Anda di halaman 1dari 24

Telaah Ilmiah

PENCEGAHAN
KECACATAN PADA MH

PENYAJI : REVI DINAYANTI, S.KED


PEMBIMBING : DR. FITRIANI, SP.KK

BAGIAN/DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. MOH. HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015
Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH
Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

Pendahuluan
Morbus
Hansen/k
usta
penyakit
kronis
disebabka
n oleh
infeksi M.
leprae

Menyerang saraf
perifer Kecacatan

WHO, 2013
189.018
Indonesia, 2013 III,
16.856
Palembang, 2012 40

RSMH, 2014 433

Kecacatan masalah sosio-medis


dikucilkan/ dijauhi
Diagnosis dan pengobatan dini serta
pencegahan pada kusta
2

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

Patogenesis Kecacatan
Kerusakan
Saraf Primer
Pencegahan:
Diagnosa
terapi

KOMPLIKASI
SEKUNDER
Pencegahan:
Pendidikan
Perawatan
Diperbaiki:
Rehabilitasi
Fisioterapi
Operasi
Pendidikan

SENSORIK
SENSORIK

OTONOM
OTONOM

MOTORIK
MOTORIK

ANASTESI
ANASTESI

KEKERINGAN
KEKERINGAN

PARALISIS
PARALISIS

KEHILANGAN
KEHILANGAN FUNGSI
FUNGSI TANGAN
TANGAN &
& KAKI
KAKI
FISURA
FISURA

CEDERA
CEDERA
Memar
Memar
Nekrosis
Nekrosis tekanan
tekanan
Luka
Luka tusuk
tusuk
Luka
Luka sayat,
sayat, lepuh
lepuh
Luka
Luka bakar
bakar
Dislokasi
Dislokasi sendi
sendi

KONTRAKTUR
KONTRAKTUR

INFEKSI
INFEKSI SEKUNDER
SEKUNDER

SELULITIS
SELULITIS

OSTEOMIELITIS
OSTEOMIELITIS

DISUSED
DISUSED

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH KEHILANGAN


KEHILANGAN
JARINGAN
Pencegahan Kecacatan
Pada MH
JARINGAN

ULSERASI
ULSERASI

DEFORMITAS
DEFORMITAS
SENDI MENETAP
MENETAP
SENDI

SIKATRIK
SIKATRIK

DISTORSI
DISTORSI

DEFORMITAS
DEFORMITAS &
&
DISABILITAS
DISABILITAS

TEKANAN
TEKANAN
ABNORMAL
ABNORMAL

ULSERASI
ULSERASI BERULANG
BERULANG

23/03/2015

Reaksi Kusta
Reaksi tipe 1
Hipersensitivitas tipe IV
Ag basil
yg mati X
lim-T
+SIS
cepat

Bentuk
tuberkuloid
Reversal
(peningkatan
SIS)
Bentuk
lepromatosa
Down
grading
(penurunan
SIS)

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

BT TTs
BB
BL LLs

23/03/2015

Reaksi tipe 2
Hipersensitivitas tipe III
Ag basil
yg mati X
Ab
Kompleks
Ag-Ab

Aktivasi
komplem
en ENL

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

Beredar dalam
sirkulasi darah
organ (kulit, saraf,
limfonodus testis)

23/03/2015

Klasifikasi
Kecacatan
Primer aktivitas penyakit, terutama kerusakan akibat
respon jaringan
Saraf sensorik anestesi
Saraf motorik claw hand, drop hand, drop foot, claw toes,
lagoftalmos

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

Infiltrasi kuman pada kulit dan jaringan subkutan fasies leonine, blefaroptosis,
ektropion

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

Kecacatan sekunder
Akibat cacat primer,
Anastesia luka akibat trauma mekanis.
Kelumpuhan motorik kontraktur

gangguan menggenggam atau berjalan, luka.


Lagoftalmus kornea kering keratitis.
Kelumpuhan saraf otonom kulit kering dan
elastisitas berkurang. retak-retak infeksi
sekunder

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

DERAJAT KECACATAN
KUSTA
Cacat pada tangan dan kaki
0: anastesi dan kelainan anatomis (-)
1: anastesi (+), kelainan anatomis (-)
2: kelainan anatomis (+)

Cacat pada mata


0: kelainan pada mata (termasuk visus) (-)
1: kelainan mata (+), tetapi tidak terlihat,

visus sedikit berkurang


2: lagoftalmos (+) & visus sangat terganggu

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

PENCEGAHAN DAN PERAWATAN KECACATAN


Tujuan pencegahan kecacatan
Mencegah timbulnya cacat pada saat

diagnosis kusta ditegakkan dan diobati.


Mencegah agar cacat yang telah terjadi
jangan menjadi lebih berat.
Menjaga agar cacat tidak kambuh lagi .

10

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

Upaya pencegahan kecacatan


Upaya pencegahan primer diagnosis

dini, pengobatan secara teratur dan


adekuat,
Pemeriksaan fungsi saraf
Sensorik pada telapak tangan
Motorik VMT
Otonom tinta gunawan

11

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

Upaya pencegahan sekunder


Pencegahan dan perawatan cacat oleh

penderita

3M
Memeriksa mata,
tangan dan kaki
secara teratur
Melindungi mata,
tangan dan kaki
dari trauma fisik
Merawat diri

12

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

MATA
Untuk mata yang tidak bisa ditutup rapat
Memeriksa
bercermin melihat
apakah ada kemerahan
atau benda yang
masuk ke mata

Melindungi
Dari debu dan angin
yang dapat
mengeringkan mata.

Merawat diri
mencuci/membasahi
tangan dengan air
bersih dan saat
istirahat, tutup mata
dengan sepotong kain
basah

13

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

TANGAN
Untuk tangan yang mati rasa
Memeriksa
apakah ada luka atau lecet sekecil apapun.
Melindungi,
dengan sarung tangan tebal.
Merawat

14

luka, memar atau lecet sekecil apapun


rawatlah & istirahatkan bagian tangan
tersebut
hingga sembuh.
Dept. IKKK
FK UNSRI/RSUPMH
Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

Untuk kulit tangan yang kering

Memeriksa

Melindungi

adanya kekeringan,
retak dan kulit pecahpecah tidak terasa.

dari benda-benda yang


mudah menimbulkan
luka.

Merawat,
merendam kaki selama
20 menit setiap hari
dalam air biasa,
menggosok bagian yang
menebal dengan batu
gosok dan langsung
mengolesi dengan
minyak kelapa

15

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

Untuk jari tangan yang bengkok

Memeriksa
luka yang mungkin terjadi akibat
penggunaan tangan dengan jari yang
bengkok.

Melindungi,

menggunakan alat bantu untuk


aktivitas sehari-hari yang dimodifikasi
untuk digunakan oleh jari yang
Merawat
bengkok.
memakai tangan lain untuk meluruskan
sendi-sendinya
16

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

17

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

Kaki
Untuk kaki yang semper
Memeriksa luka.
Melindungimencegah agar kaki yang semper (lumpuh) tidak

bertambah cacat maka dianjurkan:


memakai sepatu supaya jari-jari tidak terseret dan luka.
Angkat lutut lebih tinggi waktu berjalan
Pakai tali karet antara lutut dan sepatu guna mengangkat kaki bagian

depan waktu berjalan.

Merawat kaki semper


Duduk dengan kaki lurus ke depan. Pakailah kain panjang atau sarung
yang disangkutkan pada bagian depan kaki itu dan tarik ke arah tubuh.
Jika kaki yang semper tidak disertai luka:
berdiri menghadap ke tembok,jarak 60 cm, lipat siku dan sandarkan
pada tembok. Dorong tubuh ke depan dengan tumit tetap menapak ke
lantai, dan tahan selama beberapa detik, hingga terasa ototnya tertarik,
kemudian dorong kembali tubuh ke belakang. Lakukan latihan ini
beberapa kali..
Ikatlah karet (dari ban dalam) pada tiang /kaki meja, tarik tali karet itu
dengan punggung kaki, lalu tahan beberapa saat dan ulangi beberapa kali.

18

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

19

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

Untuk kulit kaki yang tebal dan kering


Memeriksa
ada bagian kaki yang kering
mengalami retak dan luka.

20

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

Melindungi dan
merawat, mencegah
kulit kering merendam
kaki 20 menit setiap hari
dalam air biasa,
menggosok bagian yang
menebal dengan batu
gosok dan langsung
mengolesi dengan
minyak kelapa.

23/03/2015

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

berhenti dan memeriksa kaki dengan


teliti apakah ada luka atau memar atau
lecet sekecil apapun.

Melindun
gi,

selalu memakai alas kaki, Serta memilih


alas kaki yang tepat.

Merawat,

cegah terjadinya luka dengan cara: jika


ada luka memar atau lecet kecil,
langsung rawat dan istirahatkan bagian
kaki tersebut (jangan diinjakkan) sampai
sembuh.

21

Memerik
sa

Untuk kaki yang mati rasa

LUKA
Untuk luka borok

Membersihkan luka dengan


sabun,
Rendam dalam air selama 20-30
menit,
Gosok bagian pinggiran luka
yang menebal dengan batu
apung.
Beri minyak pada bagian kaki
yang tidak luka, balut, lalu
istirahatkan bagian kaku
tersebut.
22

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

Kesimpulan
Prevalensi kusta di Indonesia masih cukup tinggi.

Masyarakat yang menderita penyakit ini tidak hanya


menderita secara fisik namun juga psikis. Mereka
dikucilkan oleh lingkungannya sendiri, menjadi tidak
percaya diri dan menarik diri dari lingkungan. Hal
tersebut sebagian besar disebabkan oleh kecacatan
tubuh yang dialami penderita. Sebenarnya kecacatan
pada kusta dapat dicegah melalui upaya primer dan
sekunder. Diagnosis dan penanganan penyakit yang
dilakukan secara dini dapat menurunkan angka
kecacatan pada kusta. Penderita diberikan edukasi dan
diajarkan cara mencegah kecacatan serta merawat
luka atau kecacatan yang sudah terjadi agar tidak
menjadi semakin parah.
23

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

TERIMA KASIH

24

Dept. IKKK FK UNSRI/RSUPMH


Pencegahan Kecacatan Pada MH

23/03/2015

Anda mungkin juga menyukai