
100.8
m
dari sekat kamar mesin
Letak Collision bulkhead dari AP adalah
181
jarak gading atau
125.9
m
Letak Collision bulkhead dari FP adalah
7.4
m
Jadi Collision Bulkhead terletak pada gading ke-
3 Double Bottom
a.
=
=
350 + (45 x B)
1362.5 mm
1400
mm
181
5 Perencanaan sekat
Direncanakan terdapat 6 sekat kedap, meliputi:
Sekat tubrukan (Collision Bulkhead)
1 buah
Sekat tabung poros (Sterntube Bulkhead)
1 buah
Sekat depan kamar mesin (Engine Room Bulkhead)
1 buah
Sekat ruang muat
3 buah
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
LAWU MGT
CONTAINER CARRIER
133.3
m
135.966 m
22.5
m
8.3
m
11.4
m
16
Knots
0.68
0.6733
0.69
0.982
0.66%
9.81
m/s2
1.025
ton/m3
0.001
ton/m3
Surabaya-Singapura
1011 (nauctical mile)
7 hari
8.23 m/s
17096.198 m3
=
=
f/2
1.55
Luas permukaan setiap WL diketahui dengan cara melihat hatch area pada AutoCAD
Sehingga di dapat :
Waterline
8,3 m
9,85 m
11,4 m
Volume
Luasan (A)
2727.588
2497.2014
2364.919
=
=
1/3 x h x (A x Fs)
1/3 x 1,55 x 15081,31
7792.0115 m3
A x FS
2727.588
9988.8056
2364.919
15081.313
Poop deck
Boat deck
Bridge deck
Navigation
deck
P (panjang)
l (lebar)
t (tinggi)
14
12
2.8
12
12
2.8
12
12
2.8
12
12
2.8
Luasan (m2)
518.5878
168
144
144
144
Volume (m )
1555.7634
470.4
403.2
Total Volume
403.2
403.2
Dari perhitungan diatas makan volume total kapal dapat dicari dengan cara menjumlahkan s
perhitungan volume diatas.
V total
V1 + V2 + V3
28343.363 m3
Kemudian untuk menentukan besar nilai Gross Tonnage mengacu pada Regulation 3 dari Ann
dalam International Convention of Tonnage Measurement of Ships, 1969 sebagai berikut :
Rumus :
GT
ket : K1
V
K1 x V
=
=
28343.363 m3
=
=
=
=
=
=
K1 x V
Sehingga :
K1
GT
0.29
0,29 x 28343,36
8192.6216
8193
tonase
Mengacu kepada Surat Keputusan Menteri No. 70 Tahun 1998 (KM. 70), jumlah Crew/ABK seb
berikut :
Deck Department
Susunan ABK
Nahkoda (Master)
Mualim I (Chief Mate)
Mualim II
Operator Radio
Serang
Juru Mudi
Kelasi
Koki
Pelayan
Jumlah
1
1
1
1
1
3
2
1
1
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
Engine Department
Susunan ABK
Kepala Kamar Mesin
Masinis II
Mualim II
Mandor Mesin
Juru Minyak (Oiler)
Pembantu Kamar Mesin
Electican
Forecastle
deck
3
73.13
219.39
3455.1534
epartment
an ABK
Mesin
Oiler)
mar Mesin
Jumlah
1
1
1
1
3
1
1
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
LAWU MGT
CONTAINER CARRIER
133.3
m
135.966 m
22.5
m
8.3
m
11.4
m
16
Knots
0.68
0.6733
0.69
0.982
0.66%
9.81
m/s2
1.025
ton/m3
0.001
ton/m3
Surabaya-Singapura
1011 (nauctical mile)
7 hari
8.23 m/s
m2
Ket :
C1
C2
C3
C4
L = 96% x Lwl
T
=
=
130.52736 m
8.3
m
17.063189 m2
17.1
m2
17.1
m2
Mengacu pada Van Lamerens "Resistance, propulsion and steering of ship" untuk daun kemu
menggunakan single propeller memiliki luasan di depan sumbu poros daun kemudi tidak leb
23% A
Sehingga besar A' (A didepan rudder stock) adalah :
A'
A'
3.9245335 m2
23% A
b
c
1,8 =
A=bxc
b = 1,8c
1,8 c x c
3.079
5.5420
A2
A1f
35% A'
1.374
m2
A2f
65% A'
2.551
m2
A1
7.158
m2
A2
5.981
m2
C1
2.5832
C2
2.1583
Berdasarkan BKI Vol II 2014 Section 14 memberikan rumus yang digunakan untuk menghitun
pada daun kemudi sebagai berikut :
K1, K2, K3, dan Kt adalah koefisien-koefisien yang harus ada dalam perhitungan. Didapat dar
Vol. II 2014 sebagai berikut penjelasannya :
K1
( + 2 )/3
K1
1.27
K2
1.1
K3
=
=
17.1
1.8
m2
=
1
( karena kemudi terletak dibagian belakang propeller )
Kt
=
1
( Jika tidak diketahui bernilai 1 menurut ketetntuan BKI )
Tabel 14.1 - Coefficient K2 (BKI 14. B. 2)
Karena yang digunakan adalah semi spade rudder, maka harus dicari distribusi gaya pada lu
dan A2 sebagai berikut :
1. Gaya luasan A1
Cr1
=
=
Cr x A1/A
89179.085 N
89.179085 kN
74.510773 kN
2. Gaya luasan A2
Cr2
Cr x A2/A
=
=
74510.773 N
Mengacu pada BKI 2014 Vol. II Section 14 mengenai rudder stock perhitungan sebagai beriku
Rudder torque
QR
CR x r
=
65.45
kNm
QR1
CR1 x r1
29.386
kNm
QR2
CR2 x r2
-16.923
kNm
r
r1
c(-kb)
0.308
c1( -kb1 )
0.330
r2
c2( -kb2)
-0.227
kb
Af/A
0.230
kb1
A1f/A1
0.192
kb2
A2f/A2
0.427
c1
A1/b1
2.39
c2
A2/b2
2.35
0.33
65452.298 Nm
=
11948.721 Nm
0.1826
11.949
st 60 , Rm = 60 kg/mm2 = 600 N
Rumus diameter =
Dt 4,23 QR k r
Dt
146.4
mm
Sebelum kita menghitung daya yang dibutuhkan steering gear harus menghitung daya yang
dibutuhkan untuk memutar tongkat daun kemudi berdasarkan buku " Marine Auxiliary Machi
and System " oleh M. Khetagurov.
Nrs
Q R rs
75
dimana :
rs
180
rs
0.044
Sehingga :
Nrs
=
38.059
HP
Daya yang dibutuhkan steering gear agar apat menggerakkan daun kemudi adalah sebagai
N ST
N rs
SG
dimana :
SG =
=
=
=
50.745732 HP
37.856316 KW
2. Perhitungan Jangkar
Dalam memilih jangkar dilakukan perhitungan terhadap nilai Z atau biasa dikenal dengan eq
number dengan formula sesuai dengan aturan BKI 2014 Vol. II section 18 sebagai berikut :
Dimana :
D
:
h
:
:
h' :
Dimana :
D
a
h'
h
=
=
=
=
=
=
=
Diplacement
Lwl x B x T x Cb x
17523.603 ton
3m
18 m
a + h'
21
m
A
=
781.0838 m2
Sehingga, Equipment number nya :
Z
=
1697.7642
a. Jangkar
Jumlah
:
Berat
:
Tipe
:
b. Rantai
Panjang
Diameter
Tipe
3 (1 cadangan)
5250 kg
Stockless Anchor
jangkar
:
577.5
m
:
56
mm
:
Stud Link Chain Cables
c. Tali tambat
Panjang
Jumlah
Beban putus
:
:
:
d. Tali tarik
Panjang
Beban putus
:
:
3. Chain Locker
Berdasarkan rules BKI 20014 Vol II Sec. 18, telah ditentukan syarat volume 2 chain locker tan
box sebagai berikut :
dimana :
Sehingga :
19.92144 m3
Density material
7750
w
fh
:
:
=
=
1025
1.35
Sehingga :
Tcl
=
28317.453 kg
=
=
=
=
68.4
100
277794.21 N
277.79421 kN
5. Capstan
da di BKI )
akang propeller )
ut ketetntuan BKI )
kNm
420 N/mm2
0.65
kemudi sebesar 35 o
kemudi 28 detik
190 m
5 buah
350 kg
220 m
1025 kN
gai berikut :
kg
mm
kg
m
kg/m3
kg/m3
1500 Rpm
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
LAWU MGT
CONTAINER CARRIER
133.3
m
135.966 m
22.5
m
8.3
m
11.4
m
16
Knots
0.68
0.6733
0.69
0.982
0.66%
9.81
m/s2
1.025
ton/m3
0.001
ton/m3
Surabaya-Singapura
1011 (nauctical mile)
7 hari
8.23 m/s
SFOC
tc
Vs
C
=
=
=
=
=
7945
175
168
16
1.5
kW
gr/kWh
hours
knot
(Berkisar antara 1,3 ~ 1,5)
HFO
0.991
ton/m3
Sehingga :
WHFO
V(WHFO)
=
=
=
350.3745 ton
WHFO / HFO
331,8006 / 0,991
=
353.55651 m3
Karena perencanaan tangki bahan bakar akan diletakkan di double bottom maka untuk kapa
tangki diberi penambahan 4% untuk ekspansi panas.
VHFO
104% x V(WHFO)
367.69877 m3
=
=
0,2 x 331,8006
66.571155 ton
WMDO / MDO
66,36011 / 0,88
=
75.64904 m3
Karena perencanaan tangki bahan bakar akan diletakkan di double bottom maka untuk kapa
tangki diberi penambahan 4% untuk ekspansi panas.
VMDO
=
=
104% x V(WMDO)
78.675001 m3
104% x 75,40922
3. Lubricating Oil
WLO
Dimana :
BHPSCR
SLOC
tc
Vs
C
=
=
=
=
=
7945
0.7
168
16
1.5
kW
gr/kWh
hours
knot
(Berkisar antara 1,3 ~ 1,5)
HFO
0.89
ton/m3
Sehingga :
WLO
V(WLO)
=
=
=
1.401498 ton
WLO / LO
0,948002 / 0,89
=
1.5747169 m3
Karena perencanaan tangki bahan bakar akan diletakkan di double bottom maka untuk kapa
tangki diberi penambahan 4% untuk ekspansi panas.
VLO
=
=
104% x V(WLO)
1.6377055 m3
104% x 1,06517
21 orang
:
:
:
7 hari
16 knot
10 kg/org/hari
tc x t x Cfwd
21 x 7 x 0,01
1.47
ton
0.08
ton/hari
0.003
ton/org/hari
Dimana :
BHPSCR
:
tc
:
Vs
:
c
:
Sehingga :
Wfwj
=
BHPSCR x tc x c x 10-6
7945
168
16
5
6.6738
kW
Jam
Knot
kg/kW/hr
ton
=
=
=
20% x Wfwj
20% x 6,320011
1.33476 ton
Wfw / fw
dimana fw
=
21.67956 m3
Karena ada ekspansi panas maka tangki direncanakan sebesar
104% x V(Wfw)
Vfw
=
=
104%
22.546742 m3
=
Lwl x B x T x Cbwl x
=
17523.603 ton
Wballast
=
=
V(Wballast) =
=
15% x
1752.3603 ton
Wballast / air laut
1709.6198 m3
104% x 2564,43
1778.0046 m3
Wprov
104%
dimana :
=
=
75 x 21 x 10-3
1.575
ton
=
=
C x n x tc x 10-3
0.735
ton
dimana :
C
=
=
3,5 - 5 kg orang/hari
5 kg
t kebutuhan HFO
0.01 ton/org/hari
ton/m3
104%
10%
104%
:
:
5 - 5 kg orang/hari
21 orang
75 kg
:
:
:
:
133.3
22.5
8.3
11.4
m
m
m
m
14.09
l2
29.35
h1
h2
:
:
:
:
2.8
0.68
Cb
maka :
E
:
E
=
Berat baja kapal (Wsi)
ton
W = K . E1,36
(Practical Ship Design, 1998)
Dimana nilai K diperoleh dari tabel berikut :
Sehingga :
Wsi
=
=
K . E1,36
3402.3217 ton
dimana K :
0.036
(Container ships)
Perhitungan berat baja diatas pada kondisi Cb sarat muatan penuh sehingga perlu dilakukan
nilai Cb pada saat kondisi H
Cb'
=
=
Cb + (1 - Cb)(0,8H - T) / 3T
0.6905382
Sehingga :
WS
Wsi [1 + 0,05 (Cb' - 0,7)]
=
=
3400.7121 ton
Untuk menghitung Outfit Weight Calculation dapat dilakukan dengan menggunakan tab
diatas, sumbu X menunjukan Lpp kapal kemudian kita potongkan dengan grafik tipe ka
kemudian perpotongannya di tarik garis ke kiri, sehingga kita mendapatkan nilai W O/LB
WO
=
=
(WO/(LB)) x Lpp x B
944.76375 ton
Sehingga :
Wd
=
344.5115 ton
4. Weight of Reminder
Berdasarkan buku "Practical Ship Design" hal 110 Persamaan 4.10 bahwa weight of reminder
dirumuskan sebagai berikut :
Wr
K x MCR0,70
dimana nilai K :
=
=
0,72 x 7945
386.72142 ton
0.72
0,70
K x MCR0,78
0,72 x 79450,78
793.24207 ton
LWT =
=
WS + WO + Wd + Wr + Wmt
LWT(total)
=
=
5869.9508 ton
102% x LWT
5987.3499 ton
Perhitungan DWT
DWT =
- LWT
=
11536.253 ton
dimana :
17523.603 ton
Perhitungan Payload
DWT - Wtotal
Payload
=
Dimana Wtotal meliputi berat dari bahan bakar (HFO dan MDO), berat minyak pelumas (LO),
air tawar, berat air ballast, serta crew dan provisionnnya.
Parameter
WHFO
Berat (ton)
WMDO
66.571155
WLO
1.401498
350.3745
WFWtotal
21.67956
Wcrew
1.575
Wprov
0.735
Wtotal
442.33671 ton
Sehingga :
Payload
=
=
DWT - Wtotal
11093.917 ton
Dengan merujuk pada berat dan dimensi container maka berat container direncanakan mem
berat maksimal 17 ton untuk satu container.
Sehingga kapal mampu mengangkut :
Jumlah TEUs
=
652.58333 TEUs
=
ayload
75 (l2 . h2)
(Container ships)
Design, 1998)
A (luasan)
20.0426
30.5323
34.421
Fs
1
4
1
=
A x Fs
20.0426
122.1292
34.421
176.5928
0.7
m
82.409973 m3
Volume perhitungan :
78.675001 m3
A (luasan)
110.4119
137.7905
147.6029
Fs
1
4
1
=
A x Fs
110.4119
551.162
147.6029
809.1768
0.7
m
377.61584 m3
367.69877 m3
A (luasan)
136.0763
165.2197
174.2857
Fs
1
4
1
=
A x Fs
136.0763
660.8788
174.2857
971.2408
0.7
m
453.24571 m3
A (luasan)
130.1975
158.6139
167.552
Fs
1
4
1
=
A x Fs
130.1975
634.4556
167.552
932.2051
0.7
m
435.02905 m3
A (luasan)
126.9701
154.2317
162.4314
Fs
1
4
1
=
A x Fs
126.9701
616.9268
162.4314
906.3283
0.7
m
422.95321 m3
A (luasan)
81.2108
Fs
1
A x Fs
81.2108
0.7
1.4
115.3763
122.4008
4
1
=
461.5052
122.4008
665.1168
0.7
m
310.38784 m3
A (luasan)
14.7649
46.0825
52.7997
Fs
1
4
1
=
A x Fs
14.7649
184.33
52.7997
251.8946
0.7
m
117.55081 m3
1739.1666 m3
1778.0046 m3
a double bottom