PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua-duanya. Diagnosis DM umumnya akan dipikirkan bila ada
keluhan khas DM berupa poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan
yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Secara epidemiologik diabetes seringkali
tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau mulai terjadinya adalah 7 tahun sebelum
diagnosis ditegakkan, sehingga morbiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus
yang tidak terdeteksi .
Diabetes mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan
terjadinya berbagai penyakit menahun, seperti penyakit serebrovaskular, penyakit
jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai, penyakit pada mata, ginjal, dan
syaraf. Jika kadar glukosa darah dapat selalu dikendalikan dengan baik, diharapkan
semua penyakit menahun tersebut dapat dicegah, atau setidaknya dihambat.
Berbagai faktor genetik, lingkungan dan cara hidup berperan dalam perjalanan
penyakit diabetes .
Berbagai penelitian menunjukan bahwa kepatuhan pada pengobatan penyakit
yang bersifat kronis baik dari segi medis maupun nutrisi, pada umumnya rendah.
Dan penelitian terhadap penyandang diabetes mendapatkan 75 % diantaranya
menyuntik insulin dengan cara yang tidak tepat, 58 % memakai dosis yang salah,
dan 80 % tidak mengikuti diet yang tidak dianjurkan.
16,1 % dari jumlah pasien sebanyak 4837 pasien, tahun 2010 penderita diabetes
mellitus sebanyak 1124 orang atau 25,8 % dari jumlah pasien sebanyak 4345 pasien,
sedangkan pada tahun 2011 dari Januari sampai dengan Juni 2011 jumlah penderita
diabetes mellitus 793 orang atau 38,7 % dari jumlah pasien sebanyak 2044 orang.
Olehnya itu, makalah ini akan membahas promosi kesehatan penyakit Diabetes Militus
secara terperinci.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah
1. Bagaimana tinjauan mengenai penyakit Diabetes Melitus baik dari segi
pengertian, klasifikasi etiologis, epidemiologi, gambaran klinis, patofisiologi,
diagnosa, komplikasi, dan pemberian obat atau prngobatan pasian Diabetes
Melitus ?
2. Bagaimana prinsip dan metode promosi kesehatan ?
3. Bagaimana cara mempromosikan kepada masyarakat awam, tentang penyakit
diabetes mellitus serta tindakan apa yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
(analis kesehatan) dalam memberikan stimulus kepada masyarakat tentang
pentingnya pemeriksaan penyakit diabetes mellitus ?
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
II. 1 Definisi
Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dan bersifat
degeneratif yang dimanifestasikan oleh kehilangan toleransi karbohidrat dengan
karateristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua duanya dan merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sangat
cepat peningkatannya (American Diabetes Association, 1998 dalam Soegondo,
2007).
Diabetes melitus merupakan keadaan ketika kadar gula dalam darah tingi
melebihi kadar gula darah normal. Penyakit ini biasanya disertai berbagai kelainan
metabolisme akibat gangguan hormonal dalam tubuh (Widjadja, 2009).
Diabetes Melitus mempunyai dua tipe utama, yaitu Diabetes tipe 1 dan
Diabetes tipe 2. Sebagian besar diabetes tipe 1 banyak terjadi pada orang muda
dibawah usia 35 tahun. Diabetes tipe 2 merupakan tipe diabetes yang paling banyak
ditemukan, yaitu 90 95% dari seluruh pengidap diabetes dan sering terjadi pada
usia diatas 45 tahun (Smeltzer & Bare, 2002).
II. 2 Klasifikasi Diabetes Melitus
a. Diabetes tipe I : Disebut juga IDDM (Insulin Dependent Diabetes Melitus) atau
Juvenil Diabetes Melitus. Diabetes melitus jenis ini disebabkan oleh kurangnya
atau tidak adanya produksi
insulin terganggu.
b.
c. Diabetes melitus tipe spesifik lain, akibat dari : Diabetes tipe ini diakibatkan
oleh infeksi, penyakit endokrin pankreas, endokrinopati, obat-obatan, malnutrisi
dan sindroma genetik.
d. Diabetes Melitus Gestasional GDM (Gestasional Diabetes Melitus). Diabetes
melitus pada kehamilan dapat dibagi menjadi dua macam yaitu diabetes melitus
yang memang sudah diketahui sebelumnya pada penderita yang sedang hamil
DMH (Diabetes Melitus Pragestasional) diabetes ini termasuk tipe I (IDDM)
dan sebelumnya tidak mengidap diabetes melitus atau baru mengidap diabetes
melitus dalam masa kehamilan (Pregnacy Induced Diabetes Melitus).
II. 3 Epidemiologi
Secara epidemiologi DM seringkali tidak terdeteksi. Berbagai faktor genetik,
lingkungan dan cara hidup berperan dalam perjalanan penyakit diabetes. Ada
kecenderungan penyakit ini timbul dalam keluarga. Disamping itu juga ditemukan
perbedaan kekerapan dan komplikasi diantara ras, negara dan kebudayaan.
Dari segi epidemiologi, ada beberapa jenis diabetes. Dulu ada yang disebut
diabetes pada anak, atau diabetes juvenilis dan diabetes dewasa atau maturity-onset
diabetes. Karena istilah ini kurang tepat, sekarang yang pertama disebut DM tipe 1
dan yang kedua disebut DM tipe 2.
Ada pula jenis lain, yaitu diabetes melitus gestasional yang timbul hanya pada
saat hamil, dan diabetes yang disebabkan oleh karena kerusakan pankreas akibat
kurang gizi disebut MRDM (Malnutrition Related DM) atau Diabetes Melitus Terkait
Malnutrisi (DMTM). Kekerapan DM tipe 1 di negara Barat 10% dari DM tipe 2.
Bahkan di negara tropik jauh lebih sedikit lagi.
Gambaran kliniknya biasanya timbul pada masa kanak-kanak dan puncaknya
pada masa akil balik. Tetapi ada juga yang timbul pada masa dewasa. DM tipe 2 adalah
jenis yang paling banyak ditemukan (lebih dari 90%). Timbul makin sering setelah
umur 40 dengan catatan pada dekade ke 7 kekerapan diabetes mencapai 3 sampai 4 kali
lebih tinggi daripada rata-rata orang dewasa.
Pada keadaan dengan kadar glukosa darah tidak terlalu tinggi atau belum ada
komplikasi, biasanya pasien tidak berobat ke rumah sakit atau ke dokter. Ada juga
yang sudah di diagnosis sebagai diabetes tetapi karena kekurangan biaya biasanya
pasien tidak berobat lagi. Hal ini menyebabkan jumlah pasien yang tidak terdiagnosis
lebih banyak daripada yang terdiagnosis. Menurut penelitian keadaan ini pada negara
maju sudah lebih dari 50% yang tidak terdiagnosis dan dapat dibayangkan berapa besar
angka itu di negara berkembang termasuk Indonesia (Slamet Suyono Dalam Pusat
Diabetes dan Lipid, 2007).
Penelitian lain menyatakan bahwa dengan adanya urbanisasi, populasi DM tipe
2 akan meningkat menjadi 5 10 kali lipat karena terjadi perubahan perilaku ruraltradisional menjadi urban. Faktor resiko yang berubah secara epidemiologis adalah
bertambahnya usia, jumlah dan lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh, kurangnya
aktivitas jasmani dan hiperinsulinemia. Semua faktor ini berinteraksi dengan beberapa
faktor genetik yang berhubungan dengan terjadinya DM tipe 2 (Soegondo, 1999).
Obesitas adalah berat badan yang berlebihan minimal 20% dari berat badan
idaman atau indeks massa tubuh lebih dari 25Kg/m2. Obesitas merupakan faktor utama
penyebab timbulnya diabetes melitus tipe II, diperkirakan 80 90% paasien diabetes
tipe II megalami obesitas (Medicastore, 2007). Obesitas menyebabkan respon sel beta
pankreas terhadap glukosa darah berkurang, selain itu reseptor insulin pada sel
diseluruh tubuh termasuk di otot berkurang jumlah dan keaktifannya kurang sensitif
(Soegondo, 2007).
d.
Aktifitas
Aktifitas fisik berdampak terhadap aksi insulin pada orang yang beresiko
diabetes melitus. Kurangnya aktifitas merupakan salah satu faktor yang ikut berperan
dalam menyebabkan resitensi insulin pada diabetes melitus tipe II (Suyono, 2007).
e.
Diet
Pemasukan kalori berupa karbohidrat dan gula yang diproses secara berlebihan,
merupakan faktor eksternal yang dapat mengubah integritas dan fungsi sel beta pada
individu yang rentan (Price & Wilson, 2002). Individu yang obesitas harus melakukan
diet untuk mengurangi pemasukan kalori sampai berat badannya turun mencapai batas
ideal. Penurunan berat badan 2,5 7 Kg akan memperbaiki kadar glokosa darah
(Soegondo, 2007).
f.
Stress
Stress adalah segala situasi dimana tuntutan non spesifik mengharuskan individu
berespon atau melakukan tindakan (Poter & Perry, 1997). Reaksi pertama dari respon
stress adalah terjadinya sekresi sistem saraf simpatis yang diikuti oleh sekresi simpatis
adrenal medular dan bila stress menetap maka sistem hipotalamus pituitari akan
diaktifkan. Hipotalamus mensekresi corticotropin releasing factor yang menstimulasi
Gejala diabetes tipe I muncul secara tiba-tiba pada saat usia anak-anak sebagai
akibat dari kelainan genetika, sehingga tubuh tidak memproduksi insulin dengan
baik. Gejala-gejalanya antara lain adalah:
Sering buang air kecil
terus menerus merasa lapar dan haus
berat badan menurun
merasa kelelahan penglihatan kabur
infeksi pada kulit yang berulang, menigkatnya kadar gula dalam urin dan
cenderung terjadi pada mereka yang berusia di bawah 20 tahun.
b. Gejala diabetes tipe II muncul secara perlahan-lahan sampai menjadi gangguan
yang jelas, dan pada tahap permulaan seperti pada gejala diabetes tipe I, yaitu :
mudah sakit yang berkepanjangan dan biasanya terjadi pada usia di atas 40 tahun
tapi prevalensianya kini semakin tinggi pada golongan anak-anak dan remaja
(Lanny, 2006).
Menurut Hasan Badawi (2009) gejala awal diabetes melitus biasanya diasebut
dengan 3 P, yaitu :
a.
10
Hal ini terjadi ketika kadar gula darah melebihi ambang ginjal yang
mengakibatkan glukosa dalam urin menarik air sehingga urin menjadi banyak. Maka
setiap kali para penderita diabetes melitus mengalami buang air kecil dengan intensitas
durasi melebihi volume normal (poliuria).
b.
Karena sering buang air kecil, setiap kali para pasien diabetes melitus akan banyak
minum (polidipsi). Karena demikianlah kita sering mendapati para pasien mengalami
keluhan lemas, banyak makan (polifagi).
c.
11
c. Cepat lelah
Karena gula di dalam darah tidak dapat di ubah menjadi tenaga sel-sel tubuh maka
cepat merasa lelah, kurang tenaga dan sering mengantuk.
d. Luka yang sulit disembuhkan
Pada diabetes, terjadi penurunan daya tubuh terhadap infeksi sehingga bila timbul
luka akan sulit sembuh. Tidak menutup kemugkinan, jika terjadi infeksi berat di daerah
kaki, akan berpotensi di amputasi sehingga akan mengalami cacat permanen.
Gejala kronis :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Impoten
kerusakan ginjal
Gangren (infeksi pada kaki hingga membusuk)
Kebutaan
Stroke
serangan jantung hingga kematian mendadak.
12
sukar sembuh dan pada ibu-ibu sering melahirkan bayi diatas 4 kg. Kadang-kadang
ada pasien yang sama sekali tidak merasakan adanya keluhan. Mereka mengetahui
adanya DM hanya pada saat chek up ditemukan kadar glukosa darahnya tinggi
(Suyono Dalam Pusat Diabetes dan Lipid, 2007).
II.6 Etiologi
Factor Predisposisi diabetes mellitus pada kehamilan
Multiparitas
Penderita gemuk
Bersifat keturunan
Obat-obatan.
II.7 Komplikasi
Komplikasi dari diabetes melitus ada empat komplikasi menurut (Widjadja,
2009) diantaranya adalah :
a) Komplikasi Akut :
13
Hipoglikemia
Hipoglikemia merupakan suatu keadaan penurunan kadar glukosa darah
dengan gejalaberupa gelisah, tekanan darah turun, mual, lemah, lesu. Sulit bicara,
gangguan menghitung, keringat dingin pada muka dan bibir dan tangan kejang
sampai koma.
Hiperglikemia
Hiperglikemia adalah suatu keadaan kelebiha gula darah yang biasanya
disebabkan oleh makan berlebihan, stress akut karena penghentian obat
antidiabetes secara mendadak. Gejala hiperglikemia antara lain adalah penurunan
kesadaran serta dehidrasi.
Ketoasidosis
Ketoasidosis adalah keadaan penngkatan senyawa keton yang bersifat
asam dalam darah yang berasal dari asam lemak hasil dari pemecahan sel-sel
lemak jaringan. Kekurangan insulin berarti tidak ada zat yng di proses sebagai
pemenuh energi.
Lactic Acidosis
Sel sel tubuh menghasilkan asam lactic pada saat memproses glukagen
menjadi energi.
terganggu.
b. Komplikasi Kronik :
-
jantung.
Kardiovaskuler
Serebravaskuler
Vaskuler perifer
Neuro diabetic
Rentan infeksi seperti tuberculosis paru
Infeksi saluran kemih.
14
II. 8.
Diagnosa
Diagnosa DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah, tidak
mengendalikan kadar glukosa darah atau apabila mengalami stres fisiologi seperti
pada tindakan pembedahan. Orang dengan diabetes kehamilan (diabetes yang timbul
selama kehamilan) membutuhkan insulin bila diet tidak saja dapat mengendalikan
kadar glukosa darah.
Orang yang diabetes dengan ketoasidosis. Orang dengan diabetes yang
mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan suplemen tinggi kalori untuk
memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara
selama periode resistensi insulin atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin.
Pengobatan sindroma hiperglikemi non-ketotik-hiperosmolar
Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Tujuan dari penatalaksananaan diabetes adalah mencoba menormalkan aktivitas
insulin dan kadar gula darah dalam upaya untuk mengurangi terjadinya komplikasi
vaskuler serta neuropatik, tujuan terapeutik pada penderita diabetes melitus adalah
mencapai kadar gula darah normal tanpa terjadinya hipoglikemia dan gangguan serius
16
pada pola aktivitas pasien. Ada beberapa komponen dalam penatalaksanaan diabetes
diantaranya adalah pemantauan dan pendidikan (Smeltzer & Bare, 2002), yaitu :
a.
Diet
Tujuan penatalaksanaan diet diantaranya memberikan semua unsur makanan
esensial (misalnya vitamin dan mineral), mencapai dan mempertahankan berat
badan yang sesuai, memenuhi kebutuhan energi, mencegah fluktuasi gula darah
setiap harinya dengan
melalui cara-cara yang aman, praktis dan menurunkan kadar lemak darah jika
meningkat.
b. Latihan
Latihan atau olah raga sangat penting dalam penatalaksanaan diet diabetes
mellitus karena efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah dan mengurangi
faktor resiko kardiovaskuler. Latihan akan menurukan kadar gula darah dengan
meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian
insulin, misalnya berjalan kaki, dan bersepeda santai.
c.
Pemantauan
Dengan melakukan pemantauan kadar glukosa darah secara mandiri,
penderita diabetes dapat mengatur terapi untuk mengendalikan secara optimal.
Caranya pengambilan
tersebut pada strip pereaksi khusus. Dan kemudian darah tersebut dibiarkan pada
strip selama waktu tertentu kemudian bantalan pereaksi pada strip akan berubah
warna kemudian dapat dicocockan pada peta warna, kemudian angka digital
akan memperlihatkan kadar gula darahnya.
d. Terapi
17
Pendidikan
18
BAB III
PRINSIP DAN METODE PROMOSI KESEHATAN
III.1 Prinsip Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan memiliki prinsip-prinsip yang berguna untuk dijadikan sebagai
dasar-dasar dari pelaksanaan program promosi kesehatan. Adapun prinsip-prinsip promosi
kesehatan dapat meliputi:
1. Promosi Kesehatan (WHO), Proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan serta untuk mencapai derajat
kesehatan yang sempurna baik fisk, mental, sosial, sehingga masyarakat mampu
mengatasi lingkungannya (fisik,ekonomi,budaya dan sebagainya).
19
3.
atau
Penyuluhan
Kesehatan.
Promosi
Kesehatan
meliputi
5. Promosi Kesehatan juga berarti upaya yang bersifat promotif (peningkatan) sebagai
perpaduan
dari
upaya
preventif
(pencegahan),
kuratif
(pengobatan)
dan
7. Promosi kesehatan berpatokan pada PHBS yang dikembangkan dalam 5 tatanan yaitu
di rumah/tempat tinggal (where we live), di sekolah (where we learn), di tempat kerja
(where we work), di tempat-tempat umum (where we play and do everything) dan di
sarana kesehatan (where we get health services).
20
8. Pada promosi kesehatan, peran kemitraan lebih ditekankan lagi, yang dilandasi oleh
kesamaan (equity), keterbukaan (transparancy) dan saling memberi manfaat
(mutual benefit). Kemitraan ini dikembangkan antara pemerintah dengan masyarakat
termasuk swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat, juga secara lintas program dan
lintas sektor.
9. Promosi Kesehatan sebenarnya juga lebih menekankan pada proses atau upaya, dengan
tanpa mengecilkan arti hasil apalagi dampak kegiatan. Jadi sebenarnya sangat susah
untuk mengukur hasil kegiatan, yaitu perubahan atau peningkatan perilaku individu
dan masyarakat. Yang lebih sesuai untuk diukur: adalah mutu dan frekwensi kegiatan
seperti: advokasi, bina suasana, gerakan sehat masyarakat, dan lain-lain.
Promosi kesehatan juga mempunyai prinsip yang lebih spesifik dalam tiap ruang
lingkup promosi kesehatan atau setting. Misalnya, promosi kesehatan di keluarga, fasilitas
layanan kesehatan, tempat kerja, sekolah, dan tempat umum.
a) Prinsip Promosi Kesehatan di Keluarga
sehingga promosi kesehatan yang dilakukan harus bias lebih spesifik juga.
Pendidikan kesehatan yang diberikan pun diharapkan akan lebih efektif
karena fokus pada satu keluarga sebagai satu sasaran.
21
2. Keluarga terdiri atas beberapa orang yang sudah terikat hubungan satu sama
lain, yaitu ayah, ibu, dan anak. Sehingga apabila promosi kesehatan yang
dilakukan sudah baik akan sangat berpengaruh pada perubahan perilaku pada
masing-masing anggota keluarga tersebut, dan nantinya perilaku itu akan
terbawa ke lingkungan diluarnya.
3. Setiap
4.
organisasi
masyarakat
yang
ada
sehingga
lebih
mantap
serta
1. Komprehensif.
2. Partisipasi
mengindetifikasi
masalah
kesehatan
yang
dibutuhkan
untuk
23
meningkatkan
kemampuan
mereka
dalam
merubah
gaya
hidup
dan
24
Sedangkan dalam ruang lingkup atau setting sekolah, promosi kesehatan juga
memiliki prinsip, diantara yaitu:
yaitu
organisasi di masyarakat
2.
Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang
positif terhadap kesehatan serta dapat mengembangkan berbagai ketrampilan
hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan social.
3.
Adanya
program-program
makanan
bergizi
dengan
memperhatikan
keamanan makanan.
e.
25
Sebagai lingkup yang sangat luas dan tidak tentu maka hal yang perlu diperhatikan
dalam penerapannya antara lain:
Tempat umum merupakan sarana yang dilalui oleh banyak orang, sehingga
dapat dikatakan bahwa sasaran dari tindakan promosi kesehatan ini juga
tidak tetap. Misalnya di tempat-tempat umum seperti halte, stasiun, dll maka
penerapan yang paling efektif adalah dengan memanfaatkan media berupa
poster, spanduk, dll. Dengan ini maka orang-orang yang saat itu berada di
tempat itu akan membaca dan mencoba memahami apa isi pesan yang ada.
26
Metode yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru atau
membina seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau
inovasi. Setiap orang memiliki masalah atau alas an yang berbeda-beda
sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Bentuk pendekatannya :
1. Bimbingan dan penyuluhan (Guidence and counceling)
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kontak yang intensif antara klien
dengan petugas dan setiap masalahnya dapat diteliti dan dibantu penyelesainnya.
2. Wawancara (interview)
Untuk mengetahui apakah klien memiliki kesadaran dan pengertian yang kuat
tentang informasi yang diberikan (prubahan perilaku ynag diharapkan).
2.
a.
Kelompok besar
1) Ceramah
Sasaran dapat berpendidikan tinggi maupun rendah. Penceramah harus
menyiapkan dan menguasai materi serta mempersiapkan media. Metode
dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan. Metode ini
27
b. Kelompok kecil
1) Diskusi kelompok
Metode yang dilaksanakan dalam bentuk diskusi antara pemberi dan
penerima informasi, biasanya untuk mengatasi masalah. Metode ini mendorong
penerima informasi berpikir kritis, mengekspresikan pendapatnya secara bebas,
menyumbangkan pikirannya untuk memecahkan masalah bersama, mengambil
satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan
masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
a.
28
Diskusi dimana pada awal diskusi diberi kasus atau pemicu untuk
menstimulasi tanggapan dari peserta.
3) Bola salju (snow balling)
Metode dimana kesepakatan akan di dapat dari pemecahan menjadi
kelompok yang lebih kecil, kemudian bergabung dengan kelompok yang lebih
besar.
4) Kelompok-kelompok kecil (Buzz group)
Kelompok dibagi menjadi kelompok kecil untuk mendiskusikan
masalah kemudian kesepakatan di kelompok kecil disampaikan oleh tiap
kelompok dan kemudian di diskusikan untuk diambil kesimpulan.
5) Memainkan peranan (role play)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai
pemegang peran tertentu untuk memainkan peranan.
29
b. Pidato/diskusi
c. Simulasi
d. Menggunakan media televise
e. Menggunakan media surat kabar
f.
Bill board.
Berikut ini merupakan contoh menentukan metode promosi kesehatan yang
Menambah pengetahuan
Self-empowering
Meningkatkan kesadaran diri, mengambil keputusan Kerja kelompok, latihan
(training), simulasi, metode pemecahan masalah, peer teaching method.
Mengubah kebiasaan
Mengubah gaya hidup individu Kerja kelompok, latihan keterampilan, training,
metode debat. Mengubah lingkungan Bekerja sama dengan pemerintah untuk
membuat kebijakan berkaitan dengan kesehatan.
30
BAB IV
PEMBAHASAN
31
ini disebabkan karena kurangnya produksi insulin (diabetes mellitus tipe 1, yang
pertama dikenal), atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin (diabetes
mellitus tipe 2, bentuk yang lebih umum). Selain itu, terdapat jenis diabetes mellitus
yang juga disebabkan oleh resistansi insulin yang terjadi pada wanita hamil. Tipe 1
membutuhkan penyuntikan insulin, sedangkan tipe 2 diatasi dengan pengobatan oral
dan hanya membutuhkan insulin bila obatnya tidak efektif.
Jenis type 1 Diabetes
dikendalikan karena sejak ditemukannya insulin pada tahun 1921, siapapun bisa
memenuhi kebutuhan insulin pada tubuhnya walau tubuhnya tidak bisa menghasilkan
insulin. Oleh karena itu selain Juvenile Diabetes, type 1 Diabetes ini juga dikenal
sebagai penyakit insulin-dependent atau penyakit Kebalikan dari type 1 Diabetes ,
bahwa pada type 2 Diabetes ini gejala khususnya adalah bahwa tubuh bisa
menghasilkan insulin tapi tubuh tidak bisa menggunakannya dengan baik.
Pada stadium awal, mungkin tubuh mulai menjadi kurang sensitive terhadap
insulin. Adapun gejala umumnya tidak terlalu berbeda dengan type 1 Diabetes; hanya
saja prosesnya bisa menjadi lebih lambat.Adapun penderita type 2 Diabetes ini bisa
diderita oleh siapa saja, oleh karena itu jenis diabetes ini yang paling banyak ditemui.
Adapun penyebabnya kebanyakan adalah akibat pola hidup yang kurang sehat dan
kurangnya kepedulian anda terhadap makanan-makanan yang anda konsumsi.
ketergantungan insulin. Dalam bahasa Indonesia penyakit itu disebut sebagai penyakit
kencing manis .
Penyakit Diabetes Melitus dapat menyerang seluruh organ tubuh dan
menimbulkan beberapa macam keluhan. Diabetes Melitus timbul secara perlahan-lahan
sehingga diabetes tidak menyadari adanya perubahan seperti minum menjadi lebih
banyak, buang air kecil lebih sering, atau berat badan menurun. Gejala ini berlangsung
cukup lama dan tidak diperhatikan, hingga orang tersebut pergi kedokterdan memeriksa
kadar glukosanya. Gejala dari penyakit ini umumnya seperti :
1. Sering buang air kecil
32
Buang air kecil akan menjadi sering jika terlalu banyak glukosa dalam darah.
Jika insulin tidak ada atau sedikit maka ginjal tidak bisa menyaring glukosa untuk
kembali ke darah. Lalu ginjal akan menarik tambahan air dari darah untuk
menghancurkan glukosa. Hal ini membuat kandung kemih penuh dan orang jadi sering
pipis.
2. Sering merasa haus
Karena sering buang air kecil, Anda akan menjadi lebih sering haus, karena
proses penghancuran glukosa yang sulit maka air di dalam darah tersedot untuk
menghancurkannya.
Sehingga
seseorang
perlu
minum
lebih
banyak
untuk
33
Gejala akut
Pada permulaan :
Penderita menunjukan berat badan terus naik dan tambah gemuk karena jumlah insulin
masih mencukupi.
b. Gejala kurang insulin :
Kadang timbul rasa mual jika glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai :
Mudah lelah
Bila tidak diobati penderita akan merasa mual bahkan akan jatuh koma disebut
koma diabetic akibat glukosa terlalu tinggi > 600 mg/dl.
34
c.
Gejala kronik
Gejala ini biasa muncul sesudah beberapa bulan atau tahun mengidap DMGejala antara
lain :
Kesemutan
Kram
Capai
Mudah ngantuk
Para ibu hamil sering mengalami keguguran dengan berat badan lahir 4 kg
Kepekaan genetic
Peristiwa lingkungan (benda asing) mengawali proses pada individu yang peka
Respon radang pancreas yang disebut insulitis. Sel yang menyerbuk pulaupulau adalah limfosit T aktif
Aktifasi auto imunitas. Perubahan pada permukaan sel-sel beta, sehingga oleh
sistenm imun dikenal seabagai non-self (asing)
Timbul respon imun. Antibody sitotoksit menyerang sel beta (lebih dari 90%)
Agar penyakit gula tidak sampai menyerang kita, kita perlu melakukan
beberapa pencegahan. Menurut Susanto ada tiga cara yang dapat dilakukan. Pertama,
pencegahan primer diterapkan untuk kelompok yang berpotensi terkena penyakit ini,
meliputi usia di atas 45 tahun, berat badan lebih dari ideal (gemuk), ada garis
keturunan, abortus berulang, serta infertilitas.
Cara mencegahnya adalah dengan menjaga kesehatan tubuh, membiasakan pola
hidup sehat, tidak merokok, olah raga teratur dan terukur, serta menghindari junk food.
Menurunkan kadar glukosa dalam darah dengan berolahraga. Menurunkan tekanan
35
darah, kadar kolesterol dalam darah. Memperbaiki peredaran dalam tubuh. Mengurangi
stress dan mengawasi berat badan.
Kedua, pencegahan sekunder dengan melakukan deteksi dini dan terapi untuk
menghindari penyakit lain yang berakibat fatal sampai kematian, yaitu dengan
mengikuti tes penyaring gula darah, menjaga kesehatan gigi dan mulut, kuku, kulit,
mata, kelainan diet serta melakukan pemeriksaan 6 12 bulan.
Ketiga, dengan rehabilitasi medis, fisik dan mental, perawatan menyeluruh, dan
konsumsi obat-obatan. Hal yang lebih penting lagi ialah adanya motivasi untuk sembuh
serta dukungan dari keluarga.
Seorang pakar pengobatan komplementer yaitu Prof. H.M Hembing yang
terkenal itu dalam salah satu bukunya memberikan resep pencegahan dan pengobatan
dari buah mengkudu. Buah mengkudu diambil sarinya dan kemudian dikonsumsi.
Memang cukup merepotkan kalau harus mencari buah mengkudu. Diabetes mellitus
atau penyakit gula adalah salah satu penyakit degeneratif yang tidak bisa disembuhkan,
namun bisa dikelola sehingga orang dengan diabetes tetap merasa sehat, diantaranya
dengan melakukan hal-hal :
36
banyak
penurunan
manfaat
olahraga
badan.
Namun,
berat
penurunan
berat
badan,
yang
bila
independen
terhadap
dikombinasikan
keuntungannya
dengan
meningkat
secara
substansial.
sayuran,
biji-bijian,
kacang-kacangan
dan
umbi-
terhadap
pengembangan
diabetes.
Wanita
yang
mengonsumsi lebih dari lima porsi satu ounce kacang per minggu
menurunkan resiko terkena diabetes dibandingkan wanita yang
tidak mengonsumsi kacang sama sekali.
37
orang
dewasa
yang
kegemukan
mengurangi
risiko
38
8. Berhenti merokok
Merokok tidak hanya berkontribusi pada penyakit jantung dan
menyebabkan
kanker
paru-paru
tetapi
juga
terkait
dengan
cenderung
mendorong
bentuk
tubuh
apel
yang
mengonsumsi
lemak
trans
(minyak
sayur
39
40
insulin secara normal.Manfaat kulit manggis sebagai penurun kadar gula dalam darah
sangat berkaitan erat dengan penyakit diabetes atau biasa disebut dengan istilah
kencing manis. Seperti telah dijelaskan di atas, ekstrak kulit manggis mengandung zat
yang bernama xanthone yang dapat berfungsi untuk mengurangi terjadinya resistensi
insulin yang terjadi pada diabetes tipe 2.
Serta ada beberapa faktor yang disarankan oleh dokter dalam menangani
penyakit Diabetes Melitus:
Faktor pertama: Agar efektif, manajemen diabetes mensyaratkan bahwa sebuah rencana
yang sesuai menu diabetes harus disusun, rencana makanan sehari-hari yang dapat
nyaman diikuti. Tidak perlu makanan khusus, tapi makanan yang memenuhi preferensi
dan selera individu diabetes. Makanan yang dapat dipilih dari sejumlah besar dan
berbagai makanan yang tersedia di supermarket dan toko kelontong.
Tersedia, yaitu, untuk warga di negara berkembang, tetapi sekali lagi, diabetes
adalah penyakit tumbuh berkembang Dunia Barat. Ada beberapa makanan yang di luar
batas namun kuantitas dan kualitas harus dipertimbangkan.
Karbohidrat isi makanan untuk penderita diabetes Ada yang berbeda
pendekatan dan pendapat di antara asosiasi diabetes nasional dan anggota profesi medis
tentang jumlah makanan karbohidrat yang harus disertakan dalam makanan bagi
penderita diabetes. Karbohidrat merupakan sumber utama glukosa yang beredar dalam
aliran darah, glukosa yang diabetes sedang mencoba untuk mengendalikan. Sudut
pandang yang berbeda akan dibahas di masa depan blog saya-situs, disebutkan di
bawah ini. Diabetes harus menjadi informasi tentang manfaat dan kelemahan dari
pendekatan tinggi versus rendah untuk perencanaan makan diabetes.
Faktor kedua adalah kebutuhan untuk olahraga teratur, tidak perlu pada tingkat atletik
tapi lebih dari berjalan-jalan santai setiap hari. Umumnya disarankan adalah untuk
mengambil jalan cepat selama setengah jam setiap hari, atau setidaknya lima kali
41
seminggu. Atau bisa berenang atau naik sepeda atau apa pun mencapai setidaknya
jumlah minimum yang setara dengan olahraga.
Faktor ketiga melibatkan penurunan berat badan. Jika seseorang kelebihan berat badan
itu diabetes meningkatkan tingkat jantung yang serius dan risiko kesehatan lainnya.
Dua faktor pertama, yang dijelaskan di atas, dapat membantu mengurangi berat badan
jika benar diterapkan, tapi sebelum pelaksanaan setiap program penurunan berat badan,
konsultasi dengan dokter akan bijaksana.
Faktor keempat adalah pribadi sekali sehari di rumah tes darah harus diambil. Tes
darah dilakukan dengan bantuan alat ukur sederhana dan mudah digunakan, hanya
membutuhkan waktu sepuluh atau dua puluh detik untuk mendapatkan pembacaan
yang menunjukkan jumlah glukosa dalam aliran darah. Jika dilakukan sekali setiap hari
maka kemungkinan besar harus pada naik, sebelum sarapan atau asupan makanan,
dengan kata lain tingkat gula darah puasa - seperti yang biasa disebut.
Pemantauan kadar glukosa darah di rumah setiap hari memungkinkan diabetes
untuk mengetahui kondisi mereka dan jika perlu, membuat penyesuaian untuk
merencanakan diet mereka dan / atau gaya hidup dalam upaya terbaik untuk
memperbaiki kadar gula darah. Ini mungkin membutuhkan tes darah lebih sehari dari
sekedar tes pagi. Ini adalah fakta diabetes yang banyak manajemen berada di tangan
pribadi diabetes dan membutuhkan pemeriksaan sering untuk mencoba untuk
mendapatkan kontrol.
Faktor kelima: Periodik kehadiran di kantor dokter untuk pemeriksaan, dan tes darah,
yang dikenal sebagai tes Hemoglobin A1C atau A1C darah. Darah untuk tes ini,
prosedur rasa sakit sederhana, diambil oleh teknisi di sebuah klinik medis, dan biasanya
diperlukan setiap tiga atau empat bulan. Tes ini memberikan informasi penting dari
kadar glukosa rata-rata diperkirakan ada dalam darah selama periode sebelumnya
sekitar 3 bulan. Ini hasil tes ini dimungkinkan karena rentang hidup sel darah, yang
terus-menerus diproduksi oleh tubuh, adalah sekitar 12 minggu, sehingga beberapa dari
42
sel darah yang baru lahir hanya sementara yang lain akan dari segala usia sampai
sekitar 12 minggu. Dengan hasil tes darah A1c tersedia, dokter dapat memonitor dan
menilai, dan menyesuaikan jika perlu, pengobatan untuk diabetes tempur terbaik.
Adapun media yang digunakan untuk mempromosikan kesehatan yaitu terdiri atas
dua kelompok yaitu :
1. Berdasarkan jenisnya
Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja,
seperti tape recorder. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra
penglihatan dalam wujud visual, seperti tv, layar plasma, dll. Media audiovisual, yaitu
media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:Audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound slide
Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang
bergerak, seperti film, video cassete dan VCD.
2.
Berdasarkan fungsinya
a. Media cetak
Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual.
Pada umumnya terdiri atas gambaran sejumlah kata, gambar, atau foto dalam tata
warna. Contohnya poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar balik, stiker, dan
pamflet. Fungsi utamanya adalah memberi informasi dan menghibur. Kelebihan yang
dimiliki media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak orang, biaya tidak
terlalu tinggi, tidak perlu energi listrik, dapat dibawa, mempermudah pemahaman, dan
meningkatkan gairah belajar. Kelemahannya tidak dapat menstimulasi efek suara dan
efek gerak serta mudah terlipat.
b. Media elektronik
43
Media elektronik aitu suatu media bergerak, dinamis, dapat dilihat, didengar,
dan dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika. Contohnya televisi,
radio, film, kaset, CD, VCD, DVD, slide show, CD interaktif, dan lain-lain. Kelebihan
media elektronik antara lain sudah dikenal masyarakat, melibatkan semua pancaindra,
lebih mudah dipahami, lebih menarik karena ada suara dan gambar, adanya tatap muka,
penyajian dapat dikendalikan, janagkauan relatif lebih besar/luas, serta dapat diulangulang jika digunakan sebagai alat diskusi. Kelemahannya yaitu biaya lebih tinggi,
sedikit rumit, memerlukan energi listrik, diperlukan alat canggih dalam proses
produksi, perlu persiapan matang, peralatan yang selalu berkembang dan berubah,
perlu keterampilan penyimpanan, dan perlu keterampilan dalam pengoprasian.
c. Media luar ruang / media papan (billboard)
Media luar ruang yaitu suatu media yang penyampaian pesannya di luar ruang
secara umum melalui media cetak dan elektronik secara statis. Contohnya papan
reklame, spanduk, pameran, banner, TV layar lebar, dan lain-lain. Kelebihan media luar
ruang diantaranya sebagai informasi umum dan hiburan, melibatkan semua pancaindra,
lebih menarik karena ada suara dan gambar, adanya tatap muka, penyajian dapat
dikendalikan, jangkauan relatif lebih luas. Kelemahannya yaitu biaya lebih tinggi,
sedikit rumit, ada yang memerlukan listrik atau alat canggih, perlu kesiapan yang
matang, peralatan yang selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan
penyimpanan.
Terdapat pula jenis atau macam/ media promosi kesehatan Alat-alat peraga dapat
dibagi dalam empat kelompok besar :
1. Benda asli.
Benda asli adalah benda yang sesungguhnya, baik hidup maupun mati. Jenis ini
merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah dan cepat dikenal serta mempunyai
bentuk atau ukuran yang tepat. Kelemahan alat peraga ini tidak selalu mudah dibawa kemanamana sebagai alat bantu mengajar. Termasuk dalam alat peraga, antara lain benda
sesungguhnya (tinja dikebun, lalat di atas tinja, dan lain-lain), spesimen (benda yang telah
44
diawetkan seperti cacing dalam botol pengawet, dan lain-lain), sampel (contoh benda
sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti oralit, dan lain-lain).
2. Benda tiruan
Benda tiruan memiliki ukuran yang berbeda dengan benda sesungguhnya. Benda tiruan
bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan karena benda asli
mungkin digunakan (misal, ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dan lain-lain).
Benda tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik, dan
lain-lain.
45
tentang suatu masalah, misalnya deskripsi pengolahan air ditingkat rumah tangga,
deskripsi tentang diare serta pencegahannya, dan lain-lain. Papan pengumuman
biasanya dibuat dari papan dengan ukuran 90 x 120 cm, biasa dipasang di dinding atau
ditempat tertentu seperti balai desa, posyandu, masjid, puskesmas, sekolah, dan lainlain. Pada papan tersebut gambar-gambar atau tulisan-tulisan dari suatu topik tertentu.
Gambar Optik
Foto
Foto sebagai bahan untuk alat peraga digunakan dalam bentuk album ataupun
dokumentasi
lepasan.
Album
merupakan
foto-foto
yang
isinya
berurutan,
menggambarkan suatu cerita, kegiatan, dan lain-lain. Album ini bisa dibawa dan
ditunjukkan kepada masyarakat sesuai dengan topik yang sedang didiskusikan.
Misalnya album foto yang berisi kegiatan-kegiatan suatu desa untuk mengubah
kebiasaan buang air besarnya menjadi di jamban. Dokumentasi lepasan yaitu foto-foto
yang berdiri sendiri dan tidak disimpan dalam bentuk album. Menggambarkan satu
pokok persoalan atau titik perhatian. Foto ini digunakan biasanya untuk bahan brosur,
leaflet, dan lain-lain.
Slide
Slide pada umumnya digunakan untuk sasaran kelompok. Penggunaan slide cukup
efektif karena gambar atau setiap materi dapat dilihat berkali-kali dan dibahas lebih
mendalam. Slide sangat menarik, terutama bagi kelompok anak sekolah dibanding
dengan gambar, leaflet, dan lain-lain.
Film
Film merupakan media yang bersifat menghibur, disamping dapat menyisipkan
pesan-pesan yang bersifat edukatif. Sasaran media ini adalah kelompok besar dan
kolosal.
46
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dan bersifat
degeneratif yang dimanifestasikan oleh kehilangan toleransi karbohidrat dengan
karateristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua duanya dan merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sangat
cepat peningkatannya.
Pada umumnya penyakit diabetes ini ditemukan di daerah perkotaan. banyak
yang menganggap bahwa penyakit diabetes ini adalah penyakit keturunan padahal dari
47
sejumlah penderita penyakit kencing manis ini sangat sedikit yang tercatat karena
disebabkan oleh faktor keturunan. Penyakit kencing manis pada umumnya diakibatkan
oleh konsumsi makanan yang tidak terkontrol atau sebagai efek samping dari
pemakaian obat-obat tertentu, obesitas, keturunan, dll. Adapun pengobatan tradisional
yang dapat dilakukan oleh masyarakat dengan mengonsumsi buah sirkas, dan buah
manggis. Alat yang digunakan untuk mempromosikan kesehatan dapat dipakai media,
baik media elektronik maupun media cetak.
V.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, dapat memberikan manfaat kepada para
pendengar yang setia, dan tentunya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
48
Daftar Pustaka
Oral).
Jakarta: EGC
http:// ILMU KESEHATAN MASYARAKAT MAKALAH DIABETES MELITUS. Htm.
http:// Promosi Kesehatan dalam Kesehatan Masyarakat ~ BAHAN KULIAH DAN
MAKALAH KESEHATAN.htm.
49