Anda di halaman 1dari 3

III.

Lokalisasi Taktil
Tujuan : Memahami serta mengetahui kepekaan saraf peraba dengan melokalisir tempat yang
ditusukkan ke berbagai tempat, serta mengetahui kepekaan TPL ( Two Point Localization ).
Alat dan bahan :
1.
2.
3.
4.

Pensil yang tumpul ujungnya,


spidol, dan
penggaris.
OP(orang percobaan)

Cara kerja :
1. Sediakan alat, mintalah OP untuk duduk dan memejamkan matanya.
2. Tusuk lah OP menggunakan ujiung pensil pada bagian ujung jari, telapak tangan, lengan
bawah, lengan atas dan tengkuk.
3. Setiap kali melakukan satu tusukan pada suatu daerah mintalah op juga menusukkan
kembali ujung pensil pada bagian yang sebelumnya ditusuk, lalu ukur jarak kedua titik
menggunakan penggaris
4. Catat setiap jarak kedua titik pada masing-masing daerah yang ditusuk.
Hasil percobaan:
Tempat pepercobaan
Ujung jari
Telapak tangan
Lengan bawah
Lengan atas
Tengkuk

Pembahasan :

Jarak 2 titik OP
3 mm
1 cm
1,5 cm
1 cm
3 mm

TPL ( Two point localization ) lebih peka pada bagian yang menonjol, seperti bibir, hidung, mata,
ujung jari dan telinga. Jarak yang asisten tusuk dengan yang pratikan dapat tergantung pada
waktu. Waktu mempengaruhi sehingga ada penyebaran sensasi. TPL adalah system yang
menyebar dan melingkar.
Reseptor taktil adalah mekanoreseptor. Mekanoreseptor berespons terhadap perubahan bentuk
dan penekanan fisik dengan mengalami depolarisasi dan menghasilkan potensial aksi. Apabila
depolarisasinya cukup besar, maka serat saraf yang melekat ke reseptor akan melepaskan
potensial aksi dan menyalurkan informasi ke korda spinalis dan otak. Reseptor taktil yang
berbeda memiliki kepekaan dan kecepatan mengirim impuls yang berbeda pula. Dikriminasi titik
adalah Kemampuan membedakan rangsangan kulit oleh satu ujung benda dari dua ujung disebut
diskriminasi dua titik. Berbagai daerah tubuh bervariasi dalam kemampuan membedakan dua
titik pada tingkat derajat pemisahan bervariasi. Normalnya dua titik terpisah 2 4 mm dpt
dibedakan pada ujung jari tangan, 30-40mm dpt dibedakan pada dorsum pedis.
Sensasi taktil dibawa ke korda spinalis oleh satu dari tiga jenis neuron sensorik: serat tipe A beta
yang besar, serat tipe A delta yang kecil, dan serat tipe C yang paling kecil. Kedua jebis serat tipe
A mengandung mielin dan menyalurkan potensial aksi dengna sangat cepat; semakin besar serat
semakin cepat transmisinya dibanding serat yang lebih kecil. Informasi taktil yang dibawa dalam
serat A biasanya terlokalisasi baik. Serat C yang tidak mengandung mielin dan menyalurkan
potensial aksi ke korda spinalis jauh lebih lambat daripada serat A.
Hampir semua informasi mengenai sentuhan, tekanan, dan getaran masuk ke korda spinalis
melalui akar dorsal saraf spinal yang sesuai. Setelah bersinap di spinal, informasi dengan
lokalisasi dibawa oleh serat-serat A yang melepaskan potensial aksi dengan cepat (beta dan delta)
di kirim ke otak melalui sistem lemniskus kolumna dorsalis. Serat-serat saraf dalam sisitem ini
menyebrang dari kiri ke kanan di batang otak sebelum bersinaps di talamus. Informasi mengenai
suhu dan sentuhan yang lokalisasi kurang baik di bawa ke korda spinalis melalui serat-serat C
yang melepaskan potensial aksi secara lambat. Info tersebut dikirim ke daerah retikularis di
batang otak dan kemudian ke pusa-pusat yang lebih tinggi melalui serat di sitem anterolateral.
Kesimpulan:

TPL ( Two point localization ) lebih peka pada bagian yang menonjol, seperti bibir, hidung, mata,
ujung jari dan telinga. Jarak yang asisten tusuk dengan yang praktikan dapat tergantung pada
waktu dan konsentrasi. Waktu mempengaruhi sehingga ada penyebaran sensasi. TPL adalah
sistem yang menyebar dan melingkar. Sedangkan, jarak antara 2 titik normal adalah hingga 5 cm,
sehingga dapat diketahui bahwa OP normal.

Anda mungkin juga menyukai