Anda di halaman 1dari 28

* Weighted Product

Model (WPM)

harwati@uii.ac.id

*Merupakan metode yang

dikembangkan untuk mengatasi


kelemahan dari Simple Additive
Weighted (SAW)

* Perbedaan utama antara WPM dan


WSM adalah WPM menggunakan
cara perkalian sedangkan WSM
menggunakan cara penjumlahan.

* WPM merupakan suatu metode yang

menggunakan perkalian untuk menghubungkan


rating atribut, dimana rating setiap atribut
harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut
yang bersangkutan

* Step 1. Menghitung nilai perbaikan bobot terlebih dahulu


dengan rumus :

Step 2. Menghitung nilai vektor S menggunakan rumus:

wj akan bernilai positif untuk atribut benefit (keuntungan) dan


bernilai negatif untuk atribut cost (biaya)

Step 3. Melakukan perhitungan nilai vektor V menggunakan


rumus

Contoh:
Suatu perusahaan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ingin membangun
sebuah gudang untuk menyimpan sementara hasil produksinya. Ada 3 lokasi
yang akan menjadi alternatif, yaitu : A1 = Bantul, A2 = Kulonprogo, A3 =
Wonosari
Ada 5 kriteria yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu :
C1 = jarak dengan pasar terdekat (km)
C2 = kepadatan penduduk di sekitar lokasi (orang/km2)
C3 = jarak dari pabrik (km)
C4 = jarak dengan gudang yang sudah ada (km)
C5 = harga tanah untuk lokasi ( dikalikan dengan Rp. 1.000/m2)

Tingkat kepentingan setiap kriteria, juga dinilai dengan 1 sampai 5,


yaitu :
* 1 : sangat rendah
* 2 : rendah
* 3 : cukup
* 4 : tinggi
* 5 : sangat tinggi
Pengambil keputusan memberikan bobot preferensi sebagai:
w = (5, 3, 4, 4, 2)
Kriteria C2 (kepadatan penduduk di sekitar lokasi) dan C4 (jarak dengan
gudang yang sudah ada) adalah kriteria keuntungan;
Kriteria C1 (jarak dengan pasar terdekat), C3 (jarak dari pabrik), dan
C5 (harga tanah untuklokasi) adalah kriteria biaya

Data yang diperoleh dari hasil survey ditunjukkan dalam


tabel berikut:
Alternatif

Kriteria
C1=5

C2=4

C3=5

C4=5

C5=1

Bantul

2500

500

KulonProgo

1.5

1500

10

400

Wonosari

0.5

1000

12

300

Tentukan alternatif terbaik berdasarkan perhitungan dengan metode WPM


Kriteria C2 (kepadatan penduduk di sekitar lokasi) dan C4 (jarak
dengan gudang yang sudah ada) adalah kriteria keuntungan;
Kriteria C1 (jarak dengan pasar terdekat), C3 (jarak dari pabrik),
dan C5 (harga tanah untuklokasi) adalah kriteria biaya

Penyelesaian.
Step 1 Menghitung nilai perbaikan bobot
w1 = 5/(5+3+4+4+2) = 0,28
w2 = 3/(5+3+4+4+2) = 0,17
w3 = 4/(5+3+4+4+2) = 0,22
w4 = 4/(5+3+4+4+2) = 0,22
w5 = 2/(5+3+4+4+2) = 0,11

Step 2 Menghitung nilai vektor S

S1 = (1-0,28) (25000,17) (8-0,22) (50,22) (500-0,11) = 1,721


S2 = (1.5-0,28) (15000,17) (10-0,22) (80,22) (400-0,11) = 1,524
S3 = (0.5-0,28) (10000,17) (12-0,22) (70,22) (300-0,11) = 1,863
Step 3 Menghitung nilai vektor V

V1 = 1,721/ (1,721 + 1,524+ 1,863) = 0,3669


V2 = 1,524 / (1,721 + 1,524+ 1,863) = 0,2983
V3 = 1,863 / (1,721 + 1,524+ 1,863) = 0,3647

Alternatif Terpilih

*Elimination Et Choix

Traduisant la realitE
(ELECTRE)

Didasarkan pada konsep perangkingan melalui


perbandingan berpasangan antar alternatif pada kriteria
yang sesuai
Satu alternatif dikatakan mendominasi alternatif yang
lainnya jika satu atau lebih kriterianya melebihi
(dibandingkan dengan kriteria dari alternatif yang lain) dan
sama dengan kriteria lain yang tersisa

Step 1. Normalisasi nilai Xij ke dalam suatu skala yang dapat diperbandingkan
(rij)

Step 2. Pengambil keputusan harus memberikan faktor kepentingan (bobot)


pada setiap kriteria yang mengekspresikan kepentingan relatifnya
W = (w1,w2,.,wn)

Step 3. Bobot ini selanjutnya dikalikan dengan matriks perbandingan


berpasangan membentuk matriks Vij

vij = wj xij
Step 4. Pembentukan concordance index dan discordance index untuk setiap
pasangan alternatif dilakukan melalui aksiran terhadap relasi perangkingan
Sebuah kriteria masuk kedalam himpunan concordance index {ckl} jika:

Ckl = {j|vkj vlj}; untuk j=1,2,.,n.


Himpunan discordance index {dkl} kebalikannya

Dkl = {j|vkj vlj}; untuk j=1,2,.,n.

Step 4. Menghitung Matriks concordance (C) dengan menjumlahkan bobotbobot yang termasuk kedalam matriks concordance:

Step 5. Menhitung matriks discordancemembagi selisih kriteria yang


termasuk kedalam himpunan bagian disordance dengan maksimum selisih
nilai seluruh kriteria yang ada.

Step 6. Menentukan matriks dominan concordance dengan membandingkan


dengan nilai threshold (c)

Dengan nilai threshold (c) adalah

Sehingga nilai matriks F ditentukan sbb:

Step 7. Menentukan matriks dominan concordance dengan membandingkan


dengan nilai threshold (d)

Dengan nilai threshold (d) adalah

Sehingga nilai matriks G ditentukan sbb:

Step 8. Menentukan aggregate dominance matrix yaitu matriks yang setiap


elemennya merupakan perkalian antara matriks F dan G yang bersesuaian

Step 9. Jika ekl = 1 mengindikasikan bahwa alternatif Ak lebih


dipilih daripada alternatif Al

*Contoh Soal

Contoh:
Suatu perusahaan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ingin membangun
sebuah gudang untuk menyimpan sementara hasil produksinya. Ada 3 lokasi
yang akan menjadi alternatif, yaitu : A1 = Ngemplak, A2 = Kalasan, A3 = Kota
Gede
Ada 5 kriteria yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu :
C1 = jarak dengan pasar terdekat (km)
C2 = kepadatan penduduk di sekitar lokasi (orang/km2)
C3 = jarak dari pabrik (km)
C4 = jarak dengan gudang yang sudah ada (km)
C5 = harga tanah untuk lokasi ( dikalikan dengan Rp. 1.000/m2)

Tingkat kepentingan setiap kriteria, juga dinilai dengan 1 sampai 5,


yaitu :
* 1 : sangat rendah
* 2 : rendah
* 3 : cukup
* 4 : tinggi
* 5 : sangat tinggi
Pengambil keputusan memberikan bobot preferensi sebagai:
w = (5, 3, 4, 4, 2)
Kriteria C2 (kepadatan penduduk di sekitar lokasi) dan C4 (jarak dengan
gudang yang sudah ada) adalah kriteria keuntungan;
Kriteria C1 (jarak dengan pasar terdekat), C3 (jarak dari pabrik), dan
C5 (harga tanah untuklokasi) adalah kriteria biaya

Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria. Sedangkan tingkat
kepentingan setiap kriteria, juga dinilai dengan 1 sampai 5, yaitu :
* 1 : sangat rendah
* 2 : rendah
* 3 : cukup
* 4 : tinggi
* 5 : sangat tinggi

Kriteria
Alternatif

C1

C2

C3

C4

C5

A1

A2

A3

Sifat

Benefit

Benefit

Benefit

Benefit

Benefit

Step 1. Normalisasi nilai Xij ke dalam suatu skala yang dapat


diperbandingkan (rij)

Step 2. Pembobotan pada matriks ternormalisasi

Step 4. Pembentukan concordance index


Ckl = {j|vkj vlj}; untuk j=1,2,.,n.
C12
C21
C23
C31
C32

=
=
=
=
=

{1,2,3,4,5}
{5}
{3,4,5}
{1,2}
{1,2,4}

C21
C23
C31
C32

C13 = {2,3,4,5}
= {1,2,3,4}
= {1,2}
= {3,4,5}
= {3,5}

Matriks concordance
C12
C13
C21
C23
C31
C32

=
=
=
=
=
=

w1
w2
w5
w3
w1
w1

+ w2
+ w3
=2
+ w4
+ w2
+ w2

+ w3 + w4 + w5 = 5 + 3 + 4 + 4 + 2 = 18
+ w4 + w5 = 3 + 4 + 4 + 2 = 13
+ w5 = 4 + 4 + 2 = 10
=4+2=8
+ w4 = 5 + 3 + 4 = 12

Step 5. Pembentukan disordance index

Step 6. Menentukan matriks dominan concordance dengan membandingkan


dengan nilai threshold (c)

Sehingga nilai matriks F ditentukan sbb:

Step 7. Menentukan matriks dominan concordance dengan membandingkan


dengan nilai threshold (d)

Sehingga nilai matriks G ditentukan sbb:

Step 8. Menentukan aggregate dominance matrix yaitu matriks yang setiap


elemennya merupakan perkalian antara matriks F dan G yang bersesuaian

Step 9. Jika ekl = 1 mengindikasikan bahwa alternatif Ak lebih dipilih daripada


alternatif Al Alternatif 3 merupakan alternatif terbaik karena paling banyak
mengandung nilai 1

*Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai