Klasifikasi Tanah Klasifikasi Tanah Klasifikasi Tanah Klasifikasi Tanah
Klasifikasi Tanah Klasifikasi Tanah Klasifikasi Tanah Klasifikasi Tanah
4,5
MODUL 4,5
Klasifikasi Tanah
Sistem klasifikasi tanah adalah suatu sistem pengaturan beberapa jenis tanah
yang berbeda-beda tapi mempunyai sifat yang serupa ke dalam kelompokkelompok dan sub kelompok-sub kelompok berdasarkan pemakaiannya.
DESIANA VIDAYANTI
MEKANIKA TANAH 1
DESIANA VIDAYANTI
MEKANIKA TANAH 1
DESIANA VIDAYANTI
MEKANIKA TANAH 1
Soal :
1. Hasil dari uji analisis distribusi butir suatu tanah adalah sebagai berikut :
Presentase butiran yang lolos ayakan No.10 = 100%
Presentase butiran yang lolos ayakan No.40 = 58%
Presentase butiran yang lolos ayakan No.200 = 58%
Batas cair (LL) dan indeks plastisitas (PI) dari tanah yang lolos ayakan No.40
adalah 30 dan 10
2. 95% dari berat suatu tanah lolos ayakan no.200 dan mempunyai batas cair 60
dan indeks plastisitas 40. Klasifikasikan tanah tersebut dengan sistem AASHTO
DESIANA VIDAYANTI
MEKANIKA TANAH 1
DESIANA VIDAYANTI
MEKANIKA TANAH 1
DESIANA VIDAYANTI
MEKANIKA TANAH 1
DESIANA VIDAYANTI
MEKANIKA TANAH 1
Soal :
1. Klasifikasikan tanah berikut berdasarkan USCS
Tanah A
Tanah B
LL
30
26
PL
22
20
DESIANA VIDAYANTI
MEKANIKA TANAH 1
SOAL TUGAS
1. Klasifikasikan berdasrkan AASTHO dan USCS
DESIANA VIDAYANTI
MEKANIKA TANAH 1
DESIANA VIDAYANTI
MEKANIKA TANAH 1
2. Diberikan data analisa saringan dan data plastisitas untuk tanah berikut :
Ukuran
Soil 1
Soil 2
Soil 3
Soil 4
Soil 5
saringan
% lolos
% lolos
% lolos
% lolos
% lolos
No.4
99
97
100
99
23
No.10
92
90
100
96
18
No.40
86
40
100
89
No.100
78
99
79
No.200
60
97
70
LL
20
124
49
PL
15
47
24
PI
NP
77
25
NP
3. Diberikan data analisa saringan dan data plastisitas untuk tanah berikut :
Contoh soal:
Contoh-contoh tanah kohesif yang diambil dari beberapa lokasi pekerjaan, dilihatkan
dalam Tabel berikut . Pada tabel tersebut kadar air rata-rata di lapangan yang
ditunjukkan dalam kolom 2 diambil dari beberapa contoh tanah. Nilai angka pori pada
kondisi kadar air di lapangan diberikan dalam kolom 3, bersama-sama dengan angka
pori yang diambil pada saat contoh tanah pada kedudukan bats cair dan batas plastis.
DESIANA VIDAYANTI
MEKANIKA TANAH 1
Penyelesaian :
Bila kadar air di lapangan (Wn), berkurang dari nilai w = e/G, maka tanah dalam kondisi
tidak jenuh. Sebaliknya jika nilai Wn lebih besar dari pada nilai tersebut, berarti tanah di
lapangan dalam kondisi jenuh.
Tanah 1 :
DESIANA VIDAYANTI
MEKANIKA TANAH 1
Tanah 2 :
WN = 38%, sedikit lebih besar dari pada PL maksimum = 36%, jadi tanah di lapangan
dalam keadaan plastis. Dari nilai LL = 52% dan PI yang berkisar antara (52 36)% =
16% dan (52 26)% = 26%, menurut grafik plastisitas, tanah termasuk lanau anorganik
berkompresibilitas tinggi (MH) (jika tanahnya anorganik). Dari variasi PI yang bertambah
dengan kedalamannya, dapat diperkirakan kuat geser tanah ini bertambah jika
kedalaman bertambah. Yaitu dengan mengingat korelasi antara kuat geser undrained
(tak-terdrainasi) dan PI, cu/po = 0,11 + 0,0037(PI), yang disarankan oleh Skempton
(1957) dengan po = tekanan overburden efektif).
Tanah 3 :
LL = 38% dan PI = 25%, maka PL = (38 25)% = 13%. Dari nilai-nilai LL dan PI,
menurut Gambar 1.11 maka diperkirakan tanah termasuk lempung anorganik
berplastisitas sedang (CI). Nilai kadar air di lapangan WN = 21%, jadi tanah masih dalam
daerah plastis. Dari angka pori e = 0,56, maka tanah dalam kondisi jenuh, karena w =
0,56/2,65 = 21% = WN.
Tanah 4 :
Dari LL = 19% dan PI = 30%, sedangkan dari kenampakan mata tanah adalah pasir
halus, hasil-hasil pengujian laboratorium tersebut harus ditinjau kembali, karena tanah
pasir tidak akan mempunyai PI = 30%. Tanah di lapangan mungkin dalam kondisi sangat
basah, karena WN = e/Gs = 0,52/2,65 = 19,6 > LL = 19%. Jadi, tanah di lapangan pada
kedudukan kadar air yang melebihi batas cairnya.
Tanah 5 :
Dari angka pori pada kedudukan batas plastis e = 0,85 = w/Gs, diperoleh kadar air pada
batas plastis PL = 0,85/2,65 = 32%. Kadar air di lapangan WN = 35%, lebih besar dari
bats plastisnya maka tanah dalam kondisi plastis.
PI = LL PL = (62 32)% = 30%. Jika PI dan LL diplot pada grafik plastisitas, maka
akan jatuh di dekat batas antara lanau kompresibilitas tinggi (MH) dan lempung
plastisitas tinggi (CH). Untuk perancangan fondasi, maka perlu dilakukan uiji konsolidasi.
DESIANA VIDAYANTI
MEKANIKA TANAH 1
Contoh Soal:
Hasil-hasil analisis ukuran butir dari 5 tipe tanah yang disertai dengan klasifikasi tanah
menurut MIT. Bagaimana interpretasi yang dapat diberikan dari masing-masing
kurvanya?
Penyelesaian :
(a) Tanah SC :
Kurva ini memperlihatkan tanah dengan kira-kira 25% berupa kerikil. Kuravanya banyak
berada pada daerah pasir dengan sedikit kandungan lanau (kira-kira 6%) dan
kandungan lempung 15%. Campuran pasir dan lempung yang demikian dapat saling
mengikat dan dapat dipadatkan dengan baik.
(b) Tanah CH
Terdiri dari material lempung sebanyak 60%. Pada umumnya, jika tanah semakin halus,
kurvanya akan semakin ke kanan. Walaupun 40% lebih kasar dari butiran lempung,
tanah nampak bersifat sebagai tanah lempung. Pada kenyataannya, tanah dengan 30%
DESIANA VIDAYANTI
MEKANIKA TANAH 1
(c) Tanah ML
Kira-kira 70% dari material ini berada pada tanah pasir, terutama pada daerah pasir
halus. Material sisanya adalah ukuran lanau. Tanah ini dapat dikatakan sebagai pasir
berlanau atau pasir halus berlanau, karena kurva tercuram pada bagian pasir halus.
(d) Tanah SF
Tanah ini berada pada interval pasir dan lanau. Kira-kira 60% terdiri dari pasir halus,
lanau, dan lempung, dengan kira-kira 30% berupa lempung. Tanah ini berupa pasir yang
banyak mengandung butiran halus, jadi dapat dinyatakan sebagai pasir berlempung.
(e) Tanah GP :
Kira-kira 75& dari berat material terdiri dari butiran yang lebih besar 6 mm. Kurvanya
menurun tajam, menunjukkan banyaknya butiran berukuran lebih besar dari 6 mm.
Sebaliknya, pada kurva selanjutnya, kemiringan kurva kelihatan landai yang berarti
kekurangan butiran-butiran pada ukuran tersebut. Tanah ini termasuk tanah berbutir
kasar dan dapat dinyatakan sebagai kerikil berpasir.
Sumber :
a. Braja M.Das, Noor Endah, Indrasurya B Mochtar, Mekanika Tanah
(Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), jilid 1, Erlangga
Soal :
1. Dari percobaan penentuan batas cair (LL) suatu contoh tanah berbutir diperoleh data
sebagai berikut
A)
Jumlah ketukan
Kadar air %
15
77
18
74
DESIANA VIDAYANTI
MEKANIKA TANAH 1
20
72
30
65
37
61
45
59
Jumlah ketukan
16
58.0
20
56.6
30
54.0
50
50
B)
2). 30%
Diberikan data analisa saringan dan data plastisitas untuk tanah berikut :
Ukuran
Soil 1
Soil 2
Soil 2
Soil 4
Soil 5
saringan
% lolos
% lolos
% lolos
% lolos
% lolos
No.4
99
97
100
99
23
No.10
92
90
100
96
18
No.40
86
40
100
89
No.100
78
99
79
No.200
60
97
70
LL
20
124
49
PL
15
47
24
PI
NP
77
25
NP
DESIANA VIDAYANTI
MEKANIKA TANAH 1