Anda di halaman 1dari 4

5 Permainan Motorik Halus

Tak hanya motorik kasar, motorik halus pun perlu distimulasi. Supaya menyenangkan, lakukan
sambil bermain.
Mengisi, Menuang, dan Mencetak
Bermain pasir bisa digunakan untuk menstimulasi motorik halus anak. Lakukan di pantai atau
sediakan pasir bersih di sepetak bidang di halaman rumah. Jangan takut kotor, kenakan saja
pakaian rumah yang tidak sayang untuk dikotori.
Manfaat: Melatih

kekuatan/keluwesan

pergelangan

tangan

serta

presisi. Alat

yang

dibutuhkan: Pasir bersih, sekop, ember, corong, aneka wadah.


Cara bermain:
* Biarkan anak mengisi embernya dengan pasir sampai penuh kemudian menuangnya dengan
cara membalikkan ember. Lakukan sambil berseru, Isi, isi embernyalalu tuang
* Dengan pasir yang tersedia biarkan anak mencetak bentuk atau membentuk sendiri
imajinasinya. Apakah itu gunung, benteng, dan sebagainya.
* Sambil mencetak, orangtua bisa menjelaskan pada anak nama-nama bentuk yang sedang
dicetak, misalnya kura-kura, kotak, bunga dan sebagainya. Latihan ini sekaligus untuk
menambah perbendaharaan katanya.
Yang harus diperhatikan:
* Pastikan kebersihan pasir. Serangga kecil, kotoran binatang atau benda-benda tajam seperti
pecahan kaca bisa membahayakan anak.
* Ingatkan anak untuk tidak mengelap tangannya yang penuh pasir ke mulut, hidung atau mata.
Karena dikhawatirkan pasir akan masuk ke bagian-bagian tersebut.
* Setelah selesai bermain, cuci tangan hingga bersih dengan sabun, atau lebih baik lagi kalau
langsung mandi sehingga badan lebih segar.
* Selama tak digunakan, pasir di rumah harus ditutup agar tidak menjadi tempat kucing, anjing,
atau ayam membuang kotoran.
Memakai dan Melepas Pakaian

Tanpa belajar pun sepertinya semua orang pada akhirnya bisa memakai/melepas pakaiannya
sendiri. Meski demikian bukan berarti orangtua tak perlu melatih keterampilan ini. Selain
mengasah motorik halus, memakai/melepas pakaian sendiri merupakan salah satu bentuk
kemandirian anak.
Manfaat: Melatih kemampuan jari-jemari, koordinasi mata dan tangan. Alat yang dibutuhkan: Baju
berkancing

besar,

rok/celana

karet,

sepatu

berperekat

velcro,

boneka

dan

pakaian

perlengkapannya.
Cara bermain:
* Setelah mandi, biarkan anak mencoba memakai pakaiannya sendiri. Mulai dengan yang paling
mudah seperti menaikkan/menurunkan celana/rok dengan ban karet.
* Setelah itu biarkan ia mencoba mengancingkan sendiri pakaiannya. Mulai dengan kancing yang
besar-besar kemudian makin kecil.
* Bila kemampuan memakai pakaian sendiri sudah dikuasai, lanjutkan dengan memakai sepatu
sendiri. Mulai dengan sepatu berperekat velcro.
*

Latihan

ini

juga

bisa

dilakukan

dengan

menggunakan

boneka

besar

yang

pakaian/perlengkapannya bisa dilepas-pasang. Biarkan anak coba memakai dan melepaskannya.


Untuk mudahnya berikan contoh terlebih dahulu bagaimana melakukannya.
Yang harus diperhatikan:
* Sebagai latihan awal berikan pakaian yang mudah dipakai/dilepas, seperti kaos longgar,
celana/rok dengan ban karet.
* Di usia ini memakai/melepas pakaian sendiri termasuk belajar tahap awal. Jadi jangan terlalu
memaksa anak, kalaupun belum bisa, biarkan ia terus mencoba.
Menyusun dan Menyortir
Kegiatan menyusun dan menyortir selain melatih kemampuan motorik halus anak juga mengasah
kepekaan dan fokus perhatian pada satu hal.
Manfaat: Mengembangkan imajinasi, melatih kecerdasan logis-matematis, melatih presisi,
melatih kemampuan mengelompokkan. Alat yang dibutuhkan: Balok kayu warna-warni dan
bermacam bentuk.
Cara bermain:

* Minta anak menyusun balok berbentuk kubus ke atas, dari dari dua susun, lalu tiga susun dan
seterusnya.
* Selanjutnya minta anak memasangkan balok berbentuk segitiga atau setengah lingkaran di
bagian paling atas. Kalau masih berantakan dan balok yang disusun jatuh lagi, tetap semangati
supaya mau terus mencoba.
* Setelah kemampuannya makin bertambah, biarkan anak berimajinasi membangun gedung,
rumah, jembatan dan sebagainya.
* Minta anak menyortir/memisahkan balok berdasarkan bentuknya, misalnya kubus dengan
kubus, segitiga dengan segitiga, dan seterusnya.
* Minta anak memisahkan/menyortir balok berdasarkan kelompok warna.
* Kegiatan menyortir juga bisa dilakukan dengan memberikan berbagai macam benda, seperti
kancing

baju,

sendok,

kayu,

tutup

gelas

dan

sebagainya.

Ajari

anak

untuk

mengelompokkannya/menyortir berdasar kriteria tertentu.


Yang harus diperhatikan:
Di usia ini kemampuan berjalan anak belum sempurna, untuk itu orangtua/pengasuh harus terus
memantaunya. Jangan sampai anak menginjak/terpeleset salah satu balok yang sedang
digunakan untuk bermain hingga jatuh.
Meronce
Meronce merupakan salah satu stimulasi untuk mengasah kemampuan motorik halus anak.
Manfaat: Melatih kemampuan jari-jemari. Latihan ini sekaligus bermanfaat sebagai dasar
kemampuan memegang pensil. Alat yang dibutuhkan: Mainan ronce, tali sepatu/tali yang agak
besar, roll bekas tisu.
Cara bermain:
* Kalau di rumah tersedia mainan ronce, ajari anak bagaimana cara memainkannya.
* Kalau tidak ada mainan ronce, gunakan tali sepatu/tali yang agak besar lalu masukkan ke
dalam rol bekas gulungan tisu yang sudah dipotong-potong menggunakan cutter. Ronce sampai
beberapa rol tersambung. Ikat kedua ujung tali, kalungkan di leher anak.
Yang harus diperhatikan:

* Supaya menarik, gambari/cat warna-warni rol bekas tisu.


* Setelah berhasil meronce rol bekas tisu yang besar, lanjutkan dengan meronce benda-benda
yang lebih kecil.
Memulung dan Menjumput
Anak pasti senang, saat orangtuanya memasak kue, ia ikut membantu menaburkan meises,
kacang atau hiasan lainnya.
Manfaat: Melatih kemampuan/kekuatan mengambil sesuatu hanya dengan dua jari. Alat yang
dibutuhkan: Adonan kue, kismis, meises, kacang atau hiasan lainnya.
Cara bermain:
* Berikan sedikit sisa adonan kue untuk anak. Biarkan ia memulungnya dengan dua tangan.
* Setelah adonan dipulung, ajarkan menjumput kismis, meises, gula halus atau hiasan lainnya
dan menaburkannya ke atas adonan.
* Kalau hiasan kue agak besar, seperti potongan kacang almond/mede, anak sekaligus bisa
diajarkan berhitung dengan meletakkan masing-masing dua buah kacang pada tiap adonan.
* Setelah selesai, panggang kue hasil kreasinya dan biarkan anak menikmati.
Yang harus diperhatikan:
* Supaya mudah membersihkannya, alasi dengan plastik arena yang digunakan anak untuk
memulung dan menghias kue.
* Kenakan celemek yang agak besar supaya bajunya tidak kotor.
* Pastikan bahan yang digunakan aman untuk dikonsumsi anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai