Bab 24 Pajak Penghasilan
Bab 24 Pajak Penghasilan
Raisa Fathia
Bab 24 Pajak
Penghasilan
24.1.Bab ini mengatur akuntansi untuk Pajak
Penghasilan
24.2. Untuk tujuan ini, pajak penghasilan termasuk
seluruh pajak domestik dan luar negeri sebagai dasar
penghasilan kena pajak.
24.3. Pengakuan dan Pengukuran
Entitas mengakui pajak pada periode berjalan dan
periode sebelumnya sebgai kewajiban, namun jika
pajak yang dibayarkan lmelebihi jumlah terhutang
maka harus diakui sebagai aset.
24.4. Pengungkapan
PENENTUAN SALDO
AWAL
25.15 Pengukuran kembali akun-akun laporan keuangan, dalam penentuan saldo awal untuk
tujuan pencatatan akuntansi. Prosedur pengukuran kembali:
a) Aset dan kewajiban moneter diukur kembali dengan menggunakan kurs tunggal neraca.
b) Aset dan kewajiban nonmoneter, modal saham, di ukur kembali menggunakan kurs
historis.
c) Selisih antara aset, kewajiban dan modal saham yang merupakan hasil prosedur (a)
dan (b) di perhitungkan pada saldo laba.
d) Pendapatan dan beban diukur kembali dengan kurs rata-rata tertimbang, kecuali beban
penyusutan, aset tetap atau amortisasi aset nonmoneter di ukur kembali dengan kurs historis
aset yang bersangkutan.
e) Dividen diukur kembali dengan kurs tanggal pencatatan dividen.
f) Prosedur (d) dan (e) menghasilkan selisih pengukuran kembali yang di perhitungkan
pada saldo laba.
g) Selisih pengukuran kembali merupakan hasil dari perhitungan: saldo laba (akumulasi
kerugian) akhir tahun (hasil dari prosedur (c))ditambah dengan dividen perhitungan laba
(rugi) bersih selama periode yang diperbandingkan (hasil dari prosedur (d))
25.16 Pengukuran kembali dilakukan surut hingga tahun dimana mata uang fungsional
tersebut mulai berlaku.
PENYAJIAN KOMPARATIF
25.17 Laporan keuangan periode yang diperbandingkan yang tidak menggunakan mata uang
fungsional harus diukur dan disajikan kembali sesuai dengan cara (25.15 dan 25.16)
PENGAKUAN AWAL
26.2 Transaksi mata uang asing adalah transaksi yang didenominasi atau
harus diselesaikan dalam mata uang asing. Transaksi timbul ketika entitas:
1) Membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasi
dalam mata uang asing.
2) Meminjam atau meminjamkan dana atas sejumlah utang atau piutang
yang didenominasi dalam mata uang asing.
3) Memperoleh atau melepas aset.
26.3 Pencatatan transaksi mata uang asing pada pengakuan awal dalam mata
uang fungsional dengan menggunakan kurs tunai pada tanggal transaksi
antara mata uang fungsional dan mata uang asing tersebut.
26.4 Tanggal transaksi adalah tanggal dimana transaksi pertama kali
memenuhi syarat pengakuan sesuai dengan SAK ETAP
PENGUNGKAPAN
26.8 Entitas harus mengungkapkan:
a) mata uang yang disajikan dalam laporan keuangan.
b) jumlah selisih kurs yang di akui dalam laporan laba rugi.
26.9 Jika entitas menyajikan laporan keuangan dalam mata
uang yang berbeda dengan mata uang fungsional atau mata
uang pelaporan
maka entitas harus:
(a) secara jelas mengidentifikasi informasi sebagai
tambahan
informasi untuk membedakan hal tersebut dengan
informasi yang sesuai dengan SAK ETAP.
(b) mengungkapkan mata uang yang digunakan dalam
informasi tambahan yang diberikan.
(c) mengungkapkan mata uang fungsional dan metode
penjabaran yang digunakan untuk menentukan informasi
tambahan.