KELOMPOK 1
FK UNRAM 2011
Anggota kelompok 1
Skenario 1
Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun datang
ke poliklinik diantar ibunya dengan keluhan batuk
demam berulang. Aktivitas anak kurang dibanding
teman sebayanya terutama makin nampak saat
anak di TK. Pernah beberapa kali diperiksa ke
puskesmas dan ke dokter praktek dikatakan flek dan
telah mendapat pengobatan. Tapi keluhan tidak
membaik. Berat badan anak lebih rendah dibanding
teman sebayanya. Tidak ada riwayat biru. Riwayat
kehamilan
dan
persalinan
normal.
Pada
pemeriksaan fisik jantung didaptakan murmur
Learning Objective
PJB: Manisfestasi klinis, patofisiologi,
pemeriksaan fisik dan penunjang,
diagnosis, penatalaksanaan, dan
prognosis
Analisis skenario
KARDIOVASKULAR
PJB
SIANOTIK
ANATOMI
TOF
TGA
EMBRIOLOGI
JNATUNG DAN
PEMBULUH
DARAH
TAPVD
ASIANOTIK
ASD
VSD
KOARTAS
IO AORTA
PDA
-PATOFISIOLOGI
- MANIFESTASI KLINIS
- PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
- PENTALAKSANAAN
-PROGNOSIS
Definisi
terjadinya defek septum atrium komunikasi
langsung antara atrium dekstra & sinistra
Klasifikasi
1. DSA sekundum.
2. DSA dengan defek sinus venosus superior.
3. DSA primum.
Patofisiologi
shunt kiri ke kanan karena tekanan atrium kiri lebih
tinggi menambah volume darah yang akan
masuk dalam ventrikel kanan beban Vki
dilatasi arteri pulmonal dan vaskularisasi
pulmonal
Pada DSA tipe primum disertai dengan defek pada
katup mitral dan katup trikuspid insufisiensi
katup aliran berbalik arah dari ventrikel ke atrium
Dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan
curah jantung, ventrikel (kiri) bekerja demikian
keras sehingga menjadi hipertrofi
Manifestasi KLINIS
Sering asimptomatik dan tidak ada
gambaran diagnosis fisis yang khas.
Sesak nafas dan cepat lelah saat
beraktivitas merupakan keluhan awal.
Berdebar-debar karena aritmia
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Ditemukan pulsasi
ventrikel kanan pada
daerah para sentral
kanan
Wide fixed splitting
pada bunyi jantung dua
Bising sistolik tipe
ejeksi pada daerah
pulmonal
Pemeriksaan
Penunjang
EKG
Radiologi
Ekokardiografi
Kateterisasi jantung
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Pada DSA dgn CHF berikan :
Digitalis atau inotropik yg sesuai
Dan diuretik.
Profilaksis thdp subakut bakterial endokarditis diberikan :
Bila ada tanda prolaps katup mitral.
Penutupan tanpa pembedahan
Dilakukan dgn pemasangan device (Clamshell, atrial
septal defect occluder system) melalui transkateter;
Hanya dilakukan pd DSA tipe sekundum
Prognosis
prognosisnya baik apabila dilakukan
penutupan DSA.
Tanpa operasi umur rata-rata defek
sekundum dan defek sinus venosus 40
tahun.
VSD(VERTRIKEL SEPTAL
DEFEK)
Patofisiologi
Adanya defek ventrikel,
Ventrikel kiri > ventrikel kanan, darah
bercampur ke a. pulmonalis Hypertensi
Pulmonal
Ventrikel kanan hypertropi aliran sistemik =
aliran pulmonal gagal jantung kanan
Komplikasi
Endokarditis
Obstruksi pembuluh darah pulmonal
Syndrome eisenmenger
Manifestasi Klinik
- Pada defek kecil, dapat bersifat
asimptomatik
- Pada defek besar dan sedang, dapat
terjadi gagal tumbuh dan gagal jantung
kongestif
Pemeriksaan Diagnostik
Auskultasi jantung
Pantau tek. Darah
Foto rontgen
ECG
Echocardiogram
MRI
Penatalaksanaan Teraupetik
Pembedahan : Menutup defek dengan
dijahit melalui cardiopulmonary by pass
Prognosis
Pengobatan
medis
intensif
tetap
meninggal juga.
berkembang
menjadi
sindrom
Eisenmenger meninggal.
Bila tindakan bedah waktu tepat,
kehidupan normal.
DUKTUS ARTERIOSUS
PERISTEN
Definisi
Duktus arteriosus yang tetap terbuka
setelah bayi lahir.
Insidens : 5%-10%, insidensnya bertambah
dengan berkurangnya masa gestasi.
Patofisiologi
Saat lahir otot polos duktus arteriosus
mengalami konstriksi tekanan oksigen
arteri &
kadar prostaglandin tidak terjadi gagal
penutupan pirau kiri ke kanan LVH
gagal jantung kiri
Penutupan secara fungsional = 10-15 jam
setelah lahir.
usia 2-3 minggu = penutupan permanen.
Manifestasi Klinis
DAP kecil biasanya asimptomatik.
Pada pirau besar :
Gagal jantung kongestif + takikardia,
gangguan tumbuh kembang, & infeksi
saluran nafas berulang.
Pemeriksaan Fisis
Umumnya bising kontinu, yang paling baik
pada infraklavikulka kiri.
Pada DAP Kecil :
Tekanan darah & nadi normal
Terdengar Bising di daerah subklavia kiri
Pada DAP Besar :
Infeksi saluran nafas berulang
akikardi dan Dipsnea
T
Pemeriksaan Penunjang
Elektrokardiografi:
Pd DAP kecil dan sedang, EKG dpt :
Normal atau menunjukkan tanda LVH
DAP besar dpt :
Menunjukkan tanda LVH dan RVH.
Foto toraks (CXR):
Gambaran peningkatan vaskularisasi paru
Kardiomegali, khususnya ventrikel kiri
TERAPI
1. Medikamentosa.
2. Penutupan tanpa Pembedahan.
3. Penutupan dengan Pembedahan
kardiologi.
DEFINISI
Tetralogy of fallot terjadi pada 10% kasus PJB.
Tetralogi Fallot adalah kelainan jantung sianotik
paling banyak yang tejadi pada 5 dari 10.000
kelahiran hidup.
Adanya empat kelainan anatomi :
Manifestasi Klinis
Anak dengan TF umumnya akan mengalami
keluhan :
Pemeriksaan Fisik
Sianosis, derajatnya tergantung pada
derajat stenosis pulmonalnya.
Jari tabuh
Dapat terdengar klik ejeksi yang berasal
dari aorta, suara jantung 2 : biasanya
tunggal, keras.
Terdengar bising ejeksi sistolik (grade 35/6) pada bagian atas dan tengah tepi
sternum kiri.
Pemeriksaan Penunjang
Elektrokardiografi (EKG) atau alat rekam
jantung menunjukan hipertrofi ventrikel
kanan dengan deviasi aksis ke kanan.
Boot-shaped
Concave pulmonary segment
Apex upturned
Decreased pulmonary blood flow
Tatalaksana
PROGNOSIS
prognosis buruk tnpa operasi
TF sedang: bertahan smpa umur 15 th,
sbgian kecil hidup smpe dekade ke3
TGA
Definisi
Terjadi transposisi aorta dan a. pulmonalis
Insiden
5% dr semua penyakit jantung bawaan,
umumnya pada laki-laki
1/3 ibu diabetes militus
Patologi
Aliran darah menjadi
Vena cava atrium kanan aorta
sirkulasi sistemik
Vena pulmonalis atrium kiri a.
pulmonalis sirkulasi pulmonal.
Manifestasi klinis
Gejalasianosisakantimbulpada
minggupertamaapabiladuktus
arteriosusdanforamenovalesudah
menutup
Bayiasianotik&gagaljantung
Sesaknafas,pertumbuhan
terhambat
Pemeriksaan fisik
Waktu lahir
Inspeksi bayi lahir dengan sianosis dan
menangis
Palpasi tidak ditemukan trill pada bising
jantung
Auskultasi : B. jantung I normal, jantung II
tunggal dan keras.
Pemeriksaan penunjang
EKG
Radiologi
Ekokardiografi
Pemeriksaan darah
Kateterisasi jantung
Penatalaksanaan
Pengobatan suportif
Septostomi atrium dengan balon (BAS)
Operasi Blalock-Hanlon
Operasi Atrial Switch
Koreksi anatomis dengan operasi
pertukaran arteri
Analisis Skenario
Kesimpulan
Penyakit Jantung Bawaan adalah segala penyakit
yang disebabkan oleh terjadinya kekurang sempurnaan
pada proses pematangan jantung saat dilahirkan. Setiap
penyakit ini memiliki masing-masing patofisiologinya,
yang menimbulkan manifestasi klinis tersendiri. Caracara dalam mendiagnosis penyakit tersebut diantaranya
melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang. Terapinya bervariasi, ada yang tidak
memerlukan, sampai harus dilakukan operasi dan untuk
setiap jenis penyakit jantung bawaan memiliki harapan
kedepan yang berbeda.