Anda di halaman 1dari 11

1.

Cari penjelasan lebih lanjut tentang analisis situasi terkini dan analisis segmentasi pasar
dan cari studi kasus tentang kedua hal tersebut pada sebuah perusahaan agribisnis.
2. Carilah penjelasan lebih lanjut tentang analisis saluran pemasaran dan analisis strategi
harga serta implementasi strateginya dalam memenangkan persaingan pasar
Pembahasan
1. Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan
pembeli yang homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli yang homogen tersebut
dijadikan sasaran pasar yang dicapai dengan marketing mix tersendiri. Dengan demikian
yang semula pasarnya satu dan luas,kemudian dibagi-bagi atau disegmentasi oleh pemasar
menjadi beberapa bagian pasar yang sifatnya homogen. Homogenitas pasar tersebut dicari
dan ditentukan sendiri oleh pihak pemasar. Untuk mengadakan segmentasi pasar dapat
ditempuh dengan beberapa cara yang berbeda. Metode tersebut juga dapat berbeda antara
suatu produk ke produk lainnya. Salah satu cara dalam mengadakan segmentasi pasar adalah
dengan membagi segmen pasar berdasarkan sembilan kategori berikut :
a. Geografi
Segmentasi geografi akan membagi pasar ke dalam beberapa bagian geografi yang
berbeda-beda seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, dan desa. Perusahaan akan
beroperasi pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang potensial dan
menguntungkan.
b. Demografi
Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar pembagian
seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat pendidikan, dan agama. Setidaknya
ada lima alasan mengapa pendekatan demografi ini hampir selalu disertakan, antara lain
adalah informasi demografi adalah informasi yang mudah dijangkau dan relatif lebih murah
untuk mengidentifikasikan target market, informasi demografi memberikan insight tentang
trend yang sedang terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen,
demografi dapat dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir
demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.
c. Psikografi
Ciri-ciri psikologis berkenaan dengan inner atau kualitas intrinsic dari consumer
individual. Strategi segmentasi konsumen kadang-kadang didasarkan pada variabel
psikologis yang spesifik. Konsumen dapat dibagi menurut demografi tetapi seringkali ini
tidaklah cukup. Perusahaan ingin tahu lebih jauh apa sebenarnya yang membuat orang-orang

yang memiliki usia, penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda dalam
merespon suatu stimuli pemasaran. Dalam segmentasi psikografis, perilaku konsumen
diobservasi melalui kelas sosial (social class), gaya hidup (lifestyle), nilai-nilai kehidupan
yang dianut (value) dan kepribadian (personality).
d. Sosiocultural
Variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) merupakan variabel
sosiokultural, meyediakan dasar lebih lanjut untuk segmentasi pasar. Untuk segmen pasar
yang sukses dibagi lagi dalam segmen sesuai dengan tahap pada :

Daur hidup keluarga

Kelas sosial

Budaya dan sub budaya dan

Lintas budaya atau segmentasi pemasaran global

e. Segmen hubungan menggunakan cara ekstrim


Sebuah cara ekstrim yang popular dan bentuk efektif segmentasi untuk kategori
penggunaan merek, seperti :
a. Tingkat penggunaan : perbedaan segmentasi antara pengguna berat, pengguna sedang,
pengguna ringan dan bukan pengguna untuk sebuah produk, jasa atau merek khusus
b. Tingkat kesadaran : kesadaran konsumen pada produk, tingkat ketertarikan pada
produk, kesiapan membeli produk atau apakah konsumen butuh informasi tentang
produk menyangkut semua aspek kesadaran
c. Loyalitas merek : kadang-kadang digunakan sebagai dasar untuk segmentasi. Pemasar
kadang mencoba untuk mengidentifikasikan karakteristik konsumen yang loyal merek
tentu mereka bisa langsung menjadi pendukung promosi mereka ke orang dengan
karakteristik yang sama dalam populasi yang lebih besar.
f. Segmen situasi penggunaan
Pemasar mengenal bahwa kesempatan atau situasi kadang-kadang menentukan apakah
konsumen akan membeli atau mengkonsumsi. Untuk alasan ini mereka kadang-kadang focus
pada situasi penggunaan sebagai sebuah variabel segmentasi. Segmentasi berdasarkan
kesempatan dapat membantu perusahaan memperluas penggunaan produk.
g. Segmen benefit
Bentuk segmentasi yang kuat adalah dengan mengklasifikasikan pembeli sesuai dengan
manfaat berbeda yang mereka cari dari produk. Eksekutif pemasaran dan periklanan secara
konstan mencoba mengidentifikasikan sebuah keuntungan paling penting dari produk atau

jasa yang akan menjadi sangat berarti bagi consumer. Sebuah studi yang meguji apakah yang
mengendalikan preferensi konsumen terhadap micro atau craftbeer, terindenfikasi lima
kenutungan strategic brand yaitu :
a. Fungsional (contoh kualitas)
b. Nilai uang
c. Manfaat sosial
d. Manfaat emosi positif
e. Manfaat emosi negative
Segmentasi benefit bisa juga digunakan untuk bermacam-macam posisi merek dalam
kategori produk yang sama.
h. Segmen hybrid
Pemasar secara umum membentuk segmen pasar dengan kombinasi beberapa variabel
segmen berdasarkan sebuah segmen tunggal. Segmen geodemografis, adalah sangat berguna
bagi ketika sesesorang pengiklan atau pemasar menemukan prospek terbaik (kepribadian,
tujuan dan ketertarikan) bisa diisolasi di mana mereka hidup. Segmen lintasbudaya & global
marketing merupakan segmen geodemografis.
i. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap,
penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa
variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Contoh kasus : Analisis Segmentasi Pasar dan Strategi Pada Perusahaan PT HM
SAMPOERNA Tbk.
Marketing mix adalah suatu kesatuan alat-alat (tools) marketing yang digunakan oleh
perusahaan/organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan marketingnya pada pasar sasaran (target
market) tertentu. Dasar konsep marketing adalah marketing strategis, yang merupakan
kombinasi dari variabel-variabel yang dapat dikontrol oleh organisasi/ perusahaan.
Marketing mix adalah perpaduan dari variabel-variabel interen yang dapat dikontrol,
dimobilisasi untuk mencapai pasar sasaran (segmen) tertentu.
Unsur-unsur yang terdapat dalam Marketing Mix di PT HM Sampoerna Tbk adalah :

Product (Produk/Jasa)

PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) dan afiliasinya memproduksi, memasarkan dan


mendistribusikan rokok di Indonesia, yang meliputi sigaret kretek tangan, sigaret kretek
mesin, dan rokok putih. Di antara merek rokok Sampoerna, yaitu :

Dji Sam Soe


A Mild
U Mild
Sampoerna Hijau
Avolution
Sampoerna Pas
A Flava

Price (Harga)

Harga produk merek rokok Sampoerna per bungkus, yaitu :


Dji Sam Soe = Rp. 10.656 (12 batang) dan Rp. 12.519 (16 batang)
A Mild = Rp. 12.123 (16 batang) dan Rp. 8.766 (12 batang)
U Mild = Rp. 7.929 (16 batang)
Sampoerna Hijau = Rp. 6.687 (12 batang)
Avolution = Rp. 12.000 (16 batang)
Sampoerna Pas = Rp. 5.076 (12 batang)
A Flava = Rp. 10.000 (12 batang)

Promotion/Communication (Promosi/Komunikasi)

Strategi promosi yang dilakukan PT. HM Sampoerna Tbk antara lain periklanan, promosi
penjualan dan personal selling.

Place (Tempat)

Saluran distribusi yang digunakan oleh PT. HM Sampoerna adalah saluran distribusi tidak
langsung, yaitu melalui satu atau lebih perantara. PT. HM Sampoerna mendistribusikan
produk melalui ditributor resmi yang ditunjuk yaitu PT. Panamas. Dalam personal selling PT.
HM Sampoerna membagi 3 (tiga) Divisi yaitu divisi dropping, divisi SRO (special retail
outlet) dan divisi RRO (register retail outlet). Analisis SWOT adalah metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses,
opportunities, dan threats). Dari analisis SWOT PT HM Sampoerna Tbk, dapat di perinci
menjadi beberapa inti yaitu sebagai berikut :

Strength (Kekuatan)

1. Kualitas Bahan Baku

Kualitas bahan baku rokok sampoerna sudah terpercaya, kualitas bahan baku menjadi
andalan sampoerna untuk bersaing dengan empat perusahaan rokok besar Indonesia lainnya
(Gudang garam, Djarum, Bentoel Prima dan Wismilak).
2. Menguasai pangsa pasar
Produk-produk rokok sampoerna secara keseluruhan menguasai pangsa pasar rokok
Indonesia dengan pangsa pasar 24,2 %, posisi runner-up Gudang Garam 23,6 dan pada
peringkat ketiga Djarum 20,4 %.
3. Kredibilitas perusahaan
Perusahaan yang telah berdiri hampir mencapai seratus tahun pastinya memiliki
kredibilitas perusahaan yang baik. Kredibilitas Sampoerna tidak dibangun dalam semalam,
tetapi melalui jalan yang panjang dan berbagai prestasi yang telah ditorehkan. Kredibilitas
perusahaan inilah yang menjadi dasar terbentuknya trust kepercayaan dari para stakeholder
yang terbukti menjadi poin krusial dalam pengembangan suatu bisnis.
4. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah menjadi spirit dcorps sampoerna.
Dalam kegiatan sehari-hari budaya perusahaan tersebut menjiwai seluruh aktifitas karyawan
sehingga kinerja karyawan menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan adanya budaya
perusahaan yang baik maka perusahaan akan mampu bertahan dan berkembang lebih baik
lagi.
5. Nilai capital yang besar
Setelah Philip Morris menjadi pemilik dominan saham perusahaan. Sampoerna memiliki
capital yang cukup besar dan jaminan tersedianya modal dibawah naungan perusahaan rokok
raksasa dunia. Dengan tersedianya dana yang besar, memudahkan perusahaan untuk
menjalankan strategi pemasaran dan kegiatan operasional perusahaan.

Weaknes (Kelemahan)

1. Harga yang cukup mahal


Harga yang cukup mahal Harga yang cukup mahal menjadi kelemahan sampoerna yang
sangat terlihat dimata competitor. Harga cukup mahal ini berskala dari biaya promosi yang
besar dan bahan baku yang mahal.
2. Kurang diminatinya produk rokok kretek mild di Internasional
Para perokok luar negeri sudah terbiasa dengan rokok putih dan sudah candu dengan rasa
yang diberikan oleh rokok putih, kehadiran rokok kretek mild tidak bias menggeser
kedudukan rokok putih sebagai rokok no. 1 di luar negeri untuk saat ini.
3. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing.

Walaupun Dji Sam Soe Filtered memilki kualitas tembakau dan cengkeh yang tidak kalah
dari para pesaing, tetapi perbedaan harga membuat Dji Sam Soe filter tidak bias menggeser
kedudukan Gudang Garam Internasional dari peringkat pertama dan minimnya distribusi dan
promosi membuat sangat memperkokoh posisi Gudang Garam Internasional sebagai
Champion.
4. Modal yang cukup besar untuk mengadakan event berkala.
Seperti A mild live wanted, Java Jazz, COPA Dji Sam Soe, Liga voli Proliga, IBL, Jak
Jazz dan Soundrenaline. Pengalokasian yang dipakai sampoerna banyak dipakai untuk
membuat suatu event, terlebih lagi event yang dibuat adalah event berkala (Java Jazz, Jak
jazz, IBL, Proliga, COPA, Soundrenaline dan Amild live wanted) dengan jangka waktu
setahun sekali event tersebut dilaksanakan, sudah terhitung ada tujuh event besar yang harus
didanai setiap tahunnya. Dengan adanya event berkala tersebut sampoerna harus
menyediakan

dana

yang

cukup

besar

5. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution


Rokok Avolution yang seharus menjadi harapan agar dapat bersaing dengan rokok putih,
tetapi yang terjadi pertumbuhan rokok tersebut sangat lambat, permintaan turun dan profit
menurun, akhirnya malah memberikan kerugian dan memberikan dampak yang negative.
Rokok Avolution yang seharusnya harapan dilihat dari launchingnya yang sangat luar biasa
utnuk industry rokok Indonesia, tetapi yang terjadi produk ini tidak memberikan laba yang
sesuai harapan seiring berjalannya waktu.

Opportunities (Peluang)

1. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis


Masuknya Philip Morris yang notabenenya termasuk perusahaan rokok besar dunia,
memudahkan sampoerna untuk mengekspansi bisnisnya ke International melalui bantuan
perusahaan Philip Morris.
2. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) diIndonesia
Perlu diketahui lagi bahwa rokok akan menyebabkan kecanduan dan kecanduan tersebut
tidak hanya karena rokoknya tetapi juga karena rasa yang diberikan oleh rokok tersebut,
kecanduan tersebut membuat seseorang tidak bias pindah ke produk lain. Dilihat dari
pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perokok telah menjadi menyumbang laba tetap
untuk perusahan rokok. Meningkatnya jumlah anak muda yang merokok dan banyak strategi
yang diluncurkan produsen LTLN untuk menarik para anak muda dengan event music
menyebabkan banyaknya anak muda yang menggemari rokok LTLN, memberikan angin
perubahan untuk industry rokok dimasa mendatang karena anak muda yang merokok LTLN

saat ini tidak bias pindah ke merk lain dikarenakan dia sudah candu dari rasa yang diberikan
rokok tersebut. Tingginya kesadaran kesehatan masyarakat dan gaya hidup yang menganggap
rokok LTLN lebih keren memungkinkan perubahan trend pada industri rokok.
3. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk baru
Banyaknya event yang diadakan sampoerna menjadi kesempatan bagi sampoerna untuk
mempromosikan produk baru tanpa dipungut biaya advertising. Dengan banyaknya event,
akan meningkatkan brand awareness yang dimiliki produk tersbut sehingga memudahkan
produk itu dikenal dan diingat customer.
4. Kemungkinan lahirnya produk baru
Besarnya modal yang dimiliki sampoerna dan kerjasamanya dengan Philip Morris,
memungkinkan Sampoerna untuk mengembangkan produk baru apabila ada pasar yang
cocok.
5. Beralihnya customer competitor ke rokok (LTLN) Sampoerna
Tingginya kesadaran akan kesehatan masyarakat memungkinkan pindahnya customer
rokok GG dan Djarum ke rokok LTLN Sampoerna atau A mild. Besarnya kemungkinan
pindah sangat tinggi karena tingginya kesadaran akan kesehatan dan rasa dari rokok
sampoerna memiliki kemiripan dengan rokok SKM GG Internasional dan Djarum Super.

Threats (Ancaman)

1. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok


Perda ini memungkinkan penurunan jumlah perokok dan permintaan atas rokok yang
terjadi disuatu daerah yang memiliki perda anti-rokok.
2. Kompetitor dari rokok jenis Mild
Dilihat dari trend positif rokok mild, banyak dari produsen rokok mulai merambah
pangsa pasar rokok mild. Untuk saat ini produsen rokok besar sudah memproduksi rokok
mild, Gudang Garam ada Surya Signature, dari pihak Djarum lahir LA Light, yang cukup
mengancam Sampoerna saat ini, dari kubu Bentoel Prima ada Starmild yang berada di posisi
ketiga pangsa pasar rokok mild, bahkan produsen rokok kecil seperti Nojorono Tobacco
Indonesia ikut meramaikan industry rokok Indonesia dengan mengusung produk Class Mild
yang menduduki peringkat runner-up. Bertambahnya competitor menambah ketatnya
persaingan rokok di Indonesia, akhirnya ada yang tersingkir dari persaingan tersebut.
3. Bertambahnya competitor rokok jenis mild
Pangsa pasar rokok mild yang menjanjikan di masa depan memungkinkan munculnya
pendatang baru dalam persaingan industry rokok mild.
4. Tingginya pajak rokok

Tingginya pajak rokok membuat rendahnya daya beli masyarakat terhadap rokok
sehingga terjadi penurunan permintaan rokok.
5. Berkurangnya event yang disponsori oleh industry rokok
Berkurangnya event yang disponsori rokok merupakan impact dari mindset masyarakat
yang mendukung anti-rokok dan ingin mengurangi promosi rokok yang terdapat pada event
khususnya event anak muda. Dengan berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok
membuat perusahaan rokok sulit untuk mempromosikan produknya dan seiring berjalannya
waktu tingkat awareness akan berkurang.
Pesaing PT HM Sampoerna Tbk, yaitu :

PT. Djarum.

PT. Bentoel.

PT. Gudang Garam

2. Saluran pemasaran dan strategi harga!


Yang dimaksud dengan saluran pemasaran adalah jejak perpindahan barang dari produsen
ke konsumen akhir. Contoh : saluran pemasaran komoditi Jeruk adalah :
Petani Tengkulak Pedagang Pengumpul Pedagang Pengecer Konsumen
Semakin panjang saluran pemasaran, biaya pemasaran akan semakin besar karena semakin
banyak pelaku-pelaku yang ikut serta dalam kegiatan pemasaran. Yang menyebabkan biaya
pemasaran semakin besar, tidak hanya dari semakin banyaknya biaya transportasi saja karena
perpindahan produk berkali-kali tetapi juga karena setiap pelaku pasar mengambil
keuntungan.
PT. Bogasari Flour Mills merupakan salah satu perusahaan yang melakukan proses
penggilingan dan telah menguasai pangsa pasar tepung terigu sebesar 90 %. Pada tahun 1999
pangsa pasar PT. Bogasari Flour Mills mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu
tinggal 64.6 %. Hal ini dipengaruhi oleh masuknya impor produk tepung terigu dengan harga
relatif lebih murah. Harga yang murah disinyalir karena adanya praktik dumping dari negara
eksportir serta praktik underinvoice (pencantuman harga didokumen lebih rendah dari yang
sebenarnya). Pada tahun 1999 pangsa pasar tepung terigu impor telah mencapai 16 %.
Sisanya diperebutkan oleh industri penggiling gandum domestik lainnya yaitu PT. Berdikari
Sari Utama (19.8%), PT. Sriboga Ratu Raya (5.7%) dan PT. Panganmas Persada (5.6%).
Kondisi perekonomian yang belum stabil dengan diikuti oleh terdepresiasinya nilai tukar

Rupiah terhadap Dollar AS mengakibatkan harga tepung terigu meningkat tajam


menyesuaikan harga gandum dipasaran dunia.
Harga murah yang ditawarkan oleh importir tepung terigu menjadi kendala bagi industri
domestik untuk memperebutkan konsumen. Usaha kecil dan menengah merupakan konsumen
yang paling banyak menyerap hasil produksi PT. Bogasari Flour Mills yaitu sekitar 70 %.
Sekitar 30.000 usaha kecil dan menengah di lndonesia sangat tergantung pada penggunaan
tepung terigu (Saragih, 2000). Potensi pasar yang besar dari Usaha Kecil dan Menengah perlu
dibidik secara cermat. Adanya persaingan melalui harga yang murah dari importir tepung
terigu diindikasikan dapat mempengaruhi penurunan permintaan produk tepung terigu
domestik terutama produk PT. Bogasari Flour Mills.
Bertitik tolak dari keadaan tersebut maka penelitian lebih lanjut mengenai perilaku
konsumen khususnya usaha kecil dan menengah mengenai harga dalam pengaruhnya
terhadap keputusan perpindahan merek maupun faktorfaktor lainnya yang dapat
mempengaruhi merupakan aspek yang penting untuk diketahui. Selain itu juga ingin
diketahui perilaku pesaing dalam menetapkan strategi harganya serta kondisi lingkungan
eksternal dan internal dalam industri tepung terigu. lnformasi ini dapat digunakan bagi PT.
Bogasari Flour Mills untuk menetapkan strategi yang tepat dalam menghadapi kondisi
persaingan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui peran harga dalam mempengaruhi
keputusan perpindahan merek tepung terigu pada konsumen usaha kecil dan menengah. (2)
Mengetahui tingkat harga produk tepung terigu PT. Bogasari Flour Mills yang dapat diterima
oleh konsumen usaha kecil dan menengah. (3) Mengetahui tingkat kepuasan konsumen usaha
kecil dan menengah terhadap kualitas tepung terigu PT. Bogasari Flour Mills. (4) Mengkaji
strategi harga sekarang berdasarkan persepsi konsumen usaha kecil dan menengah. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode survey yaitu terhadap konsumen usaha kecil dan
menengah dan pakar lahli dibidang industri terigu maupun pangan. Tempat dan waktu
penelitian adalah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung dan Lampung. Waktu
penelitian adalah bulan Juli sampai dengan September 2000.
Teknik pengambilan contoh untuk konsumen yaitu sebagai berikut : (1) Populasi dalam
penelitian adalah konsumen industri yang menggunakan tepung terigu sebagai salah satu
bahan baku yang berada di wilayah distribusi I PT. Bogasari Flour Mills. (2) Unit sampel
yang ditetapkan adalah konsumen industri kecil dan menengah yang menggunakan tepung
terigu dibawah 50 ton per bulan (80 ballhari) atau 1.925 Kg Ihari dan diatas 2.6 ton per bulan
(4 bal Ihari) atau 100 Kg Ihari. (3). Elemen sampel adalah para pengusaha mie, kuelbiskuit

atau pengusaha roti. (4) Jumlah sampel ditetapkan sebanyak 60 responden (5) Prosedur
pengambilan contoh adalah dengan cara pengambilan sampel tidak berpeluang (non
probability sampling) yaitu pengambilan sampel dengan cara disengaja (purposive sampling).
(6) Definisi operasional variabel dibagi atas dua yaitu : (a) Independent variable terdiri atas
harga bulanan tepung terigu PT. Bogasari Flour Mills, harga sebagai pertimbangan utama
dalam membeli tepung terigu, apakah responden pernah berganti merek dalam pemakaian
tepung terigu dan tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas tepung terigu PT. Bogasari
Flour Mills. (b) Dependet Variable yaitu keputusan pindah merek pada konsumen usaha kecil
dan menengah terhadap produk tepung terigu PT. Bogasari Flour Mills.
Teknik pengolahan data yang digunakan adalah (1) Uji validitas alat ukur (2) Regresi
Logistik Analisis terhadap pengaruh harga dalam keputusan pindah merek dinyatakan dengan
kriteria keputusan (Ho) = harga tidak mempengaruhi keputusan pindah merek, maka :Jika
nilai p > a (0,05) maka terima Ho Jika nilai p c a (0,05) maka tolak Ho. Melalui perhitungan
regresi logistik menunjukkan nilai p > a (0,05) yaitu 0,9616 > a (0,05) dimana harga tidak
berpengaruh nyata terhadap perpindahan merek. Melalui perhitungan regresi logistik maka
Ho diterima yaitu harga tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan perpindahan merek.
Tingkat harga produk tepung terigu diterima konsumen adalah : produk Cakra Kembar
konsumen dapat menerima sampai tingkat harga Rp 63.500 sampai dengan Rp 64.500,
produk Segitiga Biru konsumen dapat menerima sampai tingkat harga Rp 58.500 sampai
dengan Rp 60.000, produk Kunci Biru dan Lencana Merah, konsumen dapat menerima pada
ambang batas Rp 53.500 sampai dengan Rp 56.000 dan Rp 45.000 sampai dengan Rp 48.000.
Tingkat kepuasan konsumen terhadap penggunaan tepung terigu Bogasari cukup baik.
Sebanyak 37 responden (61.6%) dari 60 responden menyatakan puas terhadap kualitas tepung
terigu Bogasari jika dibandingkan dengan uang atau harga yang ia harus bayar. Strategi harga
yang dijalankan oleh PT. Bogasari adalah strategi harga netral yaitu perusahaan menetapkan
harga sesuai dengan tingkat kemampuan atau daya beli konsumen serta sesuai dengan nilai
ekonomis produk yang diharapkan oleh konsumen.
Adapun saran yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah (1) strategi harga digunakan
sebagai alat mendiferensiasikan produk untuk menimbulkan persepsi atau citra produk .yang
positif. (2) Pengembangan strategi harga yang dapat dilakukan adalah high-value strategy dan
high active strategy.

MATA KULIAH
RANCANGAN USAHA AGRIBISNIS
(Tugas Propagasi Modul 10)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
KELAS K AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014

Anda mungkin juga menyukai