Anda di halaman 1dari 10

UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN IMPOR BERAS DENGAN

MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN SEKTOR


BERAS

Lilik Indriyati
Andara Destrilla
Talitha Rahmawati
Dewi Ratih Wulandari
Sari Diwanti Putri
Agung Rachmadi

RINGKASAN??????
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang terkenal dengan sebutan negara agraris karena data
statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di
bidang agrikultural. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan
seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat
ditemukan di Pulau Jawa. Hal ini salah satunya disebabkan oleh letak geografis Indonesia
yang dilintasi oleh garis khatulistiwa sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara
tropis. Dengan keadaan seperti itu, banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dengan
cepat di tanah kita, terlebih lagi dengan curah hujan yang tinggi dapat meningkatkan
kesuburan tanaman tersebut. Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik
pergerakan lempeng

tektonik sehingga

banyak

terbentuk pegunungan yang

kaya

akan mineral. Faktor tersebut juga mengindikasikan mengapa tanaman di Indonesia dapat
tumbuh dengan baik. Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan
komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan
singkong.
Melihat data diatas, tidak dapat dipungkiri bahwa pertanian di Indonesia sangat
berpotensi untuk berkembang jika dimaksimalkan dengan baik. Dengan luas wilayah
Indonesia yang sebesar ini dan potensi alamnya yang melimpah, sektor pertanian dapat
menjadi komoditi utama dalam perekonomian negara. Selain untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri, pemerintah juga dapat melakukan ekspor bahan mentah hasil pertanian kita
kepada negara lain, yang dimana akan menguntungkan bagi perekonomian bangsa. Salah
satu hasil pertanian yang dapat dimaksimalkan adalah padi/beras. Pada era Soeharto,
Indonesia terkenal dengan swasembada beras yang menjadikan Indonesia sebagai negara
pengekspor beras tertinggi di dunia. Berbeda dengan sekarang, Indonesia justru banyak
mengimpor beras dari berbagai negara.
Menurut data statistik, dapat dilihat bahwa stok beras di Indonesia mengalami
peningkatan menjadi 71.279.709 ton pada tahun 2013. Namun, pada prosesnya

pemerintah masih melakukan impor beras. Alasannya adalah karena stok beras di
Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan yang mencapai 102kg/kapita/tahun yang juga
menjadikan Indonesia sebagai negara konsumen beras terbesar nomor 1 di dunia.
Berbagai pertanyaan muncul tentang alasan dari kurangnya stok beras di Indonesia
padahal Indonesia adalah negara agraris. Banyak alasan yang dapat menjawab pertanyaan
tersebut. Dari sisi pemerintah, mereka mengatakan bahwa alasannya adalah petani tidak
bisa menggunakan teknologi untuk memaksimalkan produktivitas padi. Namun di sisi
lain bagi para petani adalah dikarenakan pencabutan subsidi pertanian, kesulitan dalam
mengakses modal, harga pupuk yang mahal, serta infrastruktur negara yang tidak
mumpuni. Selain itu kebijakan impor beras juga sangat berpengaruh terhadap
produktivitas

beras

petani

nasional.

Dengan

adanya

kebijakan

impor

dapat

menghancurkan harga beras di tingkat petani karena berpotensi dimainkan oleh para
tengkulak. Hal tersebut mengakibatkan pendapatan dari produksi beras para petani tidak
cukup untuk mengganti modal yang sudah mereka keluarkan terlebih lagi untuk
membayar sewa tanah. Menurut data statistic BPS, dari 28,07 juta penduduk miskin di
Indonesia, 13 juta dari mereka bekerja sebagai petani. Dapat dilihat disini bahwa
pemerintah benar-benar kurang dalam memaksimalkan potensi agraris Indonesia dan
tidak dapat mensejahterakan para petani. Selayaknya pemerintah menjalankan Reformasi
Agraria dengan menyediakan lahan garapan, infrastruktur yang layak, dan harga benih
serta pupuk yang terjangkau bagi para petani.
Melihat realita diatas, sebagai negara dengan potensi sumber daya alam terutama
sektor pertanian yang tinggi, alangkah baiknya jika pihak pemerintah dan masyarakat
saling menemukan solusi yang tepat bagi permasalahan bangsa diatas. Kita sebagai
negara yang pernah diberi julukan negara swasembada beras selayaknya mengembalikan
julukan tersebut mengingat negara kita kaya akan tanah yang subur sebagai faktor utama
dalam mengembangkan potensi bangsa kita.
Tujuan
Dalam karya tulis ini, penulis bertujuan memberikan solusi tepat untuk mengatasi
masalah impor beras di Indonesia mengingat kita dapat memaksimalkan potensi
Indonesia sebagai negara agraris yang penduduknya sebagian besar bekerja sebagai

petani.
Manfaat
Adapun manfaat yang penulis harapkan adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi kebijakan impor beras
2. Memaksimalkan potensi sektor pertanian padi di Indonesia
3. Menyejahteterakan kaum petani

GAGASAN
Kondisi Kekinian
Indonesia merupakan negara agraris, artinya sebagian besar penduduknya
berprofesi sebagai petani. Oleh karena itu, pertanian memiliki peranan yang penting baik
di sektor perekonomian ataupun pemenuhan kebutuhan pokok atau pangan, dengan
semakin bertambahnya penduduk maka konsumsi pangan juga akan meningkat sehingga
dapat meningkatkan perekonomian bagi petani. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat
Statistika) pada tahun 2003 jumlah petani Indonesia berjumlah 14,2 juta, namun pada
tahun 2013 jumlah petani Indonesia mengalami kemrosotan menjadi 14,1 juta.
Berkurangnya jumlah petani dapat disebabkan oleh beberapa hal yakni alih fungsi lahan
pertanian menjadi pembangunan infrastruktur, pembangunan pabrik dan perumahan.
Selain itu banyaknya petani beralih profesi disebabkan karena pemerintah tidak
mendukung sehingga petani harus berusaha sendiri mulai dari pencarian lahan, pupuk,
menghadapi kemungkinan

gagal panen hingga penjualan hasil panen. Semakin

berkurangnya jumlah petani maka jumlah beras yang di hasilkan di Indonesia juga
menurun, sehingga mengakibatkan Indonesia melakukan impor beras. Berikut data dari
Badan Pusat Statistika yang dapat menggambarkan kondisi ekspor-impor beras di
Indonesia.
Grafik 1. Volume dan Nilai Impor Beras pada Periode Tahun 2001-2004, 2005-2009
dan 2010-2013

Sumber : Badan Pusat Statistika


Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai importasi beras sepanjang periode
2001-2004 secara kumulatif mencapai 840,97 juta US$ dengan volume 4,15 juta ton,
pada periode tahun 2005-2009 mencapai 883,84 juta US$ dengan volume 2,57 juta
tondan pada periode tahun 2010-2013 mencapai 3,12 miliar US$ dengan volume 5,83
juta ton. Sehingga dapat diketahui bahwa impor beras paling besar terjadi pada periode
tahun 2010-2013. Hal ini dapat diketahui bahwa kondisi impor beras di Indonesia tiap
tahun mengalami peningkatan.
Kondisi seperti ini tidak dapat dibiarkan, karena dengan kondisi indonesiayang
sekarang akan membuat negara Indonesia terus menerus bergantung dengan negara lain.
Padahal, Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mayoritas penduduknya bekerja
sebagai petani. Untuk mencapai kondisi ketahanan pangan, Indonesia harus dapat
mengurangi ketergantungannya terhadap impor, yang salah satu caranya ialah dengan
melakukan swasembada beras, karena bagi sebagian besar bangsa Indonesia beras telah
menjadi bahan pangan pokok yang sangat penting sejak berabad-abad yang lalu. Hal lain
yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan diversifikasi pangan maksutnya
menambah jenis bahan makanan pokok selain beras, seperti jagung, gandum, dan sagu.

Gagasan yang Pernah Ditawarkan


1. Usaha peningkatan hasil pertanian
a. Intensifikasi pertanian
Intensifikasi pertanian adalah pengolahan lahan pertanian yang ada dengan
sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan
berbagai sarana. Awalnya intensifikasi merupakan penerapan Panca Usaha Tani,
namun sekarang berkembang menjadi Sapta Usaha Tani yaitu :
-

Pengolahan tanah yang baik

Pengairan yang teratur

Pemilihan bibit unggul

Pemupukan

Pemberantasan hama dan penyakit tanaman

Pengolahan pasca panen

Pemasaran hasil panen.

b. Ekstensifikasi Pertanian
Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan
pertanian baru,misalnya membuka hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawarawa, dan daerah pertanian yang belum dimanfatkan. Selain itu, ekstensifikasi
juga dilakukan dengan membuka persawahan pasang surut.
c. Diversifikasi Pertanian
Adalah usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk
menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian.
Diversifikasi pertanian dapat dilakkan dengan dua cara, yaitu :
-

Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya seorang petani selain


bertani juga beternak ayam dan beternak ikan.

Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada suatu lahan
selain ditanam jagung juga ditanam padi ladang.

d. Mekanisasi Pertanian
Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan mesin-mesin
pertanian modern. Mekanisasi pertanian banyak dilakukan di luar Pulau Jawa
yang memiliki lahan pertanian luas. Pada program mekanisasi pertanian, tenaga
manusia dan hewan bukan menjadi tenaga utama.
e. Rehabilitasi Pertanian
Adalah usaha memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak produktif atau
sudah tidak berproduksi menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang
sudah tidak produktif menjadi tanaman yang lebih produktif.
2. Peningkatan kualitas produk pupuk petani.oleh PT. Natural Nusantara yaitu
peningkatan mutu produk pertanian denga bahan organik. Seperti produk pupuk
organik, pestisida alami, agensia hayati dan penyediaan benih unggul yang diproses

dengan teknologi tinggi. Sehingga diharapkan menjadi lebih praktif, efektif dan
ekonomis serta terbukti mampu meningkatkan produksi pertanian tersebut.
Gagasan Baru yang Ditawarkan
Mendirikan lembaga khusus untuk menangani pertanian. Dalam lembaga ini terdapat
3 sub lembaga, yaitu lembaga untuk peminjaman modal, lembaga pelatihan pada
petani, dan yang terakhir lembaga pengadaan teknologi pertanian.
a. Lembaga peminjaman modal
Dalam sub lembaga ini bekerjasama dengan pihak bank negara dan bank swasta
terkait dalam memfasilitasi petani dalam peminjaman modal. Dalam prosesnya,
lembaga ini membantu petani dengan langkah yang lebih efektif dan efisien
sehingga petani tidak kerumitan dalam memproses peminjaman modal.
b. Lembaga pelatihan
Dalam sub lembaga pelatihan, para petani diberikan pelatihan sesuai dengan keprofesian
mereka yakni dengan memberikan pengetahuan seputar pertanian. Tidak hanya
pencerdasan yang bersifat teori, namun juga dalam praktiknya. Sehingga petani
mengetahui secara pasti mengenai dasar-dasar pertanian.
c. Lembaga pengadaan teknologi
Dalam sub lembaga ini, pemerintah bekerjasama dengan pihak terkait dalam penyediaan
alat-alat pertanian untuk mendukung ketersediaan infrastruktur yang berkaitan dengan
proses pertanian.

KESIMPULAN
Untuk mengatasi permasalahan impor di Indonesia, merupakan permasalahan
yang masih belum terselesaikan. Salah satunya adalah impor beras. Padahal negara
Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani.
Namun, dari tahun ke tahun jumlah impor beras di Indonesia meningkat, dikarenakan
jumlah petani yang semakin sedikit. Berdasarkan masalah tersebut, gagasan yang
diusulkan adalah dengan membentuk lembaga yang terdiri dari 3 sublembaga. Yaitu
lembaga peminjaman modal, pelatihan dan pengadaan teknologi. Dari gagasan tersebut,
diharapkan dapat mengatasi meningkatnya masalah impor di Indonesia terutama impor
beras.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik www.bps.go.id diakses pada tanggal 23 Maret 2015
Balai Besar Litbang Bioteknologi & Sumber Daya Genetik Pertanian, Badan Penelitian &
Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian
http://biogen.litbang.pertanian.go.id/index.php/2011/01/lima-faktor-penyebabrendahnya-produktifitas-pertanian/ diakses pada tanggal 23 Maret 2015
Kementrian Pertanian Republik Indonesia www.pertanian.go.id diakses pada tanggal 23 Maret
2015
Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional

http://www.bpn.go.id/Program/Reforma-Agraria diakses pada tanggal 23 Maret 2015

http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14198
http://www.produknaturalnusantara.com/panduan-teknis-budidaya-pertanian/
http://idkf.bogor.net/yuesbi/eDU.KU/edukasi.net/SMP/GEOGRAFI/Pertanian/materi04.html

Anda mungkin juga menyukai