B.
B1.
Kependudukan
Gambar 1
Peta Administrasi
Jumlah penduduk di wilayah Provinsi Kalimantan Timur tahun 2011 sebanyak 3.690.520 jiwa dengan
tingkat kepadatan penduduk 18 jiwa per km2. Penyebaran penduduk di Provinsi Kalimantan Timur masih
bertumpu di Kota Samarinda yakni sebesar 20,5 persen dan Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar 17,6
persen, Kota Balikpapan sebesar 15,7 persen sedangkan kabupaten yang lainnya dibawah 10 persen.
Sementara dilihat dari kepadatan penduduk Kabupaten/Kota yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya
adalahKota Balikpapan yakni sebanyak 1.148 jiwa per Km2 dan yang paling rendah adalah Kabupaten Malinau
dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 2 jiwa per Km2.
2
Tabel 1 :
Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur
Kabupaten/Kota
Luas Wilayah
Km2
10 745,26
30 693,90
25 716,41
31 735,19
21 951,71
39 785,93
13 108,33
13 655,47
3 131,95
3 308,40
504,32
694,96
251,81
163,11
195 446,75
Paser
Kutai Barat
Kutai Kartanegara
Kutai Timur
Berau
Malinau
Bulungan
Nunukan
Penajam Paser Utara
Tana Tidung
Balikpapan
Samarinda
Tarakan
Bontang
Jumlah
B2.
Jumlah
%
5,50
15,70
13,16
16,24
11,23
20,36
6,71
6,99
1,60
1,69
0,26
0,36
0,13
0,08
100,00
239 221
171 474
650 908
265 521
186 003
64 999
117 019
146 286
148 448
15 790
579 137
755 628
200 847
149 239
3 690 520
Kepadatan
Penduduk Per Km2
22,26
5,59
25,31
8,37
8,47
1,63
8,93
10,71
47,40
4,77
1 148,35
1 087,30
797,61
914,96
18,88
Ketenagakerjaan
Perkembangan ketenagakerjaan di Provinsi Kalimantan Timur dalam 5 tahun terakhir menurut jumlah
penduduk usia kerja, angkatan kerja, penduduk bekerja, dan jumlah pengangguran terbuka. Perkembangan
penduduk usia kerja, penduduk bekerja secara absolute menunjukkan peningkatan. Namun jumlah
pengangguran terbuka cenderung meningkat.
Penduduk Usia Kerja, Perkembangan jumlah penduduk usia kerja dalam lima tahun terakhir
meningkat, jumlah penduduk usia kerja tahun 2012 mencapai 2.369.979jiwa lebih besar dari tahun 2008, dengan
jumlah angkatan kerja mencapai 1.558.496jiwa dan bukan angkatan kerja 811.483jiwa. Penyebaran penduduk
usia kerja paling banyak terdapat di Kota Samarindayaitu sebanyak 558.604 jiwa.
Tabel 2:
Perkembangan Penduduk Usia Kerja Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2008 dan 2012
Kabupaten/Kota
Kutai Kartanegara
Kutai Timur
Berau
Malinau
Bulungan
Nunukan
Penajam Paser Utara
Tana Tidung
Kota Balikpapan
Kota Samarinda
Kota Tarakan
Kota Bontang
KALIMANTAN TIMUR
253.751
82.972
73.438
28.721
54.652
55.752
60.131
0
240.836
267.593
68.845
52.069
1.238.760
2008
Bukan
Angkatan
Kerja
136.482
49.389
40.278
8.179
29.125
33.370
33.784
0
127.225
167.010
44.365
35.098
704.305
Jumlah
Angkatan
Kerja
390.233
132.361
113.716
36.900
83.777
89.122
93.915
0
368.061
434.603
113.210
87.167
1.943.065
304.015
125.523
84.863
33.099
54.016
71.635
69.643
7.226
278.820
359.434
93.800
76.422
1.558.496
2012
Bukan
Angkatan
Kerja
167.095
65.718
46.353
12.086
28.033
29.421
36.606
4.277
147.142
199.170
47.719
27.863
811.483
Jumlah
471.110
191.241
131.216
45.185
82.049
101.056
106.249
11.503
425.962
558.604
141.519
104.285
2.369.979
3
Penduduk usia kerja menurut tingkat pendidikan terakhir yang ditamatkan, meskipun memiliki potensi
penduduk usia produktif yang besar, namun sebagian besar masih merupakan tamatan pendidikan dasar
mencapai 36,18 persen, dan menengah (SMP dan SMA) mencapai sekitar 55,34 persen. Sementara untuk
tamatan pendidikan tinggi (universitas dan akademi) tidak sampai 10 persen dari total penduduk usia kerja.
Sementara berdasarkan tipe daerah, sebagian besar penduduk usia kerja terdapat di perkotaan, yaitu sekitar
62,08 persen.
Gambar 2:
Distribusi Penduduk Usia Kerja menurut Pendidikan dan Tipe Daerah di Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2012
SD
2,64
5,84
SMTP
10,72
36,18
37,92
SMTA Umum
22,08
62,08
SMTA Kejuruan
22,54
Diploma I/II/III/Akademi
Perkotaan
Universitas
Pedesaan
Angkatan Kerja
2008
Kutai Kartanegara
Kutai Timur
Berau
Malinau
Bulungan
Nunukan
Penajam Paser Utara
Tana Tidung
Kota Balikpapan
Kota Samarinda
Kota Tarakan
Kota Bontang
KALIMANTAN TIMUR
2012
Penduduk
Bekerja
Pengangguran
Terbuka
Penduduk
Bekerja
Pengangguran
Terbuka
228.821
78.752
66.041
26.854
51.167
48.412
53.671
0
202.154
234.655
60.297
43.573
1.094.397
24.930
4.220
7.397
1.867
3.485
7.340
6.460
0
38.682
32.938
8.548
8.496
144.363
280.038
117.380
79.947
30.045
49.210
63.159
64.398
6.590
253.857
324.516
86.052
65.480
1.420.672
23.977
8.143
4.916
3.054
4.806
8.476
5.245
636
24.963
34.918
7.748
10.942
137.824
4
Penduduk Bekerja. Jumlah penduduk bekerja di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2013
(Februari) mencapai 1.721.816 jiwa atau bertambah sebanyak 462.229 jiwa dari tahun 2008. Persebaran
penduduk bekerja sebagian besar tersedia di perdesaan dibandingkan di perkotaan, dan sebagian besar
penduduk bekerja masih menggantungkan pendapatannya di sektor pertanian (28,35%) dan sektor
perdagangan (21,48%). Sementara dilihat dari pendidikan yang ditamatkan, sebagian besar penduduk bekerja
merupakan tamatan sekolah dasar dan menengah. Jumlah penduduk bekerja antar kabupaten/kota terbesar
terdapat di Kota Samarinda mencapai 324.516jiwa
Gambar 3:
Distribusi Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan dan Lapangan Usaha di Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2012
Pendidikan
Lapangan Usaha
SD
3,23
Pertanian
SMTP
12,49
22,44
8,56
35,97
SMTA Umum
3,36
4,55
28,35
Industri
Listik-gas-Air
SMTA Kejuruan
17,32
Pertambangan
19,42
21,48
Diploma
I/II/III/Akademi
Universitas
6,48
5,98
10,00
Bangunan
Perdaggngan
Angkutan
0,38
Keuangan
Jasa
KalimantanTimur
11,11
10,83
11,00
Indonesia
10,10
9,84
Persen
10,00
8,90
8,87
6,14
5,92
2012
2013
(Feb)
9,00
8,00
7,00
8,39
7,87
Gambar 5:
Perbandingan Pengangguran Terbuka Kabupaten/Kota
terhadap Provinsi dan Nasional Tahun 2012.
16,00
14,00
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
TPT_Kab/Kota
TPT_Kalimantan Timur
TPT_Nasional
8,9
5,79
7,14
6,00
6,56
5,00
4,00
2008
2009
2010
2011
14,32
6,14
B3.
Kondisi Pendidikan
Perkembangan kondisi pendidikan menurut indikator Angka Melek Huruf (AMH), Rata-rata Lama
Sekolah (RLS), dan Angka Partisipasi Sekolah (APS), secara umum kondisi pendidikan di Provinsi Kalimantan
Timurmenunjukkan perbaikan dalam lima tahun terakhir (2005-2011). Pada tahun 2011 Rata-rata Lama Sekolah
mencapai 9,19 tahun dan Angka Melek Huruf mencapai 97,21%berada diatas rata-rata nasional. Sementara
untuk perbandingan RLS antar kabupaten/kota, RLS tertinggi terdapat di Kota Bontang (10,38 tahun) dan
terendah Kabupaten Tana Tidung (7,24 tahun). Sementara untuk AMH mencapai 97,21 persen lebih tinggi dari
AMH nasional (92,99%), dengan AMH tertinggi di Kota Bontang (99,21%) dan terendah di Kabupaten Tana
Tidung (89.08%).
Gambar 6:
Perkembangan Angka Melek Huruf Provinsi
Kalimantan TimurTahun 2005-2011
Gambar 7:
Perbandingan Angka Melek Huruf Kabupaten/Kota di
Provinsi Kalimantan TimurTahun 2011
100
98
96
94
92
90
88
86
84
95,70
95,30 95,48
90,90
91,45
96,36
91,87 92,19
92,99
92,58 92,91
97,21
92,99
2009
2010
AMH_Kab/Kota
2011
Kota Bontang
2008
Kota Tarakan
2007
Kota Samarinda
2006
Kota Balikpapan
2005
Tana Tidung
AMH_NASIONAL
Nunukan
Bulongan
Malinau
Berau
Kutai Timur
Kutai
AMH_KALIMANTAN TIMUR
Kutai Barat
Pasir
98
97
96
95
94
93
92
91
90
89
88
87
AMH_Kalimantan Timur
Gambar 8:
Gambar 9:
Tahun
9,19
8,69
8,80
8,80
8,80
7,40
7,47
7,52
8,85
8,5
8
7,5
7,30
7,72
8,87
7,92
7,94
8
7,94
2009
2010
2011
RLS_Kab/Kota
RLS_Kalimantan Timur
Kota Bontang
2008
Kota Tarakan
2007
Kota Samarinda
2006
Kota Balikpapan
2005
Tana Tidung
RLS_Nasional
5,5
Nunukan
Bulongan
Malinau
Berau
Kutai Timur
RLS_KALIMANTAN TIMUR
Kutai
6,5
Kutai Barat
Pasir
Tahun
9,5
10,3839186
8
9,19212562
12
10
8
6
4
2
0
RLS_Nasional
B4.
Kesehatan
Perkembangan derajat kesehatan penduduk antarprovinsi di wilayah Kalimantan Timur selama periode
terakhir menunjukkan kondisi perbaikan, yang diindikasikan oleh menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB), dan
meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH). Kondisi ini sejalan dengan perkembangan perbaikan kondisi
kesehatan secara nasional yang cenderung terus membaik.
Angka Kematian Balita (AKB), Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI),
kondisi AKB menunjukan perbaikan dalam lima tahun terakhir (2005-2010), AKB tahun 2010 sebesar 16,7lebih
rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi AKB Provinsi Kalimantan Timur berada di atas rata-rata AKB
nasional.
Status GiziBalita, Kondisi kesehatan masyarakat berdasarkan indikator status gizi balita, merupakan
gangguan pertumbuhan bayi yang terjadi sejak usia dini (4 bulan) yang ditandai dengan rendahnya berat badan
dan tinggi badan, dan terus berlanjut sampai usia balita. Hal tersebut terutama disebabkan rendahnya status gizi
ibu hamil.Perkembangan status gizi balita tahun 2010 untuk persentase balita gizi buruk/kurang menurun pada
tahun 2010 dibandingkan tahun 2007 dan berada dibawah rata-rata angka gizi buruk nasional
Gambar 10:
Perkembangan Angka Kematian Bayi Provinsi
Kalimantan Timur terhadap Nasional 2005-2010
Gambar 11:
Perkembangan Status Gizi Balita Provinsi Kalimantan
Timur terhadap Nasional 2007 dan 2010
25
2007
Kalimantan Timur
2010
AKB_INDONESIA
35
20
17,9
Nasional 2010
30
15
25
22,9
21,5
20,2
20
19
17,8
16,7
13
10
4,9
15
5
10
6,2
4,4
13,1 12,7
19,3 17,1
Gizi Buruk/
Kurang
5
2005
2006
2007
2008
2009
2010
7
Gambar 12:
Perkembangan Angka Harapan Hidup Provinsi
Kalimantan TimurTahun 2005-2011
72
71
70,33 70,40
71,00
70,80
70,60
71,20
Gambar 13:
Perbandingan Angka Harapan Hidup Kabupeten/Kota di
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2011
74
73
72
71
70
69
68
67
66
65
71,40
tahun
70
69
68
69,00
68,70
69,43
69,65
2009
2010
2011
AHH_Kab/Kota
Kota Bontang
2008
Kota Tarakan
2007
Kota Samarinda
2006
Kota Balikpapan
2005
Tana Tidung
66
Nunukan
Bulongan
Malinau
Kutai Timur
Berau
AHH_NASIONAL
Kutai
AHH_KALIMANTAN TIMUR
69,65
68,05
Kutai Barat
68,08
67
71,4
Pasir
68,47
69,21
73,44
AHH_Kalimantan Timur
Perkembangan Persentase Kelahiran Balita Ditolong Tenaga Menis terhadap Nasional 2004-2011
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
82,69
71,53
81,00
80,07
81,95
85,24
87,35
88,61
77,86
72,41
72,53
74,87
77,34
79,82
81,25
70,47
Kalimantan Timur
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Indonesia
2010
2011
B5.
Kondisi Kemiskinan
Perkembangan kemiskinan di Provinsi Kalimantan Timurdalam kurun waktu 2008-2013, secara absolut
menurun sebanyak 48,44 ribu jiwa, dengan jumlah penduduk miskin tahun 2013 (maret) sebanyak 238 ribu jiwa.
Seperti halnya dengan kondisi tingkat kemiskinan dari tahun 2008-2013 mengalami penurunan dan hingga akhir
tahun 2013 mencapai 6,06%. Kondisi kemiskinan Provinsi Kalimantan Timur tergolong rendah jika dibandingkan
terhadap rata-rata kemiskinan nasional (11,37%).
Gambar 15:
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2004-2012
30,00
25,00
20,00
15,00
350,00
286,40
15,42
9,51
239
243
14,15
13,33
7,73
10,00
7,66
253
248
12,49
300,00
238
200,00
11,67
11,37
6,38
6,06
6,77
250,00
5,00
150,00
100,00
50,00
2008
2009
2010
2011
2012
2013
NASIONAL
Kalimantan Timur
6401
6402
6403
6404
6405
6406
6407
6408
6409
6410
6471
6472
6473
6474
6400
Kabupaten/kota
Pasir
Kutai Barat
Kutai
Kutai Timur
Berau
Malinau
Bulongan
Nunukan
Penajam Paser Utara
Tana Tidung
Kota Balikpapan
Kota Samarinda
Kota Tarakan
Kota Bontang
KALIMANTAN TIMUR
19,10
14,30
47,30
25,30
10,30
8,30
14,40
15,30
13,00
1,80
19,80
32,90
17,20
8,10
247,10
20062011
10,10
8,60
25,70
6,50
4,30
4,60
9,60
10,00
8,40
-1,80
-1,80
2,70
-0,40
1,80
88,40
2006-2011
16,39
14,81
14,44
17,66
9,33
24,57
22,76
21,66
17,47
3,69
6,05
10,07
7,86
11,41
7,91
8,25
7,21
9,43
5,46
12,67
12,14
10,38
8,67
11,41
3,39
4,31
8,41
5,40
6,63
8,48
6,56
7,23
8,23
3,87
11,90
10,62
11,28
8,80
-11,41
0,30
1,74
1,66
2,46
4,78
B6.
Perkembangan IPM
Perkembangan IPM Provinsi Kalimantan Timur dalam kurun waktu 2004-2011 semakin membaik, IPM
Provinsi Kalimantan Timur tahun 2011 mencapai 76,77masih rendah dibandingkan rata-rata IPM nasional
(72,77), dengan ranking IPM Provinsi Kalimantan Timur tahun 2011 menduduki peringkat ke 5 secara nasional
setelah D.I. Yogyakarta dan peringkat ke 1 di Pulau Kalimantan. Perbandingan IPM antar kabupaten/kota tahun
2011, IPM tertinggi adalah Kota Balikpapan(78,85) dan menduduki peringkat ke-8 secara nasional, dan IPM
terrendah adalah KabupatenTana Tidungyaitu 71,87 dan berada diperingkat ke-233 secara nasional.
Gambar 17:
Perkembangan IPM Provinsi dan Nasional Tahun
2004-2011
78,00
74,00
72,24
72,94 73,26
73,77
74,52
68,00
70,08
70,59
71,76
72,27
72,77
76,22
71,87450
699
74
72,77
72
70
68
Kota Tarakan
Kota Bontang
Kota Samarinda
Kota Balikpapan
Tana Tidung
Penajam
Nunukan
Bulongan
Malinau
Berau
Kutai Timur
Kutai
64,00
Kutai Barat
KALIMANTAN TIMUR
Indonesia
66,00
78,85304
487
76
Pasir
68,69
69,57
71,17
80
IPM_Kaltim
78
72,00
70,00
IPM_Kab/Kota
IPM_Nasional
76,22
Tahun
76,00
75,11
75,56
Gambar 18:
Perbandingan IPM Kabupaten/Kota terhadap dan
Nasional, Tahun 2011
C.
C1.
PEREKONOMIAN DAERAH
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
PDRB Provinsi Kalimantan Timur menurut lapangan usaha Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dengan
migas tahun tahun 2012 mencapai 419,102 miliar rupiah meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. PDRB
ADHB dengan migas Provinsi Kalimantan Timur menyumbang sebesar 6,28 persen terhadap PDB nasional (33
provinsi). Sementara untuk PDRB ADHK tahun 2000 dengan migas sebesar 120,067 miliar rupiah, sementara
tanpa migas sebesar 83,597 miliar rupiah.
Tabel :
Perkembangan PDRB menurut ADHB dan ADHK Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2008-2012. Miliar Rupiah
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
PDRB ADHB
Dengan Migas
Tanpa Migas
314,814
134,228
285,591
155,204
321,764
190,494
391,408
242,059
419,102
272,688
PDRB ADHK
Dengan Migas
Tanpa Migas
103,207
56,080
105,565
60,031
110,953
67,041
115,476
75,105
120,067
83,597
10
Struktur perekonomian Provinsi Kalimantan Timur tahun 2011, didominasi bersarnya kontribusi sektor
pertambangan dan penggalian dengan kontribusi sebesar 50,29%, industri pengolahan(23,36%), dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran(7,85%). Selain ketiga sektor diatas, sektor lainnya yang memiliki kontribusi
cukup besar adalah sektor industri pengolahan (10,67%), dan sektor jasa (9,33%).
Gambar 20:
Struktur Perekonomian PDRB ADHB Provinsi Kalimantan TimurTahun 2011
2,38
5,71
1. PERTANIAN
7,85
3,59
2,64
3,92
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
0,26
50,29
5. BANGUNAN
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH.
9. JASA-JASA
Kab. Pasir
Kab. Kutai Barat
Kab. Kutai Kartanegara
Kab. Kutai Timur
Kab. Berau
Kab. Malinau
Kab. Bulungan
Kab. Nunukan
Kab. Penajam Paser Utara
Kota Balikpapan
Kota Samarinda
Kota Tarakan
Kota Bontang
2007
6.151
3.978
72.263
18.394
5.509
1.042
2.242
2.571
2.205
28.081
15.931
4.091
53.902
2008
8.697
5.269
103.959
24.445
6.191
1.312
2.525
3.173
2.769
38.528
18.774
5.238
74.738
2009
9.972
5.900
90.100
28.627
6.984
1.563
2.372
3.319
2.578
36.522
21.077
5.980
52.664
2010*
2011**
13.207
6.831
100.279
34.248
8.079
2.019
2.557
3.843
2.923
41.259
24.114
6.886
53.054
16.680
8.084
123.485
45.749
9.607
2.559
2.714
4.661
3.845
45.128
27.427
7.965
61.926
11
Perkembangan ekonomi Kalimantan Timur dalam tiga tahun terakhir mengalami percepatan, laju
pertumbuhan ekonomi tahun 2012 mencapai 3,98% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Seluruh sektor
tumbuh positif pada tahun 2011, dengan laju pertumbuhan tertinggi dan sekaligus pendorong pertumbuhan
ekonomi Kalimantan Timur adalah: sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan (12,43%) , sektor listrik,
gas dan air bersih (11,07%), dan sektor jasa-jasa(10,44%).
Gambar 21:
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kalimantan Timurterhadap Nasional Tahun 2004-2012, (%)
Laju Pertumbuhan PDRB ADHK Th. 2000
7
Persen/tahun
6
5
4
3
2
1
0
Kalimantan Timur
1,8
3,17
2,85
1,84
4,90
2,28
5,04
3,93
3,98
Kalimantan
3,1
3,92
3,80
3,50
5,35
3,47
5,32
4,88
5,55
Nasional
5,03
5,38
5,19
5,67
5,74
4,77
6,13
6,32
6,23
Sementara untuk pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota, seluruh kabupaten/kota rata-rata tumbuh positif,
dengan laju pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah Kabupaten Penajam Paser Utaradengan laju pertumbuhan
sebesar 11,68%, dan pertumbuhan terendah di Kota Bontangdengan laju pertumbuhan sebesar -7,98% dan
Kabupaten Kutai Kartanegara dengan laju pertumbuhan ekonomi 0,25%.
Tabel 6:
Laju Pertumbuhan PDRB dengan Migas ADHK 2000 Menurut Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2007-2011 (persen)
KABUPATEN/KOTA
Kab. Pasir
Kab. Kutai Barat
Kab. Kutai Kartanegara
Kab. Kutai Timur
Kab. Berau
Kab. Malinau
Kab. Bulungan
Kab. Nunukan
Kab. Penajam Paser Utara
Kota Balikpapan
Kota Samarinda
Kota Tarakan
Kota Bontang
KALIMANTAN TIMUR
2007
12,92
6,45
-4,02
8,08
6,79
6,31
6,08
3,77
3,79
2,08
3,11
6,92
-3,97
1,84
2008
7,10
6,83
4,67
-0,86
8,50
8,03
5,80
4,40
4,99
12,37
4,82
8,83
0,52
4,90
Tahun
2009
7,74
6,89
2,08
5,60
5,98
8,95
4,61
3,93
3,51
1,70
4,49
4,63
-3,03
2,28
2010*
17,31
6,10
4,05
9,33
8,04
13,92
5,63
5,63
7,28
5,35
6,61
7,93
-4,03
5,04
2011**
10,85
7,85
0,25
11,43
7,93
10,26
6,06
6,72
11,68
7,22
6,60
7,63
-7,98
3,93
12
PDRB perkapita dengan migas ADHB Provinsi Kalimantan Timur dan kabupaten/kota dari tahun 20052012 meningkat setiap tahunnya, PDRB perkapita tahun 2012 Kalimantan Timur mencapai sebesar 109.664
ribu/jiwa lebih tinggi dari PDRB perkapita nasional (33.748 ribu/jiwa). Sementara untuk perbandingan PDRB
perkapita kabupaten/kota di Kalimantan Timur kecenderungan adanya kesenjangan yang cukup tinggi, dimana
sebagian besar kabupaten/kota memiliki PDRB perkapita dibawah rata-rata PDRB perkapita provinsi, dengan
PDRB perkapita tertinggi mencapai 414.942 ribu/jiwa terdapat di Kota Bontang dan terendah sebesar 23.197
ribu/jiwa di Kabupaten Bulungan.
Gambar 22:
PDRB Perkapita ADHB Provinsi Kalimantan TimurTahun
2005-2012, (Ribu Rupiah)
PDRB Perkapita_Kalimantan Timur
Indonesia (PDB)
125000
109.664
106.058
105000
95.029
85000
60.876
64.931
83.108
90.023
69.787
65000
Kota Bontang
Kota Tarakan
Kota Samarinda
Kota Balikpapan
Nunukan
Bulungan
Malinau
Berau
Kutai Timur
5000
D2.
105849
Kutai Barat
30.795 33.748
414.942
PDRB Perkapita_Kab/Kota
Kutai Kartanegara
17.361
12.558 14.892
25000
27.029
21.365 23.881
450000
400000
350000
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
Pasir
45000
Gambar 23:
PDRB Perkapita Kabupaten/Kota di Kalimantan
Timur,Tahun 2011
Perkembangan realisasi investasi PMA Provinsi Kalimantan Timur tahun 2012 tercatat mencapai
2014,09 juta US$ dengan jumlah proyek sebanyak 167 proyek lebih besar dibandingkan tahun 2011 (602,44
juta US$).Sementara untuk perkembangan nilai investasi PMDN cenderungan menurun dalam tiga tahun
terakhir, nilai realisasi investasi PMDN tahun 2012tercatat sebesar 5.889,27miliar rupiah dengan jumlah proyek
sebanyak 48 proyek lebih rendah dibandingkan PMDN 2011 (6.569,09 miliar rupiah).
Tabel 7:
Perkembangan Realisasi Investasi PMA dan PMDN Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2010-2012
Tahun
2010
2011
2012
PMA
Juta US$
1092,23
602,44
2014,09
PMDN
Proyek
98
146
167
Rp. Miliar
7.881,29
6.569,09
5.889,27
Proyek
46
48
44
13
Perkembangan
neraca
perdagangan luar negeri Provinsi
Kalimantan Timur dari tahun 2006 hingga
tahun 2010 mengalami peningkatan.
Neraca perdagangan Kalimantan Tengah
mengalami surplus dari tahun 2006-2010
dengan rata-rata pertumbuhan neraca
perdaggangan sebesar 36.95 persen per
tahun. Surplus perdaggangan terbesar
yaitu pada tahun 2010 yaitu mencapai
11.109.1 juta US$ atau meningkat sebsar
51,53 persen dari suplus tahun 2009. Nilai
ekapor tahun 2010 mencapai 12.775.8 juta
US$ dan nilai impor sebesar 1.746.7 juta
US$.
Gambar 24:
Perkembangan Neraca Perdagangan Provinsi di Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2006-2010. (dalam juta US$)
Pertumbuhan
12000
Neraca Ekspor-Impor
D3.
100,00
Neraca Ekspor-Impor
10000
80,00
8000
60,00
6000
40,00
4000
20,00
2000
0
0,00
2006
2007
2008
2009
2010
E.
PRASARANA WILAYAH
E1.
Jaringan Irigasi
Pembangunan jaringan irigasi merupakan langkah strategis dalam mendukung peningkatan produksi
pangan, serta dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional. Luas Potensial jaringan irigasi
diKalimantan Timur meliputi 192.686 hektar atau 2,61 persen dari jaringan irigasi potensial di Indonesia.
Sementara untuk jaringan irigasi terbangun tersier sekitar 192.261 hektar dan luas jaringan irigasi utama sekitar
189.672hektar. Sementara menurut kewenangan, sekitar 63.051 hektar (33%) kewenangan provinsi, dan
129.635 hektar (67%) kewenangan kabupaten/kota.
E2.
Infrastruktur Jalan
Kondisi panjang jalan berdasarkan status pembinaannya tahun 2011 di Provinsi Kalimantan Timur
mencapai 3.880,24 km, yang terdiri dari jalan Nasional sepanjang 2.118,17 km, jalan Provinsi sepanjang
1.762,07 km. Untuk kondisi kualitas jalan menurut kriteria IRI (International Roughness Index), Departemen PU),
kualitas jalan nasional tidak mantap di Provinsi Kalimantan Timurpada tahun 2011 mencapai 395,01 km yang
terdiri dari 18,18persen kondisi jalan rusak ringan dan 0,47 persen dengan kondisi rusak berat. Sementara
untuk kondisi jalan mantap sepanjang1.722,16 km atau sekitar 81,30 persen kondisi jalan mantap di Kalimantan
Timur.
Berdasarkan rasio panjang jalan dengan luas wilayah yang mengindikasikan kerapatan jalan (Road
Density), kerapatan jalan di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 0,05 Km/Km lebih rendah dari kerapatan jalan
tingkat nasional (0,23 Km/Km). Sementara panjang jalan menurut kondisi permukaan jalan, jalan beraspal di
Provinsi Kalimantan Timur meliputi 38 persen dari total panjang jalan, dan sisanya 17 persen jalan kerikil, 44
persen jalan tanah dan lainnya.
14
Tabel 8.
Panjang Jalan Menurut Provinsi dan Tingkat Kewenangan Pemerintahan (km)
Provinsi
Negara
Kalimantan Timur
Provinsi
2118,17
Kab / Kota
Jumlah
1762,07
3880,24
Panjang
Kepmen
PU (km)
Baik
Kalimantan
Timur
2.118,17
Sedang
Rusak
Ringan
913,57
385,01
808,59
Kondisi
Kemantapan (km)
Rusak
Berat
10,00
Mantap
1.722,16
Tidak
Mantap
Baik
395,01
38,17
Kondisi
Kemantapan (%)
Sedang
Rusak
Ringan
Rusak
Berat
Mantap
Tidak
Mantap
43,13
18,18
0,47
81,30
18,65
Sumber: Subdit Informasi dan Komunikasi, Direktorat Bina Program, Bina Marga, Kementrian PU
E3.
Jaringan Listrik
Perkembangan jumlah produksi listrik yang dibangkitkan di Provinsi Kalimantan Timur dalam lima tahun
terakhir mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jumlah produksi energi listrik tahun 2011 mencapai 2577,89
Gwh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya 1957,54 Gwh.
Gambar 25.
Tenaga Listrik Yang Dibangkitkan Provinsi Kalimantan Timur
Gwh
Produksi (Gwh)
3000,00
31,69
Perkembangan (%)
35,00
30,00
2500,00
25,00
2000,00
20,00
12,38
1500,00
15,00
10,00
1000,00
500,00
0,81
5,00
-1,29
0,00
0,00
-5,00
2008
2009
2010
2011
15
F.
F1.
Luas kawasan hutan dan perairan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan
Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi Perairan tahun 2009 di Wilayah Kalimantan Timur tercatat sekitar
14.651.053 hektar atau 6,7 persen dari total nasional. Proporsi penggunaan kawasan hutan dan perairan terluas
adalah hutan lindung 2.751.702 hektar atau sekitar 18,78 persen dari total kawasan hutan di Kalimantan Timur.
Hutan Produksi Terbatas sekitar 4.612.965 hektar (31,49 %), hutan produksi seluas 5.121.688 hektar (34,96%),
dan kawasan hutan suaka alam seluas 2.164.698 hektar (14,78%)
Gambar 26:
Proporsi Luas Kawasan Hutan di Provinsi Kalimantan Timur Berdasarkan Keputusan
Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan
Konservasi Perairan 2009
Perairan
0,01
Kws. Hutan
14,78
34,96
18,78
31,49
Kondisi lahan tahun 2011 di Kalimantan Timur didominasi oleh lahan pertanian bukan sawah (kebun,
ladang, lahan sementara dan lainnya) sebesar 1.802.234 Ha, sedangkan lahan sawah yang ditanami padi baik
irigasi dan non irigasi sebesar 456.246 Ha dan lahan bukan pertanian sebesar 1.425.673 Ha.Jika dilihat dari
penggunaanya lahan sawah, sawah non irigasi mendominasi sebesar 456.246 Ha sedangkan sawah irigasi
sebesar 44.471 Ha. Lahan pertanian bukan sawah terbesar oleh lahan lainnya (perkebunanm hutan rakyat,
tambak, kolam, dll) sebesar 1.264.439 Ha dan terkecil oleh lahan ladang/huma sebesar 111.896 Ha.
F2.
Potensi Pertanian
Produksi padi pada tahun 2011 diperkirakan sebesar 596,3 ribu Ton Gabah Kering Giling (GKG).
Dibandingkan produksi tahun 2010, terjadi peningkatan sebanyak 7,5 ribu ton (1,27 persen). Kenaikan produksi
diperkirakan terjadi karena peningkatan produktivitas sebesar 0,81 kuintal per hektar (2,07 persen). Perkiraan
kenaikan produksi padi tahun 2011 terbesar terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Kutai
Timur dan Nunukan. Perkiraan kenaikan produksi padi tahun 2011 sebesar 7,5 ribu ton (1,27 persen) terjadi
pada subround Januari-April sebesar 16,4 ribu ton (5,08 persen) dan subround Mei-Agustus sebesar 6,2 ribu ton
(5,33 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun 2010 (year on year) .
Sementara produksi jagung tahun 2011 diperkirakan sebesar 11,48 ribu ton pipilan kering.
Dibandingkan produksi tahun 2010, terjadi penurunan sebanyak 511 ton (-4,26 persen). Penurunan produksi
16
diperkirakan terjadi karena penurunan produktivitas sebesar 1,15 kuintal per hektar (4,48 persen). Penurunan
produksi jagung tahun 2011 yang terbesar terjadi di kota Balikpapan, Kutai Timur, Malinau, Nunukan.
Sementara produksi kedelai tahun 2011 diperkirakan sebesar 2,68 ribu ton biji kering. Dibandingkan
produksi tahun 2010, terjadi peningkatan sebanyak 479 ton (21,73 persen). Peningkatan produksi diperkirakan
terjadi karena meningkatnya luas panen seluas 412 hektar (24,54 persen). Perkiraan peningkatan produksi
kedelai tahun 2011 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Bulungan.
F3.
Kalimantan Timur tidak hanya memiliki lahan darat yang luas dan potensial tapi juga mempunyai
potensi perikanan dan kelautan yang sangat prospektif terdiri dari : (1) Wilayah ZEEI (Zone Ekonomi Ekslusif
Indonesia) sepanjang Laut Kalimantan seluas 2.750.813 Ha; (2) Wilayah penangkapan di pantai seluas 12,00
juta ha; (3) Hutan mangrove yang dapat dikonversi untuk budidaya air payau seluas 91.380 ha; dan (4) Perairan
umum seluas 2,77 juta ha.Secara umum potensi Perikanan Kalimantan Timur terdiri dari : (1) Potensi Perikanan
Demersal terdapat jenis Kakap, Kerapu, Bawal, Sebelah, Lidah, Beronang, Cucut/Hiu, Pari, Kuro, Kakap
Merah/Bambangan, Udang Barong, Udang Windu, Udang Dogol; (2) Potensi Perikanan Pelagis terdapat
jenis :Kembung, Layang, Selar, tenggiri, Alwalu, Kuwe, Tembang, Cumi Cumi, Sotong; dan (3) Potensi
Perikanan lainnya terdapat jenis Teripang, Ubur ubur, ajungan. Propinsi Kalimantan Timur terdiri dari 13
Kabupaten / Kota dan sejumlah 10 diantaranya memiliki wilayah perairan laut dengan letak geografis (darat
sarnpai ke laut).
Untuk potensi produksi sumberdaya ikan di Kalimantan Timur: (i) Perairan laut : 139.200 ton
dimanfaatkan sekitar 40,94%; (ii) Perairan umum : 69.348 ton dimanfaatkan sekitar 20,40%; (iii) Budidaya
tambak : 122.450 ton yang dimanfaatkan sekitar 36,02%; dan (iv) Budidaya air tawar : 9.000 ton yang
dimanfaatkan sekitar 2,64%.
Secara umum komoditi prospektif yang menonjol untuk dikembangkan yaitu ; budidaya Udang Air
Payau dan budidaya laut Ikan Kerapu, sedangkan untuk perairan ZEEI memiliki potensi ikan Tuna dan
Perikanan Darmasal lainnya
F4.
Sumberdaya Mineral di Kalimantan timur Dari data potensi Sumber daya energi adalah sebagai
berikut :Energi Tak Terbarukan :Batubara, Gas Bumi, Minyak Bumi, Gas Metana Batubara. Sementara potensi
sumber Energi Terbarukan :Tenaga Air, Biomasa, Tenaga Surya, Tenaga gelombang laut, Tenaga palung laut,
dan Tenaga Angin.