Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
METODE PENELITIAN
34
emosi
adalah
kemampuan
seorang
individu
untuk
35
3.3.2
Sampel
Suharsimi Arikunto (2002) menyebutkan bahwa sampel adalah sebagian
atau wakil dari populasi yang diteliti. Sejalan dengan pernyataan Sugiyono (2010)
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan kelas XI SMA
Theresiana Salatiga yang berjumlah 64 siswa dan sekaligus merupakan sampel
total.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh
penulis untuk menghimpun data dari sejumlah populasi yang menjadi sampel
penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.4.1
oleh penulis berdasarkan teori Hurlock (1999). Prosedur pengisian angket pola
asuh orang tua mudah dan sederhana. Responden hanya diminta memilih 2
jawaban yaitu ya dan tidak. Item-item yang tercantum pada angket pola asuh
orang tua tersebut diisi sesuai dengan keadaan diri siswa. Cara penilaiannya
memberikan skor yaitu :
1
: untuk jawaban YA
Kisi-kisi instrumen pola asuh orang tua dapat lebih jelas dilihat sebagai berikut :
36
SUB
INDIKATOR
VARIABEL
1.
NO
ITEM
Pola Asuh
Otoriter
1-10
Pola Asuh
Demokratis
11-20
tanggapan
4.Pengambilan keputusan didasarkan atas
kesepakatan bersama
5.Keputusan orang tua dipertimbangkan
dengan anak
6.Orang tua tidak bersifat kaku serta luwes
3.
Pola Asuh
Permisif
terhadap anak
2.Anak tidak dituntut untuk bertanggung
jawab
37
21-30
3.4.2
TS
STS
38
: untuk jawaban SS
: untuk jawaban S
: untuk jawaban TS
Kisi-kisi instrumen kematangan emosi dapat lebih jelas dilihat sebagai berikut.
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Skala Kematangan Emosi
No
Aspek
Favorabel
1.
1,11,21,31,41
6,16,26,36
2.
4,14,24,34,44,39
8,18,28,38
10
3.
Pengendalian diri
10,20,30,40
7,17,27,37
4.
Berpikir objektif
3,13,23,33,43
9,19,29
5.
Bertanggung jawab
5,15,25,35,45
2,12,22,32,42
10
Jumlah Item
25
Total
45
Unfavorabel
20
Total
45
39
pada tanggal 20 April 2012 kepada siswa kelas X3 SMA Negeri 2 Salatiga yang
berjumlah 34 siswa.
3.5.1 Validitas
Validitas adalah sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa yang hendak
diukur (Azwar, 2000). Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan
teknik Corrected Item Total Correlation (Ali, 1995) dengan bantuan program
komputer paket Statistical Product and Service Solution For Windows (SPSS).
Ali (1995) menyatakan bahwa item dikatakan valid apabila batasan r>0,20 dengan
kategori sebagai berikut :
0,00-0,20
: Tidak valid
0,21-0,40
: Validitas rendah
0,41-0,60
: Validitas sedang
0,61-0,80
: Validitas tinggi
40
dinyatakan valid karena koefisien korelasi > 0,20. Item skala kematangan emosi
dapat digunakan untuk penelitian dapat terlihat pada tabel 3.2 (terlampir).
3.5.2
Reliabilitas
Selain harus valid, alat ukur juga harus dapat memenuhi standar
reliabilitas. Azwar (2000) suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika alat
tersebut dapat menunjukan sejauh mana pengukurannya dapt memberikan hasil
yang relatif sama bila dilakukan pengukuran kembali kepada subjek yang sama
dan dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal > 0,70.
Terkait dengan hasil yang telah didapatkan tolak ukur reliabilitas yang
dipakai, didasarkan pada interpretasi nilai menurut George dan Mallery (1995)
sebagai berikut :
> 0,9
> 0,8
: bagus (good)
> 0,7
> 0,6
> 0,5
: buruk (poor)
< 0,5
Berdasarkan uji reliabilitas angket pola asuh orang tua, diperoleh koefisien
reliabilitas alpha cronbachs = 0,886 > 0,7 maka instrumen pola asuh orang tua
dapat digunakan karena reliabel dengan kategorikan bagus (good).
Berdasarkan uji reliabilitas skala kematangan emosi, diperoleh koefisien
reliabilitas alpha cronbachs = 0,888 > 0,7 maka skala kematangan emosi
dapat digunakan karena reliabel dengan kategorikan bagus (good).
41
3.6
42