S a n it a s i Tot a l B e r b a s i s M a sya ra k at
Penyusun
Buklet ini dikembangkan oleh tim Water and Sanitation
Program yang terdiri dari Nilanjana Mukherjee,
Deviariandy Setiawan, Djoko Wartono, Amin Robiarto,
Ari Kamasan, Wano Irwantoro dan Effentrif dengan
kontribusi editorial Yosa Yuliarsa. Tim mengucapkan
terima kasih atas kontribusi berbagai pihak yang terlibat
dalam kegiatan TSSM (Total Sanitation and Sanitation
Marketing) di Provinsi Jawa Timur.
Peer reviewers: Zainal Ilyas Nampira dari Direktorat
Penyehatan Lingkungan - Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Linkungan
- Kementerian Kesehatan, Maraita Listyasari dari
Direktorat Permukiman dan Perumahan - Bappenas.
Kontak kami
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
wspeap@worldbank.org
sekretariat@stbm-indonesia.org
Dana
pemerintah dan
donor terlalu kecil untuk
menutup kesenjangan
akses sanitasi yang layak
di perdesaan, atau
untuk memenuhi
sasaran-sasaran
MDG.
Untuk mencapai target MDG di bidang sanitasi, harus ditemukan cara-cara untuk mempercepat dan memperluas investasi,
terutama dari sektor rumah tangga dan swasta.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa pengadaan jamban bersubsidi untuk beberapa rumah tangga terpilih di masyarakat sebenarnya menghambat kemajuan sebab
rumah lainnya kemudian akan memutuskan untuk tidak menginvestasikan dana mereka sendiri, karena berharap akan memperoleh bantuan subsidi sejenis dari pemerintah. Kita tidak dapat meneruskan pendekatan lama seperti menyebarkan beberapa
jamban bersubsidi, kalau berjuta-juta rumah tangga masih kekurangan akses terhadap
sanitasi. Anggaran pemerintah yang terbatas harus digunakan lebih bijaksana, dan
secara inovatif, untuk memancing investasi yang jauh lebih besar dari sumber-sumber
nonpemerintah, seperti rumah tangga dan sektor swasta domestik. Hal ini membutuhkan strategi untuk membebaskan daya pengeluaran konsumen dan kekuatan pasar
sambil meyakinkan bahwa pasar sanitasi lokal berkembang dengan mekanisme yang
mempertimbangkan kelompok masyarakat.
Strategi baru Pemerintah Indonesia yang dirancang untuk tujuan tersebut adalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang diluncurkan pada tahun 2008, untuk
meningkatkan cakupan nasional secara cepat menuju SANITASI TOTAL.
6
Peningkatan
lingkungan
yang kondusif
Institusionalisasi
Peningkatan
kebutuhan
sanitasi
Peningkatan
penyediaan
sanitasi
Pendekatan baru untuk perluasan cakupan sanitasi perdesaan - Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)
STBM
merupakan kesempatan untuk membebaskan kabupaten Anda
dari BAB sembarangan dalam
beberapa tahun ke depan. TETAPI,
hal ini akan terwujud bila Anda
mendukung dengan strategi
yang tepat, seperti dipaparkan di dalam dokumen
strategi STBM.
an
h
ba
gk
n
Ra
n
aia
ru
Pe
SANITASI
TOTAL
ku
Pe
a
r il
Perbaikan Sarana
+ Perilaku Higiene
lainnya
- Terjadinya
peningkatan
kualitas sarana
sanitasi
- Terjadinya
perubahan
perilaku higiene
lainnya di
masyarakat
- Adanya upaya
pemasaran dan
promosi aktif
- Adanya pemantauan dan evaluasi
ODF
OD
- Adanya proses
pemicuan
- Adanya
Komite/Natural
leaders
- Adanya Rencana
Aksi
- Adanya pemantauan terus
menerus
- Tersedianya pasokan
Masyarakat sudah
mempraktikkan
perilaku higiene
sanitasi secara
berkelanjutan
- 100% masyarakat
sudah berubah
perilakunya dengan
status ODF
(terverifikasi)
- Adanya rencana
untuk merubah
perilaku higiene
lainnya
- Ada aturan dari
masyarakat untuk
menjaga status ODF
- Adanya pemantauan dan verifikasi
secara berkala
n
ga
si
nK
n
Pe
ing
ta
ka
t
ali
as
a
nit
un
gk
Lin
Sa
Sejak tahun 2009, kabupaten yang sudah melaksanakan STBM sesuai dengan
kapasitas mereka, melembagakan prinsip dan pendekatan STBM dengan
baik, mendapatkan hasil yang nyata serta pembiayaan program yang lebih
efektif, seperti terlihat pada grafik penilaian kinerja. Kabupaten Bojonegoro
memenangkan JPIP award pada tahun 2011, Kabupaten Jombang pada
tahun 2010 dan Kabupaten Lumajang tahun 2009. Jawa Pos Institute ProOtonomi di Jawa Timur telah mulai melakukan evaluasi kinerja kepemerintahan kabupaten menurut azas-azas STBM. Hal ini kemungkinan besar akan
diperluas ke provinsi-provinsi lain, dengan JPIP atau dengan badan regional
sejenis lainnya.
10
BOJONEGORO
28
GRESIK
17
MAGETAN
14
MALANG
13
TRENGGALEK
12
LUMAJANG
11
PACITAN
10
MOJOKERTO
JEMBER
6.6
JEMBER
LAMONGAN
LAMONGAN
SAMPANG
PAMEKASAN
SAMPANG
PAMEKASAN
BLITAR
BLITAR
PONOROGO
PONOROGO
PROBOLINGGO
PROBOLINGGO
SITUBONDO 4.7
SITUBONDO
JOMBANG
JOMBANG
NGANJUK
NGANJUK
NGAWI
NGAWI
KEDIRI
KEDIRI
TULUNGAGUNG
TULUNGAGUNG
SUMENEP
SUMENEP
BANGKALAN
BANGKALAN
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BONDOWOSO
BONDOWOSO
PASURUAN
PASURUAN
MADIUN 2
MADIUN
SIDOARJO 2
SIDOARJO
TUBAN
TUBAN 2
0
5 10 15 20 25 30 35 40
Investasi masyarakat yang tumbuh
untuk mendapat akses ke jamban
sehat, per Rp 1 juta investasi program
(dalam juta rupiah)
30
60
90
120
150
11
Jumlah
OD
1500
2500
2000
Jumlah Komunitas
1200
900
600
300
1500
1000
500
0
Jun
2008
Des
2008
Jun
2009
Des
2009
Jun
2010
Des
2010
Jun
2011
Des
2011
Jun
2008
Des
2008
*) ODF/SBAB (Sto
12
kat
at
Jumlah Komunitas
2000
1500
1000
500
Jun
2011
Des
2011
Jun
2008
Des
2008
Jun
2009
Des
2009
Jun
2010
Des
2010
Jun
2011
Des
2011
13
80
70
60
50
Skor
40
30
20
10
0
i
i
i
r
r
o
o
g
g
g
g
p
k
n
n
n
jo
ng san ogo alek
rto oso ng esik ban gan gaw lita diun goro edir
lan
be
ju ene rua ban
gg eta
an
nd
un
ar alan
ita
aja eka nor
e
B
ka Jem joke dow uwa
g
in
an
u
N
K
Tu
Gr
on
ag Pac ubo amp
do
gg
m
M
m
Ma jon
ol Ma
m
ng
Si
t
Ng Sum Pas
Jo lung
S
Po Tren
Lu Pam
ob
Mo Bon any
Si
La
Ba
Bo
Pr
B
Tu
Grafik penilaian Kinerja Kabupaten di Jawa Timur untuk bidang sanitasi tahun 2009
14
15
Penciptaan
PERMINTAAN
akan sanitasi
Memperbaiki
Komponen
STBM
16
Menciptakan
LINGKUNGAN
YANG MENDUKUNG
perubahan.
Memperbaiki
PASOKAN
pasaran
produkproduk dan
jasa-jasa
sanitasi
17
Tujuan STBM
Indikator STBM
18
19
Strategi STBM
a. Penciptaan Lingkungan yang Kondusif
Menciptakan kondisi yang mendukung tercapainya sanitasi total, melalui
dukungan kelembagaan, regulasi, dan kemitraan antar pelaku STBM, termasuk
didalamnya pemerintah, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, institusi
pendidikan, institusi keagamaan dan swasta.
b. Peningkatan Kebutuhan
Upaya sistematis untuk meningkatkan kebutuhan menuju perubahan perilaku
yang higienis dan saniter.
c. Peningkatan Penyediaan atau Pasokan Sanitasi
Meningkatkan dan mengembangkan percepatan penyediaan akses terhadap
produk dan layanan sanitasi yang layak dan terjangkau dalam rangka membuka
dan mengembangkan pasar sanitasi.
d. Pengelolaan Pengetahuan
Pengelolaan pengetahuan, pembelajaran, pengalaman, hasil studi dan riset agar
pihak yang berkepentingan memiliki akses yang mudah, cepat dan murah.
e. Pembiayaan
Sinergi sumber daya untuk mendukung, dan penguatan pendekatan STBM
dengan fokus nonsubsidi untuk pembangunan sarana individu (on-site system)
f. Pemantauan dan Evaluasi
Agar dapat mengukur perubahan dalam pencapaian program dan mengidentifikasi pembelajaran yang dapat dipetik selama pelaksanaan.
20
jika ya..
Silahkan menghubungi
Sekretariat STBM Nasional untuk
bantuan teknis, pengembangan kapasitas,
alat bantu dan cara penggunaannya.
Sekretariat STBM-Nasional
Direktorat Penyehatan Lingkungan
Direktorat Jenderal PP dan PL
Kompleks Perkantoran Kementerian Kesehatan
Jl. Percetakan Negara no. 29
Telp: (021) 424 7608 ekstensi 182
Fax: (021) 42886822
email: sekretariat@stbm-indonesia.org
22