Pendahuluan
Struktur dan ikatan atom
Struktur dan cacat kristal
Sifat mekanik
Diagram fasa
Proses anil dan perlakuan panas
Logam besi
Logam bukan besi
Keramik
Polimer
Komposit
Logam
Kuat, ulet, mudah dibentuk dan bersifat penghantar
panas dan listrik yang baik
Keramik
Keras, getas dan penghantar panas dan listrik yang
buruk
Polimer
kerapatan rendah, penghantar panas dan listrik
buruk dan mudah dibentuk
Komposit
merupakan ganbungan dari dua bahan atau lebih
yang masing-masing sifat tetap
Material Teknik
No.
Element
K
1
L
2
M
3
N
4
O
5
P
6
Q
7
sp
spd
spdf
spdf
spdf
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
H
He
Li
Be
B
C
N
O
F
Ne
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
K
Ca
Sc
Ti
V
Cr
Mn
Fe
Co
Ni
Cu
Zn
Ga
Ge
As
Se
Br
Kr
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
21
22
23
24
25
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
1
2
21
22
23
24
25
26
26-
26-
261
262
263
265*
265
266
267
268
2610
2610
2610
2610
2610
2610
2610
2610
1
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1*
2
21
22
23
24
25
26
Material Teknik
Kristal adalah
susunan atom-atom
secara teratur dan
kontinu pada arah
tiga dimensi
Satuan sel adalah
susunan terkecil dari
kristal
Parameter kisi
struktur kristal
Panjang sisi a, b, c
Sudut antara sumbu
y
a
Arah kristal
dinyatakan
sebagai vektor
dalam [uvw]
uvw merupakan
bilangan bulat
Himpunan arah
<111> terdiri dari
[111], [111],
[111], [111],
[111], [111],
[111], [111]
z
[111]
c
[100]
x
[110]
b
Prosedur menentukan
arah kristal
x
y z
Proyeksi
a/2
b 0
Proyeksi (dlm a, b, c)
1
0
Reduksi
1
2
0
Penentuan
[120]
Proyeksi pd
sb x: a/2
Proyeksi pd sb y: b
a y
Dinyatakan
dengan (hkl)
hkl merupakan
bilangan bulat
a
b
c
x
a
b
Prosedur menentukan
bidang kristal
x
y
z
Perpotongan
~a
-b
c/2
Perpotongan (dlm a, b
dan c)
~
-1
Resiprokal
0
-1
2
Penentuan
(012)
a y
b
bid.(012)
Faktor tumpukan
padat = total
volum bola / total
volum satuan sel =
Vs/Vc = 4x(4/3
r3)/16r32 = 0,74
Kerapatan = A /
VcNA = (4x63,5) /
(162x (1,28x10
-8)x(6,02x 1023))
g/cm3 = 8,89
g/cm3.
Cacat Kristal
Cacat titik
Kekosongan
Pengotor
Pengotor Intersisi
Pengotor Subtitusi
Cacat garis (dislokasi)
Dislokasi garis
Dislokasi ulir
Cacat bidang
Batas butir
Permukaan
Cacat volum
Material Teknik
Gaya/beban
Material
Pembebanan
statik:
Tarik
Kompressi
Geser
F
F
F
Beban kompressi
Beban tarik
F
Beban geser
2
0,505
2
R 3/8
Pada pembebanan
rendah dalam uji
tarik, hubungan
antara tegangan
dan regangan linier
Beban
dihilangkan
Teg.
Modulus
elastis
Pembebanan
Reg.
6,9
10,1
11,0
4,5
20,7
20,7
10,7
2,6
3,7
4,6
1,7
7,6
8,3
4,5
0,33
0,35
0,35
0,29
0,31
0,27
0,36
Hubungan
tegangan geser
dan regangan
geser dinyatakan
dengan
= G
Dengan
= teg.geser
= reg.geser
G = modulus geser
z
y
Z
ys
Utk material
logam, umumnya
deformso elastis
terjadi < 0,005
regangan
Regangan >
0,005 terjadi
deformasi plastis
(deformasi
permanen)
Teg.
0,002
Reg.
Titik
luluh atas
ys
Teg.
Titik
Luluh bawah
Reg.
B
B
Teg.
Reg.
Perbedaan antara
kurva tegangan dan
regangan hasil uji
tarik utk material
yang getas dan ulet
ABC : ketangguhan
material getas
ABC :
ketangguhan
material ulet
Logam
Kekuatan
Kekuatan
Keuletan
luluh (MPa) tarik (MPa) %El.
Au
Al
Cu
Fe
Ni
Ti
Mo
28
69
130
138
240
565
130
69
200
262
480
330
655
45
45
45
45
40
30
35
Pada daerah
necking, luas
tampang lintang
sampel uji material Teg.
Tegangan
sebenarnya
T = F/Ai
Regangan
sebenarnya
T = ln li/lo
sebenarnya
teknik
Reg.
Material Teknik
L = larutan
cair homogen
yang
mengandung
Cu dan Ni
A = larutan
padat
subtitusi yang
terdiri dari Cu
dan Ni, yang
mempunyai
struktur FCC
Jumlah persentasi
cair (Wl) = S/
(R+S)x100%
Jumlah persentasi
a (W) = R/
(R+S)x100%
A
F
G
Reaksi eutektik
Cair (61,9%Sn) (19,2%Sn)+(97,6%Sn)
L (2,11%C) + Fe3C(6,7%C)
Reaksi eutektoid pada titik 0,77%C,
727C
Unsur
pembentuk
besi-: Mn
& Ni
Unsur
pembentuk
besi-: Ti,
Mo, Si & W
Paduan
hipoeutektik Al-Si
mengandung Si
<12,6%
Paduan eutektik AlSi mengandung Si
sekitar 12,6%
Paduan
hipereutektik Al-Si
mengandung Si
>12,6%
Material Teknik
Menghilangkan Tegangan
Bahan: semua logam, khususnya baja
Tujuan: menghilangkan tegangan sisa
Prosedur: Pemanasan sampai 600C utk baja
selama beberapa jam
Perubahan strukturmikro: tidak ada
Rekristalisasi
Bahan: logam yang mengalami pengerjaan dingin
Tujuan: pelunakan dengan meniadakan
pengerasan regangan
Prosedur: Pemanasan antara 0,3 dan 0,6 titik lebur
logam
Perubahan strukturmikro: butir baru
Bahan: baja
Tujuan: Pelunakan
sebelum
pemesinan
Prosedur:
austenisasi 2-30C
Perubahan
strukturmikro:
pearlit kasat
900
normalisasi
anil
800
C
700
0,77%C
+Fe3C
Homogenisasi
Bahan: logam cair
Tujuan: menyeragamkan komposisi bahan
Prosedur: pemanasan pada suhu setinggi mungkin asalkan
logam tidak mencair dan tidak menumbuhkan butir
Perubahan strukturmikro: homogenitas lebih baik,
mendekati diagram fasa
Normalisasi
Bahan: baja
Tujuan: membentuk strukturmikro dengan butir halus &
seragam
Prosedur: austenisasi 50-60C, disusul dengan pendinginan
udara
Perubahan strukturmikro: pearlit halus dan sedikit besi-
praeutektoid
Pengerasan
presipitasi dilakukan
dengan
memanaskan logam
hingga unsur
pemadu larut,
kemudian celup
cepat, dan
dipanaskan kembali
pada suhu relatip
rendah
Material Teknik
Baja karbon
Baja paduan
Baja pekakas & dies
Baja tahan karat
Besi tuang
Menurut kadungan C
Baja karbon rendah: C<0,3%, utk baut, mur,
lembaran, pelat, tabung, pipa, komponen
mesin berkekuatan rendah
Baja karbon menengah: 0,3%<C<0,6%, utk
roda gigi, axle, batang penghubung,
crankshaft, rel, komponen utk mesin
pengerjaan logam
Baja karbon tinggi: 0,6%<C<1,0%, utk mata
pahat, kabel, kawat musik, pegas
Kekuatan luluh
103 Psi
MPa
35
240
40
275
45
310
50
350
60
415
70
485
80
550
100
690
120
830
140
970
Cth. 50XF
50 kekuatan luluh 50x103 Psi
X paduan rendah
F kill + kontrol S
Komposis kimia
Deoksidasi
S = kualitas struktur
F = kill + kontrol S
X = paduan rendah
K = kill
W = weathering
O = bukan kill
D = fasa ganda
Pengerasan presipitasi
Mengandung Cr, Ni, Cu, Al, Ti, & Mo
Bersifat tahan korosi, ulet & berkekuatan
tinggi pada suhu tinggi
Utk komponen struktur pesawat & pesawat
ruang angkasa
Struktur Duplek
Campuran austenit & ferrit
Utk komponen penukar panas & pembersih air
Besi tuang
disusun oleh
besi, 2,114,50%
karbon dan
3,5% silikon
Kandungan Si
mendekompo
sisi Fe3C
menjadi Fe-
dan C (garfit)
Besi
Besi
Besi
Besi
cor
cor
cor
cor
kelabu
nodular (ulet)
tuang putih
malleable
Disusun oleh
serpihan C
(grafit) yang
tersebar pada
besi-
Bersifat keras &
getas
C (grafit)nya
berbentuk bulat
(nodular) tersebar
pada besi-.
Nodular terbentuk
karena besi cor
kelabu ditambahkan
sedikit unsur
magnesium dan
cesium
Keras & ulet
Disusun oleh
besi- dan besi
karbida (Fe3C)
Terbentuk melalui
pendinginan
cepat
Getas, tahan
pakai & sangat
keras
Disusun oleh
besi-dan C
(grafit)
Dibentuk dari
besi cor putih
yang dianil pada
800-900oC dalam
atmosphere CO
& CO2
Material Teknik
1xxx
2xxx
3xxx
4xxx
5xxx
6xxx
7xxx
8xxx
Al murni: 99,00%
Al+Cu
Al+Mn
Al+Si
Al+Mg
Al+Mg+Si
Al+Zn
Al+unsur lain
Alimunium
Produk Cor
1xx.x
2xx.x
3xx.x
4xx.x
5xx.x
6xx.x
7xx.x
8xx.x
Al murni: 99,00%
Al+Cu
Al+Si, Cu, Mg
Al+Si
Al+Mg
Tidak digunakan
Al+Zn
Al+Pb
Perlakuan panas
Paduan
Komposisi (%)
Kondisi
Pembentukk
an
Al
Zn
Mn
AZ31B
3,0
1,0
0,2
F H24
Ekstrusi
lembaran &
pelat
AZ80A
8,5
0,5
0,2
T5
Ekstrusi &
tempa
0,7
H24
Lembaran &
pelat
0,55
T5
Ekstrusi &
tempa
HK31A
ZK60A
5,7
Zr
Kuningan (Cu+Zn)
Perunggu (Cu+Sn)
Perunggu Al (Cu+Sn+Al)
Perunggu Be (Cu+Sn+Be)
Cu+Ni
Cu+Ag
Material Teknik
Bilangan
koordinasi
Perbandingan
jari-jari kationanion
<0,155
0,115-0,225
0,225-0,414
0,414-0,732
0,723-1,0
Geometri
koordinasi
Kation
Anion
Al 3+
0,053
Br -
0,196
Ba 2+
0,136
Cl -
0,181
Ca 2+
0,100
F-
0,133
Cs +
0,170
I-
0,220
Fe 2+
0,077
O 2-
0,140
Fe 3+
0,069
S 2-
0,184
K+
0,138
Mg 2+
0,072
Mn 2+
0,067
Na 2+
0,102
Ni 2+
0,069
Si 4+
0,040
Ti 2+
0,061
Struktur CsCl
Struktur ZnS
Bentuk Sphalerite
1 atom kation Zn+ dikelilingi
4 atom anion S- (BK 4)
Posisi atom kation Zn+:
, , ,
Posisi atom anion S-:
000, 0, 0, 0
Cth seperti kristal ZnS:
ZnTe, BeO dan SiO.
Perbandingan jari-jari atom
kation dan anion =
0,060/0,174 = 0,344
Struktur intan
Bentuk sama seperti
ZnS, tetapi seluruh
atomnya diisi atom
C.
Ikatan atomnya
ikatan atom kovalen
Al2O3 (korundum)
Bentuk heksagonal
tumpukan padat
BaTiO3
Bentuk kristal
perouskite
Atom kation: Ba2+
dan Ti4+
Atom anion: O2
Material Teknik
Material Teknik