49
positif
melalui
penerapan
prinsi-prinsip
pemasaran
dengan
50
51
52
53
menghubungkan study komunikasi dengan kesehatan. Dalam artian itu maka studi
tentang kesehatan masyarakat ditambahkan satu tema penting yakni peranan
komunikasi, terutama strategi komunikasi dalam merancang dan menyebarluaskan
informasi kepada individu, keluarga, komunitas, organisasi, maupun masyarakat
umum sehingga kelompok dapat membuat keputusan yang tepat terhadap usaha
pemeliharaan kesehatan.
Pengetahuan komunikasi kesehatan, terutama hasil komunikasi kesehatan
yang efektif, dapat membantu kita untuk meningkatkan kesadaran tentang resiko
dan solusi terhadap masyalah kesehatan yang dihadapi masyarakat, juga
memberikan motivasi agar masyarakat dapat mengembangkan keterampilan untuk
mengurangi resiko tersebut. Sedangkan bagi komunitas, komunikasi kesehatan
dapat digunakan untuk mempengaruhi agenda public, mengadakan pendampingan
terhadap program dan kebijakan di bidang kesehatan, memperkenalkan perubahan
yang positif dalam lingkungan social dan ekonomi, politik, dan lingkungan
alamiah bagi pembaharuan kesehatan masyarakat serta layanan kesehatan
berdasarkan norma-norma social yang menguntungkan bagi kualitas hidup
manusia.
Secara praktis komunikasi kesehatan memberikan kontribusi bagi komunikasi
kesehatan, mencegah penyakit dalam suatu wilayah tertentu. Salah satu
pembaharuan atas itu, misalnya mempegaruhi situasi klinik berupa interaksi
antara personal maupun antara kelompok. Dalam teknologi komunikasi misalnya
mempengaruhi interaksi dan kerjasama antara provide-pasien. Provider-provider
dan diantara anggota.
54
tersebut
secara
tradisional
mempunyai
kemampuan
melalui
diketahui bahwa individu berada dalam situasi, yakni situasi biologis, perilaku
(psikologis) dan social kemasyarakatan (sosiologis dan antropologis). Ketiga
factor tersebut berpengaruh terhadap
55