Anda di halaman 1dari 8

SENSOR RADIASI NUKLIR

Radiasi dapat diartikan sebagai transmisi energi dalam bentuk


gelombang atau partikel dari sebuah sumber ke medium atau tujuan
sekitarnya. Oleh karena radiasi tidak bisa dirasa, dilihat, tercium dan
didengar,meskipun pada level yang berbahaya, maka alat deteksi radiasi
atau sensor radiasi harus digunakan untuk mengetahui keberadaan
radiasi atau memberi peringatan kepada mereka yang terkena radiasi.
Sensor radiasi sangat dibutuhkan untuk mendeteksi adanya
kebocoran radiasi di rumah sakit yang khususnya yang memanfaatkan
cobalt-60 yang memancarkan radiasi 1 x 24 jam,berikut ini adalah
pesawat cobalt-60 (gambar 1)

Klasifikasi Sensor Radiasi


Sensor radiasi nuklir adalah sensor yang mampu mendeteksi baik partikel dan
radiasi elektromagnetik, yang adakalanya disebut detektor nuklir.
Ada 3 (tiga) tipe sensor radiasi yang umum digunakan saat ini yaitu
(a) gas-filled detectors,
(b)scintillation counters, dan
(c) solid-sate detectors, dimana hampir semua spektrum elektromagnetik
dapat diukur menggunakan sebuah detektor solid-sate atau semikonduktor,
seperti silicon photodiode (X-rays ke NIR) atau pyroelectric detektor (IR).

Instrument deteksi radiasi yang banyak digunakan di lapangan adalah gas filled
detector, dimana dapat di bagi dalam 3 (tiga) tipe yaitu :
1. ionization chamber
2. Geiger-Muller counters (tubes)
3. Proportional counter dengan beberapa tipe variasinya

Prinsip kerja dari alat adalah ketika radiasi melalui tabung yang berisi spesifik gas, maka
akan terjadi proses ionisasi dan membentuk molekul-molekul dan sepasang ion. Ketika
diberi tegangan tinggi diantaranya maka ion positif akan bergerak ke katoda dan ion
negatif ke anoda, hal ini akan menghasilkan aliran arus yang kecil yang ditangkap
sebagai sebuah sinyal yang mengindetifikasikan
adanya radiasi (Gambar 2).

Gambar 2. (a) Prinsip kerja detektor radiasi gas filled dan (b) produk komerialnya.

Gambar 3. Klasifikasi sensor radiasi.

SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai