Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PENETAPAN HARGA PADA BISNIS APOTEK

Strategi penetapan harga (Pricing Strategy) merupakan faktor kunci dalam sebuah bisnis
apotek. Tentu hal ini sangat layak untuk menjadi pertimbangan tersendiri dalam
menjalankan bisnis apotek, mengingat harga adalah faktor kunci utama yang sangat
tangible bagi customer / pasien. Lihat saja perilaku customer / pasien yang ada di apotek
ketika ia mengetahui besaran harga untuk sebuah layanan atau produk. Minimal akan ada
tiga ekspresi yang mereka tunjukkan terhadap pricing atas produk & layanan di dalam
bisnis apotek.
1. Ekspresi Wonderfull No Deal
Banyak kejadian sering ditemukan seorang customer yang awalnya tertarik dengan suatu
layanan atau produk di apotek, namun saat mengetahui besaran harganya, menjadi hilang
daya tarik terhadap layanan dan produk tersebut. Akhirnya cuma bisa bilang :
yach..Gatot, Gagal Totalnggak jadi beli deh !
2. Ekspresi Wonderfull Yes Deal
Di sisi lain, tak jarang juga ditemukan customer / pasien pada bisnis apotek yang menjadi
ketagihan disaat mengetahui sebuah layanan atau produk terkait harga jualnya. Customer
yang seperti inilah yang menjadi dambaan setiap pebisnis apotek.
3. Ekspresi Wonderfull Maybe Deal
Bahkan ada customer / pasien yang masih perlu berpikir dahulu untuk bisa memutuskan
apakah akan membeli layanan atau produk yang ditawarkan pihak apotek. Pada customer
yang memiliki ekspresi demikian, akan ada dua peluang yang muncul, yaitu benar
benar terjadi penjualan atau tidak terjadi penjualan sama sekali.
Merujuk pada ketiga ekspresi di atas, maka strategi penetapan harga (pricing strategy)
yang manis tentu akan meminimalkan kondisi No Deal terhadap layanan atau produk
pada suatu bisnis apotek. Harga merupakan nilai yang layak dibayarkan oleh costomer
atas produk atau jasa (pelayanan) yang berujung pada kepuasan customer. Nah..berdasar
definisi tersebut, sebenarnya harga murah dan mahal menjadi kabur, hampir tidak ada
suatu layanan atau produk itu dikatakan murah ataupun mahal, karena sifatnya sudah
relatif (relatif berduit apa ga maksudnya, hehehe..).
Lantas bagaimana cara menetapkan harga (pricing strategy) agar kelihatan menarik dan
memiliki daya pikat pada customer / pasien untuk segera melakukan transaksi atas
layanan atau produk dalam bisnis apotek ? Faktor utama dalam melakukan Pricing
Strategy harus berlandaskan tiga hal berikut :
a. Price base on cost (PB on Cost)
Pada mazhab ini penetapan harga (pricing strategy) dilandaskan pada biaya yang
dikeluarkan atas layanan atau produk yang dijual. Semua komponen biaya yang
diperlukan akan dikonversi langsung atas produk atau jasa yang dijual, semisal dalam
bisnis apotek meracik sebuah salep dari suatu resep. Maka komponen biaya atas salep
tersebut, yang terdiri dari : bahan obat, bahan tambahan, banyaknya R/, pot, etiket,
plastik dan tuslah bagi si pembuat akan diperhitungkan secara langsung.

b. Price base on demand (PB on Demand)


Pada aliran ini penetapan harga (pricing strategy) dilandaskan atas besarnya
permintaan dan kondisi produk atau layanan yang dijual. Bagi suatu produk baru dan
permintaan / pesaing kecil, sebaiknya harga dibedakan dengan suatu produk yang
lama namun memiliki permintaan yang besar. Skimming Price merupakan pendekatan
terbaik dalam menetapkan harga saat produk memiliki segmen pasar kecil dengan
jumlah pesaing kecil. Skimming Price adalah menetapkan standar harga premium atas
produk atau jasa dengan dibarengi pengenalan atas produk tersebut pada konsumen.
Masih bingung ? Oke, saya akan beri contoh sederhana : umumnya obat batuk akan
terbagi atas dua golongan : obat untuk batuk kering & batuk basah. Bila ada senyawa
obat dengan fungsi mampu menangani obat batuk basah, namun juga ampuh untuk
batuk kering karena alergi dan hanya dengan 1 komposisi senyawa obat saja maka
untuk produk ini pantas dilabel dengan harga premium. Kenapa ? Karena produk ini
unik, hanya 1 senyawa obat tapi double function, namun sayangnya belum banyak
konsumen yang mengenal obat ini. Secara garis besar, produk tersebut hanya terdiri
satu senyawa obat namun bisa untuk 2 manfaat : membasmi batuk basah & kering
(alergi). Padahal untuk kasus semacam itu, produk lain akan terdiri dari banyak
komposisi obat.
c. Price base on competition (PB on competition)
PB on Competition ini mazhabnya melandaskan pada besarnya tingkat persaingan.
Jika kondisi persaingan sangat ketat, penetration price mungkin langkah terbaik
untuk ditempuh. Penetration price merupakan penerapan harga awal yang luamayan
rendah untuk meraih pangsa pasar yang luas menjangkau semua kalangan guna
membangun image bisnis apotek pada konsumen. Pada kondisi ini pebisnis apotek
harus siap untuk menerima pil pahit berupa pendatapatan atas margin yang menipis
terlebih dahulu, namun sebagai kompensasinya ia akan mendapatkan market share
yang luas dan image.
Uraian diatas merupakan beberapa seni untuk membentuk harga pada bisnis apotek yang
dijalankan agar customer anda merasa wajar untuk membayar layanan dan produk serta
di sisi lain bisnis apotek juga mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan. Bahkan,
kecerdasan dan ketangkasan meracik strategi penerapan harga akan membawa life cycle
bisnis apotek yang dijalankan senantiasa membuat kecanduan customer / pasien untuk
lebih sering dan terus menerus bertransaksi.

Anda ingin mendapatkan trik cara perhitungan price


strategy ini secara gamblang, agar senantiasa
memberikan harga terbaik bagi customer / pasien
anda, gampang ! Anda hanya perlu memberikan
komentar atas tulisan diatas, 3 komentator terbaik
akan saya kirim via email contoh perhitungan harga
yang sangat spektakuler untuk membuat customer
anda semakin kecanduan bertransaksi pada apotek

anda (jadi jangan lupa, cantumkan email anda saat


memberikan komentar ya...!)

Anda mungkin juga menyukai