Anda di halaman 1dari 5

NAMA

: ASRI APRIZAN S

NIM

: D1A012059

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan N tanah


Pengaruh Iklim dan Vegetasi
Pengaruh Tofografi
Pengaruh Komponen Mineral tanah.
Pengaruh distribusi profil.
Nitrogen merupakan unsur hara makro esensial, menyusun sekitar 1,5 % bobot
tanaman dan berfungsi terutama dalam pembentukan protein (Hanafiah 2005).
Menurut Hardjowigeno (2003) Nitrogen dalam tanah berasal dari :
a.Bahan Organik Tanah : Bahan organik halus dan bahan organik kasar
b.Pengikatan
oleh
mikroorganisme
dari
N
udara
c.Pupuk
d.Air Hujan
Fenomena alam, menyatakan bahwa atmosfir terdiri dari 79% Nitrogen
(berdasarkan volume) sebagai gas padat N2. Namun meskipun demikian, penyediaan
makanan untuk kehidupan manusia dan hewan-hewan lainnya lebih dibatasi oleh
nitrogen daripada unsur-unsur lainnya. Sebagai gas padat, N2 tidak bereaksi dengan
unsur-unsur lainnya untuk menghasilkan suatu bentuk nitrogen yang dapat digunakan
oleh sebagian besar tanaman ( Foth, 1991).
Peningkatan penyediaan nitrogen tanah untuk tanaman terdiri terutama dari
meningkatnya jumlah pengikatan nitrogen secara biologis atau dengan penambahan
pupuk baik sintetis juga non sintetis. Hal ini seolah-olah bertentangan, dimana unsur
hara yang diabsorsi dari tanah dalam jumlah terbesar oleh tanaman adalah unsur hara
yang sebagian besar sangat terbatas penyediaannya.
Adanya penambahan kesuburan alami dengan pupuk-pupuk komersil merupakan
praktik pertnian modern. Walaupun demikian sebagian besar masyarakat modern
menolak konsep komersial tersebut dengan alasan bahwa pupuk komersial

mengandung bahan-bahan kimia beracun yang berbahaya bagi manusia, hewan dan
lingkungan. Kenyataan bahwa nutriea itu memasuki tumbuhan dalam bentuk ion-ion,
tidak perduli apakah asal pupuk itu organik atau anorganik (Gardner, dkk, 1991).

Nitrogen di dalam tanah terdapat dalam bentuk organik dan anorganik. Dengan
komposisi nitrogen di atmosfir (79%), nitrogen masih merupakan faktor pembatas
bagi penyediaan makanan bagi manusia dan hewan. Hal ini disebabkan karena
sebagai gas padat, nitrogen tidak bereaksi dengan unsur-unsur lainnya agar dapat
digunakan.
Kandungan N total umumnya berkisar antara 2000 4000 kg/ha pada lapisan 0
20 cm tetapi tersedia bagi tanaman hanya kurang 3 % dari jumlah tersebut
(Hardjowigeno 2003). Manfaat dari Nitrogen adalah untuk memacu pertumbuhan
tanaman pada fase vegetatif, serta berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino,
lemak, enzim, dan persenyawaan lain (RAM 2007). Nitrogen terdapat di dalam tanah
dalam bentuk organik dan anorganik. Bentuk-bentuk organik meliputi NH4, NO3,
NO2, N2O dan unsur N. Tanaman menyerap unsur ini terutama dalam bentuk NO3,
namun bentuk lain yang juga dapat menyerap adalah NH4, dan urea (CO(N2))2
dalam bentuk NO3. Selanjutnya, dalam siklusnya, nitrogen organik di dalam tanah
mengalami mineralisasi sedangkan bahan mineral mengalami imobilisasi. Sebagian N
terangkut, sebagian kembali scbagai residu tanaman, hilang ke atmosfer dan kembali
lagi, hilang melalui pencucian dan bertambah lagi melalui pemupukan. Ada yang
hilang atau bertambah karena pengendapan.

2. Peranan agronomi Nitrogen


Pembentukan asam amino, asam nukleat, protein.
Pembentukan Enzim-enzim, vitamin.
Pembentukan Klorofil.
Perpanjangan sel, pembesaran sel batang dan daun.
Meningkatkan mutu hasil tanaman.
Gejala Kekurangan Nitrogen :
1. Pertumbuhan tanaman sangat lambat, tanaman kurus dan kerdil.

2. Warna daun pucat, hijau kekuningan, ukurannya kecil-kecil.


3. Batang tipis dan lusuh.
4. Akar lateral sedikit yang tumbuh.

Gejala Kelebihan Nitrogen :


1. Warna gelap pada daun, batang berair (sukulen), mudah diserang penyakit.
2. Memperpanjang masa pertumbuhan dan menyebabkan masa generatif tertunda.
3. Batang Tanaman tidak kuat dan mudah rebah.

3. P anorganik tanah (Apatit, Gorcexite, Florecencite,vivianite,Walvellite, Crandalite).


4. P organik tanah ( asam nukleat, fosfolipid, inositolfosfat).
5. Fraksi-fraksi P tanah
P-larut air
Al-P
Fe-P
Ca-P
6. Hubungan fraksi tanah dapat diekstrak dengan apa
P-larut air (dapat diekstrak NH4Cl 1N).
Al-P (diekstraksi dengan NH4F 0,5 N).
Fe-P (diekstraksi dengan NaOH 0,1 N).
Ca-P (diekstraksi dengan campuran Na sitrat + Naditionat).
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan P tanah
Tipe liat
Tanah-tanah liat lebih banyak meretensi & memfiksasi p-pupuk dari pada tanah
berpasir. Liat silikat tipe 1:1 mempunyai kemampuan lebih besar me-retensi P
dibanding liat tipe 2:1. Tanah yang kaya liat kaolinitik akan mengikat lebih
banyak P -pupuk daripada tanah yang kaya liat tipe 2:1. Adanya liat oksida

hidrous dari Fe dan Al juga terlibat dalam retensi P-pupuk


Waktu reaksi
Semakin lama P-pupuk kontak langsung dengan tanah akan semakin besar jumlah
retensi & fiksasi P. Hal ini dapat terjadi karena adanya proses dehidrasi dan

reorientasi-kristal yg melibatkan hasil fiksasi P. Implikasi penting adalah waktu

pemupukan P dan penempatan pupuk P dalam tanah.


pH Tanah
Kisaran pH tanah yg optimum bagi ketersediaan p-tanah adalah 5.5 7.0. Pada
tanah dg pH rendah, retensi terjadi karena adanya reaksi fosfat dengan Fe, Al dan
oksida hidratnya.Pada tanah dengan pH tinggi, retensi fosfat terjadi karena reaksi

fosfat dengan Ca dan Mg dan karbonatnya


Temperatur
Tanah di daerah iklim panas (warmer) memfiksasi fosfat lebih banyak dp tanahtanah di daerah iklim sedang (temperate). Tanah di daerah iklim panas ini

mengandung lebih banyak oksida-oksida hidrat dari Fe dan Al.


Bahan organik
Dekomposisi bahan organik menghasilkan CO2; gas ini bersenyawa dg air
menjadi asam karbonat; asam ini mampu men-dekomposisi mineral primer yang
mengandung fosfat.
Ekstrak humus dari tanah mampu meningkatkan kelarutan fosfat, karena:
1) Pembentukan kompleks phosphohumic yg lebih mudah diambil tanaman
2) Penggantian anion fosfat oleh humat
3) Penyelimutan partikel sesquioksida oleh humus, membentuk selimut
protektif sehingga mereduksi kapasitas fiksasi fosfat
Dekomposisi bahan organik menghasilkan anion-anion yang mampu membentuk
senyawa kompleks dengan Fe dan Al, sehingga kation-kation ini tidak bereaksi
dengan fosfat.
Anion-anion organik ini juga mampu melepaskan fosfat yang difiksasi oleh Fe
dan Al. Anion-anion yang efektif menggantikan fosfat adalah sitrat, oksalat,
tartrat, malat, dan malonat.

Status fosfor dalam tanah


Tingkat kejenuhan fosfat dalam tanah atau jumlah fosfat yg telah difiksasi oleh
tanah sangat menentukan besarnya fiksasi fosfat dari pupuk P. Rasio R2O3 :
P2O5 mrp ukuran jumlah fosfat yg ada dalam tanah terhadap jumlah oksida Fe
dan Al.

Nilai Rasio yang besar, berarti tanah miskin fosfat atau nilai kejenuhan fosfat
rendah; sehingga fiksasi fosfat dari pupuk P sangat besar. Oleh karenanya tanahtanah yag dipupuk fosfat dosis tinggi selama bertahun-tahun kemungkinan akan:
1) Mereduksi dosis pupuk P saat ini
2) Menggunakan lebih banyak fosfat yg ada dalam tanah
3) Kombinasi keduanya.
8. Neraca fosfor
Neraca fosfor merupakan keseimbangan antara P yang bertambah dan P yang hilang dari
tanah

Anda mungkin juga menyukai