Nicky Sanita
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korepondesi: Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
Email: nicky.2014fk193@civitas.ukrida.ac.id
Tahun ajaran 2014/2015
Abstrak
Otot polos memiliki distribusi yang luas dan ditemukan di banyak organ berongga. Terdiri
atas sel-sel panjang berbentuk gelondong yang tersusun dalam berkas atau lembaran. Serat
ototnya mengandung filamen kontraktil aktin dan myosin. Namun, filamen-filamen ini tidak
tersusun dalam cross-striation teratur seperti pada otot rangka dan otot jantung. Akibatnya,
serat otot ini tampak tidak berserat/polos. Otot polos terutama terdapat di bagian viseral,
membentuk bagian kontraktil pada dinding saluran cerna sejak pertengahan esofagus sampai
ke anus, termasuk saluran keluar kelenjar yang berhubungan dengan sistem ini. Otot ini
terdapat pada system pernapasan, system reproduksi, arteri, vena, pembuluh limfe yang besar,
dermis, iris, dan korpus siliaris pada mata. Otot polos juga mempunyai filament aktin dan
myosin dengan karakteristik kimia yang sama dengan filament aktin dan myosin pada otot
rangka. Pada otot polos tidak terdapat troponin, sehingga mekanisme pengaturan
kontraksinya berbeda. otot polos berinteraksi dengan satu sama lain dalam banyak cara sama
seperti yang dilakukan pada otot rangka. Selanjutnya, proses kontraktil diaktifkan oleh ion
kalsium, dan adenosin trfosfat (ATP) terdegradasi menjadi adenosine diphosphate (ADP)
untuk menyediakan energi saat kontraksi.
Kata kunci: Kontraksi otot polos, relaksasi otot polos, jenis otot polos.
Abstract
Smooth muscle has a wide distribution and is found in many hollow organs. Consists of longshaped cells arranged in a log file or sheet. Muscle fibers contain contractile filaments of
actin and myosin. However, these filaments are not arranged in a cross-striation regularly as
in skeletal muscle and cardiac muscle. As a result, these muscle fibers seem fibrous / plain.
Smooth muscle mainly found in the visceral, forming part of the wall of the gastrointestinal
tract contractile since the mid-esophagus to the anus, including the outlet gland associated
with this system. This muscle is found in the respiratory system, reproductive system, arteries,
veins, lymph vessels are large, dermis, iris, and ciliary body of the eye. Smooth muscle actin
and also has a myosin filament chemical characteristics similar to actin and myosin
filaments in skeletal muscle. In smooth muscle troponin there, so that different regulatory
mechanisms contractions. smooth muscle interact with each other in much the same way as
is done in skeletal muscle. Furthermore, the contractile process is activated by calcium ions,
and adenosine trfosfat (ATP) degraded to adenosine diphosphate (ADP) to provide energy
during contraction.
Keywords: smooth muscle contraction, relaxation of smooth muscle, smooth muscle types.
Pendahuluan
Manusia memiliki kemampuan untuk bergerak dan melakukan aktivitas, seperti
berjalan, berlari, menari, dan lain-lain. Bagaimana manusia dapat melakukan gerakan
tersebut? Kemauan melakukan gerakan tubuh pada manusia didukung adanya sistem gerak,
yang merupakan hasil kerjasama yang serasi antar organ sistem gerak, seperti rangka
(tulang), persendian dan otot. Sistem gerak tubuh manusia itu sangatlah kompleks.
Contohnya saja, untuk melakukan gerakan fleksi lengan bawah (menekuk lengan bawah
mendekati badan) di perlukan kerjasama antar tulang radius dan ulna dengan otot-otot fleksor
yang ada pada lengan bawah. Fungsi rangka (tulang) adalah sebagai alat gerak pasif, yang
hanya dapat bergerak bila dibantu oleh otot. Fungsi persendian adalah menghubungkan antara
tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. Sedangkan fungsi otot adalah sebagai alat gerak
aktif, yang dapat menggerakkan organ lain sehingga terjadi suatu gerakan.1
Pembahasan
Mekanisme Kerja Otot Polos
Jenis otot ini disebut juga sebagai otot tidak lurik atau otot involunteer. Otot polos
terutama terdapat di bagian viseral, membentuk bagian kontraktil pada dinding saluran cerna
sejak pertengahan esofagus sampai ke anus, termasuk saluran keluar kelenjar yang
berhubungan dengan sistem ini. Otot ini terdapat pada system pernapasan, system reproduksi,
arteri, vena, pembuluh limfe yang besar, dermis, iris, dan korpus siliaris pada mata. Pada
tempat-tempat ini otot polos berfungsi mengatur dan mempertahankan garis tengah lumen
dari visera berongga.2
Sel-sel otot polos dapat tersusun tersebar atau membentuk berkas memanjang atau
sebagai lembaran. Sel otot polos berbentuk gelendong, meruncing di kedua ujungnya, dan
mempunyai bagian tengah yang lebih lebar, tempat letak intinya. Ukuran tergantung
tempatnya, sekitar 15-20 m pada pembuluh darah kecil sampai 0,2 mm dengan tebal 6m.
Pada dinding rahim yang sedang mengandung sel-sel otot membesar dan memanjang sampai
0,5 mm.3
Sitoplasma untuk sel otot disebut sarkoplasma mengandung sepasang sentriol. Dalam
sitoplasma terdapat butir-butir glikogen yang penting sebagai sumber energi. Seperti selsel
lainnya, sel otot diselubungi oleh membran plasma yang dinamakan sarkolema. Untuk nutrisi
jaringan otot diperlukan pembuluh darah yang bercabang-cabang masuk di antara berkasberkas otot.2
2
Daftar Pustaka
1. Rosida
A.
Jaringan
Otot.
Di
unduh
dari
Buku