Anda di halaman 1dari 13

GEOPOLITIK

WAWASAN DARI ASPEK KEWILAYAHAN

OLEH:
KELOMPOK 6
USWATI KHOIRIAH

(06081381419050)

SUCI AGUSTINA
(06081381419051)
MEITA KARUNIA

(06081381419052)

SITI ANISSA PUTRI UTAMI

(06081381419053)

DOSEN PEMBIMBING: Drs. LOMAN BOLAM, M.Si

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN MATEMATIKA
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami selaku mahasiswa dapat
menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya. Makalah ini
yang berjudul Geopolitik Wawasan Nusantara dari Aspek Kewilayahan.
Makalah ini berisikan tentang informasi geopolitik wawasan nusantara
dari aspek kewilayahan. Kami menyadari, dalam pembuatan makalah ini belum
sempurna. Sehingga, sumbang saran, kritik dan masukan akan kami terima
dengan penuh rasa terima kasih. Selain itu, kami juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada Pak Loman Bolam yang sudah bersedia membimbing kami
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami juga berharap dengan adanya makalah ini dapat dijadikan referensi
bagi teman-teman sekalian untuk bahan belajar. Akhir kata, kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Aamiin

Palembang,

Penyusun

April 2015

Geopolitik dan Wawasan Nusantara


A.

Pengertian Geopolitik dan

Wawasan Nusantara
Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti
bumi dan politik berasal dari bahasa Yunani politeia. Poli
artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia
artinya urusan. Geopolitik merupakan Ilmu penyelenggaraan
negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah
masalah geografi wilayah atau tempattinggal suatu bangsa.
Geopolitik biasa juga di sebut dengan wawasan nusantara.
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturanperaturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional
yang didorong oleh aspirasi nasional geografis (kepentingan
yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi,
wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang
apabila dilaksanakan dan berhasil akanberdampak langsung
kepada system politik suatu Negara. Geopolitik bertumpu
pada geografi sosial (hukum geografis), mengenai situasi,
kondisi, atau konstelasi geografi dan segala sesuatu yang
dianggap relevan dengan karakteristik geografi suatu Negara.
Istilah wawasan berasal dari kata wawas yang berarti

pandangan, tinjauan, atau penglihatan indrawi. Akar kata ini


membentuk kata mawas yang berarti memandang,
meninjau, atau melihat, atau cara melihat. Kata wawasan
berarti pandangan, tinjauan, penglihatan atau tanggap
inderawi, sedangkan istilah nusantara dipergunakan untuk
menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan
pulau-pulau indonesia yang terletak di antara samudera

pasifik dan samudera Indonesia serta di antara benua Asia


dan benua Australia.
Wawasan nusantara sebagai geopolitik dan landasan
visional

bangsa

perwujudan
mengarahkan

Indonesia

ideologi
visi

pada

hakikatnya

merupakan

pancasila.

Wawasan

nusantara

bangsa

Indonesia

untuk

mewujudkan

kesatuan dan keserasian dalam berbagai bidang kehidupan


nasional: bidang ideology, politik, ekonomi, social budaya, dan
pertahanan keamanan.

B.

Wawasan Nusantara dan Konsep

Kewilayahan
Wawasan nusantara dapat diartikan sebagai cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya
berdasarkan ideologi rasional yang dilandasi Pancasila dan
UUD 1945. Hal ini merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang
merdeka, berdaulat dan bermatabat, serta menjiwai tata
hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan
perjuangan nasional. Wawasan Nusantara mempunyai ciri
manunggal dan utuh menyeluruh.
Manunggal adalah keserasian dan keseimbangan yang
dinamis dalam segenap aspek kehidupan, baik aspek alamiah
maupun aspek sosial. Sedangkan utuh menyeluruh
maksudnya adalah wilayah nusantara dan rakyat Indonesia
merupakan satu kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat
dipecah-pecah oleh kekuatan apapun dan sesuai dengan asas
satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
Tujuan Wawasan Nusantara ada dua, yaitu tujuan
kedalam yang berarti mewujudkan kesatuan dalam segenap
aspek kehidupan, baik aspek kehidupan, baik aspek alamiah

maupun aspek sosial. Aspek alamiah mencakup tiga hal


(trigatra), yaitu :
1.
Letak geografis pada posisi selang
2.
Keadaan dan kekayaan alam
3.
Keadaan dan kemampuan penduduk
Selain itu, aspek sosial mencakup lima hal (pancagatra),
yaitu :
1.
Ideologi
2.
Politik
3.
Ekonomi
4.
Sosial budaya, serta
5.
Pertahanan dan keamanan
Adapun tujuan wawasan nusantara yang diarahkan keluar
adalah untuk ikut serta mewujudkankebahagiaan, ketertiban, dan
perdamaian seluruh umat manusia.
Dalam upaya pembelaan negara maka keluarlah UndangUndang No. 2 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pertahanan dan Keamanan Negara RI. Kemudian diubah dengan
Undang-Undang No. 1 Tahun 1988. Realisasi dari undang-undang
tersebut adalah diselenggarakannya pendidikan pendahuluan
bela negara untuk tingkat persekolahan dan pendidikan.
Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi,
dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala
kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Dalam memahami wawasan nusantara, perlu dibedakan
antara wawasan nusantara sebagai konsep politik dan wawasan
nusantara sebagai konsep kewilayahan.
Wawasan nusantara sebagai konsep politik adalah
wawasan meliputi bidang-bidang politik, ekonomi, sosial budaya,
dan hankam yang pada dasarnya merupakan kristalisasi dari

wawasan-wawasan yang pernah ada, yakni Wawasan Buana,


Wawasan Bahari, dan Wawasan Dirgantara.

C.Kedudukan Wawasan Nusantara


sebagai salah satu konsepsi
ketatanegaraan Republik Indonesia
Wawasan nusantara sebagai konsep kewilayahan adalah
wawasan yang dicetuskan dalam Deklarasi Djuanda pada 13
Desember 1957. Pokok pokok pengertian tentang perairan yang
disebutkan dalam deklarasi itu kemudian disempurnakan dalam
Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang No. 4 Tahun
1960 (18 februari 1960) tentang perairan Indonesia. Menurut
ketentuan ini dinyatakan bahwa lautan Republik Indonesia adalah
selain laut-laut dalam dan selat-selat dalam (maksudnya
lautan dan diantara pulau-pulau), juga termasuk lautan territorial
sepanjang 12 mil, yang dihitung mulai dari suatu garis dasar
yang telah ditetapkan ke lautan (bebas). Adapun yang dimaksud
dengan garis dasar tersebut adalah garis dalam peta yang
dibuat disekeliling seluruh kepulauan Indonesia dan terdiri atas
garis-garis lurus yang menghubungkan pulau-pulau yang
terujung di sekitar kepulauan Republik Indonesia.
Setelah melalui perjuangan panjang dan sangat rumit di
forum internasional, akhirnya konferensi PBB tentang Hukum
Laut III di New York pada 30 April 1940 telah
menghasilkan United Nations Convention on the Law of the
Sea(Konvensi PBB tentang Hukum Laut). Konvensi ini kemudian
ditandatangani di Montego Bay, Jamaica, pada 10 Desember
1982 oleh 117 negara peserta termasuk Republik Indonesia.
Konvensi ini antar lain mengakui tentang asas Negara kepulauan
(Archipelago State Principle) dan ZEE (Zona Ekonomi

Ekslusif). Pada 18 Oktober 1983, pemerintah Republik Indonesia


telah mengeluarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 1985 tentang
pengesahan UN Convention on the Law of the Sea.
Dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip wawasan
nusantara itu, bangsa Indonesia akan mampu menegakkan
kebenaran dan keadilan. Pada dasarnya, wawasan nusantara
berusaha untuk memperlakukan segenap manusia Indonesia
secara adil dan benar. Hal ini ditunjukan oleh wawasan nusantara
yang memandang bahwa Indonesia adalah satu kesatuan dalam
bidang wilayah, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
hankam. Pernyataan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Kesatuan wilayah, artinya wilayah Indonesia yang terdiri
dari beribu-ribu pulau besar dan kecil yang dihubungkan
oleh lautan harus dijaga dan diusahakan tetap menjadi
satu kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan
kekayaannya.
2. Kesatuan bangsa, artinya bangsa Indonesia yang terdiri
dari berbagai macam suku bangsa, bahasa, dan agama
harus diusahakan terwujud dalam satu kesatuan bangsa
yang bulat dan utuh.
3. Kesatuan ideologi, artinya bangsa Indonesia yang
berBhineka Tunggal Ika dituntut untuk memiliki dan
menganut satu ideologi bangsa, yaitu Pancasila. Artinya,
Pancasila merupakan satu-satunya ideologi bangsa dan
negara yang melandasi, membimbing, dan mengarahkan
bangsa menuju tercapainya cita-cita nasional.
4. Kesatuan dalam bidang hukum, artinya seluruh kepulauan
nusantara merupakan kesatuan hukum dalam arti hanya
ada satu hukum nasional yang mengabdi pada kepentingan
nasional.
5. Kesatuan dalam bidang ekonomi, artinya kekayaan wilayah
Indonesia, baik yang potensial maupun yang efektif adalah

modal bersama milik bangsa. Segala keperluan sehari-hari


harus tersedia diseluruh wilayah tanah air, tingkat
perkembangan ekonomi pun harus sama, setidak-tidaknya
berimbang diseluruh daerah.
6. Kesatuan dalam bidang sosial, artinya bahwa masyarakat
Indonesia adalah satu. Oleh karena itu, perikehidupan
bangsa harus merupakan satu kehidupan dengan tingkat
kemajuan masyarakat yang seimbang dan merata serta
keselarasan hidup sesuai dengan kemajuan bangsa.
7. Kesatuan dalam bidang budaya, artinya bahwa
kebudayaan Indonesia adalah satu corak ragam budaya
yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa.
8. Kesatuan dalam bidang hukum, artinya bahwa ancaman
dan gangguan terhadap salah satu pulau atau daerah,
hakikatnya merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa
dan negara.
9. Kesatuan dalam bidang psikologi, artinya bahwa secara
psikologis bangsa Indonesia merasa dirinya satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta
mempunyai satu tekad didalam usaha mencapai cita-cita
bangsa.

D.

Isi Wawasan Nusantara


Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di

masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat


pada pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang
berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan
nasional seperti tersebut di atas, bangsa Indonesia harus
mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan dalam kehidupan nasional. Isi menyangkut dua
hal yang essensial, yaitu realisasi aspirasi bangsa sebagai

kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan tujuan


nasional. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang
meliputi semua aspek kehidupan nasional.
Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif
kehidupan manusia Indonesia meliputi cita-cita bangsa
Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang
menyebutkan :
a. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur.
b. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang
bebas.
c. Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional
berciri manunggal, utuh menyeluruh meliputi :
a. Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan
perairan dan dirgantara secara terpadu.
b. Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik
pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional.
c. Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan
masyarakat Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika ,
satu tertib sosial dan satu tertib hukum.
d. Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas
usaha bersama dan asas kekeluargaan dalam satu sistem
ekonomi kerakyatan.
e. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu
sistem terpadu, yaitu sistem pertahanan keamanan rakyat
semesta (Sishankamrata).Satu kesatuan kebijakan nasional

dalam arti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya


yang mencakup aspek kehidupan nasional.

E.Penerapan Kawasan Nusantara


a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan
nusantara. Khususnya di bidang wilayah. Adalah
diterimanya konsepsi nusantara di forum internasional.
Sehingga terjaminlah integritas wilayah territorial
Indonesia. Laut nusantara yang semula dianggap laut
bebas menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia.
b.Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup tersebut
menghasilkan sumber daya alam yang mencakup besar
untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh
dunia internasional terutama negara tetangga yang
dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai.
d.Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan
negara di berbagai bidang tampak pada berbagai proyek
pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, komunikasi
dan transportasi.
e. Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada
kebijakan untuk menjadikan bangsa Indonesia yang
Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa, setanah air,
senasib sepenanggungan dengan asas
pancasila.Penerapan wawasan nusantara di bidang
pertahanan keamanan terlihat pada kesiapsiagaan dan
kewaspadaan seluruh rakyat melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta untuk menghadapi berbagai
ancaman bangsa dan negara.

F. Hubungan Wawasan Nusantara dan


Ketahanan Nasional
Dalam penyelenggaraan kehidupan nasional agar tetap
mengarah pada pencapaian tujuan nasional diperlukan suatu
landasan dan pedoman yang kokoh berupa konsepsi wawasan
nasional untuk mewujudkan aspirasi bangsa serta
kepentingan dan tujuan nasional.
Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan
nusantara yang merupakan pedoman bagi proses
pembangunan nasional menuju tujuan nasional. sedangkan
ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus
diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut
dapat berjalan dengan sukses. Secara ringkas dapat dikatakan
bahwa wawasan nusantara dan ketahanan nasional
merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung
sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang
seteru.

G.

Aspek-Aspek Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara adalah sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan

bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 . Dalam


pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan
menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
1. Aspek Sejarah
Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak
menghendaki terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan
negara Indonesia. Hal ini dikarenakankemerdekaan yang telah diraih oleh
bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan
yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri. Jadi, semangat ini harus tetap

dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan


Indonesia.
2. Aspek Kewilayahan Nusantara
Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu
diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya
Alam (SDA) dan suku bangsa.
3. Aspek sosial Budaya
Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing
memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda
beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan
interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.
Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:
1. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan
baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa
Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta
kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina
kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di
seluruh dunia.
2. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan
bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakanketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://rezzafauziah.blogspot.com/2013/03/wawasannusantara-dan-konsep-kewilayahan.html
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara
3. http://fkipunmas.blogspot.com/2012/07/wawasan-nusantaradan-geopolitik.html

Anda mungkin juga menyukai