Industri Jasa
Kelompok 1
Tri
Garnis
Sankar
07.2012.1.02961
Nofi Siswanto
07.2012.1.02970
Tri
Purwantono
07.2013.1.90210
Pengertian Jasa
Suatu aktifitas ekonomi yang hasilnya tidak
merupakan prodeuk dalam bentuk fisik atau
konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat
yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan
memberikan nilai tambah
(Ex:kenyamanan,hiburan,kesenangan atau
kesehatan)
atau
Setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan kepada pihak lain, pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
apapun, produksi jasa mungkin berkaitan dengan
produk fisik atau tidak (Kotler, 1996:467)
Konsep Jasa
Penawaran barang terhadap konsumen dari perusahaan dibagi
menjadi 5 kategori antara lain:
1. Produk Fisik Murni (ex : sabun mandi,pasta gigi)
2. Produk fisik dengan jasa pendukung, yaitu terdiri atas produk
fisik yang disertai dengan satu atau beberapa jasa untuk
meningkatkan daya tarik konsumen. (ex: produsen mobil dengan
penawaran lebih yaitu jasa pengantaran, reparasi,pemasangan
suku cadang)
3. Hybrid, yaitu penawaran terdiri dari barang dan jasa yang sama
besar porsinya. (ex: restoran, warung makan, warnet)
4. Jasa Utama yang didukung dengan barang dan jasa minor yaitu
penawaran terdiri atas suatu jasa pokok bersama-sama dengan
jasa tambahan (pelengkap) dan/atau barang-barang pendukung.
(ex: penumpang pesawat yang membeli jasa transportasi.
Selama menempuh perjalanan menuju tempat tujuannya, ada
beberapa unsur produk fisik yang terlibat, seperti makanan dan
minuman, majalah, dll. Jasa tersebut memerlukan barang yang
bersifat kapital intensif (pesawat) untuk realisasinya, tetapi
penawaran umumnya adalah jasa.
5. Jasa Murni (ex:pemijatan,konsultasi psikologi)
Karakteristik Jasa
1. Tidak Berwujud (intangible), artinya jasa tidak
terlihat, diraba, dicium, atau didengar sebelum
dibeli.
2. Tidak terpisahkan (inseparability), artinya umumnya
jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.
Jasa tidak terpisahkan berarti bahwa jasa tidak dapat
dipisahkan dari penyedianya.
3. Keanekaragaman (variability), artinya memiliki
banyak variasi bentuk,kualitas dan jenis, tergantung
pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut
dihasilkan.
4. Tidak Tahan Lama (Perishability), artinya jasa tidak
dapat disimpan. (ex : kursi pesawat kosong, kamar
hotel yang tidak dihuni, akan berlalu/hilang begitu
saja karena tidka dapat disimpan.
Klasifikasi
Contoh
1. Segmen Pasar
- Konsumen Akhir
- Konsumen
organisasional
-Salon kecantikan
- Konsultan
manajemen
2. Tingkat
keberwujudan
-Rented-good service
- Owned-good service
- Non-goods service
-Penyewaan mobil
- Reparasi jam tangan
- Pemandu wisata
3. Keterampilan
Penyedia Jasa
-Professional Service
- Nonprofessional
service
-Dokter
-Supir Taksi
4. Tujuan organisasi
jasa
-Profit service
- Nonprofit service
-Bank
-Yayasan sosial
5. Regulasi
-Regulated service
- Nonregulated
service
-Angkutan umum
-Katering
6. Tingkat intensitas
karyawan
-Equipment-based
-ATM
service
-Pelatihan sepak bola
-people-based service
Service Sop
-Rumah Sakit
- Reparasi Mobil
Professional Service
-Dokter
-Pengacara
-akuntan
-Arsitek
Paket Jasa
1.
2.
3.
4.
Paket jasa dapat diartikan sebagai suatu bundel yang terdiri atas barang
dan jasa yang disediakan dalam lingkungan tertentu. Bundel memiliki 4
karakteristik antara lain :
Fasilitas penunjang, yaitu sumber daya fisik yang harus ada sebelum
suatu jasa dapat ditawarkan kepada konsumen. Misalnya rumah sakit,
pesawat terbang. Kriteria yang sering digunakan konsumen untuk
menilai karakteristik ini adalah kesesuaian arsitektural, dekorasi interior,
tata letak fasilitas, dan peralatan pendukung yang dimiliki perusahaan.
Barang-barang pendukung (fasilitator), yaitu bahan-bahan yang dibeli
atau disediakan konsumen. Contohnya golf clubs, menu atau hidangan
restoran, suku cadang, pengganti dalam reparasi mobil,dll. Kriteria
penilaian konsumen meliputi aspek konsistensi, kuantitas, dan variasi
atau pilihan yang tersedia.
Jasa-jasa eksplisit, yakni segala manfaat yang dapat diamati dan
dirasakan dengan panca indera. Misalnya waktu respon barisan
pemadam kebakaran. Kriteria penilaian konsumen meliputi pelatihan
bagi para personel jasa, kelengkapan, konsistensi, dan ketersediaan
lokasi, akses dan pelayanan 24 jam
Jasa-jasa implisit, yaitu manfaat psikologi yang hanya dirasakan
konsumen secara samar-samar. Misalnya privacy dari suatu lembaga
kredit dan tingkat status dari suatu sekolah favorit. Penilain konsumen
berdasarkan sikap persnel jasa, privacy dan keamanan, kenyamanan,
atmosfir atau suasana, waktu tunggu, status, dan perasaaan
tenang/tenteram (tempat parkir yang dilengkapi fasilitas penerangan.
2.
3.
4.
5.