Anda di halaman 1dari 19

1.

PERLENGKAPAN JALAN
Sebagai upaya untuk menciptakan penyelenggaraan perhubungan yang tertib, selamat
dan aman, secara periodik dipenuhi melalui pengadaan dan pemasangan perlengkapan
jalan.

REALISASI PENGADAAN/PEMASANGAN PERLENGKAPAN JALAN


6.

No

Perlengkapan Jalan/
Fasilitas Lalin

Indikator
Kinerja

1 Marka Jalan

Meter

2 Rambu Lalu Lintas

Buah

3 APILL

Buah

Target
Capaian
s/d 2014

Realisasi Pencapaian Program


s/d
2010

2011

2012

Jml s/d
2013

2013

% Capain

7.500

1.000

2.050

1.575

1.600

6.225

83,00

500

30

78

75

132

315

63,00

20

35,00

900

60

90

140

420

710

78,89

4 Pita Penggaduh

Meter

5 RPPJ Tiang Portal

Buah

25

36,00

6 Warning Light

Buah

15

60,00

7 RPPJ Tiang F

Buah

150

10

10

14

43

28,67

8 Delineator

Buah

500

40

40

8,00

9 Paku Marka

Buah

1.000

202

400

750

1.352

135,20

500

84

88

120

292

58,40

10 Guardrail/

Meter

11 Water Barrier

Buah

75

10

10

13,33

12 Traffic Cone

Buah

300

150

250

400

133,33

13 Cermin Tikungan

Buah

35

11

25

39

111,43

14 Papan Nama Jalan

Buah

400

132

180

312

78,00

15 Shelter

Unit

114

50

53

46,49

16 Kawasan ZoSS

Lokasi

25

28,00

2.000

356

290

122,35

550

1.318,35

65,92

17 Median Jalan

Meter

a.

Terminal Penumpang
Di Kota Bogor terdapat 3 terminal penumpang yaitu; Terminal Baranangsiang (tipeA),
Terminal Merdeka (tipe-C) dan Terminal Bubulak (tipe-C). Terminal penumpang
sebagai simpul transportasi dan bagian pelayanan angkutan umum tidak mampu
memberikan pelayanan secara optimal kepada pengguna jasa terminal (kendaraan
angkutan umum maupun calon pengguna jasa angkutan umum), dikarenakan kondisi
infrastruktur yang ada kurang memadai dan sangat memprihatinkan.

TERMINAL KAPTEN MUSLIHAT (TAMAN TOPI) TEMPO DOELOE

b.

Median Jalan
Median jalan merupakan suatu pemisah fisik jalur (berupa beton atau jalur hijau)
suatu ruas jalan untuk menghilangkan konflik lalu lintas dari arah yang berlawanan,
dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan karena kemungkinan kendaraan
yang lepas kendali dan masuk ke jalur lawan bisa diatasi.

c.

Rambu lalu Lintas


Rambu lalu lintas dibagi menjadi 4 golongan, yaitu; Rambu Peringatan, Rambu
Larangan, Rambu Perintah dan Rambu Petunjuk yang didalamnya termasuk RPPJ
(Rambu Pendahulu Penunjuk Jurusan) merupakan rambu yang berfungsi memandu
pengguna jalan yang berisi informasi arah jalan tertentu, sehingga pengguna jalan
tidak tersesat dan dapat melakukan perjalanan dengan lancar.

d.

Marka Jalan
Sesuai dengan Undang Undang Nomor 22
Tahun

2009

tentang

Lalu

Lintas

dan

Angkutan Jalan, salah satu alat untuk


mengendalikan lalu lintas khususnya untuk
meningkatkan keamanan dan kelancaran di
jalan adalah marka jalan. Marka jalan
adalah

suatu

tanda

yang

berada

di

permukaan jalan atau di atas permukaan


jalan berupa gari s (membujur, melintang,

serong). Dinas LLAJ Kota Bogor secara


berkala

melakukan

pemeliharaan

agar

pengguna jalan bisa mengetahui dengan


jelas dan menaati dem keselamatannya.

e. APILL, ATCS DAN CCTV


Pemanfaatan ITS (Intelligent Transport System) secara sederhana dapat diartikan
sebagai

penerapan

teknologi

maju

di

bidang

elektronika,

komputer

dan

telekomunikasi untuk membuat prasarana dan sarana transportasi lebih informatif,


efisien dan ramah lingkungan. ITS ditujukan untuk meningkatkan keselamatan
perjalanan, efisiensi dan keamanan dalam berkendaraan.
Secara

bertahap

dari

54 persimpangan di wilayah Kota Bogor, ..... simpang

yang telah memiliki APILL (Alat Pengatur Isyarat Lalu Lintas) dan di 4 simpang telah
dikembangkan ATCS (Area Traffic Control System), yang bertujuan untuk
Menghasilkan penghematan waktu
penerapan Waktu Hijau antar
simpang secara terkoordinasi.
Secara berkesinambungan

akan dilengkapi

teknologi full responsive yang memungkinkan


traffic

light

mengatur

dirinya

sendiri.

Dengan dipasang alat sensor, Traffic Light

perjalanan

pada

jaringan

jalan

melalui

dapat mendeteksi jumlah kendaraan


atau

kepadatan,

detektor

dengan

sistem

juga

dapat

dan

memungkinkan

pemberlakuan

bus

priority, yakni sebuah sistem yang


bertujuan memberikan prioritas bagi
angkutan umum khususnya BTS Trans
Pakuan.
Selain

ATCS,

juga

dikembangkan

CCTV () di 9 lokasi yang menyajikan


tampilan visual secara real time
dengan
situasi

tujuan
dan

untuk

kondisi

memantau
lalu

lintas,

sehingga dapat dilakukan langkah


responsip oleh personel dilapangan.

2.

ANDALLALIN
Pembangunan

dan

pertumbuhan

kawasan

yang

terus

berlangsung

memunculkan

konsekuensi berupa semakin kompleknya masalah transportasi, dan karenanya harus


diatasi dengan studi permulaan sebelum pembangunan kawasan perdagangan dan jasa
atau perubahan lahan dilakukan melalui studi Analalis Dampak Lalu Lintas (ANDALLALIN).
ANDALLALIN bertujuan untuk; memprediksi dampak yang ditimbulkan perubahan suatu
kawasan, menentukan suatu tindakan yang harus dilakukan untuk mengakomodasi
perubahan, dan untuk menyelaraskan keputusan-keputusan mengenai tata guna lahan
dengan

kondisi

lalu

lintas,

jumlah

dan

lokasi

akses,

serta

alternatif

peningkatan/perbaikan dan dokumen yang dihasilkan sebagai alat pengawasan dan


evaluasi terhadap pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas.

3.

BOGOR CAR FREE DAY (BCFD)


Bogor Car Free Day (BCFD) merupakan salah satu program yang diresmikan Walikota Bogor
pada tahun 2010, dimana setiap hari Minggu mulai jam 06.00 s/d 09.00 WIB di sepanjang
jalan Jalak Harupat merupakan hari bebas kendaraan bermotor dan peruntukannya
berubah menjadi ruang publik dengan acara bebas untuk mendorong orang keluar dari
kendaraan non motor atau memilih angkutan umum.

kendaraan bermotor berganti dengan berjalan kaki , atau menggunakan

Bogor Car Free Day ini juga sering dimanfaatkan sebagai tempat berkumpulnya berbagai
macam komunitas di kota Bogor, diantaranya; komunitas biker (pengendara sepeda),
komunitas in-line skate (olahraga sepatu roda)

dan skateboard (olahraga papan

seluncur), komunitas pecinta hewan reptil, komunitas panjat tebing, dan juga komunitas
fotografer.

55
BCFD JL. JALAK HARUPAT

4.

PENGEMBANGAN FASILITAS PEJALAN KAKI (PEDESTRIAN)


Berjalan kaki merupakan bentuk dasar dari transportasi
manusia, setiap perjalanan pasti dimulai dan diakhiri dengan
berjalan kaki, maka setiap orang adalah pejalan kaki.

Dan

karenanya dalam Hirarki Pengguna Jalan, Pejalan Kaki sebagai


hirarki tertinggi dengan pengutamaan untuk melindungi anakanak, orang tua dan kaum difable (berkebutuhan khusus).

Dalam konteks Transportasi Berkelanjutan (Sustainable Urban


Transport), pejalan kaki dan pesepeda menjadi salah satu
komponen penting sistem transportasi perkotaan dan menjadi
bagian konsep Non Motorized Transport (NMT).

PEMBANGUNAN
FASILITAS PEJALAN KAKI(PEDESTRIAN
) TAHAP-I : JL. NYIRAJA PERMAS

FASILITAS PEJALAN KAKI

TAH

LAUNCHING FASILITAS PEJALAN KAKI & PESEPEDA TAHAP-I I : JL. KPT. MUSLIHAT Ir. DJUANDA

FASILITAS PEJALAN KAKI (PEDESTRIAN) & PESEPEDA TAHAP -I I : JL. KPT. MUSLIHAT Ir. DJU

TAHAP-1
1 Jl. Nyi Raja Permas
TA HAP-2

Sebagai komitmen dan


upaya
peningkatan
175 m
fasilitas pejalan kaki,
telah
direncanakan
tahapan pembangunan

1 Jl. Kptn. Muslihat (Bank BPD Jabar-DPRD)

250 m

2 Jl. Ir. H. Djuanda (Komplek Bank-Hotel Salak)

285 m

TA HAP-3
1 Jl. Juanda (SMA 1 BTM)

1.350 m

2 Jl. JuandaJlk Harupat (H.SalakRumDin)

1.000 m
650 m

3 Jl. Kpt. Muslihat (LP Paledang Budi Mulya)


TA HAP-4
1 Jl. Juanda (Denpom-BTM)

2.000 m

2 Jl. Otista (BTM-Tugu Kujang)

1.500 m

3 Jl. Pajajaran (Tg Kujang-Pangrango Plaza)

1.000 m

4 Jl. Jlak Harupat (Pangrango Plaza-Denpom)

1.000 m

TA HAP-5 & Seterusnya


1

Jl. Pajajaran

6.400 m

Jl. Ahmad Yani

2.100 m

Jl. Pemuda

1.400 m

Jl. Dadali

1.100 m

Jl. Suryakencana

1.000 m

Jl. Siliwangi

1.800 m

Jl Paledang

1.000 m

MUST BE ACCOMMODATED

..

Sebagai bagian peran serta masyarakat, pada tanggal 12


Desember 2012 telah didirikan
Koalisi Pejalan Kaki Kota
Bogor KPK-B. Sebagai elemen masyarakat, KPK-B
secara

berkesinambungan memberikan

dukungan

terhadap pemenuhan fasilitas pejalan kaki

dan

berpartisipasi aktif membudayakan kembali berjalan kaki


dan mengedukasi masyarakat mengenai fasilitas pejalan
kaki serta mendorong pemerintah dalam pemenuhan
fasilitas yang ideal, yang salah satunya melakukan Public

Campaign Bogor dan berbagai macam sosialisasi dan


edukasi untuk masyarakat dan
pemerintah.

menjadi partner

Anda mungkin juga menyukai