Anda di halaman 1dari 3

RUMUSAN WORKSHOP

PENELAHAAN RKA DAK TAMBAHAN PENDUKUNG PROGRAM PRIORITAS


KABINET KERJA (P3K2) BIDANG PERTANIAN TA. 2015
Workshop Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) DAK
Tambahan Bidang Pertanian Tahun 2015 dilaksanakan di dua wilayah,
wilayah Timur diselenggarakan pada 18 -20 Maret 2015 di Makasar sedangkan
wilayah barat diselenggarakan pada 25 -27 Maret 2015 di Yogyakarta
dimasing-masing wilayah dihadiri lebih dari 350 peserta, yaitu Kepala Dinas
Pertanian Provinsi, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Kepala Bappeda
Kabupaten/Kota yang menerima DAK Tambahan bidang pertanian tahun
2015. Tema Workshop Penelahaan RKA DAK Perubahan/Tambahan Bidang
Pertanian tahun 2015 adalah Peran DAK Tambahan Bidang Pertanian
Dalam Mendukung Percepatan Pencapaian Swasembada dan Produksi
Komoditas Pertanian Strategis Nasional (Padi, Jagung dan Kedelai).
Workshop dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian. Hasil-hasil
utama workshop adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan kegiatan DAK Tambahan P3K2 Bidang Pertanian Tahun 2015
fokus untuk; membangunan/memperbaiki sarana dan prasarana fisik dasar
pembangunan pertanian di Kabupaten/Kota meliputi:
a. Rehabilitasi jaringan irigasi tersier;
b. Pengembangan jaringan irigasi tersier;
c. Pengembangan Sumber air untuk irigasi, antara lain: irigasi air tanah,
irigasi air permukaan, embung dan Dam Parit; dan
d. Pembangunan/rehabilitasi jalan usaha tani.
2. Sasaran pemanfaatan DAK Tambahan Bidang Pertanian Tahun 2015 yaitu :
a. Meningkatnya Indeks Pertanaman (IP) padi minimal sebesar 0,5 dan
produktivitas padi minimal sebesar 0,2 Ton/Ha GKP.
b. Tercapainya produktivitas jagung minimal sebesar 4 Ton/Ha pada areal
tanam baru dan meningkatnya produktivitas jagung sebesar 0,5 ton/Ha
pada areal existing.
c. Tercapainya produktivitas kedelai minimal sebesar 1 Ton/Ha pada areal
tanam baru dan meningkatnya produktivitas kedelai sebesar 0,2 ton/Ha
pada areal existing.
3. Usulan kegiatan dan anggaran DAK Tambahan Bidang Pertanian Tahun
2015 dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dilakukan melalui e-proposal
DAK Tambahan Tahun 2015 yang dilaksanakan dari bulan Januari awal
Februari 2015.
4. Pagu Alokasi APBN DAK bidang pertanian tahun 2015 sebesar
Rp 4 Triliun u n t u k 2 5 9 K a b u p a t e n / K o t a , y a n g b e s a r a n p a g u
kabupaten minimal Rp. 10 milyar dan pagu untuk kota
minimal Rp. 4 milyar, sedangkan pagu DAK Reguler tahun

2015 sebesar Rp 2.67 Triliun untuk 30 Provinsi sebesar Rp. 300


milyar dan 392 Kabupaten/Kota sebesar Rp. 2, 37 Triliun.
5. Kegiatan yang dibiayai dengan Dana Alokasi Khusus Tambahan Bidang
Pertanian Tahun 2015 merupakan kegiatan wajib, sehingga daerah harus
melaksanakan seluruh kegiatan sesuai dengan ketersediaan pagu anggaran.
Oleh karena itu, SPKD Kabupaten/Kota dan Provinsi agar proaktif dalam
pelaksanaan realisasi fisik dan anggaran dan kegiatannya sesuai dengan
juknis Pemanfaatan DAK Perubahan Bidang Pertanian Tahun 2015.
6. Besarnya pagu alokasi Dana Alokasi Khusus Tambahan Bidang Pertanian di
Kabupaten/Kota Tahun 2015 setiap daerah sesuai yang ditetapkan dalam
Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran
Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015 Lembaran Negara RI
Tahun 2015 Nomor 56.
7. Dana Alokasi Khusus Tambahan P3K2 Bidang Pertanian Tahun 2015
digunakan untuk kegiatan Pembangunan Pertanian di Kabupaten/Kota
dengan Dana pendamping fisik sebesar 0 % dan dana penunjang non fisik
sebesar maksimal 5% dari pagu alokasi yang diterima;
8. Pagu anggaran yang dialokasikan pada setiap Kabupaten/Kota, setelah
dikurangi dengan anggaran penunjang non fisik 5%, kemudian dibagi
proporsional untuk operasional kegiatan sebagai berikut:
a. Rehabilitasi jaringan irigasi tersier maksimal 15-25% dari pagu alokasi;
b. Pengembangan jaringan irigasi tersier 15-25% dari pagu alokasi;
c. Pengembangan Sumber air untuk irigasi, antara lain: irigasi air tanah,
irigasi air permukaan, embung dan Dam Parit maksimal 35-45% dari
pagu alokasi; dan
d. Pembangunan/rehabilitasi jalan usaha tani maksimal 10-20% dari pagu
alokasi.
9. Pelaksanaan kegiatan harus sesuai dengan Petunjuk Teknis Pemanfaatan
Dana Alokasi Khusus Tambahan P3K2 Bidang Pertanian Tahun 2015 yang
disusun sebagai acuan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pemanfaatan
Dana Alokasi Khusus Tambahan Bidang Pertanian Tahun 2015.
10. Penanggungjawab dan Pengelola Kegiatan Dana Alokasi Khusus Tambahan
Bidang Pertanian Tahun 2015 yaitu Dinas Kabupaten/Kota yang
membidangi Tanaman Pangan atau sebutan lainnya di Kabupaten/Kota
sesuai dengan kewenangan, tugas, dan fungsinya.
11. Seluruh Kabupaten/Kota penerima DAK harus menyusun RKA DAK dan
sudah ditelaah oleh Tim Penelaahan RKA DAK Kementerian Pertanian. RKA
DAK harus sudah disampaikan kepada Biro Perencanaan Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian paling lambat 3 April 2015 melalui
Telp/Fax. (021) 7883 9618, 780 4396 dan email: pa.kementan@gmail.com.
12. Kabupaten/Kota yang tidak melaporkan kegiatan DAK Bidang Pertanian
tahun 2014 dan 2015 akan dikenakan sangsi sebesar 20% dari Pagu

Anggaran DAK yang diterimanya. Bagi yang tidak menyampaikan DPA tahun
2015 akan dikenakan sangsi sebesar 5% dari total pagu anggaran DAK yang
diterimanya.
13. Diusulkan lebar Jalan Usaha Tani (JUT) antara 2 3 m atau maksimal
sebesar 2,5 m.
14. Diusulkan pada pengembangan sumber air untuk irigasi sub kegiatannya
bersifat pilihan.
15. Diusulkan untuk pelaksanaan workshop DAK Bidang Pertanian bagi peserta
wilayah timur diselenggarakan di wilayah Barat sebaliknya untuk peserta
wilayah barat dilaksanakan di wilayah timur.
Tim Perumus

Anda mungkin juga menyukai