Ryan Primaldi 21030114120098 Rabu Pagi
Ryan Primaldi 21030114120098 Rabu Pagi
OLEH:
NAMA
: RYAN PRIMALDI
NIM
: 21030114120098
Unsur-unsur transisi sangat berguna dalam bentuk tidak terkombinasi. Figur dibawah ini
menunjukkan bahwa unsure-unsur transisi (logam transisi) membuat blok D (kelompok B) dan
blok F (pusat transisi elemen).Berikut beberapa manfaat dari unsur-unsur golongan transisi:
-Kromium di otomotif,
-Nikel di koin
Seri transisi pertama terjadi pada periode 4 dan terdiri dari Scandium(Sc) melaui Zinc (Zn).Ion
logan transisi terbentuk melalui hilangnya elektron ns sebelum elektron (n-1)d. Oleh karena
itu,konfigurasi elektron dari Ti2+ adalah [Ar] 3d2, bukan [Ar] 4s2 dan Ti2+ disebut sebagai ion
d2.Ion-ion logam yang berbeda dengan konfigurasi elektron yang sama seringkali mempunyai
sifat yang mirip, seperti Mn2+ dan Fe3+ yang merupakan ion d5 dan keduanya mempunyai
warana pucat di dalam larutan serta pembentuk ion-ion kompleks dengan sifat magnetic yang
mirip.
Tabel diatas menunjukkan sebuah susunan umum dari elektron-elektron yang tidak berpasangan
(orbital yang terisi sebagian) termasuk transisi seri periode 4.
Konfigurasi elektron dari atom logam transisi yang berkolerasi dengan sifat fisik unsure, seperti
berat jenis dan keelektronegatifan, karna keelektronegatifan elektron dari ion dapat menentukan
sifat suatu senyawa.
1.Ukuran Atom
Ukuran atom semakin kecil sepanjang periode hal ini di sebabkan karena elektron yang
bertambah pada orbital terluar sehinnga menghalangi berkembangya muatan inti atom.Pada
logam transisi, penurunan ukuran atom terjadi secara drastis.Elektron d mengisi orbital dalam
sehingga mencegah elektro terluar 4s tidak tertarik menjadi lebih dekat.
2.Elektronegativitas
Elektronegativitas biasanya meningkat sepanjang periode, tetapi pada unsure transisi
menunjukkan perubahan yang relative kecil, sedangkan pada unsure golongan pertama berubah
secara stabil kecuali ada kalsium dan bromine yang menglami perubahan secara drastis.
3.Energi Ionisasi
Energi ionisasi dari periode 4 golongan utama meningakat tajam dari kiri ke kanan, lebih dari
tiga kali lipat dari kalium (419 kj/mol) ke krypton (1351 kj/mol) .Dalam logam transisi, energy
ionisasi meningkat relative sedikit karena elektron 3d dapat melindungi secara efektif.
Trends Within a Group
1.Ukuran atom
Ukuran atom meningkat dari periode 4 sampai 5 seperti halnya pada unsure golongan utama.
Tetapi tidak ada peningkatan ukuran dari periode 5 samapi 6. Ingat bahwa Lantanida berada pada
sub level 4f antara sub level 4d (peiode 5) dan 5d (periode 6). Oleh karena itu unsure di periode 6
dipisahkan satu tingkat diatas periode 5 oleh 32 unsur (sepuluh 4d, enam 5p, dua 6s, dan empat
belas 4f ). Penyusutan ekstra yang dihasilkan dari peningkatan muatan inti karena tambahan 14
proton disebut kontraksi Lantanida, hal ini menyebabkan periode 5 dan 6 unsur transisi memilii
ukuran atom yang sama.
2.Elektonegativitas
Peningkatan elektronegativitas terjadi dari peride 4 sampai 5. Namun tidak terjadi peningkatan
lebih lanjut pada periode 6 .Dari atas ke bawah dari suatu golongan, ukuran atom sedikit
meningkat dan muatan inti meningkat lebih banyak.Oleh karena itu logam berat transisi
menunjukkan karakter lebih kovalen dalam ikatan dan menarik elektron-elektron lebih kuat
daripada golongan utama
3.Energi Ionisasi
Peningkatan relative lebih kecil dalam ukuran dikombinasikan dengan peningkatan yang relative
besar dalam muatan inti.
4.Densitas
Ukuran atom dan volume berkebalikan dengan densitas. Di sepanjang perioda densitas
meningkat, kemudian mendatar dan akhirnya sedikit naik, dan turun di akhir deretan.Di bawah
golongan transisi, densitas meningkat drastic karena voume atom berubah sedikit dari periode5
ke6 tetapi masa atom meningkat secara signifikan.
3.Sifat Kimia Golongan Transisi
1.Oksidasi
Salah satu sifat kimia dari logam golongan transisi adalah memiliki bilangan oksidasi lebih dari
1.contohnya, dalam bentuk senyawa, Vanadium memiliki 2 bilangan oksidasi, Cr memiliki 3
bilangan oksidasi,dll. Bilangan oksidasi terbesar berada pada unsure golongan 3B sampai 7B.
biloksnya dapat terlihat ketika unsurnya membentuk keelektronegatifan yang besar dengan
oksigenatau fluor. Contohnya Vanadium dalam (VO4 3-dimana V=+5) Cr dalam (Cr2O7 2dimana Cr=+6) dan Mn dalam ( MnO4-dimana Mn=+7).
2.Perilaku Logam dan Kekuatan Reduksi
Ukuran atom dan tingkat oksidasi memiliki pengaruh besar pada sifat dari ikatan dalam senyawa
logan transisi. Unsur transisi ditingkat oksidasi yang lebih rendah memiliki sifat kimia seperti
logam.Ikatan ion lebih meninjol untuk tingat oksidasi yang lebih rendah seangkan ikatan kovalen
lebih menonjol untuk tingkat yang lebih tinggi.Di tingkat oksidasi yang lebih tinggi atom
memiliki kerapatan muatan yang lebih tinngi, sehinggadapat mempolarisasi awan elektron dari
ion non logam menjadi lebih kuat dan ikatannya menjadi lebih kovalen.
3.Warna dan Magnet Senyawa
Elektron dalam terisi sebagian pada sublevel d dan menyerap panjang gelombang terlihat dan
pindah ke tingkat energy yang lebih tinggi pada orbital d, akibatnya banyak senyawa logam
transisi memiliki warna yang mencolok, kecuali pada scandium, titanium(IV) dan seng yang
tidak bewarna karna memiliki tempat yang kosong pada sublevel d.
Zat paramagnetic memiliki atom atau ion yang memiliki elektron yang tidak berpasangan yang
menyebabkan ia akan tertarik ke medan magnet luar. Sedangkan zat diamagnetic memiliki
pasangan elektron sehingga dapat menolak medan magnet dari luar sbg contoh terdapat pada
unsure golongan utama.Unsur golongan transisi banyak bersifat paramagnetic sbg
contoh,MnSO4.
4.Sifat Kimia dalam Sebuah Grup
Kenaikan reaktivitas seiring dengan turunnya unsure dalam satu grup menyebabkan
berkurangnya energy ionisasi, tetapi hal ini tidak terjadi pada grup logam transisi. Persamaan
ukuran pada perioda 5 dan 6 menunjukkan bahwa adanya kemiripan sifat kimia, contohnya Mo
dam W bersifat mirip, bijih mereka bersatu di alam yang membuat unsure-unsur tersebu sulit
dipisahkan.
Kromium ( III ) oksida ( Cr2O3 ) adalah amfoter , larut dalam asam yang menghasilkan warna
violet ion Cr3+,
Cr2O3 ( s ) + 6H + (aq ) 2Cr3+ (aq ) + 3H2O ( l )
dan pada bentuk dasar membentuk dari warna hijau Cr ( OH ) 4 Cr203 ( S ) + 3H2O ( l ) + 20H- (aq ) 2Cr(OH) 4- (aq )
Dengan demikian . kromium dalam keadaan +3 mirip dengan logam aluminium golongan utama
pada beberapa hal, termasuk Amfoterisme nya
2.Mangan
Unsur mangan keras dan berkilauan seperti vanadium dan krom , yang kebanyakan dipakai untuk
campuran baja.Baja terbuat dari 12%Mn yang cukup keras digunakan untuk naval armor, frontend loader dan objek baja yang sangat keras.Mangan dalam jumlah kecil di tambahkan pada
kaleng minuman dan campuran perunggu untuk membuatnya lebih kaku dan lebih kuat dengan
baik.
3.Perak
Perak merupakan salah satu jenis mata uang logam,dan juga banyak digunakan untuk perhiasan,
piring perak, karena perak memiliki logam murni yang sangat halus untuk digunakan. Perak
merupakan penghantar konduktivitas listrik, tetapi tidak digunakan dalam pemasangan kawat
karena tembaga lebih murah dan mudah didapatkan.Perak sering bercampur dengan emas
dikarenakan kedua unsure tsb inert dan tidak akan bereaksi.
4.Mercury
Merkuri sudah ditemukan sejak dulu karena HgS, yang merupakan bijih bakunya,secara alami
menghasilkan pigmen merah yang langsung dapat digunakan dalam reaksi redoks di bawah
panasnya api.
HgS (s) + O2 (g) Hg (g) + SO2 (g) ( Gas Hg terkondensasi pada permukaan dingin)
Perak Cair merupakan merkuri karna satu-satunya perak berwujud cair oada suhu ruangan.Ada
dua alasan untuk peristiwa ini:
-Karena struktur Kristal yang terdistorsi, setiap atom merkuri di kelilingi oleh 6 atom terdekat
-Karena sublevel d yang terisi penuh menyisakan dua 6s elektron bebas untuk ikatan logam
Oleh karna itu padatan merkuri akan rusak pada suhu dibawah 38,90C.
Ion kompleks yang merupakan ion logam mempunyai nomer koordinasi yaitu 2, seperti
[Ag(NH3)2]+ adalah linear. Nomer koordinasi 4 muncul pada kedua geometri planar segi empat
pada tetrahedral. . Kebanyak ion log d8 dari planar segi 4, digambarkan pada gambar 23.9B. ion
d10 membentuk ion tetrahedral kompleks. Bilangan koordinasi hasil dalam octahedral geometri
seperti yang ditunjukkan oleh [Co(NH3)6]3+.
c.)Donor atom per Ligan dari ion kompleks berupa molekul atau anion dengan satu atau lebih
atom donor yang masing-masing mendonasikan sepasang electron kepada ion logam untuk
membentuk ikatan kovalen. Karena setidaknya mereka mempunyai satu pasangan electron bebas.
2.Rumus dan Nama Koordinasi Senyawa
a.)Kation ini di tulis sebelum anion
b.)Muatan Kation seimbang dengan muatan anion
c.)Dalam ion kompleks netral ligan ditulis sebelum ligan anionic, dan rumus untuk seluruh ion di
tempatkan dalam tanda kurung
Senyawa koordinasi awalnya dinamai orang yang pertama kali adalah untuk
membedakan berdasarkan warna, dan beberapa dari nama-nama umum masih digunakan, tetapi
kebanyakan senyawa koordinasi diberi nama secara sistematis melalui aturan:
a.)Kation ini dinamai sebelum anion. Dalam penamaan [Co (NH3) 4Clz] Cl, untuk-contoh kita
memberi nama ion [Co (NH3) 4Cl2] + sebelum ion Cl-. Dengan demikian namanya adalah
tetraamminedichlorocobalt (iii) klorida
b.)Dalam ion kompleks, ligan diberi nama berdasarkan urutan abjad, sebelum ion logam.
Perhatikan bahwa dalam ion [Co (NH3) 4ClZ]+ dari senyawa bernama sesuai dalam aturan 1,
empat NH3 dan dua Cl- diberi nama sebelum Co3+
c.)Ligan netral umumnya memiliki nama molekul, tetapi ada beberapa pengecualian.Ligan
anionik diakhiri -ida dan menambahkan -0 setelah akhir nama; dengan demikian, nama fluorida
untuk ion F- menjadi nama ligan fluoro. Kedua ligan dalam [Co (NH3) 4Clz] + adalah amina
(NH 3) dan chloro (Cl-) dengan amina diletakkan sebelum kloro.
d.)Sebuah awalan numerik menunjukkan jumlah ligan dari jenis tertentu.Misalnya, tetraammine
menunjukkan empat NH3 dan dikloro menunjukkan dua Cl-. Selain itu juga ada tri, penta-, dan
hexa-. Prefiks ini tidak mempengaruhi alphabet. dengan demikian, tetraammine datang sebelum
dikloro.
e.)Keadaan oksidasi dari ion logam pusat diberikan oleh angka romawi (dalam tanda kurung)
hanya jia ion logam dapat memiliki lebih dari satu keadaan seperti yang terkandung dalam aturan
a
f.)Ion kompleks adalah anion, akhiri nama logam dengan menambahkan ate.
Isomer geometris terjadi ketika atom atau sekumpulan atom disusun berbeda di
ruang relatif terhadap ion logam pusat. Sebagai contoh, bujur sangkar
[Pt (NH3) 2Cl 2] memiliki dua susunan, yang menimbulkan dua senyawa yang berbeda.Isomer
dengan
ligan
identik
yang
sejajar
satu
sama
lain
adalah
cis
diamindikloroplatinum (II), dan yang lain dengan ligan identik yang berseberang
satu sama lain adalah trans-diamindikloroplatinum (II),
perilaku biologis keduanya
sangat
berbeda.
Kompleks
oktahedral
juga
menunjukkan
isomer
cis-trans
(Gambar 23.l1B). Isomer cis dari [Co (NH3) 4Cl2] + ion memiliki dua ligan Cl- yang berjajar
satu sama lain dan berwarna violet, sedangkan isomer trans memiliki dua ligan tersebut yang
berseberangan dari satu sama lain dan berwarna hijau.
b.)Isomer Optik
Isomer optik terjadi ketika molekul dan bayangan yang pencerminannya tidak dapat
ditumpangkan.Tidak seperti jenis isomer, yang memiliki sifat fisik yang berbeda, isomer optik
secara fisik identik dalam segala hal kecuali satu arah di mana mereka memutar
bidang cahaya yang terpolarisasi. Ion kompleks oktahedral menunjukkan banyak contoh
isomer optik, yang dapat kita amati dengan memutar satu isomer dan melihat jika itu adalah
superimposibel terhadap isomer lainnya (bayangannya).
Energy terendah orbital t2g. Perbedaan energy ( ) diantara orbital t2g dan eg didalam
ion sesuai untuk energy foton mencakup barisan hijau dan kuning. Ketika cahaya putih bersinar
di solusi, warna ini dari cahaya akan terserap, dan elektron meloncat dari satu orbital eg. Cahaya
merah, biru, dan violet ditransmisikan, jadi disolusi muncul ungu.
Absorsi spectra menunjukkan panjang gelombang serap dari sebuah pemberian metal ion
dengan perbedaan ligan dan dari perbedaan ion metal dengan kesamaan ligan. Dari data tersebut,
kita terhubung energy dari cahaya yang terserap ke nilai , dan dua observasi penting yang
muncul :
1.Untuk sebeauh pemberian ligan, warnanya tergantung dari keadaan oksidasi dari ion metal.
Sebuah solusi dari[V(H2O)6]2+ ion adalah violetdan sebuah solusi dari[V(H2O)6]3+ ion adalah
kuning (gambar 23.21A)
2.Untuk sebuah metal ion yang diberikan, warnanya tergantung dari ligan. Walaupun sebuah
ligan tunggal substitusi bisa memliki efek yang besar dari panjang gelombang terserap dan,
demikian, warnanya, seperti yang bisa dilihat untuk dua Cr3+ oi komplek
Observasi kedua meperbolehkan kita untuk menderetkan ligan menjadi sebuah seri spektrokimia
dengan menganggap untuk kemampuan mereka untuk dipisahkan energy d-orbital. Sebuah seri
ringkas,bergerak dari ligan yang lemah (kecil pemisahan,kecil
ke ligan yang kuat(besar
pemisahan, besar ), adalah dengan menggunakan seri ini, kita bisa memprediksi besar relatifnya
untuk octahedral kompleks dari ion metal yang sama. Walaupun ini sulit untuk diprediksi warna
sebernarnya dari sebuah pemeberian komples, kita bisa menentukan apakah sebuah kompleks
akan menyerap panjang gelombang lebih panjang atau lebih pendek dari komples lain didalam
seri.
Menjelaskan bagian magnet dari logam kompleks transisi. Pemisahan dari energi level
mempengaruhi bagian magneting dengan berefek dengan bilangan pasangan elektron bebas dari
ion logam pada orbital d. Berdasarkan aturan Hund, elektron menempati orbital pertama selama
memiliki nilai energi yang sama. Ketika semua orbital energi terendah terisi sebagian, elektron
selanjutnya dapat
-Memasuki salah satu orbital yang terisi sebagian dan berpasangan
-Menempati bagian kosong, energi orbital yang lebih tinggi dengan
Walaupun, masa relatif dari Epairing dan ditentukan dengan terisinya orbital d. Pola pengisian
orbital, dalam aturan, berdasarkan bilangan elektron yang tidak berpasangan dan Jadi, kebiasaan
ion.
Sebagai contoh, logam Mn2+ ([Ar] 3d5 memmiliki 5 pasangan elektron bebas pada orbital 3d
yang memiliki energi yang sama. Pada medan oktahedral dari ligan, energi orbital terpisah.
Orbital yang ditempati melibatkan ligan pada satu atau dua cara:
a.)Ligan lemah dan kompleks putaran tinggi. Ligan lemah-bidang, seperti Ho menyebabkan
energi membelah kecil, sehingga dibutuhkan sedikit energi untuk d 24- Mn (H20) 6] clectrons
untuk melompat ke SCT daripada untuk berpasangan di THC T2R SCT. Thcrcfore, d es elektron
tetap berpasangan.Jadi, dengan ligan lemah. Oleh karena itu, energi pemasangan lebih besar dari
energi membelah jumlah elektron yang tidak berpasangan dalam ion kompleks adalah sama
seperti pada ion fee ligan lemah-bidang membuat kompleks tinggi-spin, mereka dengan ber num
maksimum elektron yang tidak berpasangan
b.)Ligan kuat dan kompleks rendah berputar. Sebaliknya, ligan kuat-bidang seperti CN di [Mn
(CN) 6] menyebabkan pemisahan besar energi d-orbital sehingga dibutuhkan lebih banyak energi
untuk elektron untuk melompat ke es ditetapkan dari . untuk berpasangan dalam set.Dengan
ligan kuat-medan, energi pemasangan.Oleh karena itu, jumlah yang lebih kecil daripada energi
membelah (E pasangan elektron yang tidak berpasangan dalam ion kompleks kurang dari dalam
ion bebas. ligan kuat medan membuat kompleks rendah-spin, mereka dengan elektron tidak
berpasangan yang lebih sedikit diagram orbital untuk melalui ion berputar .Dengan tiga orbital
yang lebih rendah energi yang tersedia, di dalam, d2, dan ion d3 selalu membentuk kompleks
putaran tinggi karena tidak ada kebutuhan untuk berpasangan Demikian pula, ion d8 d9 dan
selalu membentuk kompleks putaran tinggi: karena thea set diisi dengan enam elektron, dua e,
orbital harus mempunyai dua (d8) atau satu (d9) elektron yang tidak berpasangan.
Membelah daerah Kristal di tetrahedral dan persegi planar
Disekitar sebuahion metal juga menyebabkan d-orbital membelah, tetapi magnitude dan pola dari
pembelahan tergantung apakah ligan disusunan tetrahedral atau persegi planar.
1.Kompleks tetrahedral.
Dengan ligan yang mendatangi dari sisi dari sebuah tetrahedron, tidak ada dari lima d orbital
adalah tepat dijalur mereka. Demikian, pembelahan dari energi d-orbital adalah kurang di sebuah
kompleks tetrahedraldari dalam kompleks octahedral memiliki ligan yang sama.
Tolakan minimal muncul jika ligan menghampiri orbital dxy,dyz, dan dxz lebih dekat dari
menghampiri dz2 dan dx2-y2. Situasi ini adalah lawan dari kasus octahedral, dan energi relative
d-orbital adalah kebalikkan : orbital dxy, dyz, dan dxz menjadi energy lebih besar dari orbital
dz2 dan dx2-y2. Hanya tetrahedral komples putaran-tinggi dikenal karena besarnya begitu
kecil.