Anda di halaman 1dari 4

Reseptor Panas Dingin

Hasil dan Pembahasan :


Subjek : Reynaldi Setiawan
No

Ventral

Dorsal

Panas

Dingin

Panas

Dingin

10

11

12

13

14

Keterangan :
+

= terasa

= tidak terasa

Subjek : Agus Sinarsih

No

Ventral

Dorsal

Panas

Dingin

Panas

Dingin

10

11

12

13

14

Keterangan :
+

= terasa

= tidak terasa

Dalam praktikum kali ini sebelum menentukan reseptor panas dingin, terlebih dahulu
merendam jarum pentul selama 5 menit kedalam gelas kimia yang berisi air hangat dan air es.
Kemudian meletakkan jarum pentul pada permukaan kulit dan menekannya sampai

menghasilkan rasa sakit. Dari perlakuan ini, dari ke-14 petak telah merasakan sensasi sentuhan
namun tidak terasa sakit. Di lihat dari data tabel diatas dapat dikatakan bahwa sampel dari
Reynaldi dan Agus Sinarsih saat praktikan tersebut baik dari tangan bagian dorsal dan ventral
hampir semua merasakan reseptor panas dan dingin yang diberikan. Namun dilihat dari data
Reynaldi pada tangan bagian ventral saat diberikan reseptor panas pada petak bagian 8 dan 11
tidak merasakan panas. Dan pada saat diberikan reseptor dingin petak bagian 8 tidak merasakan
dingin. Dibandingkan dengan tangan bagian dorsal reseptor panas tidak dirasakan pada petak 7,
dan pada saat diberikan reseptor dingin semua petak merasakan reseptor dingin tersebut.
Sedangkan pada sampel dari Agus Sinarsih pada tangan bagian ventralnya, petak bagian 10 dan
11 tidak merasakan reseptor panas, dan petak bagian 5 tidak merasakan reseptor dingin. Jika
dibandingkan dengan tangan bagian dorsalnya pada petak bagian 8 tidak merasakan reseptor
panas, dan pada petak bagian ke 6 tidak merasakan reseptor dingin.
Reseptor indera panas dingin merupakan ujung dendrit saraf telanjang dan terdapat dalam
kulit, tulang, persendian, dan organ-organ dalam (viseral). Kulit berfungsi sebagai alat pelindung
bagian dalam, misalnya otot dan tulang, sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam
reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan, sebagai alat eksresi, serta pengatur suhu
tubuh. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis.
Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk
rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis. Kulit adalah alat
indera yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri atau
sakit. Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf yang ada pada kulit.
Biasanya ujung saraf indera peraba ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas yang mendeteksi
rasa nyeri atau sakit, dan ujung saraf yang berselaput (berpapilia). Ujung saraf yang berselaput
ada lima macam.

Tabel Ujung saraf yang berselaput dan rangsangannya


Ujung saraf berselaput

Rangsangan

Korpuskel pacini

Tekanan

Korpuskel ruffini

Panas

Korpuskel krause

Dingin

Korpuskel meissner

Sentuhan

Korpuskel bebas

Sakit

Selain terdapat di daerah dermis, sel-sel peraba juga terdapat pada pangkal rambut.
Sehingga bila rambut yang muncul di permukaan kulit tersentuh oleh suatu benda, sel-sel saraf
akan terangsang. Permukaan kulit yang mempunyai banyak ujung-ujung saraf peraba ialah ujung
jari telunjuk, telapak tangan, telapak kaki, bibir, dan daerah kemaluan. Oleh karena itu daerahdaerah ini sangat peka terhadap rangsangan berupa sentuhan.

Anda mungkin juga menyukai