Anda di halaman 1dari 6

BEI Suspen Aktivitas Amantara Securities

Foto: istimewa

JAKARTAAktivitasperdaganganPTMantaraSecurities(YO)
terpaksa dihentikan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/4) lalu.
Pasalnya,ModalKerjaBersihDisesuaikan(MKBD)dariperusahaan,per
21Aprillalu,tidakmemenuhiketentuannilaiminimum.
BerdasarkanhasilpemantauanBursaterhadapSistemPusatPelaporan
MKBD,diketahuibahwaMKBDPTAmantaraSecuritiesper21April2014
tidakmemenuhiketentuannilaiminimumyangdipersyaratkan,ungkap
SamsulHidayat,direkturBEI,Selasa(22/4).
Atashalitu,berdasarkanketerbukaanBEI,sejaksesiIperdaganganSelasa
(22/4), Perseroan tidak dapat melakukan aktivitas perdagangan hingga
adapemberitahuanlebihlanjut.
Berdasarkan data BEI, per April, sebelum disuspensi, ratarata MKBD
perusahaantercatatsebesar78,80miliarrupiah,lebihkecildibandingkan
periodeyangsamaditahunlalusebesar84,03miliarrupiah.
MengenaitotaltransaksiperMaret2014,perusahaanmencatatkannilai
157,02miliarrupiah,lebihbesar dibanding tahun lalu diperiode yang
sama sebesar 87,73 miliar rupiah. Hal itu disebabkan oleh MKBD

Perseroan pada 21 April 2014 yang tidak memenuhi ketentuan nilai


minimumyangdipersyaratkan.
Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam dan LK No Kep566/BL/2011
tanggal 31 Oktober 2011 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal
KerjaBersihDisesuaikan,setiapperusahaanefekwajibmemilikiMKBD
sekurangkurangnya 25 miliar rupiah atau 6,25 persen dari total
kewajiban.
Berdasarkan data profil anggota bursa yang diakses di Bursa Efek
Indonesia (BEI), Rabu (23/4), PT Amantara Securitis didirikan pada 1
September1989.Perseroanmemegangizinsebagaipenjaminemisiefek
dan

perantara

pedagang

efek.
CrossingSaham
Suspen dilakukan setelah Amantara menjadi perantara perdagangan
saham PTPlaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) di pasar negosiasi, Senin
(21/4). Emitenproperti PTBumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membeli
seluruhsahamPLINyangdimilikiPTParagaArtamida(PAM).
AdapuntotalkepemilikanPAMmencapai992,76jutasahamatausetara
dengan25,99persensahamPLIN.Transaksicrossingsahaminidilakukan
sebanyaklimakali,denganvolume922,76jutasaham,atausetaradengan
porsi25,99persendaritotalsahamyangtercatat3,44miliarsaham.
Hargatransaksi tersebutadalah 2.200 rupiah per saham sehingga nilai
transaksimencapai2,03triliunrupiah.Transaksiitumerupakantransaksi
terafiliasi mengingat PAM merupakan perusahaan properti milik Grup
Sinarmas.aya/E7

OJK akan ubah ketentuan modal sekuritas


Oleh Amailia Putri Hasniawati - Kamis, 04 Desember 2014 | 17:06 WIB
Komentar

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan membuat ketentuan baru terkait modal kerja
bersih disesaikan (MKBD) yang harus dipenuhi oleh perusahaan efek.
Wasit pasar keuangan ini akan membedakan ketentuan MKBD perusahaan efek yang
merupakan anggota bursa (AB) dengan sekuritas non-AB dan hanya yang menjadi anggota
kliring (AK). Saat ini, OJK masih menyusun kajian mengenai hal tersebut.
"Kami akan mengenalkan general clearing member (GCM) atau anggota kliring. Ketentuan
modal akan berbeda," ujar Nurhaida, Kepala Ekesekutif bidang Pasar Modal OJK, Kamis
(4/12).
Jadi, lanjut dia, ketentuan MKBD perusahaan sekuritas yang hanya menjadi anggota kliring
(AK) namun bukan AB lebih kecil dari perusahaan efek dengan status AB. Ia belum mau

membeberkan mengenai besaran MKBD untuk masing-masing jenis perusahaan efek


tersebut.
Namun, hal ini merupakan salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas perusahaan efek,
khususnya yang memiliki izin melakukan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Adapun, fungsi lain dari perusahaan efek non-AB ini, kata Nurhaida, bisa sebagai unit
pemasaran dari AB guna meningkatkan jumlah investor.
OJK menargetkan, aturan ini sudah bisa rilis pada 2016 mendatang. Permodalan memang
menjadi isu penting bagi AB. Khususnya, dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN
(MEA). Jika ingin bersaing dengan pemain asing di tingkat regional, maka MKBD harus
kokoh.
Nurhaida juga bilang, ada wacana untuk menaikkan batas minimal MKBD bagi AB. Tetapi,
ia belum melakukan pembahasan secara formal mengenai hal ini. Asal tahu saja, berdasakan
data BEI, dari 10 broker teraktif berdasarkan nilai transaksi di bursa pada periode JanuariOktober 2014, sembilan diantaranya merupakan broker asing.
Mereka adalah Credit Suisse Securities Indonesia, CIMB Securities Indonesia, UBS
Securities Indonesia, Deutsche Securities Indonesia, Mayabank Kim Eng Securities, dan
CLSA Indonesia. Selain itu ada Morgan Stanley Asia Indonesia, Macquarie Capital Securities
Indonesia, dan Merrill Lynch Indonesia. Hanya Mandiri Sekuritas yang mampu bersaing
dengan borker-broker asing tersebut.
Beberapa sekuritas lokal bahkan ada yang terkena suspen akibat tidak mampu memenuhi
batas minimum MKBD. Beberapa diantaranya belum dibuka suspensinya. Berdasarkan
Peraturan OJK nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan MKBD batas minimum
MKBD adalah Rp 25 miliar atau 6,25% dari total kewajiban tanpa utang sub ordinasi dan
utang dalam rangka penawaran umum atau penawaran terbatas ditambah ranking liabilities.
Berikut sekuritas yang disuspen sepanjang 2014:
1. PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas (AAA SEkuritas) Penghentian smentara
kegiatan usaha sebagai perantara pedagang efek dari OJK akibat MKBD tidak
memenuhi syarat. Disuspen sejak sesi II perdgangan 3 Desember 2014.
2. PT Harita Kencana Securities
Berdasarkan sistem pusat pelaporan MKBD per 1 Desember 2014 tidak memenuhi
ketentuan nilai minimum yang disyaratkan. Harita disuspen sejak sesi I perdagangan 2
Desember 2014.
3. PT Danatama Makmur
Tidak sesuai aturan OJK No V.D.5 tenatng Pemeliharaan MKBD, posisi 30 Oktober
2014 tidak memenuhi ketentuan. Suspen dilakukan sejak sesi I perdagangan 31
Oktober (suspensi sudah dibuka pada 3 November 2014)
4. PT HSBC Securities IndonesiaP

Disuspen terkait tidak dipenuhinya Peraturan Bursa Nomor III-A tentang


Keanggotaan Bursa terkait persyaratan dan kewajiban perusahaan sebagai Anggota
Bursa Efek. Penghentian aktivitas perdagangan dimulai sejak 20 Okt 2014 sesi I.

5. PT Masindo Artha Securities


Per 10 Oktober 2014 MKBD tidak memenuhi syarat dan disuspen sejak perdagangan
sesi I 13 Oktobe 2014
6. PT Brent Securities,
Disuspen berdasarkan surat dari OJK mulai sesi perdagangan 22 September 2014
7. PT Majapahit Securities Tbk
Perusahaan disuspen sebagai perusahaan efek sejak 4 Julli 3014
8. PT Madani Securities
Disuspen sebagai Perantara Pedagang Efek (PPE) sejak 27 Juni 2014
9. 7. PT Amantara Securities
Disuspen pada 21 April 2014, MKBD. Sudah dibuka pada 24 April 2014.

PT. Amantara Securities was founded based on act of incorporation No. 1 date 01 September
1989 from notary Tegoeh Hartanto, SH in Jakarta, and approved by justice minister of
Indonesia No. C2-947 HT.01.01.Th.90, date 22 February 1990.
PT. Amantara Securities, got its license as a brokerage from BAPEPAM No. KEP192/PM/1992 in 1992 and license as a underwiting company from BAPEPAM No. KEP05/PM/PEE/1996 in 1996
Since 1989 PT. Amantara Securities has been operating and keep developing its business. its
shows that we got experiences and high commitment on doing the business.

Anda mungkin juga menyukai