DSD
DSD
(Sumber: Hughes IA, Nihoul-Fekete C, Thomas B, Cohen-Kettenis PT. Best practices & research in clinical endocrinology & metabolism.
2007;21(3):351-65.)
dengan
defisiensi
17-hydroxysteroid
dehydrogenase dan 5-reductase dibesarkan
sebagai anak perempuan. Kondisi tersebut
menimbulkan tekanan mental pada orangtua dan
penyandang DSD, namun pemilihan terapi
pembedahan tidak boleh langsung dilakukan
sebelum dilakukan pemeriksaan endokrin dan
pendekatan terapi psikososial. Seluruh jenis
tindakan pembedahan yang akan dilakukan harus
dipertimbangkan secara hati-hati, dengan selalu
mengutamakan kepentingan pasien di atas segalagalanya.
Hingga saat ini penentuan usia yang tepat
untuk menentukan kapan sebaiknya tindakan
operasi
dilakukan
masih
diperdebatkan.
Berdasarkan aspek psikososial, tindakan operasi
yang dilakukan pada masa infan lebih disukai,
karena lebih mudah dilakukan dan riwayat trauma
operasi dapat dihilangkan jika dibandingkan
dengan melakukan tindakan pembedahan pada
anak saat mulai memasuki usia dewasa. Namun
pendapat lain menyatakan bahwa tindakan operasi
DSD sebaiknya menunggu sampai usia yang
cukup untuk menerima informasi dan selanjutnya
dilakukan informed consent langsung kepada
penyandang DSD, mengingat yang dilakukan
berhubungan dengan fungsi seksualitas.
Sebelum dilakukan tindakan pembedahan
penting diketahui bagi pihak orangtua dan
penyandang DSD mengenai untung-ruginya
tindakan pembedahan serta hasil akhir yang akan
didapat.
Tujuan utama tindakan pembedahan
adalah mengembalikan fungsi organ genitalia
dibandingkan fungsi estetiknya. Tujuan lainnya
adalah menentukan jenis kelamin yang tepat,
membantu pembentukan image tubuh sesuai
dengan jenis kelaminnya, menghindari stigma
sosial, dan terakhir berkaitan dengan fungsi
seksualiats dalam berhubungan seksual.
Jika tindakan pembedahan sudah
ditetapkan,
setelah
menjalankan
operasi
penatalaksaan lainnya yaitu aspek psikososial dan
medis harus tetap dijalankan secara teratur.
Karena
rangkaian
penatalaksanaan
antara
ketiganya saling mendukung satu sama lain.
Terapi pembedahan gonad saat ini juga dinilai
penting, terutama pada kasus 46XY DSD, di mana
umumnya testis masih tetap berada di dalam
rongga
abdomen.
Kemungkinan
adanya
diferensiasi gonad ke arah keganasan membuat
terapi
pengangkatan
gonad
dibutuhkan.
Pemeriksaan biopsi gonad kadang juga diperlukan
untuk membuktikan adanya kelainan disgenesis
gonad atau adanya kondisi ovotestis.
Referensi
Speroff L, Fritz MA. Clinical gynecologic endocrinology and infertility. 7th edition.
California: Lippincott Williams & Wilkins; 2005.
Hughes IA. Disorders of sex development: a new definition and classification. Best
Practice & Research Clinical Endocrinology & Metabolism. 2008;22(1):119-34.