DK 1 Kel 5 (2003)
DK 1 Kel 5 (2003)
Nama mahasiswa
Tempat Praktik
NIM
Tanggal Praktik
A. Identitas Klien
Nama
: An. Nia
No. Register
Usia
: 4 tahun
Tanggal Masuk
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tanggal Pengkajian
Alamat
: Kesamben
Sumber Informasi
Nama Orang Tua : Tn. Yoni (30 tahun) dan Ny. Ayut (25 tahun)
Pekerjaan
: Pekerja Swasta / Ibu Rumah Tangga
Pendidikan
: STM / SMA
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
:
: 1 Des 2013
: 3 Des 2013
: Ibu Klien
30
2
5
4
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Umur
H. Lingkungan Rumah
1. Kebersihan
2.
3.
4.
5.
rutin membersihkan.
Bahaya Kecelakaan
Polusi
Ventilasi
Pencahayaan
I.
Pola Aktifitas
Jenis
Makan/minum
Mandi
Berpakaian
Toileting
Mobilitas ditempat tidur
Berpindah dan berjalan
Rumah
sendiri
sendiri
sendiri
Rumah Sakit
dibantu
Diseka oleh ibu klien
Dibantu
J. Pola Nutrisi
Jenis
Jenis Makanan
Frekuensi Makan
Porsi
yang
Dihabiskan
Komposisi Menu
Pantangan
Rumah
Rumah Sakit
3 4 tahun
habis 1 porsi
Nafsu Makan
Jenis Minuman
Frekuensi Minum
Jumlah minuman
Air putih
Sering
9 gelas
serat
Menurun
Air putih
Jarang
5 gelas
K. Pola Eliminasi
1. BAB
Jenis
Frekuensi
Konsistensi
Warna/Bau
Kesulitan
Upaya Menangani
Rumah Sakit
5x/hari
Cair
Kering / khas / berlendir
Rumah Sakit
5x/hari
2. BAK
Jenis
Frekuensi
Konsistensi
Warna/Bau
Kesulitan
Upaya Menangani
L. Pola Istirahat Tidur
1. Tidur Siang
Jenis
Lama Tidur
Kenyamanan
Setelah
Rumah
1 jam
Nyaman
Rumah Sakit
Jarang
Tidur
2. Tidur Malam
Jenis
Lama Tidur
Kenyamanan
Tidur
Kebiasaan
Setelah
Rumah
8 jam (21.00 05.00)
Nyaman
Sebelum
Tidur
Rumah Sakit
Sering terbangun
Kesulitan
Upaya Menangani
M. Pola Kebersihan Diri
Jenis
Mandi
Frekuensi
Menggunakan Sabun
Keramas
Frekuensi
Penggunaan Shampoo
Menggosok Gigi
Frekuensi
Penggunaan Pasta Gigi
Frekuensi Ganti Baju
Frekuensi Memotong Kuku
Rumah
Rumah Sakit
2x/hari
Iya
Jarang
Setiap 2 3 hari
(belum keramas)
4. Peran
:
5. Identitas diri :
P. Pola Peran dan Hubungan
1. Peran dalam keluarga
: Anak
2. System pendukung keluarga : Orangtua
3. Kesulitan dalam keluarga
:
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan anak di
rumah sakit :
5. Upaya yang dilakukan
Q. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Lemas
Kesadaran
: compos mentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi
: 100 x/Menit
Suhu
: 37,70 C
RR
: 24 x/Menit
Tinggi Badan
: 101 cm
Berat Badan : 13 kg
diberikan)
MRS
1) Cairan Kaen 3B (Dextrose + NS + K 20 mg/L + Laktat 20 meq/L)
ANALISIS DATA
No.
Data
Etiologi
Masalah
Keperawatan
DS:
Ibu mengatakan
anaknya diare sebelum
Diare
malabsorbsi makanan)
dibawa ke RS sebanyak
-
15x/hari
Saat dikaji ibu
mengatakan sudah 5x
BAB
-
Sebelum diare,
akibat malabsorbsi
dan Mie
Diagnosa diare
usus
ANALISIS DATA
No.
Data
Etiologi
Masalah
keperawatan
2
DS:
Infeksi
Diare : 5x
Muntah : 3x
Porsi makanan hanya
dihabiskan porsi
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
DO:
BB : 13 kg (N : 16-18
kg)
BU : 20x /menit (N: 8-
35x)
Distensi abdomen
Hipertimpani
ANALISIS DATA
No.
Data
Etiologi
Masalah
keperawatan
Faktor infeksi
3
DS :
-
Risiko
Ibu klien mengatakan
elektrolit
Masuk ke
Masuk ke
saluran
saluran
pencernaan
pencernaan
Merusak
sel
Bakteri
mengemukosa
luarkan
toksin
intestinal
ingat saja)
Ibu mengatakan bahwa
Iritasi Menurunkan
area permukaan
intestinal
Mempe-
pengobatan
ngaruhi
& elektrolit
lapisan
menurun
DO :
-
Absorbsi air
otot
Lemas
Berak cair 5x/hari,
intestinal
(selama di RS)
Porsi makan yang
Peningkatan
Motilitas
dihabiskan sedikit/nafsu
makan menurun
-
(selama di RS);
Hasil lab : kalium 2,9
ketidakseimbangan
mmol/L
Output meningkat dan
absorbsi menurun
Diare
Risiko ketidakseimbangan
elektrolit
Nama Pasien
: An. Nia
Diagnosa
: Diare
No.
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
Dx
1
Muncul
10 Des 2013
Diare
10 Des 2013
Ketidak
seimbangan
nutrisi
kurang
kebutuhan tubuh
3
10 Des 2013
dari
Tanggal
Tanda
Teratasi
Tangan
Indikator
Warna Feses (Stool)
Feses
lunak
dan
berbentuk
3
Bising usus
Mukus di feses
Diare
Keterangan Penilaian :
1
: severe (berat)
: moderate (sedang)
: mild (ringan)
: normal
Indikator
Intake makanan oral
Intake cairan IV
Keterangan Penilaian :
1
: severe (berat)
: moderate (sedang)
: mild (ringan)
: normal
Intervensi NIC
Nutrition management
1. Monitor status nutrisi pasien
2. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
3
X
X
X
3.
4.
5.
6.
Indikator
Kadar kalium
Kelemahan
Muntah
Keterangan Penilaian :
1
: severe (berat)
: moderate (sedang)
: mild (ringan)
: normal
Intervensi NIC :
Menejemen elektrolit
1. Pantau elektrolit serum yang abnormal.
2. Pantau tanda dan gejala ketidakseimbangan elektrolit.
3. Jaga kepatenan akses IV.
4. Berikan cairan sesuai yang telah di ditentukan
5. Jaga keakuratan asupan dan catat haluaran.
6. Berikan eletrolyte tambahan (lewat oral, NG, dan IV) seperti yang ditentukan.
7. Pantau hilangnya cairan elektrolit (penghisapan nasogastrik, drainase ileostomy,
diare, drainase luka dan disiphoresis).
8. Berikan diet yang tepat untuk ketidakseimbangan elektrolit pasien (tinggi pottasium,
rendah sodium, dan rendah karbohidrat).
9. Ajarkan pasien dan keluarga tentang jenis penyebab, dan pengobatan untuk
ketidakseimbangan elektrolite, yang sesuai.
10. Konsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala ketidakseimbangan elektrolit tetap
atau memburuk.
11. Pantau respon pasien terhadap terapi elektrolit yang telah di resepkan.
12. Pantau efek samping elektrolit tambahan yang telah di resepkan (iritasi GI)
Menejemen Elektrolit : Hypokalemia
1. Pantau keadaan awal hipokalemia Untuk mencegah hal yang mengancam nyawa
dengan pasien yang berisiko seperti (kelelahan, anoreksia, kelemahan otot,
penurunan motilitas usus, parestesia, disritmia).
2. Pantau nilai laboratorium terkait dengan hipokalemia (meningkatan glukosa, alkalosis
metabolik, mengurangi urine, osmolalitas, kalium urine, hypocloremia, dan
hipokalsemia).
3. Pantau penyebab penurunan GI tingkat serum pottasium (diare, fistula, muntah dan
jika munah terus-menerus hisap NG).
4. Berikan pottasium tambahan yang telah ditentukan.
5. Cegah / kurangi iritasi untuk intravena pottasium sumplement (mempertimbangkan
infus melalui jalur sentral untuk konsentrasi yang lebih besar dari 10 mEq / L, encer
IV pottasium memadai, mengelola IV suplemen perlahan-lahan, menerapkan
anestesi topikal ke situs IV).
6. Hindari pemberian zat alkalin (natrium IV, bikarbonat dan PO atau NG antasida).
7. Memantau tanda gejala hipokalemia ginjal (urine asam, mengurangi osmolalitas
urine, nokturia, poliuria dan polidipsi).
8. Memantau tanda gejala hipokalemia paru (hipoventilasi dan kelemahan otot
repiratory).
9. Pantau diuresis berlebihan