Anda di halaman 1dari 18

TCP/IP didefinisikan sebagai koleksi(atau suite) protocol jaringan yang berperan dalam

membangun environment jaringan global seperti Internet. TCP/IP dikembangkan agar computer
(yang saling terhubung ke jaringan) dapat saling berbagi resource lintas jaringan. TCP/IP
pertama kali dikembangkan oleh ARPANet, namun pada juni 87 sekitar 130 vendor berbeda
yang membuat produk pendukung TCP/IP beserta ratusan partisipan lainnya menjadi bagian
komunitas riset ini.
Protokol TCP / IP menyatukan bahasa dan kode berbagai komputer di dunia sehingga
menjadi standard utama jaringan komputer. TCP / IP berkembang cepat dan kaya fasilitas
karena bersifat terbuka, bebas digunakan, ditambahkan kemampuan baru oleh siapapun dan
gratis karena tidak dimiliki oleh siapapun. TCP/IP digunakan untuk komunikasi antar komputer
yang berada pada tempat yang jauh atau komunikasi data Wide Area Network (WAN). Semua
komputer yang berhubungan dengan internet akan berkomunikasi dengan menggunakan protokol
ini.
Penggunaan protokol ini dapat menghubungkan berbagai jenis komputer dengan sistem
operasi komputer yang berbeda antara komputer satu dengan yang lain. Tujuan digunakannya
TCP/IP ini adalah agar data atau informasi yang dikirimkan dapat sampai ke komputer tujuan
dengan tepat. Dengan digunakan protokol ini, data yang dikirimkan tersebut dapat selamat dari
kemungkinan hilangnya data ketika akan sampai pada komputer tujuan.
1.1.1 Layanan TCP/IP
Beberapa implementasi protocol TCP/IP berperan melakukan tugas khusus, seperti:
mentransfer file anatr computer, pengiriman mail, mencari tahu siapa yang login ke sebuah
komputer, dan sjumlah service atau layanan lainnya.
A. File Transfer
Layanan file transfer umum diselenggarakan melalui aplikasi yang disebut File Transfer
Protocol (FTP). Dengan FTP, user banyak computer remote dapat melakukan transfer file ked
an dari computer lain.
Komunikasi

FTP mengikuti model client/server, dimana klien (para user) memulai

komunikasi dengan mengirimkan perintah tertentu dan server meresponnya dengan mengirimkan
pesan atau kode status, termasuk melakukan pengiriman atau penerimaan file.
B. Remote Login

Remote login merupakan layanan aplikasi network terminal protocol atau sering disebut
TELNET. Layanan memungkinkan seorang user melakukan login ke computer lain secara
remote melintasi jaringan.
Ketika sesi login berhasil, apapun yang diketikkan user dapat langsung dikirim ke
computer remote. Di sini user sebenarnya masih bekerja dalam kompuetr klien yang dipakainya,
tetapi aplikasi TELNET telah membuat ia seolah-olah bekerja ada computer remote karena
computer klien menjadi invisible atau maya. Ketika user melakukan logoff dari sesi remote,
aplikasi TELNET segera menutup sesi dan user menemukan dirinya kembali ke computer
semula (computer klien). Implementasi TELNET pada environment microcomputer umumnya
menggunakan terminal emulator.
C. Network File System
Network File System memungkinkan sebuah sistem mengakses file-file dalam kompuetr
lainnya. Kapabilitas network file system sangat berguna dan memberikan keuntungan pada
situasi tertentu, misalnya:
1. Memungkinkan user menaruh disk yang besar dalam computer berjumlah sedikit, namun
masih melayani akses lain ke spasi disk bersangkutan.
2. Memungkinkan user bekerja dalam computer untuk berbagi file (file sharing)
3. Memberikan kemudahan dalam merawat sistem melalui kapabilitas backup.
D. Remote Printing
Remote Printing memungkinkan user dapat mengakses printer dalam computer lain pada
lingkungan network yang sama.
E. Remote Execution
Remote execution memungkinkan user melakukan request bahwa sebuah program
tertentu ingin dijalankan dalam computer berbeda. Kapabilitas berguna saat user memiliki
banyak pekerjaan dalam beberapa computer, tetapi hanya sedikit tugas yang membutuhkan
resource besar.
Beberapa opersi dijalankan dalam basis perperintah, yaitu user meminta bahwa sebuah
perintah spesifik harus dijalankan dalam bebeapa computer tertentu. Ada pula yang disebut
sebgai remote procedure call yang memungkinkan sebuah program memanggil sebuah subroutine yang akan dijalankan dalam computer lain.
F. Name Server

Protokol name server berperan menjaga track nama post (host-name) dan address
Internet.
G. Terminal Server
Terminal server pada dasarnya adalah computer standar yang dirancang hanya untuk
mengetahui bagaimana harus menjalankan TELNET (atau beberapa protocol lain untuk
melakukann login remote). Jika terminal user dikoneksikan ke salat satu computer, user hanya
perlu mengetikkan nama sebuah computer dan dapa langsung terkoneksi dengannya. Para user
umumnya dapat memiliki banyak koneksi aktif lebih dari satu computer pada satu sesi waktu
yang sama.
H. Network Oriented Window System
Network window system menawarkan interface yang mengajak user mendistribusikan
tugas ke sejumlah sistem yang telah dirancang untuk menanganinya, tetapi masih member user
interface grafis tunggal.
1.1.2 Teknologi TCP/IP
Beberapa aspek teknis operasi TCP/IP:
A. TCP
TCP dikenal sebagai protocol transport berorientasi koneksi atau connection-oriented. Ia
mengirimkan

data

sebagai

arus

byte

tak

terstruktur.

Dengan

menggunakan

acknowledgement,TCP dapat menangani penghantaran informasi paket yang ditransmisikan


node sumber ke node tujuan.

B. IP
IP merupakan inti dari suit protocol internet dan sebuah IP address (basis IPv4)
normalnya memiliki size 32 bit, yang ditugaskan ke Network Information Center (NIC). IP
Address memungkinkan jaringan di seluruh dunia dapat berkomunikasi satu sama lain.
IP address terdiri atas dua bagian yaitu:
1. Network ID menentukan alamat jaringan komputer,
2. Host ID menentukan alamat host. Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap
suatu host beserta alamat jaringan di mana host ituberada.

Sebuah IP address terkonstruksi oleh tiga bagian. Bagian pertama merupakan Network
Address, bagian kedua Subnet address, dan bagian ketiga Host address.
Disamping konstruksi IP address, terdapat lima spesifikasi kelas (class) IP addressing:
A. Kelas A
1. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar.
2. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama,sedangkan host ID ialah 24 bit
berikutnya.
3. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. 126.xxx.xxx.xxx
4. Terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A.
5. Kelas A cocok untuk mendisain organisasi komputer yang jumlahnya sangat besar dalam
jaringannya.
6. Contoh IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113
B. Kelas B
1. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama,sedangkan host ID ialah 16 bit
berikutnya.
2. Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP addresskelas B dapat menampung
65534 host.
3. Range IP 128.0.xxx.xxx 191.255.xxx.xxx.
4. IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu besar.
Pada 2 bit pertama berikan angka 10, sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (128
191).
5. Contoh, cara membaca IP address kelas B, misalnya132.92.121.1
Network ID

= 132.92

Host ID

= 121.1

Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 padanetwork nomor 132.92.
C. Kelas C
1. IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN).
2. Pada IP address kelas C, network ID ialah 32 bit pertama,sedangkan host ID ialah 8 bit
berikutnya.
3. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing
network memiliki 254 host.
4. Range IP 192.0.0.xxx 223.255.255.xxx.

5. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Biasanya ini
terdapat dalam Warnet-Warnet maupun sebuah sekolah. Pada 3 bit pertama berikan angka
110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (192 223).
6. Contoh : 192.168.10.5
Network Id : 192.168.10
Host Id : 5
D. Kelas D
1. Range IP : 224 247
2. Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast (RFC 1112)
3. IP address kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting. 4 bit pertama IP address
kelas D di set 1110. Bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang
menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal network bit dan host bit.
Alamat kelas D yang disediakan untuk multicast. Multicast adalah mekanisme untuk
mendefinisikan kelompok node dan mengirim pesan IP ke grup tersebut daripada setiap
node pada LAN (broadcast) atau hanya satu node lain (unicast).
E. Kelas E
1. Range IP: 248 255
2. Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan ekperimental.
IP address kelas E tidak digunakan untuk umum. 4 bit pertama IP address ini diset 1111.
B.1 Subnet mask (Net mask)
Jaringan IP dapat dibagi menjadi kedalam unit lebih kecil yang dinamakan subnetwork
atau subnet. Subnet mask adalah alamat yang digunakan untuk melakukan filtering pada
proses pembentukan routing, sehingga dapat diketahui apakah suatu ip address termasuk dalam
suatu jaringan atau tidak. Untuk mendapatkan netmask seluruh bit-bit net id diubah menjadi 1
(255 dalam desimal) dan seluruh bit-bit host id menjadi 0.
Tabel 1.1 Subnet Mask Default

Contoh :
Ip Address : 192.168.10.2
Maka Subnet Mask : 255.255.255.0

B.2 Network Address


Menunjukkan alamat jaringan.
1. Network Address mepresentasikan porsi jaringan dari alamat IP,Misalnya host 12.128.1.2 di
jaringan kelas A memiliki network address 12.0.0.0. Host jaringan yang menggunakan IP
pribadi seperti 192.168.1.100 akan menggunakan network address 192.168.1.0. Network
address tersebut menjelaskan bahwa jaringan termasuk dibagian kelas C 192.168.1
2. Untuk mendapatkan network address adalah dengan mengubah seluruh bit-bit host id dari ip
address menjadi 0
3. Contoh :
Ip address : 192.168.10.2
Maka Network address : 192.168.10.0
B. 3 Broadcast Address :
Broadcast

address

adalah

alamat

yang

digunakan

untuk

mengirim

atau

menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang terdapat pada suatu jaringan
1. Broadcast Address Merupakan alamat IP yang memungkinkan data jaringan dikirimkan
secara simultan ke semua host disebuah subnetwork. Broadcast Addres standar untuk
jaringan IP adalah 255.255.255.255. Namun broadcast ini tidak bisa digunakan karena
terblok oleh router. Alamat broadcast biasanya diset auntuk subnetwork tertentu saja
missal IP 192.168.1.1 akan memiliki alamat broadcast 192.168.1.255.
2. Untuk mendapatkan broadcast address: mencari IP address terakhir dari jaringan tersebut.
3. Contoh :
Ip Address : 192.168.10.2
Maka Broadcast address : 192.168.10.255

Tabel 1.2 ip address, netmask, net address

B.4 Gateway Address


Gateway Address adalah alamat IP yang harus dilewati oleh semua komputer di jaringan
yang ingin berkomunikasi dengan host di jaringan lain.
B.5 Name Server Address
Name server Address menunjukkan IP address dari domain name service yang bertujuan
menerjemahkan nama hostname ke alamat IP.
C. IP Level
TCP mengirimkan datagram menuju IP. Oleh karena itu, TCp perlu mengatakan pada IP
tentang address Internet computer tujuan.
IP tidak peduli pada apa yang termuat dalam datagram atau bahkan dalam header TCP.
Tugas IP cukup mencarikan rute untuk datagram menuju tujuan. Agar gateway dan sistem
perantara lainnya dapat meneruskan datagram, IP menyisipkan kembali sebuah header. Bagian
terpenting header adalah:
1. Internet Address
Internet Address sumber (source) tidak lain adalah IP Address mesin pengirim, yang
dibutuhkan agar mesin penerima mengetahui dari mana datagram datan. Internet Address
tujuan (destination) merupakan id address mesin penerima, yang dibutuhkan agar
gateway dan sistem perantara tahu kemana anda ingin mengirimkan datagram.
2. Protocol number
Protokol number mengatakan pada IP (mesin penerima) agara menyampaikan datagram
ke TCP (mesin penerima). Meski kebanyakan trafik IP menggunakan TCP, sebetulnya
ada protocol lain yang dapat menggunakan IP. Jadi IP harus diberitahukan tentang
protocol di mana datagram harus diserahkan.
3. Checksum

Memungkinkan IP (pada mesin tujuan) melakukan pengujian bahwa header tidak


mengalami kerusakan selama transit.
D. Internet Protokol Versi 6 (IPv6)
Transisi IPv4 ke IPv6 merupakan fenomena yang tidak dapat dielakan oleh semua
kalangan. Walaupun IPv4 tetap dapat digunakan,

IPv6 memiliki versi design berbeda dan

memiliki kegunaan lebih dibanding IPv4. Disertai dengan tumbuhnya inovasi-inovasi perangkat
berteknologi, maka Negara-negara di dunia dituntut mampu bersaing atau setidaknya secara
bertahap mulai untuk mengimplementasikan IPv6.
Menurut jurnal Internet Protocol, diperkirakan tak sampai tahun 2011, jatah alamat IP
yang masih belum digunakan saat ini akan habis. Maka muncullah suatu metode peangalamatan
baru yang dikenal dengan sebutan IPv6. Di Indonesia, salah satu penyedia jasa Internet, Indosat
Mega Media (Indosat M2), sejak 2004 telah siap menyewakan jaringan IPv6 ini. IPv6
merupakan metode pengalamatan IP yang perlahan-lahan mulai menggantikan IPv4. IPv6
digunakan sebagai pengalamatan karena keterbatasan jumlah IP yang dimiliki oleh IPv4,
mengingat semakin bertambahnya perangkat berbasis IP saat ini. IPv6 atau Internet Protocol
version 6 adalah protokol Internet terbaru yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari
protokol yang dipakai saat ini, IPv4 (Internet Protocol version 4).
Pengalamatan IPv6 menggunakan 128-bit alamat yang jauh lebih banyak dibandingkan
dengan pengalamatan 32-bit milik IPv4. Dengan kapasitas alamat IP yang sangat besar pada
IPv6, setiap perangkat yang dapat terhubung ke Internet (komputer desktop, laptop, personal
digital assistant, atau telepon seluler GPRS/3G) bisa memiliki alamat IP yang tetap. Sehingga,
cepat atau lambat setiap perangkat elektronik yang ada dapat terhubung dengan Internet melalui
alamat IP yang unik. Protokol IPv6 ini memiliki beberapa fitur baru yang merupakan perbaikan
dari IPv4,diantaranya :
1. Memiliki format header baru Header pada IPv6 memiliki format baru yang didesain untuk
menjaga agar overhead header minimum, dengan menghilangkan field-field yang tidak
diperlukan serta beberapa field opsional.yang ditempatkan setelah header IPv6. Header IPv6
sendiri besarnya adalah dua kali dari besar header dari IPv4.
2. Range alamat yang sangat besar IPv6 memiliki 128-bit atau 16-byte untuk masing-masing
alamat IP source dan destination. Sehingga secara logika IPv6 dapat menampung sekitar 3.4
x 1038 kemungkinan kombinasi alamat.

3. Pengalamatan secara efisien dan hierarkis serta infrastruktur routing Alamat global dari IPv6
yang digunakan pada porsi IPv6 di Internet, didesain untuk menciptakan infrastruktur
routing yang efisien, hierarkis, dan mudah dipahami oleh pengembang.
4. Konfigurasi pengalamatan secara stateless dan statefull IPv6 mendukung konfigurasi
pengalamatan secara statefull, seperti konfigurasi alamat menggunakan server DHCP, atau
secara stateless yang tanpa menggunakan server DHCP. Pada konfigurasi kedua, host secara
otomatis mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 untuk link yang disebut
dengan alamat link-lokal dan alamat yang diturunkan dari prefik yang ditransmisikan oleh
router local.
5. Built-in security Dukungan terhadap IPsec memberikan dukungan terhadap keamanan
6.

jaringan dan menawarkan interoperabilitas antara implementasi IPv6 yang berbeda.


Dukungan yang lebih baik dalam hal QoS Pada header IPv6 terdapat trafik yang di
identifikasi menggunakan field Flow Label, sehingga dukungan QoS dapat tetap

diimplementasikan meskipun payload paket terenkripsi melalui IPsec.


7. Protokol baru untuk interaksi node Pada IPv6 terdapat Protokol Neighbor Discovery yang
menggantikan Address Resolution Protokol.
8. EkstensibilitasIPv6 dapat dengan mudah ditambahkan fitur baru dengan menambahkan
header ekstensi setelah header IPv6. Ukuran dari header ekstensi IPv6 ini hanya terbatasi
oleh ukuran dari paket IPv6 itu sendiri.
E. Jenis-jenis Alamat IP
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke internet, semua alamat IP dapat digunakan.
Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak
langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan
di dalam internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).
E.1 IP Publik
Alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi
beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang
menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet. Ketika
beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah
router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di

internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi
dengan internet.
E.2 IP privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap
internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke
internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap internet. Karena
perkembangan internet yang sangat amat pesat, organisasiorganisasi yang menghubungkan
intranet miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam
intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik
secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi,
para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di
dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke internet. Host-host
yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail,
biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan
aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya
membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node
tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator) yang terhubung secara langsung ke
internet. Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke
internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak
dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan
sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi.
Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai
sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga
dengan alamat pribadi. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak
saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan
tidak pula sebaliknya. Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan
di dalam tiga blok alamat berikut: 10.0.0.0/8, 172.16.0.0/12 , 192.168.0.0/16
1. 10.0.0.0/8 Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier
kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Private

network 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di
dalam sebuah organisasi privat.
2. 172.16.0.0/12 Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block
dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit
yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan
skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12
mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.
3. 192.168.0.0/16 Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block
dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit
yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan
skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat private network
192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga
192.168.255.254.
4. 169.254.0.0/16 Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang
IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang
alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask
255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows,
disebut dengan Automatic Private Internet
Protocol Addressing (APIPA)). Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh
banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan
internet yang sangat pesat. Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan
ditetapkan oleh Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang
memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke
alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak
dapat dijangkau dari internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang
menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway
(seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki
alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan
menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke internet.
E. 3. IP Ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya
ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat

publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan
untuk menghubungkan intranetnya ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat
mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi
lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut
juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.
F. TCP/IP Stack
Gambar berikut menggambarkan bagian TCP/IP stack yang digunakan oleh semua sistem
yang terkoneksi internet. Bagian bawah merupakan layer data link dan physical yang berupa card
interface jaringan dan device driver. Layer physical berhadapan dengan voltase, sedangkan layer
data link memberikan layanan seperti framing, deteksi eror, koreksi eror, dan flow control.
Dalam node sumber, Transport layer menerima data dari application layer dan
melakukukan pemecahan data menjadi bagian yang lebih kecil yang disebut dengan packet atau
datagram. Data gram selanjutnya secara berurut dilepaskan ke network layer, yang merutekan
mereka untuk mencapai tujuan yang tepat. Ketika semua data bagian sukses menjacapi tujuan
transport layer menerima segmen data dan memadukan ulang sebelum melepaskan mereka ke
sebuah proses atau aplikasi yang tepat.

Gambar 1.1 bagaimana data dihantarkan melalui TCP/IP Stack


1.1.3 Transmission Control Protocol (TCP)
Stack protocol TCP/IP terdiri atas 4 layer, yaitu:
1. Link Layer, meliputi komponen level dasar, seperti drive device jaringan dan hardware.

2. Network Layer, bertanggung jawab untuk fungsi routing dan penghantaran paket dalam
network. Dalam konteks suit protocol TCP/IP, layer terutama terdiri atas IP. IP
menawarkan layanan penghantaran datagram unreliable connectionless.
3. Transport Layer, layer melayani transfer data end to end, baik tipe unreliable maupun
reliable. Contoh umum protocol transport adalah Transmission Control Protocol (TCP)
dan User Datagram Protocol (UDP)
4. Application Layer, merupakan layer keempat dan meliputi aplikasi seperti telnet, FTP,
A.

SMTP, menggunakan fungsionalitas jaringan yang diberikan oleh layer dibawahnya.


Reliable Transmission
TCP sering disebut sebagai protocol transport layer berorientasi koneksi (connection
oriented) yang reliable dalam pengahantaran arus data (byte stream).
1. Byte Stream Delivery
TCP memberikan interface di antara layer lebih tinggi (application layer) dan layer
dibawahnya (network layer). Saat sebuah aplikasi mengirimkan data ke TCP, TCP
melakukannya dalam 8 bit byte stream guna mentransmisikan data dalam pecahan yang dapat
dikelola.
2. Connection Oriented
Sebelum dapat berkomunikasi dan mempertukarkan data, dua TCP terlebih dahulu harus
sepakat untuk menjalin komunikasi. Serupa dengan percakapan telepon, sebuah koneksi harus
pertama kali dibuat sebelum kedua pihak dapat menukar informasi.
3. Reliabilitas
TCP menawarkan reliabilitas yang lebih baik dibanding UDP. Sejumlah mekanisme
diterapkan untuk memberikan garsi penghantaran data, diantaranya:
a. Checksum, seperti halnya UDP semua segmen TCP membawa fungsi checksum, yang
digunakan oleh penerima untuk mendeteksi seandainya terdapat eror pada header TCP atau
data.
b. Duplicate data detection, adalah sangat mungkin ada paket ganda dalam jaringan paket
switched, sehingga TCP menjaga track byte yang diterimanya untuk membuang copy ganda
data yang telah diterimanya.
c. Retransmission, untuk menjamin

suksesnya

penghantaran

data,

TCP

harus

mengimplementasikan skema retransmission terhadap data yang hilang atau rusak.


Konfirmasi Acknowledgement positif akan dikirim balik penerima ke pengiriman data semula
dan menyatakan bahwa data telah diterima dengan baik. Mekanisme acknowledgement akan
dibatasi oleh waktu timeout.

d. Sequencing, dalam jaringan packet switched, paket sangat mungkin dihantarkan dengan tak
beraturan, berbeda dengan yang diharapkan. Slaah satu tugas TCP adalah memperbaiki
rangkaian segemen agar dapat menghantarkan arus byte data ke aplikasi tujuan.
e. Timers, TCP merawat beragam informasi timer statis dan dinamis dalam penghantaran data.
TCP pengirim akan menunggu reply penerima (berupa pesan acknowledgement dalam
rentang waktu tertentu. Jika pesan tidak dikirim melewati batas waktu yag digaruskan timer,
pengirim berusaha mentransmisikan ulang segmen.
1.1.5 User datagram protokol (UDP)
UDP adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mekanisme pengiriman datagram dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya.


Pesan UDP memuat nomor port sumber dan nomor port tujuan.
Software UDP pada komputer dapat menghantarkan pesan ke penerima yang tepat.
Penerima dapat mengirim balasan ke pengirim.
UDP menggunakan IP untuk mentransportasikan pesan diantara mesin-mesin.
Tidak ada konfirmasi acknowledgement untuk meyakinkan bahwa pesan telah

disampaikan.
7. Tidak ada permintaan pesan.
8. Tidak ada umpan-balik untuk mengontrol tingkat informasi yang dimiliki oleh pesan.
9. Pesan UDP dapat mengalami duplikasi, hilang, atau sampai dalam kondisi cacat.
Tabel 1.3 Perbedaan UDP dan TCP
UDP
TCP
Tidak ada koneksi dibangun antara Layanan connection oriented, sebuah
host-host
session dibangun antara host-host
Tidak memberi garansi penghantaran Menggaransi penghantaran data
data
( acknowledgment dan sequencing)
Program yang menggunakan UDP Program yang menggunakan TCP
bertanggung jawab sendiri dalam diberikan
mewujudkan

reliabilitas

jaminan

reliabilitas

yang transportasi data

dibutuhkan untuk mentransport data


Transport berjalan cepat, dapat Transport

lebih

lambat,

tuntutan

mendukung komunikasi point to point overhead lebih tinggi, dan hanya


dan point to multipoint

mendukung komunikasi point to


point.

1.2 Remote System


Remote artinya pengendali, maksudnya ialah mengendalikan sesuatu dari jauh dengan
menggunakan alat tertentu. Meremote sesuatu pada dasarnya ialah mengendalikan sesuatu itu
dari jarak tertentu. Pengendali (yang melakukan remoting) berada dalam dua titik dengan target
yang saling berhubungan.
Sebuah remote sistem juga merupakan dua buah titik yang saling berhubungan, dimana
satu titik menjadi pengendali dan satu titik lainnya menjadi target. Titik target akan menjadi
passive atau dalam istilah komunikasi disebut dengan status listen. Titik pengendali akan bersifat
active dengan mengirimkan sebuah data atau lebih yang nantinya akan diterjemahkan oleh titik
target sebagai proses/perintah yang harus dijalankan oleh target yang merupakan proses
remoting.
Kegunaan remote system
Mengendalikan komputer lain dari lokasi yang remote, misalnya untuk mengakses softwaredi
komputer yang ada di divisi atau bagian lain di perusahaan oleh pengguna technicalsupport
perusahaan diruang kerjanya.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mematikan komputer dari jarak jauh.


Menghidupkan ulang komputer/restart dari jarak jauh.
Memodifikasi setting registry komputer lain dari jarak jauh.
Mengawasi penggunaan komputer lain dari jarak jauh.
Membantu pengguna lain memecahkan masalah di PC-nya dari jarak jauh.
Mengawasi penggunaan program berjalan / internet dari jarak jauh.
Pemeliharaan (maintenance) komputer dari jarak jauh.
Sharing resource dari jarak jauh.

Metode Remote System


Terminal Server Untuk remote user yang membutuhkan akses sistem multi user seperti
host UNIX atau DECdan komputer mini, mainframe, atau bulletin board perusahaan dari jauh.
a. Aplikasi khusus
Digunakan untuk satu proses aplikasi. Pengguna remote dilengkapi versikhusus dari
aplikasi yang didesain untuk penggunaan dial-in seperti mail remote dandigunakan untuk
terhubung ke server aplikasi.
b. Remote control

Pengguna remote terhubung ke suatu PC pada jaringan perusahaan danmengendalikan PC


tersebut.Aplikasi diproses dalam jaringan perusahaan dan hasiltampilan diberikan kepada
pengguna remote.
c. Server remote control
Sebuah board dengan banyak CPU mendukung multi antar muka serial dan sebuah
bank modem. Tiap CPU board mendukung sebuah single remote user.
d. Remote node
Suatu remote PC terhubung ke jaringan lewat sebuah server, mensimulasikan koneksi
langsung sebuah node pada jaringan lokal.
e. Pendekatan integrasi
Sebuah kombinasi beberapa metoda akses remote seperti node remot, kendali remote
(remote control), dan server terminal semua dalam satu box.Pengguna dapat melakukan satu
phone call dan akses file, aplikasi, atau host apa saja yang diperlukan tanpa harus diskoneksi.
1.2.1 Secure Shell (SSH)
Secure Shell atau SSH adalah protokol jaringan yang memungkinkan pertukaran data
melalui saluran aman antara dua perangkat jaringan. Terutama banyak digunakan pada sistem
berbasis Linux dan Unix untuk mengakses akun shell, SSH dirancang sebagai pengganti Telnet
dan shell remote tak aman lainnya, yang mengirim informasi, terutama kata sandi, dalam bentuk
teks sederhana yang membuatnya mudah untuk dicegat. Enkripsi yang digunakan oleh SSH
menyediakan kerahasiaan dan integritas data melalui jaringan yang tidak aman seperti Internet.
Secure Shell (SSH) memiliki fungsi utamanya untuk mengakses mesin secara remote ini
merupakan suatu protokol yang memfasilitasi sistem komunikasi yang aman diantara dua sistem
yang menggunakan arsitektur client/server, serta memungkinkan seorang user untuk login ke
server secara remote. Mode teks ataupun mode grafis merupakan bentuk akses remote yang bisa
diperoleh dengan menggunakan SSH.
Cara kerja dari SSH yaitu mengenkripsi data selama proses komunikasi yang terjadi
antara server dan client sehingga menyulitkan user lain yang tidak diinginkan yang berusaha
mendapatkan account dan password sehingga merusak server yang ada. Enkripsi merupakan
proses atau mekanisme untuk mengamankan informasi dengan cara membuat informasi tersebut

tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan atau alat khusus.SSH dirancang untuk
menggantikan service-service pada sistem UNIX/LINUX yang menggunakan sistem plaint-text
seperti telnet, ftp, rlogin, rsh, rcp. Fungsi ftp digantikan oleh sftp (secure ftp), sedangkan fungsi
rcp (remote copy) digantikan oleh scp (secure copy).

Anda mungkin juga menyukai