Mahasiswa dan Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055
Fax. (024) 746055
fajarcesar@yahoo.com
Abstrak
Salah satu peralatan pendukung yang ada pada sistem oil and gas di North Duri Developement Area 13 (NDD-13)
yang digunakan untuk melindungi berbagai perangkat vital dari ganggguan adalah Uninterruptible Power Supply (UPS).
Alat ini dapat berfungsi sebagai stabilizer terhadap terjadinya gangguan dan menjadi sumber daya cadangan (back up)
apabila terjadi gangguan pemutusan aliran daya dari penyedia suplai daya utama.
UPS sangat dibutuhkan dalam proyek yang mempunyai kapasitas daya beban yang cukup besar seperti NDD-13
Project. Tanpa adanya UPS maka akan sangat mungkin untuk terjadi kegagalan maupun kerusakan peralatan elektronik
yang ada di dalam proyek tersebut atau bahkan kehilangan data-data penting yang dibutuhkan.
Sizing calculation pada UPS dimaksudkan untuk menentukan suatu UPS yang baik, aman dan sesuai dengan
standarisasi yang ada. Mulai dari penentuan daya beban yang akan dipakai sampai ke penetuan dan perhitungan
komponen utama yang ada di dalam UPS tersebut. Standarisasi yang dipakai pada proyek North Duri Developement Area
13 (NDD-13) adalah ANSI (American National Standards Institute) standard. Yaitu standarisasi yang dibuat dan biasa
dipakai oleh Amerika di sistem Oil and Gas pada umumnya.
Kata Kunci : UPS, Sizing Calculation, ANSI standard
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan berkembangnya teknologi semakin banyak
peralatan elektronik yang membutuhkan suplai energi
secara terus-menerus contohnya seperti Komputer,
PLC, CCTV, Radio dan peralatan elektronik lainnya
yang sensitif terhadap gangguan suplai daya. Oleh
karena itu dibutuhkan suatu alat yang dapat
melindungi peralatan tersebut agar tidak mengalami
kerusakan. Hal ini juga dirasakan oleh pihak Chevron
Pacific Indonesia dalam pembangunan proyeknya
yaitu North Duri Developement Area 13 (NDD-13).
Pada proyek tersebut selain menggunakan suplai
energi utama dari Pembangkit energi listrik, digunakan
pula teknologi dari alat yang bernama Uninterruptible
Power Supply (UPS).
Uninterruptible Power Supply (UPS) adalah
perangkat yang menggunakan baterai backup sebagai
catu daya alternatif yang terpasang untuk memback up
suplai daya sementara apabila suplai daya utama
terjadi kerusakan/gangguan.
1
1.2. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui fungsi utama dari Uninterruptible
Power Supply (UPS).
2. Mengetahui prinsip kerja dari Uninterruptible
Power Supply (UPS).
3. Mengetahui Standarisasi UPS yang dipakai
pada NDD-13 Project.
4. Memahami cara sizing calculation pada UPS
yang ada di NDD-13 Project.
5. Menentukan kapasitas UPS yang baik dan
sesuai dengan kebutuhan beban yang ada pada
NDD-13 Project .
RUN/STOP. Dan ini juga berlaku untuk gangguangangguan yang tidak fatal.
SCADA System
ESD-PLC System
Field Instruments
Package Instruments
Radio system
III. PEMBAHASAN
3.1 Sizing Calculation pada Uninterruptible Power
Supply NDD-13 Project
Dalam menentukan Electrical Sizing Calculation
pada UPS yang akan digunakan, perlu di lihat dan
pelajari References (Referensi atau acuan yang di
pakai). Reference itu sendiri berisi tentang
Specifications dan International Codes and Standard.
5
= 17023,2 + 3404,64
= 20427,84 VA
= 20,42784 kVA
(3.1)
Dimana,
Power demand : Kebutuhan daya dalam satuan VA
Volt
: Tegangan Output dari UPS
Total Amp
: Total Arus beban dari UPS
(3.2)
Dimana,
Spare of Power demand :Permintaan cadangan daya
Power demand
:Kebutuhan daya
% of spare
:Persentase dari cadangan
yang dibutuhkan
Persyaratan Desain :
Battery cell type : Valve Regulated Lead Acid
(VRLA)
Baterai yang dipakai adalah jenis Lead Acid
End of Discharge Voltage cell (EOD) : 1,75
Keadaan dimana suatu sel baterai yang normal
nya mempunyai tegangan 2 volt, apabila telah
dipakai secara terus menerus dalam waktu
= 17023,2 x 20%
= 3404,64 VA
Setelah menghitung permintaan cadangan
dayanya, kita dapat mengetahui jumlah beban
seluruhnya yang akan di suplai oleh UPS dengan
menjumlahkan kebutuhan daya dengan permintaan
6
Keterangan :
No. Of cells
Baterry min. Voltage
Min. Inverter Input
Drop voltage in cable
Min. Cell voltage
Keterangan :
Min.inv. Input voltage :Tegangan Input minimal
inverter
Battery min. voltage
: Tegangan minimal baterai
Drop voltage in cable : Voltage drop pada kabel
No. Of Cells
: Jumlah sel baterai
Min. Cell Voltage
: Tegangan minimal sel
baterai
=
= (62 x 1,75) (2% x 108,5)
Keterangan :
I max. Discharge
Design margin
Cell correct. factors
Backup time
Keterangan :
I max. Discharge, Amp : Arus maksimal yang
dikeluarkan
UPS loads in watt
: Beban yang disuplai UPS
dalam satuan Watt
Inv. Efficiency
: Efisiensi inverter
Power Demand (VA) : Beban UPS dalam satuan
VA
Power factor
: Faktor daya
Min. Inv. Input Voltage : Tegangan masukan
minimal dari inverter
= 17023,2 + 3404,64
= 20427,84 VA
= 20,42784 kVA
[ ] [ ]
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Jumlah total beban yang akan di suplai oleh
UPS didapatkan dengan menjumahkan
kebutuhan daya dengan permintaan kebutuhan
cadangan daya yaitu sebesar 20,4278 kVA.
2. Jumlah sel baterai pada UPS dihitung dengan
membagi tegangan minimal baterai dengan
Input minimal inverter dan didapatkan hasilnya
sejumlah 62 sel baterai.
3. Perhitungan
ukuran
charger/
rectifier
didapatkan hasil sebesar 281,20 A.
4. Jenis UPS yang dipilih pada NDD-13 Project
adalah UPS jenis online.
5. Trafo Bypass yang dipilih adalah trafo dengan
kapasitas 30kVA, 3 fasa 480VAC/120VAC dan
mempunyai frekuensi 60 Hz ANSI standard
sesuai dengan sistem konfigurasi yang ada pada
North Station dan juga sesuai dengan
kebutuhan total beban yang akan disuplai oleh
UPS.
4.2 Saran
1. Untuk Mengoptimalkan sistem kerja dari UPS
sebaiknya memilih kapasitas UPS yang sesuai
dengan jumlah kebutuhan beban total yang
akan di supali oleh UPS.
2. Untuk peralatan yang agak sensitif terhadap
pengaruh kestabilan suplai daya, sebaiknya
menggunakan UPS jenis online dibanding
Offline.
] [
] [ ] [ ]
281,20 A
Dari hasil perhitungan diatas, didapatkan hasil
sebesar 281,20 A. Maka ukuran charger yang akan
9
DAFTAR PUSTAKA
[1] Gedung Bidakara 2 Lt. 18 Kav 71-73 Jakarta
Selatan
[2] ELC-SU-2463-F, Uniterruptible Power Supply
Systems Application : Onshore, Topsides
[3] ELC-SU-6026-B, Flooded-Cell Lead Acid
Batteries For Electrical Stations Exepton To PIP
ELSAP11,2010
[4] ELC-SU-4802-B, Battery Chargers Exception To
PIP ELSAP01, 2006 Application : Onshore
Project
[5] DS-0513NO-EE-020, Electrical Load List Area13 North Station
[6] CA- 3513NO-II-006, Power Consumption On
Plot North Station
[7] CP- 0513NO-EE-032, Single Line Diagram 120
VAC UPS Area-13 North Station North Duri
Developement
[8] IEEE Std 1184, IEEE Guide for Batteries for
Uninterruptable Power Supply Systems
[9] IEEE Std 485, Project IEEE Recommended
Practice for Sizing Lead-aAcid Batteries for
Stationary Applications
[10] http://blacklistcorp.blogspot.com/2012/09/pen
gertian-dan-fungsi-ups.html
[11] http://ordinary-king.blogspot.com/2012/07/
prinsip-kerja-ups.html
[12] http://syah69.blogspot.com/2009/09/ups-saatgangguan-listrik.html
[13] http://en.wikipedia.org/wiki/Uninterruptible_
power_supply
[15] Dugan, R.C., McGranaghan M.F, Santoso S,
Beaty H.W., Electrical Power System Quality
(USA : McGrawHill, 2002)
[16] Mohan, Undeland, Robbins, Power Electronics
Converter Applications and Design (USA : Wiley
& Sons, 2003)
BIODATA PENULIS
Muhamad Cesar Fajar
lahir di Jakarta, 14
Agustus 1993. Telah
menempuh studi mulai
dari Taman Kanak-kanak
Aisiyah Bustanul Atfal,
Sekolah
Dasar
Muhammadiyah
47
Bekasi, SMP Bani saleh 1
Bekasi, SMA Isalm PB
Soedirman 1 Bekasi dan
sekarang
sedang
melanjutkan studi S-1 di Jurusan Teknik Elektro
Universitas Diponegoro, Semarang
Semarang, April 2014
Dosen Pembimbing
Ir. Juningtyastuti, MT
NIP 195209261983032001
10