STEGANOGRAFI GAMBAR
DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT
UNTUK PROTEKSI KOMUNIKASI PADA MEDIA ONLINE
Tri Prasetyo Utomo 207700476
Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Email : treeprasetyo@gmail.com
ABSTRAK
Informasi adalah sebuah data mentah yang telah dipilah sedemikian rupa
sehingga memiliki manfaat informatif bagi sebagian maupun banyak pihak. Dan
di era internet ini, transaksi informasi merupakan hal yang lumrah dilakukan di
dunia maya.
Hal yang sering dilupakan oleh para user internet adalah keamanan data.
Dimana informasi di internet sifatnya adalah terbuka, dengan kemungkinan akses
oleh user dari seluruh dunia. Dalam kasus yang sensitif, beberapa informasi
ditujukan hanya untuk user atau pihak tertentu, dalam hal inilah diperlukan suatu
proteksi untuk melindungi informasi dari pihak-pihak yang tidak berhak
mengaksesnya.
Steganografi adalah pendekatan proteksi data yang prosesnya adalah
penyembunyian pesan dalam media gambar. Dengan steganografi ini proses
transaksi data diharapkan akan menjadi lebih aman dari pihak-pihak yang tidak
berhak mengaksesnya.
Kata Kunci : Kriptografi, Steganografi, Gambar, Metode Least Significant Bit,
Delphi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Adalah kodrat manusia untuk
saling berinteraksi dan salah satu
cara untuk berinteraksi adalah
dengan bertukar informasi. Awalnya
manusia bertukar informasi dengan
cara
berbicara,
kemudian
menggunakan media tulisan berupa
surat. Selain dengan media tulisan
manusia
mengenal
media
komunikasi berupa gambar. Dengan
gambar sebuah informasi dapat
disajikan dengan mudah dan
berkesan estetik.
baru
dalam
metode
bertukar
informasi. Dengan media online ini,
dapat dikirimkan pesan berupa
tulisan, gambar, bahkan berupa file
sisipan yang disertakan dalam pesan.
Dalam
perkembangan
pertukaran informasi, salah satu
kendala yang ditemukan adalah
masalah keamanan. Beberapa hal
yang harus dipenuhi saat pesan
dikirimkan hingga sampai pada
penerima adalah confidentiality,
integrity, availability, authenticity,
dan non-repudiation.
Kelima konsep keamanan
komputer ini melindungi pesan yang
dikirimkan sender kepada receiver
agar pesan yang dikirimkan sampai
dengan selamat tanpa kurang satu bit
data pun.
Confidentiality adalah istilah
yang digunakan untuk mencegah
diaksesnya informasi oleh individual
atau sistem yang tidak berhak.
Integrity dalam istilah keamanan
informasi berarti data tidak dapat
dimodifikasi
tanpa
terdeteksi.
Availability menjelaskan tujuan dari
pesan tersebut, dimana pada saat
dibutuhkan informasi tersebut harus
dapat
diakses
dan
tersedia.
Authenticity menjelaskan bahwa
pesan yang dikirim adalah autentik,
serta pengirim dan penerima adalah
benar pihak yang benar-benar
mengirimkan pesan tersebut. Nonrepudiation adalah istilah untuk
menjelaskan suatu pihak tidak bisa
mengelak telah melakukan suatu
transaksi, dalam hal ini mengirimkan
pesan.
Melihat
dari
masalah
keamanan di atas, maka itu
dikembangkanlah suatu metoda
pengamanan pesan elektronik yang
dinamakan
steganografi
(steganography).
Steganografi
merupakan seni penyembunyian
pesan ke dalam pesan lainnya
sedemikian rupa sehingga orang lain
tidak menyadari ada sesuatu di dalam
pesan tersebut. Kata steganografi
berasal dari bahasa Yunani yaitu
steganos yang artinya tersembunyi
atau terselubung dan graphein, yang
artinya menulis, sehingga kurang
lebih artinya adalah menulis tulisan
yang tersembunyi atau terselubung
(Sellars, 1996).
Pengaplikasian steganografi
pada media online adalah dengan
menyisipkan pesan pada media
gambar. Dengan metode ini pesan
akan tersamarkan dengan baik pada
file gambar yang dikirimkan,
sehingga pengirim dapat dengan
nyaman mengirimkan pesan rahasia
pada gambar. Dengan cara ini akan
sulit sekali untuk membaca secara
kasat mata pesan yang disisipkan
pada media gambar bila pesan tidak
terlebih dahulu di ekstrak dari media
gambarnya,
dan
pesan
akan
tersimpan dengan aman.
Metode yang digunakan
untuk penyembunyian pesan rahasia
pada aplikasi yang akan dibuat
adalah dengan cara menyisipkan
pesan ke dalam bit rendah (LSB Least Significant Bit) pada data pixel
yang menyusun file gambar. Metode
penyisipan LSB (Least Significant
Bit) ini adalah menyisipi pesan
dengan cara mengganti bit ke 8, 16
dan 24 pada representasi biner file
gambar dengan representasi biner
pesan
rahasia
yang
akan
disembunyikan. Dengan demikian
pada setiap pixel file gambar BMP
24 bit dapat disisipkan 3 bit pesan
(Masaleno, 2006).
3.
4.
LANDASAN TEORI
Steganografi
Steganografi adalah seni dan
ilmu menulis pesan tersembunyi atau
menyembunyikan pesan dengan
suatu cara sehingga selain si
pengirim dan si penerima, tidak ada
seorangpun yang mengetahui atau
menyadari bahwa ada suatu pesan
rahasia.
Sebaliknya,
kriptografi
menyamarkan arti dari suatu pesan,
tapi tidak menyembunyikan bahwa
ada suatu pesan. Kata "steganografi"
berasal dari bahasa Yunani steganos,
yang artinya tersembunyi atau
terselubung,
dan
graphein,
menulis.
Kini, istilah steganografi
termasuk penyembunyian data digital
dalam berkas-berkas (file) komputer.
Contohnya, si pengirim mulai
dengan berkas gambar biasa, lalu
mengatur warna setiap pixel ke-100
untuk menyesuaikan suatu huruf
dalam alphabet (perubahannya begitu
halus sehingga tidak ada seorangpun
yang menyadarinya jika ia tidak
benar-benar memperhatikannya).
Pada
umumnya,
pesan
steganografi muncul dengan rupa
lain seperti gambar, artikel, daftar
belanjaan, atau pesan-pesan lainnya.
Pesan yang tertulis ini merupakan
tulisan yang menyelubungi atau
menutupi. Contohnya, suatu pesan
bisa
disembunyikan
dengan
menggunakan tinta yang tidak
terlihat di antara garis-garis yang
kelihatan.
Prototype
Howard
(1997)
mengemukakan bahwa prototyping
adalah salah satu pendekatan dalam
rekayasa perangkat lunak yang
secara langsung mendemonstrasikan
bagaimana sebuah perangkat lunak
atau komponen-komponen perangkat
lunak
akan
bekerja
dalam
lingkungannya sebelum tahapan
konstruksi aktual dilakukan.
Prototyping merupakan salah
satu metode pengembangan perangat
lunak yang banyak digunakan.
Metode ini akan menghasilkan suatu
prototype yaitu rancang bangun
sistem yang akan dibuat atau biasa
disebut dengan blueprint.
Dalam dunia bisnis yang
nyata, Prototype perlu digunakan
karena sering terjadinya seorang
pelanggan
yang
hanya
mendefinisikan secara umum apa
yang
dikehendakinya
tanpa
menyebutkan secara detail output apa
saja yang dibutuhkan, pemrosesan
dan data-data apa saja yang
dibutuhkan. Sebaliknya di sisi
pengembang kurang memperhatikan
efesiensi algoritma, kemampuan
sistem operasi dan interface yang
menghubungkan
manusia
dan
komputer.
Untuk
dapat
mengatasi
masalah tersebut di atas, maka harus
dibutuhkan suatu prototype sebagai
dasar acuan kerja. Dengan demikian
pengembang
akan
mengetahui
dengan benar apa yang dikehendaki
oleh pelanggan dengan tidak
mengesampingkan segi-segi teknis.
Pelanggan juga dapat mengetahui
proses-proses dalam menyelesaikan
sistem yang diinginkan.
Kunci agar model prototype
ini berhasil dengan baik adalah
DFD Level 2
DFD level 2 dari Proses 1.1
Cek Data adalah sebagai berikut :
File Gambar
(Covertext)
sesuai
File Teks
sesuai
1.2.1
Baca Struktur
Covertext
File Gambar
(Covertext) sesuai
File Teks sesuai
1.2.2
Konversi Covertext
ke biner
File Gambar
(Covertext)
sesuai
File Teks
sesuai
1.2.4
Konversi File Teks
Ke biner
File Gambar
(Covertext) sesuai
File Teks sesuai
1.2.3
Baca Struktur
File Teks
File Gambar
(Covertext)
File Teks sesuai
sesuai
1.2.5
Spreding biner File Teks
Stegotext
Stegotext
2.2.1
Baca Struktur
Stegotext
Stegotext sesuai
2.2.2
Konversi Stegotext
ke biner
Flow Chart
Flow Chart memodelkan alur
kerja sebuah proses dan urutan
aktivitas dalam suatu proses.
Diagram dapat memodelkan sebuah
alur kerja dari satu aktivitas ke
aktivitas lain atau dari satu aktivitas
ke dalam keadaan sesaat (state).
Contoh Flow Chart Aplikasi
Steganografi akan disajikan oleh
gambar di bawah ini :
Biner Stegotext
2.2.4
Konversi biner
hasil despreading
ke byte
Biner Stegotext
2.2.3
Baca biner
2.2.5
Baca biner
File Teks
File
Gambar
User
Penerima
IMPLEMENTASI SISTEM
Lingkungan Pemograman
Aplikasi Steganografi ini
dibuat dengan menggunakan bahasa
pemograman
Delphi
dan
dikembangkan
menggunakan
Aplikasi Embarcadero Delphi 2010.
Implementasi Sistem
Berdasarkan
desain
dan
perancangan system yang telah
dibuat
sebelumnya,
maka
implementasinya disajikan dalam
contoh gambar 15 di bawah ini.
2. Penyederhanaan
proses
penyisipan
pesan
dan
pembacaan pesan rahasia.
3. Penambahan pop-up help
untuk mempermudah user.
Penulis menyadari masih
terdapat
kekurangan-kekurangan
dalam aplikasi yang penulis bangun
ini,
salah
satunya
adalah
pengoptimalisasian script aplikasi,
dan manajemen memory yang lebih
baik. Diharapkan di masa datang,
dapat dilakukan penyempurnaanpenyempurnaan pada aplikasi ini
sehingga tingkat kepuasan user akan
semakin tercapai. Semoga hasil
penelitian tugas akhir ini dapat
bermanfaat bagi rekan-rekan adik
kelas dan pembaca. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih kepada
bapak dosen pembimbing yang
dengan setia telah membantu dan
membimbing
penulis,
sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011, Software
Prototyping,
www.en.wikipedia.org/wiki/S
oftware_prototyping, 2011,
diakses 14 Juli 2011.
Cole, Eric, 2003, Hiding in Plain
Sight : Steganoraphy and the
Art
of
Covert
Communication,
United
States of America, Wiley
Publishing.
J.Cox, Ingremar, 2008, Digital
Watermarking
and
Steganography, United States
of
America,
Morgan
Kaufmann.
Katzenbeisser,
Stefan,
2000,
Information
Hiding
Techniques
for