Anda di halaman 1dari 5

Isu yang dibahas:

1.
2.
3.
4.

Definisi volumetric
Syarat-syarat volumetri
Titik ekuivalen dan titik akhir reaksi
Larutan standar
a. Larutan standar primer
b. Larutan standar sekunder
5. Satuan konsentrasi
6. Jenis-jenis volumetric
a. Gasometri
b. Titrasi
VOLUMETRI
A. Definisi volumetric
Volumetri adalah analisis kuantitatif yang didasarkan pada jumlah atau
volume suatu larutan yang telah diketahui konsentrasinya yang
diperlukan untuk bereaksi sempurna dengan sejumlah komponen
larutan yang belum diketahui konsentrasinya. Prosesnya disebut titrasi,
larutan yang diketahui konsentrasinya disebut larutan standar atau
larutan baku.
Dasar analisis volumetric
Didasarkan pada suatu reaksi kimia :
CmRn
mC + nR
dimana :
C = zat penitrasi
R = zat yang dititrasi
m = jumlah mol C
n = jumlah mol R
B. Syarat-syarat Volumetri
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat melaksanakan metode
volumetri adalah sebagai berikut :
1. Reaksi harus dapat berlangsung cepat sehingga perubahan yang
terjadi dapat langsung diamati
2. Reaksi kimia yang berlangsung harus sesuai dengan persamaan
reaksi tertentu dan tidak menghasilkan produk sampingan

3. Reaksi pembentukan produk dapat berlangsung sempurna pada


titik akhir titrasi atau dengan kata lain ketatapan kesetimbangan
reaksi sangat besar
C. Larutan Standar
Larutan standar adalah larutan yang diketahui konsentrasinya, yang
akan digunakan pada analisis volumetric. Larutan baku dapat dibuat
dengan cara melarutkan sejumlah berat tertentu bahan kimia atau
senyawa pada sejumlah berat tertentu pelarut yang sesuai. Akan
tetapi metode tersebut tidak dapat diterapkan secara umum karena
senyawa kimia yang memiliki kemurnian yang tinggi sedikit. Larutan
baku biasanya juga disebut dengan istilah larutan standar. Satuan
larutan

baku

biasanya

menggunakan

mol

(molaritas)

atau

(normalitas).e
Syarat-syarat larutan standar:
1. Mudah didapat dalam keadaan murnidengan kadar pengotor tidak
melebihi 0,01 % sampai 0,02 %.
2. Mempunyai rumus molekul yang pasti.
3. Harus stabil secara kimiawi, mudah dikeringkan dan tidak bersifat
higroskopis.
4. berat ekivalennya harus besar sehinggamudah ditimbang dan
meminimalkan kesalahan akibat penimbangan
5. Harus stabil secara kimiawi, mudah dikeringkan dan tidak bersifat
higroskopis.
6. Reaksinya harus sempurna.
Jenis-jenis larutan standar

a. Laruta standar primer


Adalah suatu larutan

yang

telah

diketahui

secara

tepat

konsentrasinya melalui metode gravimetri. Nilai konsentrasi


dihitung melalui perumusan sederhana, yaitu dengan dilakukan
penimbangan zat pereaksi tersebut secara teliti dan dilarutkan
dalam pelarut dengan volume tertentu.
Contoh:
H2C2O4, Na2C2O4, KBrO3, KIO3, NaCl, boraks, dan Na2CO3.

Syarat-syarat larutan baku primer:


mudah diperoleh, dimurnikan, dikeringkan(jika mungkin

pada suhu 110-120) dan disimpan dalam keadaan murni.


tidak bersifat higroskopis dan tidak berubah berat dalam

penimbangan di udara.
zat tersebut dapat diuji kadar pengotornya dengan uji

kualitatif dan kepekaan tertentu.


sedapat mungkin mempunyai massa relatif dan massa
ekivalen

yang

besar,

sehingga

kesalahan

karena

penimbangan dapat diabaikan.


zat tersebut harus mudah larut dalam pelarut yang dipilih.
reaksi yang berlangsung dengan pereaksi tersebut harus

bersifat stoikiometrik dan langsung.


kesalahan titrasi harus dapat diabaikan

atau

dapat

ditentukan secara tepat dan mudah.


b. Larutan standar sekunder
Adalah suatu larutan dimana konsentrasinya ditentukan dengan
jalan pembakuan menggunakan larutan baku primer, biasanya
melalui metode titrimetri.
Contoh:
AgNO3, KMnO4, Fe(SO4)2
Syarat-syarat larutan baku sekunder:
derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku

primer
mempunyai

memperkecil kesalahan penimbangan


larutannya relatif stabil dalam penyimpanan

berat

ekivalensi

(BE)

yang

tinggi

untuk

Senyawa atau bahan kimia yang digunakan untuk membuat larutan


baku dinamakan senyawa baku. Senyawa baku dibedakan menjadi
dua, yaitu :
1. Senyawa baku primer
Adalah bahan (senyawa)

dengan

kemurnian

tinggi

yang

digunakan untuk membakukan larutan standar dan untuk


membuat larutan baku yang konsentrasi larutannya dapat

dihitung dari hasil penimbangan senyawa dan volume larutan


yang akan dibuat.
Contoh : H2C2O4 . 2H2O, Asam Benzoat (C6H5COOH), Na2CO3,
K2Cr2O7, As2O3, KBrO3, KIO3, NaCl.
Syarat-syarat baku primer :
Diketahui dengan pasti rumus molekulnya
Mudah didapat dalam keadaan murni

dan

mudah

dimurnikan
Stabil, tidak mudah bereaksi dengan CO2, cahaya dan uap

air
Mempunyai Mr yang tinggi
2. Senyawa baku sekunder
Adalah bahan (senyawa) yang telah dibakukan sebelumnya oleh
senyawa baku primer kareana sifatnya yang tidak stabil,
kemudian digunakan untuk membakukan larutan standar.
Contoh : larutan natrium tiosulfat pada pembakuan larutan
iodium.
D. Titik ekuivalen dan titik akhir
Titik ekivalen adalah keadaan disaat terjadinya kesetaraan mol antara
zat yang dititrasi dan zat pentitrasi.
Titik akhir titrasi adalah keadaan waktu menghentikan titrasi, jika
menggunakan indikator yaitu pada saat indikator berubah warna.
Pada umumnya, titik ekuivalen lebih dahulu dicapai lalu diteruskan
dengan titik akhir titrasi. Ketelitian dalam penentuan titik akhir titrasi
sangat mempengaruhi hasil analisis pada suatu senyawa. Kebanyakan
pada proses titrasi, titik ekuivalen ini tidak dapat diamati. Oleh karena
itu perlu bantuan senyawa lain yang dapat menunjukkan kapan titrasi
harus dihentikan. Senyawa ini dinamakan indikator.
E. Jenis-jenis Analisis Volumetri
a. Gasometri
Adalah volumetri yang didasarkan pada pengukuran volume gas
yang dibebaskan atau diserap dalam suatu reaksi kimia.
Pada analisis volumetric gas dapat dilibatkan metoda yang
berkaitan dengan reaksi kimia, dan darii volumenya dapat
dihitng beratnya.Gas gas yang keluar sering diukur di atas

cairan yang mengeluarkan suatu tekanan uap, dan dalam


keadaan tersebut barometer tidak menggambarkan tekanan gas
murni.Gas tersebut diperkirakan akan dijenuhkan oleh uap dari
cairan yang ada di bawah dari gas yang diukur.Dalam hal ini
tekanan uap dari cairan hanya bergantung pada suhu.Menurut
hokum DALTON, tekanan suatu gas murni dapat ditemukan
secara sederhana dengan mensubstrasikan tekanan uap cairan
pada suhu tertentu dari tekanan barometernya.
Metode yang digunakan dalam analisa gas
1. Metoda absorpsi
Digunakan untuk penentuan perbandingan

komponen

komponen gas.Gas diolah dengan sederet adsorbent pada T


dan P konstan.Perbedaan volume gas sebelum dan setelah
direaksikan dengan pereaksi penyerap menunjukan jumlah
gas yang diabsorpsi.
2. Metode Pembakaran
Persentase dari komponen komponen suatu campuran gas
yang mengandung satu atau lebih komponen yang dapat
dibakar

dengan

membiarkan

oksigen

pembakaran

dapat

ditentukan

berlangsung

dan

dengan
mengukur

kontraksi dalam volume oksigen yang digunakan, atau


gabungan dari pengukuran pengukuran ini, yang bergantung
pada jumlah dan karakter komponen komponen yang dapat
dibakar.

Anda mungkin juga menyukai