Anda di halaman 1dari 7

RANCANGAN AKHIR DAN

KONSTRUKSI

Slake Durability Test


Mengetahui sifat ketahanan batuan terhadap proses
disintegrasi selama diuji melalui standar putaran dalam kondisi
basah dan kering.
Uji ketahanan batuan (slake durability test) merupakan salah
satu pendekatan kuantitatif yang dilakukan untuk mengetahui
tingkat ketahanan suatu batuan. Kehadiran gaya-gaya yang
bekerja pada suatu material geologi dapat menimbulkan suatu
ketidakstabilan pada daerah di mana massa material geologi
itu berada. Umumnya, keruntuhan akan timbul pada titik-titik
di sepanjang daerah yang memiliki ketidakstabilan. Hasil uji
ketahanan batuan ini dapat mencerminkan tingkat kemudahan
batuan untuk mengalami pelapukan

Sampel yang digunakan pada percobaan ini adalah fragmen ireguler dua
jenis batuan sebanyak sepuluh buah dengan berat antara 450-500 gram

a)Timbang masing-masing sampel batuan


b)Letakkan tiap sampel batuan pada dua mangkuk besi berbeda
c)Keringkan tiap sampel batuan dalam oven bertemperatur 100 5oC
selama 4-6 jam
d)Keluarkan tiap sampel dari oven, kemudian dinginkan dalam desikator
selama 10 menit e)Timbang massa tiap sampel batuan sebagai nilai S1
f)Keluarkan sampel dari mangkuk besi dan masukkan tiap sampel ke dalam
dua drum Slake Durability Testyang berbeda dan putar selama 10 menit
g)Angkat dan masukkan tiap sampel kembali dalam dua mangkuk besi
yang berbeda
h)Kembali lakukan prosedur poin (c) hingga (g) untuk mendapatkan nilai S2
dan S3

http://tukangbata.blogspot.com/201
3/01/pekerjaan-grouting-atausementasi.html
Grouting adalah suatu proses, dimana suatu cairan campuran antara semen dan
air diinjeksikan dengan tekanan ke dalam rongga, pori, rekahan dan retakan
batuan yang selanjutnya cairan tersebut dalam waktu tertentu akan menjadi
padat secara fisika maupun kimiawi. pekerjaan grouting merupakan salah satu
cara dalam perbaikan pondasi (foundation treatment) pada bendungan air
terutama bendungan.

Selain itu grouting juga metode untuk mengisi rongga struktur beton yang
kropos dan penambahan coran akibat pengecoran tidak sempurna, Mortar fillet (
Pinggulan sudut ) untuk pondasi mesin, sebagai dudukan mesin ,dudukan
bearing pondasi jembatan, pembuatan beton pra cetak, penutup retak yang
besar, tentunya semen Grouting siap pakai yang mempunyai karakteristik tidak
susut dan dapat mengalir sangat baik, memenuhi persyaratan standar corps of
engineering CDR C-621 dan ASTM C-1107

Pengumpulan data awal dan interpretasi data geologi dri dokumen yg telah
ada( peta geologi, citra satelit, peta topografi, dan data core lobang
bor)Pemahaman akan hubungan antara karakterisitik massa batuan dan
geometri dan orientasi dari penggalian.
Pada massa batuan yg keras dengan banyak struktur terkait, penggalian
didominasi oleh jatuhan batuan dan luncuran seama bidang diskontinyu.
Klasifikasi batuan tidak cukup
Ketika stabilitas batuan tidak didominasi oleh luncuran dari struktur tertentu,
faktor lain seperti tegangan yg tinggi dan pelapukan menjadi penting, dan
dapat dievaluasi dengan klasifikasi massa batuan
Kegunaan dari index kualitas batuan untuk membandingkan stabilitas
penggalian, kebutuhan penyangga berdasar pada bukti dokumen dari
lapangan dengan yg memilili kondisi geologi yg sama
Apakah masalah stabilitas terkait ukuran dan bentuk penggalian dapat
terselesaikan?
Jika tidak, rancangan penggalian berdasarkan pemahaman operasional
dengan penyediaan untuk penyanggaan yg minimal.

Anda mungkin juga menyukai