OBAT
Qualitative Analysis Of Isoniazid As Active Pharmaceutical Ingredient
Atmedi Surendra, Putri Arumingtias, Helda Purba, Meta Z.K
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
atmedisurendra@yahoo.com
Abstrak
Isoniazid merupakan komponen sintesis yang menghambat kerja sintesa mycolic
acid lewat hambatan pada enzym mycolase sintetase,
Abstract
Isoniazid is a component that inhibits the synthesis of mycolic acid synthesis
work through obstacles in mycolase synthetase enzymes, which play a role in the
formation of cell walls Mycobacyerium, so it is very effective against the rapid
multiplication of M. tuberculosis bacteria present in the lung lesion cavity, is also
quite effective against slow multiplication Intracellular M. tuberculosis germs.
Due to its extensive use in the community should be the first step of quality
assurance as a raw material drug isoniazid is the qualitative analysis include
organoleptic examination, examination isoniazid solubility solubility criteria
based on the literature, the value of pH, specific color reaction, and the
examination of functional groups using infrared spectroscopy. Based on the
analysis conducted, the results of organoleptic tests isoniazid shaped white
crystalline powder, odorless, bitter taste, decomposes slowly by light and air. In
the solubility test samples obtained in accordance with the referral that is easily
soluble in water; slightly soluble in ethanol (95%), soluble in chloroform and
ether P. The solubility organoleptic examination and according to the same
criteria in the third edition of the Pharmacopoeia Indonesia for compounds
isoniazid. At pH probe, the pH value of isoniazid for solvent water is 6, which is
in line with isoniazid pH value based on the literature. On examination of the
functional groups using a specific color reaction using Nessler reagent, CuSO4,
iodine, FeCl3, KMnO4, AgNO3 and identification of functional groups using
infrared spectroscopy results are in accordance with existing literature.
Key word: isoniazid, qualitative analysis, organoleptic, solubility, pH, color
reaction, infrared spectroscopy
molekul
PENDAHULUAN
Isoniazid
sintesis
merupakan
komponen
enzym
mycolase
sintetase,
sel
Mycobacyerium,
137,14.
Pemerian
dari
Tuberkulosa
Isoniazid
Intraseluler.
bersifat
sehingga dapat
bakterisidal,
membunuh 90%
kuman
dalam
keadaan
mengadakan
penetrasi
kedalam
dinding
sel,
seperti
halnya
menghentikan
suatu
metode
yang
emisi
fluoresensi
(emission),
teknik
(fluorescence).
yang
seperti
dalam
fenomena
kimia
yaitu
Asam
hidrazida [54-85-3]
isonikotinat
dengan Berat
Penelitian
selanjutnya
diteruskan
tertentu
menemukan
dan
membuktikan
sebanding
dengan
METODE
serapan
tidak
susunan
10.00-13.00 WIB.
karakteristik
dipengaruhi
terjadinya
yang
oleh
eksitasi
tingkat-tingkat
rotasi.
Suatu
grafik
yang
(panjang
gelombang)
merupakan
spektrum
sinar
absorpsi.
Prosedur Percobaan
yang
bermanfaat
untuk
analisis
perbandingan 1 gr dengan 10
mL aquades, kemudian
kertas pH dicelupkan
terbentuk dibandingkan
1. Organoleptis
Uji organoleptis ini dilakukan
pengamatan secara fisik yaitu
dengan memperhatikan
bentuk, warna, bau, rasa, dan
menggunakan plat
tetes, 10 mg sampel
isoniazid yang
terdapat di farmakope
dilarutkan dalam 1 ml
Indonesia.
aquades. Kemudian
larutan diberi 3 tetes
2. Kelarutan
Uji kelarutan ini dengan
membandingkan kelarutan
standar dalam farmakope
indonesia, praktikan
melakukan uji klarutan
ditambahkan 3 tetes
kloroform.
reagen nessler,
kemudian
3. Pemeriksaan pH
Uji pH dilakukan dengan
membuat larutan isoniazid
terlebih dahulu dengan
dihomogenkan. Dan
diamati perubahan
warna yang terjadi.
c. Pereaksi Iodium
Sample isoniazid
diamati perubahan
ditambahkan 3 tetes
reagen iodium,
kemudian
5. Analisis Kualitatif IR
Dengan menimbang KBr
dihomogenkan. Dan
diamati perubahan
d. Pereaksi FeCl3
Dengan menggunakan
isoniazid ditambahkan
kemudian
dihomogenkan. Dan
diamati perubahan
yang terbentuk.
digoyangkan. Bagian
e. Perekasi KMnO4
Sample isoniazid
ditambahkan 3 tetes
Kemudian dimasukkan
reagen KMnO4,
kemudian
dihomogenkan. Dan
diamati perubahan
f. Pereaksi AgNO3
Dengan menggunakan
tabung reaksi, sample
isoniazid ditambahkan
3 tetes reagen nessler,
kemudian
dihomogenkan. Dan
(Farmakope
hidrolik dikendurkan
Indonesia
III,
hal. 320).
Kelarutan
HASIL
Pustaka
Pengamatan
Pustaka
air;
gram
agak sukar
sampel
larut dalam
larut
etanol
dalam 10
(95%).
mL
Sukar larut
Gambar :
kloroform P
Pengamatan
Kriteria
atau
tidak
eter
Indonesia
hablur
III,
berwarna
berwarna
dan
(Farmakope
Serbuk
Hablur
1979,
hal. 320).
putih,
Sesuai
Etanol: 30
mg larut
dalam 0,1
hablur
mL
berbau,
pahit,
oleh
cahaya
udara
dan
dan udara.
cahaya
Kriteria
dalam
Pemerian
putih
1979,
Sesuai
Gambar :
Kloroform
: 10 mg
Pustaka
larutan
1. Pereaksi
Nessler
ditambahkan
mL
Sampel
pereaksi
Gambar :
ditambah
Nessler
kan
terbentuk
pereaksi
larutan
Nessler
berwarna
akan
hitam
menghasil
terdapat
kan
endapan
larutan
berwarna
berwarna
abu-abu.
pH
hitam
Gambar :
Pengamatan
Kriteria
larutan 10 mg
(Clarke,
7,5
dalam 0,1
2011).
(Farmakope
mL
Indonesia
pH = 6
III,
1979, Gambar :
hal. 320).
Sesuai
2. Pereaksi
10 mg
CuSO4
sampel
10
Kriteria
Sampel
dalam 0,1
Pemeriksaan pH
Pustaka
Pengamatan
dan
Sesuai
mg ditambahkan
Isoniazid
3 tetes
dilarutkan
pereaksi
dalam
1 CuSO4
mL
terbentuk
aquadest
larutan
kemudian
berwarna biru
ditambah
yang
Sesuai
CuSO4
lahan
Sampel
3 tetes FeCl3
akan
memudar.
ditambah
terjadi
terbentuk
Gambar :
kan
perubahan
larutan
pereaksi
warna larutan
berwarna
FeCl3
mejadi warna
biru yang
perlahan-
terbentuk
terbentuk
lahan
larutan
endapan
memudar
berwarna
berwarna
(Auterhoff
kuning
cokelat
, 1987, hal
135-136).
endapan
Sampel
berwarna
Iodium
ditambahkan
cokelat
Sampel
3 tetes
kemerahan
ditambah
iodium
kan
larutan
perekasi
menjadi
iodium
berwarna
akan
bening.
terbentuk
Gambar :
3. Pereaksi
5. Pereaksi
Gambar :
Sampel
KMnO4
ditambahkan
Sampel
3 tetes
larutan
ditambah
KMnO4
berwarna
kan
terjadi
coklelat
pereaksi
perubahan
yang lama
KMnO4
warna larutan
kelamaan
akan
dari warna
warna
terbentuk
ungu menjadi
akan
larutan
cokelat
memudar.
berwarna
kemudian
ungu
menjadi
kemudian
kuning.
4. Reaksi
FeCl3
Sampel
ditambahkan
Sesuai
Sesuai
Sesuai
menjadi
Gambar :
coklat dan
menjadi
tidak
berwarna.
6. Pereaksi
Sampel
Kelarutan
AgNO3
ditambahkan
Sampel
3 tetes
ditambah
AgNO3,
Indonesia
kan
terbentuk
isoniazid
pereaksi
endapan
AgNO3
putih cokelat
akan
di dalam
terbentuk
tabung
endapan
reaksi.
putik
Gambar :
bagain
Menurut
Sesuai
Farmakope
edisi
(1979),
pelarut.
Isoniazid
cokelat.
yang
isoniazid
terjadi.
larut
PEMBAHASAN
bagian
organoleptik
dilakukan
berbentuk
hablur,
pahit,
dan
terurai
pelarut.
Isoniazid
sebanyak 30 mg dilarutkan
dalam 0,1 mL etanol, diamati
perubahan
Hasilnya
yang
isoniazid
terjadi.
tidak
terlarut
larut
dalam
1000-
tetes
sebanyak 10 mg dilarutkan
terjadi
dalam
yang
0,1
mL
kloroform,
lalu
perubahan
yang
diamati.
Perubahan
terjadi
adalah
hitam.
karena
diperoleh
sesuai
dengan
literartur.
Hal
disebabkan
dihasilkan
amida
Pemeriksaan pH
abu-abu
tersebut
Pemeriksaan
dengan
ini
pH
dilakukan
menggunkanan
indikator
universal.
isoniazid
sebanyak
dilarutkan
dalam
pH
Sampel
yang
mengandung
gugus
atau
senyawa
yang
10
mg
0,1
mL
dan
NH-NH-
pada
rantai
warna
pada
samping alifatik.
diperoleh
sebesar
6,
pengujian
adalah
yang
pH
artinya
pemeriksaan
pH
Pereaksi CuSO4
Reaksi
isoniazid
dilakukan
penambahan
pereaksi
dengan
reagen
CuSO4.
atau
Sampel
Perekasi Nessler
Reaksi
isoniazid
dilakukan
penambahan
pereaksi
warna
reagen
Nessler.
pada
dengan
dengan
literarur.
atau
CuSO4
digunakan
Pereaksi
untuk
Sampel
aldehid,
dapat
literatur
ditambahkan
ini
gugus
Perekasi FeCL3
menunjukkan
bahwa
menggunakan
reagen
jika
Sampel
dengan reagen
FeCl3
akan
aldehid.
Reaksi Iodium
warna
dilakukan
penambahan
pereaksi
pada
dengan
reggen
Iodium.
atau
Sampel
praktikum
menjadi
didapatkan
perubahan
dilakukan
sesuai
dengan
tetes
yang
Hasilnya
berubah
Reaksi
isoniazid
menghasilkan
mampu
mengalami
iodium,
diamati
yang
terjadi.
larutan
terbentuk
dan
Iodium
akan
warnanya
kehilangan
(larutan
coklat)
dalam
isoniazid
yang
literatur.
jenuh
sehingga
Isoniazid
perubahan
struktur
terdapat
gugus
FeCl3
diperoleh
dari
Pereaksi KMnO4
Reaksi
isoniazid
dilakukan
penambahan
pereaksi
warna
reagen
KMnO4 ,
pada
dengan
atau
Sampel
sangat
menjadi
menjadi
teroksidasi
asam
karboksilat.
bening
(tidak
hasil
yang
sesuai
dengan
Pereaksi
KMnO4
berwarna)
didapatkan
literature.
mudah
larutan
kalium
maka
akan
terjadi
Analisis Kualitatif IR
Analisis kualitatif selain
dengan reaksi warna dapat
dilakukan
menjadi
berwarna.
menggunakan spektrofotometri
asam
tidak
isonikotinat
isoniazid
sehingga
bersifat
asam
(Auterhoff,1986).
warna
dilakukan
penambahan
reggen
AgNO3 ,
pada
dengan
atau
Sampel
yaitu
terbentuk
endapan
adanya
putih
Isoniazid
AgNO3
perubahan
baku
Prinsip
spektrofotometri
Reaksi
pereaksi
bahan
analisis
Pereaksi AgNO3
isoniazid
dalam
dengan
mereduksi
sehingga
pada
terjadi
saat
yangdi
dari
inframerah
dalam
molekul
serapan
yang
beda
pada
spektrofotometri
IR
Sampel
kromofor
dan
radiasi.
Identifikasi
suatu
dilakukan
zat
dengan
membandingkan spektrumnya
dengan
spektrum
dari
zat
terdapat
dalam
yang
spectrum
spectrum
IR
dari
isoniazid:
(Auterhoff,1987)
Dari
hasil
spectrum
frekuensi
dalam
yang
dilakukan
tempat
agar
tidak
ada
2000
juga
terbentuknya
yang
frekuensi
akan
mempengaruh
cm
-1
dilihat
-1
ada
dengan
puncak
antara
pada
3000-3100
cm
sampel
tersebut.
KBr
yang
aromatic
yang
menunjukkan
dengan intensitas
medium
dan
pada
KBr
karena
didapatkan
frekuensi
690-900
cm
-1
memiliki
cincin
cm
-1
puncak
yang
menunjukkan
Sehingga
dengan
adanya
gugus
fungsi
C=O
menggunakan spektrofotometri
bahwa
(amin
isoniazid
primer
memiliki
dan
amin
memiliki
sehingga
gugus
terbentuk
KESIMPULAN
Isoniazid dapat dilakukan uji
kualitatif degan cara uji pemerian, uji
kelarutan, uji pemeriksaan pH, uji
-1
cm .
amin
primer
sehingga
dan
akan
sekuder
3500 cm
ikatan
N-H
dikarenakan adanya
intensitas
primer
dan
memiliki
Arimbi,
M.R.
2010.
Tingkat
Generik
Dibandingkan
Amin
ditunjukkan
dengan
puncak
Kedokteran
amin
sekunder
sedangkan
1180-1360 cm
menunjukkan
-1
adanya
DAFTAR PUSTAKA
medium.
terbentuknya
yang
membentuk
kecil
dan
Universitas
Wijaya
and
Kovar.
1987.
th
Edition.
RI.
1979.
Farmakope
dan
isoniazid
dalam
(Edisi
ke-2).
Willard
dengan
metode
ultraviolet.
Medan
spektrofotometri
:
Universitas
Sumatera Utara.
Skoog.
2007.
Principles
of