Pengenalan Teknologi Jaringan
Pengenalan Teknologi Jaringan
Teknologi Jaringan
Disusun oleh:
2
Daftar Isi
Module 01: Fundamentals of Networks
Module 02: OSI Reference Model
Module 03: TCP/IP and IP Address Concepts
Module 04: Network Cabling
Module 05: Network Technologies & Devices
copyright@2006
Fundamentals of Networks
Overvi ew
Teknologi Jaringan merupakan teknologi yang menghubungkan dua komputer atau lebih untuk dapat
saling bertukar data (Data Communication) atau sumber daya jaringan (printer scanner, atau
DVD/CD-ROM). Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai sejarah perkembangan teknologi jaringan,
terminologi, perangkat, model hingga system bilangan dan simbol-simbol pada jaringan.
copyright@2006
4
Terminologi Jaringan
Internet:
Secara sederhana Internet adalah jaringan dari jaringan (network of networks).
Client-Server Communication
Pada jaringan Client-Server, setiap orang menyimpan file dalam satu komputer yang
disebut server. Jaringan Client-S erver memiliki kelebihan dalam sistem keamanan dan
lebih mudah dalam pengaturannya (administrasi).
Arsitektur jaringan internet dikenal sebagai jaringan komunikasi Client-Server, artinya
ada dua buah jenis komputer dengan peran sebagai :
Server
Client
copyright@2006
Client-Server Network
2.
Peer-to-Peer Communication
Pada jaringan ini setiap komputer menyimpan file masing-masing, dan setiap komputer
dalam jaringan dapat menggunakan file yang ada pada setiap komputer. Jaringan peerto-peer merupakan jaringan dengan biaya yang sangat rendah, dan sangat cocok
diterapkan pada kantor kecil (Small Office) atau di rumah (Home Office). Kelemahan
yang perlu diperhatikan pada jaringan ini adalah minimnya sistem keamanan terhadap
penyalahgunaan file-file yang dibuka sebagai shared files.
Peer-to-Peer Network
copyright@2006
6
Perangkat yang umum digunakan:
copyright@2006
7
perusahaan dapat dilakukan melalui internet dengan cara membangun secure tunnel antara
komputer Client dan VPN router di jaringan pusat perusahaan.
Intranet
Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis TCP/IP protocol seperti internet hanya
saja digunakan dalam internal perusahaan/kantor, bahkan warung internet (WARNET) pun
dapat di kategorikan Intranet. Antar Intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan yang
lainnya melalui sambungan Internet yang memberikan tulang punggung (backbone)
komunikasi jarak jauh. Akan tetapi sebetulnya sebuah Intranet tidak perlu sambungan luar ke
Internet untuk berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua layanan TCP/IP
protocol dan aplikasinya sehingga kita memiliki private Internet.
Extranet
Jika sebuah badan usaha/bisnis/institusi meng-ekspose sebagian dari internal jaringannya ke
komunitas di luar, hal ini di sebut ekstranet. Umumnya tidak semua isi intranet dikeluarkan ke
publik untuk menjadikan intranet menjadi ekstranet. Misalnya untuk membeli software, buku
dan lain-lain dari sebuah e-Store (Toko Elektronik) di internet, biasanya dapat diakses
sebagian dari Intranet toko tersebut. Badan usaha/perusahaan dapat memblokir akses ke
intranet mereka melalui router dan meletakan firewall. Firewall adalah sebuah perangkat
lunak/perangkat keras yang mengatur akses luar kedalam intranet ataupun akses dari dalam
keluar intranet. Proteksi dilakukan melalui berbagai parameter jaringan, apakah itu IP
address, nomor port dan lain-lain. Jika firewall diaktifkan maka akses dapat dikontrol,
sehingga hanya dapat mengakses sebagian saja dari Intranet perusahaan tersebut yang
kemudian dikenal sebagai extranet.
copyright@2006
Bandwidth
Bandwidth didefinisikan sebagai sekumpulan informasi yang mengalir melalui koneksi
jaringan dalam periode waktu tertentu.
Bandwidth sangat penting karena:
a.
Kemampuan bandwidth dibatasi oleh media fisik dan teknologi yang digunakan
b.
c.
d.
copyright@2006
9
Simbol Jaringan
Protocol Jaringan
Protocol adalah tata cara atau aturan komunikasi data di dalam jaringan.
Jenis-jenis protocol antara lain adalah:
TCP/IP Protocol
Protocol yang digunakan untuk komunikasi data pada sistem berbasiskan UNIX. Namun
pada saat ini TCP/IP protocol digunakan sebagai protokol yang digunakan untuk semua
basis sistem operasi.
NetBEUI Protocol
Protocol yang digunakan untuk komunikasi data pada sistem berbasiskan Windows. Protocol
ini bersifat non-routable.
SPX/IPX Protocol
Protocol yang digunakan untuk komunikasi data pada sistem berbasiskan Novell Netware.
copyright@2006
10
Topologi Jaringan
Teknologi Jaringan
Ethernet LAN
Token Ring
copyright@2006
11
Sistem Bilangan
a. Base 10 Number (Decimal)
Sistem Angka Desimal atau Base 10 Number, merupakan sistem angka yang sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem Desimal terdiri dari 10 simbol yaitu:
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
b. Base 2 Number (Binary)
Komputer mengenal dan memproses dat a menggunakan sistem angka biner atau base 2
Number. Sistem biner menggunakan 2 simbol angka, yaitu 1 dan 0 atau ON dan OFF.
Simbol-simbol ini direpresentasikan dalam bentuk signal listrik dimana 0 memiliki nilai 0 Volts
dan 1 memiliki nilai +5 Volts.
Nilai pada sistem Base 2 Number mengikut pola berikut:
0
20
21
22
23
24
25
Binary
16
32
Decimal
Contoh:
Hitung nilai desimal dari 101102?
4
101102 = (1 x 2 = 16) + (0 x 2 = 0) + (1 x 2 = 4) + (1 x 2 = 2) + (0 x 2 = 0)
= 22 (16 + 0 + 4 + 2 + 0)
c.
10
11
12
13
14
15
Hexadecimal
Decimal
Satu simbol pada sistem angka hexadesimal direpresentasikan oleh 4 (empat) digit angka
pada sistem angka biner.
Number Systems
copyright@2006
12
Contoh:
Hitung nilai desimal dari 0x1F?
1
= Hex
0001
1111
= Binary
d. ASCII Code
Kode American Standard Code for Information Interchange (ASCII) merupakan
standarisasi yang umum digunakan untuk merepresentasikan data alpha-numeric didalam
komputer. ASCII menggunakan binary digits untuk merepresentasikan suatu simbol atau
karakter pada perangkat input keyboard. Setiap simbol atau karakter diwakili oleh 8 (delapan)
binary digits. Sehingga pada sistem komputer dikenal hingga 256 bentuk simbol atau
karakter.
Contoh:
Keyboard
ASCII Codes
Binary Codes
65
01000001
66
01000010
67
01000011
97
01100001
98
01100010
99
01100011
ASCII Codes
copyright@2006
13
copyright@2006
14
Overview
Open System Interconnection (OSI) Reference Model merupakan model standarisasi internasional yang
dibangun oleh International Standardization Organization (ISO) dan International Telecommunication
Union Telecommunication (ITU-T).
OSI Reference Model ini digunakan sebagai model standar internasional untuk menjelaskan
komunikasi data di jaringan. Model ini diluncurkan, dan mulai digunakan oleh semua vendor
perangkat jaringan pada tahun 1984.
copyright@2006
15
OSI Layers Concepts
Open Sytem Internetworking (OSI) Reference Model merupakan Model Referensi Standar
yang merepresentasikan komunikasi data antar peralatan jaringan dan antar jaringan.
Keuntungan menggunakan OSI Reference Model adalah:
Membagi jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga dapat lebih mudah untuk
diatur dan dipelajari.
copyright@2006
16
Application Layer
Presentation Layer
Session Layer
Transport Layer
Pengaturan Routing.
Network Layer
Physical Layer
copyright@2006
17
Lingkup Kerja Perangkat Jaringan (Network Devices) pada Layer OSI Reference Model:
Data Encapsulation
Data Encapsulation adalah proses pemberian informasi (berupa header atau Trailer) data
menjadi paket data (PDU = Protocol Data Unit) sebelum dikirimkan ke layer selanjutnya.
Tahap 2:
(PDU = Segments)
Tahap 3:
(PDU=Packets)
Tahap 4:
(PDU=Frames)
Tahap 5:
(PDU=Bits)
copyright@2006
18
copyright@2006
19
Overview
Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) Model merupakan model komunikasi data
yang dikembangkan oleh US Department of Defense (DoD). Pada awalnya, model ini digunakan pada
sistem yang berbasiskan UNIX. Namun pada saat ini, TCP/IP model merupakan model yang umum
digunakan di setiap system operasi, seperti Microsoft dan Novell, sebagai protocol komunikasi di
Internet. Metode pengalamatan pada model ini, menggunakan metode pengalamatan secara logical
yang disebut dengan IP Address.
copyright@2006
20
TCP/IP Concepts
TCP/IP Model merupakan model komunikasi data yang dikembangkan oleh US Department of
Defense (DoD) yang merepresentasikan komunikasi data antar peralatan jaringan dan antar
jaringan.
Protokol komunikasi data yang digunakan adalah TCP/IP Protocol.
Struktur Layers (=Lapisan) pada TCP/IP Model adalah:
Transport Layer
Pada Layer ini data diubah menjadi suatu paket data dan menentukan
metode pengiriman, flow control dan error correction terhadap paket
data.
Internet Layer
Network Access
melakukan
proses
copyright@2006
21
Persamaan antara OSI Reference Model dengan TCP/IP Model:
Memiliki Application Layer, meskipun terdapat perbedaan fungsi untuk layer tersebut.
Bagi Network Professional, kedua model tersebut di atas harus dipelajari untuk memahami
konsep dasar komunikasi data di jaringan.
TCP/IP Model
Memiliki
4(empat)
Layer
dalam
menjelaskan proses komunikasi data di
dalam jaringan.
Protokol Komunikasi Data yang digunakan untuk masing-masing Layer pada TCP/IP Model:
Layers
Protocols
Application Layer
Transport Layer
: TCP(Connection-Oriented), UDP(Connectionless-Oriented)
Internet Layer
copyright@2006
22
Jika dibandingkan dengan OSI Referenc e Model, protokol yang digunakan pada masing-masing
layer:
IP Address
IP Address merupakan sarana yang digunakan agar paket data dapat mencapai tujuan. Di dalam
Jaringan, pengiriman suatu paket data membutuhkan alamat sebagai identitas tujuan suatu data
akan dikirimkan (Destination Address) dan berasal (Source Address).
Pada beberapa system operasi, penggunaan address telah digunakan sebagai identitas yang
membedakan suatu host dengan host yang lain secara UNIK.
copyright@2006
23
Namun untuk mengirimkan paket data ke sistem yang berbeda, dibutuhkan sistem pengalamatan
yang bersifat universal dan dapat dikenali oleh masing-masing sistem.
IP Address ditetapkan sebagai sistem pengalamatan yang universal karena memiliki
karakteristik yang lebih baik dibandingkan sistem pengalamatan yang lain.
Microsoft
Novell Netware
Routable
Non-Routable
Routable
Subnetting
Non-Subnetting
Non-Subnetting
Format Address:
Format Address:
Format Address:
192.168.0.1
Computer10
00-D0-59-10-F8-45
copyright@2006
24
Format IP Address
Pengalamatan IP Address harus unik dan mempunyai format dalam bilangan binary yang terdiri
dari 32-bit dan dibagi atas 4 kelompok 8-bit bilangan binary (atau sering disebut dengan istilah
oktal).
Format IP Address:
Binary
Decimal
00000000.00000000.00000000.00000000 = 0.0.0.0
s/d
11111111.11111111.11111111.11111111 = 255.255.255.255
Bit-bit Host ID
Network-ID
Host-ID
Keterangan:
Bit Network-ID
Bit Host-ID
Seluruh host yang terkoneksi dalam jaringan yang sama memiliki bit network-ID yang sama.
copyright@2006
25
Network Class
Garis pemisah antara bit Network -ID dan bit Host-ID tidak tetap, bergantung kepada Network
Class.
Class A:
0-127
0-255
0-255
0-255
0nnnnnnn
hhhhhhhh
hhhhhhhh
hhhhhhhh
Bit-bit Network
Bit-bit Host
Spesifiakasi:
Bit Network-ID
Bit Host-ID
Format Bit
Range Network
: 1.0.0.0 126.0.0.0
Netmask
: 255.0.0.0
: (256) -2 Host
Network Address 0.0.0.0 dan 127.0.0.0 merupakan Network Address khusus yang tidak
dapat digunakan sebagai Network Address di Jaringan.
Class B:
128-191
0-255
0-255
0-255
10nnnnnn
nnnnnnnn
hhhhhhhh
hhhhhhhh
Bit-bit Network
Bit-bit Host
Spesifiakasi:
Bit Network-ID
Bit Host-ID
Format Bit
Range Network
128.0.0.0 191.255.0.0
Netmask
255.255.0.0
(256) -2 Host
copyright@2006
26
Class C:
192-223
0-255
0-255
0-255
110nnnnn
nnnnnnnn
nnnnnnnn
hhhhhhhh
Bit-bit Network
Bit-bit Host
Spesifiakasi:
Bit Network-ID
Bit Host-ID
Format Bit
Range Network
: 192.0.0.0 223.255.255.0
Netmask
: 255.255.255.0
: 256-2=254 Host
Class D
Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan Class D yang digunakan untuk
multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi
(bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer
yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang
sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time videoconference
yang melibatkan lebih dari dua host(multipoint), menggunakan Multicast Backbone
(MBone).
Class E
Empat bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh Class Pemakaiannya dicadangkan
untuk kegiatan eksperimental.
copyright@2006
27
Address Khusus
Selain address yang dipergunakan untuk identitas host, ada beberapa jenis address yang
digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk identitas Host.
Network Address:
Address ini digunakan sebagai identitas network pada jaringan Internet.
Misal:
IP Address Host = 167.205.9.35 (Class B)
Network Address = 167.205.0.0
IP Address ini diperoleh dengan membuat seluruh bit host-ID pada 2 oktal terakhir menjadi 0.
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup
melihat Network Address(167.205) untuk menentukan ke Jaringan mana paket data harus
dikirimkan
Broadcast Address:
Address ini digunakan untuk mengirim atau menerima informasi yang harus diketahui oleh
seluruh host yang terdapat pada suatu network.
Ada dua jenis broadcast address:
Local Broadcast
Direct Broadcast
Netmask:
Address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing,
sehingga dapat diketahui suatu IP Address termasuk dalam satu jaringan atau tidak.
Netmask didapat dengan cara mengubah semua bit-bit Network-ID menjadi 1 dan semua bitbit host-ID menjadi 0.
copyright@2006
28
Misal:
Netmask untuk IP Address 167.205.1.2 = 255.255.0.0.
Decimal
Binary
IP Address:
167.205.1.2
= 10100111.11001101.00000001.00000010
NetMask:
255.255.0.0
= 11111111.11111111.00000000.00000000
Net.Address:
167.205.0.0
= 10100111.11001101.00000000.00000000
Artinya:
Network Address
Broadcast Address
Netmask
: 255.255.255.0
Angka 24 memberikan informasi bahwa Network -ID dari Network Address di atas menggunakan
24-bit pertama dari 32-bit IP Address.
copyright@2006
29
IP Address Private dan Public
IP Private:
IP Address khusus yang digunakan untuk lingkungan LAN.
IP Private antara lain adalah:
Class A: 10.0.0.0/8
IP Public:
IP Address yang dapat dikenal di global Internet sebagai identitas yang valid untuk komunikasi
data di Internet. IP Address Public adalah semua IP address diluar IP address Private
copyright@2006
30
Subnetting
Tujuan Subnetting:
Mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network.
Proses subnetting
memindahkan atau menggeser garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari
suatu IP Address.
Beberapa bit dari bagian host-ID dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network-ID.
Network Address pada satu jaringan tunggal dipecah menjadi beberapa subnetwork .
Proses Subnetting dapat membuat sejumlah network tambahan dengan mengurangi jumlah
maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Ke Internet
Workstation
Workstation
Workstation
Workstation
Router
Workstation
Workstation
Workstation
Workstation
Network Departemen A
Network Departemen B
Network Backbone
Perusahaan
Workstation
Workstation
Ethernet
Workstation
Network Departemen
B
Workstation
Ethernet
Workstation
Workstation
Workstation
Network Departemen C
Workstation
Network Departemen D
copyright@2006
31
Tutorial:
Spesifikasi IP Address Natural Class A:
IP Address
= 44.132.1.20/8
Subnet Mask
= 255.0.0.0
Network-ID
= 44
Host-ID
= 132.1.20
Network address
= 44.0.0.0
Broadcast address
= 44.255.255.255
Jumlah Host
= (256) 2
Network-ID
Host-ID
00101100
00000000
00000000
8-bit
00000000
24-bit
Oktal-1
Oktal-2
Oktal-3
Oktal-4
7 = (2 1) = (2 1) 3 bit : 111 = 7
Langkah-2:
Geser garis pemisah antara bagian Network-ID dan bagian Host-ID sebanyak 3 bit.
8-bit pertama pada Network-ID merupakan bit Network-ID Natural dan tidak dapat diubah.
3-bit berikutnya pada Network-ID merupakan bit Host-ID dan dapat diubah dengan
kombinasi nilai antara 0 dan 1 untuk membentuk subnetwork address yang baru.
00101100.
000
00000.00000000.00000000
00101100.
001
00000.00000000.00000000
00101100.
010
00000.00000000.00000000
00101100.
011
00000.00000000.00000000
00101100.
100
00000.00000000.00000000
00101100.
101
00000.00000000.00000000
00101100.
110
00000.00000000.00000000
00101100.
111
00000.00000000.00000000
copyright@2006
32
Keterangan:
Block
Block
Langkah-3:
Ubah nilai binary menjadi nilai Decimal untuk semua network Address:
Binary
Decimal
Net.Address
0010100.00100000.00000000.000000000
= 44.32.0.0/11
Subnet-1
0010100.01000000.00000000.000000000
= 44.64.0.0/11
Subnet-2
0010100.01100000.00000000.000000000
= 44.96.0.0/11
Subnet-3
0010100.10000000.00000000.000000000
= 44.128.0.0/11
Subnet-4
0010100.10100000.00000000.000000000
= 44.160.0.0/11
Subnet-5
0010100.11000000.00000000.000000000
= 44.192.0.0/11
Subnet-6
Decimal
11111111. 11100000.00000000.000000000
11-bit
Network-ID
= 255.224.0.0
21-bit
Host-ID
Langkah-5:
Ambil subnetwork ke-1 sebagai model subnetwork yang akan diuraikan:
Subnetwork ke-1: 44.32.0.0/11
Network Address
: 44.32.0.0
Subnet Mask
: 255.224.0.0
Broadcast Address
: 44.63.255.255
Jumlah Host
: [(2) x(256) ] - 2
Host
copyright@2006
33
Catatan:
All-Zeros: Bit Network -ID yang seluruhnya bernilai = 0
All-Ones : Bit Network-ID yang seluruhnya bernilai = 1
Subnetwork Address All-Zeros dan All-Ones tidak dapat digunakan sebagai subnetwork pada
jaringan LAN.
Penentuan Subnetwork dengan membatasi jumlah host tiap subnetwork, dapat dilakukan
dengan mengeser garis pemisah dari bit terakhir (bit ke-32).
Misal:
Jaringan Class A = 44.0.0.0/8
Subnetwork yang dibutuhkan adalah 5 Subnetwork dengan jumlah host untuk tiap subnetwork
maksimum = 100 host.
Cara perhitungan:
Jumlah Host = 100 + 2
Decimal
11111111. 11111111.11111111.100000000
= 255.224.0.0
25-bit
Network-ID
No
7-bit
Host-ID
Subnetmask (Binary)
Decimal
Tingkat
1)
11111111.11111111.00000000.00000000
= 255.255.0.0
16 bit
2)
11111111.11111111.11111111.00000000
= 255.255.255.0
24 bit
3)
11111111.11111111.11111111.10000000
= 255.255.255.128
25 bit
4)
11111111.11111111.11111111.11000000
= 255.255.255.192
26 bit
5)
11111111.11111111.11111111.11100000
= 255.255.255.224
27 bit
copyright@2006
34
Network Cabling
Overview
Networking media merupakan tulang punggung (backbone) dari jaringan. Network Cabling yang
memiliki kualitas rendah akan mengakibatkan kegagalan pengiriman data dan performansi yang tidak
stabil.
copyright@2006
35
LAN Cabling
Network Cabling pada jaringan LAN, umumnya menggunakan Tipe kabel UTP.
Pada kabel UTP terdapat 4 pasang kawat yang dikelompokkan dalam 4 warna yang berbeda:
PAIR
Warna
PAIR 1
Blue(bl), White-Blue(wbl)
PAIR 2
Orange(o), White-Orange(wo)
PAIR 3
Green(g), White-Green(wg)
PAIR 4
Brown(br), White-Brown(wbr)
copyright@2006
36
Tipe Koneksi kabel pada jaringan LAN:
Straight-Through Cable
Crossover Cable
Keterangan:
TD=Transmit Data
RD=Receive Data
NC=Not Connected (Not Used)
Penggunaan Tipe Koneksi kabel pada jaringan:
Straight-Through Cables:
a.
Switch Router
b.
c.
Crossover Cables:
a.
Switch Switch
b.
Switch Hub
c.
Router Router
d.
PC PC
e.
Router PC
copyright@2006
37
copyright@2006
38
Structured Cabling
Structured cabling merupakan metode yang digunakan untuk membangun sistem pengkabelan
(cabling) yang terorganisasi dengan baik sehingga dapat dipahami oleh network administrator
maupun teknisi.
Sistem ini mencakup beberapa aspek antara lain:
Perencanaan
labeling
grouping cables
Standarisasi.
Sistem yang dibangun harus bersifat Scalable atau dapat dikembangkan pada masa
mendatang
Merencanakan biaya (cost) yang akan dibutuhkan. Perhitungan biaya tidak hanya
mencakup biaya instalasi saja, tetapi termasuk maintenance dan supporting.
Lima subsistem yang berkaitan dengan structured cabling system antara lain adalah:
Work Areas
Titik simpul yang menghubungkan dengan perangkat workstation atau client.
copyright@2006
39
Backbone Scalability
Backbone Scalability dilakukan untuk menentukan berapa panjang kabel yang dibutuhkan.
Umumnya untuk pengembangan selanjutnya panjang kabel ditambah 20%.
Secara sederhana Komponen di dalam suatu Jaringan LAN antara lain adalah:
copyright@2006
40
Cross-Connect
Telecommunications room atau Wiring Closet sebagai titik akhir (Termination Point) dari
kabel. Cross-connect cables digunakan untuk menghubungkan Incoming cables dan
outgoing cables.
a. Horizontal Cross-Connect(HCC)
Titik atau Ruangan dimana horizontal cabling dihubungkan ke patch panel yang akan
menghubungkan backbone cabling ke main distribution facility.
b. Main Cross-Connect(MCC)
Titik yang melayani semua central point dari semua topologi jaringan dan dimana
backbone cabling dhubungkan ke Internet.
c.
Intermediate Cross-Connect(ICC)
IDF yang menghubungkan horizontal cross-connect ke main cross-connect.
HCC merupakan termination point dari Workstation. Sedangkan MCC dan ICC merupakan
termination point dari Backbone Cabling.
copyright@2006
41
Type of
Networking Media
Distance From
HCC to MCC
Distance From
HCC to ICC
Distance From
ICC to MCC
62.5/125
Fiber-Optic Cable
2000 Meter
500 Meter
1500 Meter
Single-Mode
Fieber-Optic Cable
3000 Meter
500 Meter
2500 Meter
UTP (Voice)
800 Meter
500 Meter
300 Meter
UTP(Data)
Bat a s m ak sim um Panjang k abel be rda sark an tip e k abel yang digun ak an
copyright@2006
42
WAN Cabling
Implementasi layer physical pada WAN cabling sangat bervariasi bergantung pada jarak antara
perangkat jaringan, kecepatan dan tipe layanan yang digunakan. Serial connections digunakan
untuk mendukung WAN services seperti dedicated leased lines yang menggunakan Point-t oPoint Protocol (PPP) at au Frame Relay.
Beberapa tipe kabel serial yang sering digunakan pada WAN Cabling:
Keterangan:
CSU/DSU
DTE
DCE=
copyright@2006
43
Overview
Ethernet merupakan LAN Technology yang umumnya digunakan pada saat ini. Ethernet mendukung
bermacam-macam Network Media. Selain Ethernet, Network Technology yang lain adalah Token Ring
dan FDDI. Perangkat Jaringan (Network Devices) yang umumnya digunakan antara lain adalah
Repeater, Hub, Switch dan Router.
copyright@2006
44
Network Technology
Network Technology yang dapat dipergunakan dalam komunikasi Data antara lain adalah:
Ethernet
Token Ring
FDDI
Kecepatan 10 Mbps
Menggunakan CSMA/CD
copyright@2006
45
Sistem Penamaan Ethernet
Sistem penamaan Ethernet dibagi atas tiga bagian:
Keterangan:
Speed
Signal Method
Medium
Setiap ethernet memiliki identitas atau alamat yang unik. Alamat tersebut ditulis secara
permanent (tidak dapat diubah) dan sering disebut sebagai Media Access Control (MAC)
Address atau Physical/Hardware Address.
Tipe-Tipe Ethernet:
copyright@2006
46
Ethernet Operation
Network Interface Card (NIC) dengan teknologi, Ethernet bekerja pada Layer 1 dan Layer 2 pada
OSI Reference Model.
Sering juga dikenal dengan istilah Layer 2 Device
copyright@2006
47
Ethernet merupakan shared-media broadcast technology. Metode Akses yang digunakan
Ethernet adalah Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection (CSMA/CD).
Mekanisme Kerja CSMA/CD pada Ethernet adalah sebagai berikut:
Full duplex
Kemampuan mentransmisikan data secara bersamaan (Transmit and Receive) antara
sending station dan receiving station.
Half duplex
Kemampuan mentransmisikan data hanya satu arah saja (Transmit or Receive) antara
sending station dan receiving station.
10Base5 Ethernet
Karena menggunakan Coaxial Cable mekanisme transmisi data adalah half duplex.
copyright@2006
48
10Base2 Ethernet
Jarak antara BNC Connector (T-Shaped Connector) dengan Ethernet adalah 4 cm.(3)
Karena menggunakan Coaxial Cable mekanisme transmisi data adalah half duplex.
workstation
yang
copyright@2006
49
10BaseT Ethernet
Mekanisme Trasnmisi data adalah half-duplex, pada perkembangan selanjutnya fitur fullduplex ditambahkan.
copyright@2006
50
copyright@2006