BAB I.
ANALISIS KIMIA
Ilmu kimia analisis farmasi, secara kualitatif maupun
kuantitatif dapat dide finisikan sebagai penerapan berbagai metode
dan prosedur kimia analisis untuk melakukan analisis secara
terhadap bahan-bahan atau sediaan y ang digunakan dalam farmasi,
maupun dalam jaringan tubuh, dan sebagainy a.
Dengan tersediany a suatu contoh y ang tepat, setelah
diketahui kandunganny a, haruslah sekarang perhatian dipusatkan
pada perny ataan cara/metode y ang paling sesuai untuk digunakan
bagi penetapan y ang diminta itu. Salah satu keputusan utama yang
diambil oleh seorang analis adalah memilih prosedur y ang paling
efektif mengenai suatu analisis tertentu dan agar sampai pada
keputusan y ang benar ia tidak hany a harus mengenal perincian
praktis dari pelbagai teknik dan asas teoritis y ang mendasari, tetapi
juga harus mengatahui keterbatasan metode itu (menganai
keandalanny a), harus waspada terhadap gangguan y ang mungkin
timbul, dan harus mampu mereka cara untuk mengatasi masalahmasalah itu. Ia harus memperhatikan ketetapan dan kecermatan y ang
diharapkan dari metode-metode y ang diketahui itu dan sebagai
tambahan, tidak boleh mengabaikan faktor seperti waktu dan biay a.
Metode y ang paling tepat untuk suatu penetapan tertentu,
mungkin terny ata berkepanjangan atau melibatkan penggunaan
4
A. PENYIAPAN SAMPEL
Peny iapan Sampel dimulai dengan pengambilan sampel.
Pengambilan sampel dengan memperhatikan pada cara pengambilan.
Sampel berwujut zat padat sangat berbeda dengan cara pengambilan
zat cair, dan akan berbeda pula dengan gas. Namun, pada prinsipnya
sampel y ang dianalisis harus bersifat representatif artiny a sampel
y ang akan dianalisis benar-benar mewakili populasiny a.
Aturan umum y ang pasti mengenai cara pengambilan
sampel dan berapa besarny a sampel y ang harus diambil tidak dapat
dirumuskan secara umum, sebab cara pengambilan sampel
(sampling) sangat tergantung pada sifat dan jumlah bahan y ang
dianalisa. Cara sampling zat padat akan berbeda dengan cara
sampling zat cair dan akan berbeda pula dengan gas tetapi prinsipny a
sampel yang dianalisa haruslah bersifat repesentatif, artiny a sampel
y ang dianalisa benar-benar bersifat mewakili terhadap populasinya.
Berdasarkan prinsip ini dikenal 2 macam pengambilan
sampel dalam analisis kimia :
1.
2.
3.
apabila peny ebaran (dispersi) hasil dalam satu seri penetapan kecil.
Dari pengertian ini, dapat dikemukakan 3 macam ukuran ketepatan:
Range, y aitu selisih antara hasil penetapan y ang paling
besar dengan hasil y ang paling kecil. Makin kecil range berarti
hasilny a makin tepat.
Dev iasi rata-rata y aitu rata-rata dev iasi masing-masing ahsil
penetapan terhadap mean, dengan tidak memperhatikan tanda
dev iasiny a (positif atau negatif)
Rumus :
Standar dev iasi yaitu akar jumlah kuadrat dev iasi masingmasing penetapan tehadap mean dibagi dengan derajat
kebebasanny a.
Dengan rumus dapat dinyatakan :
Dimana :
X
= Masing-masing hasil penetapan
X
= Rata-rata hasil penetapan
N
N 1
= F rekwensi penetapan
= Derajat kebebasan
Jadi S.D. =
10
kesalahan
12
B. PENYIMPANAN SAMPEL
Dalam peny impanan sampel, y ag diperhatikan adalah :
- Adany a suhu y ang meningkat akan meny ebabkan: hilangny a
sampel yang bersiat volatile (mudah menguap), degradasi baik
oleh panas atau oleh agen biologis, atau dapa t juga terjadi
peningkatan reaktifitas kimiawi.
- Suhu y ang rendah akan meny ebabkan terdepositny a atau
terendapkanny a sampel y ang mempuny ai kelarutan y ang rendah
dalam pelarut tertentu.
- Adany a perubahan kelembaban akan berpengaruh pada
kandungan air pada sampel padat higroskopis atau dapat juga
meny ebabkan terjadiny a reaksi hidrolisis.
13
14
D. Prosedur Analisis
Istilah prosedur analisis seringkali dikacaukan dengan istilah
teknik analisis dan dengan istilah metode analisis. Skema untuk
membedakan ketiga istilah tersebut disajikan oleh gambar 1.1
Teknik analisis hany a merujuk pada pengukuran dan
ev aluasi hasil pengukuran. Metode analisis merujuk pada penetapan
kadar senyawa tertentu dan ev aluasi hasil pengukuran, sedangkan
prosedur analisis merupakan serangkaian proses mulai dari
peny iapan sampel sampai ev aluasi hasil pengukuran. Keseluruhan
tahap atau langkah prosedur analisis dapat diringkas sebagai berikut:
Defenisi Masalah
Defenisi masalah ini terkait dengan informasi analisis y ang
berhubungan dengan tingkat akurasi y ang dibutuhkan. Selain itu juga
meny angkut berapa lama waktu yang dibutuhkan, biay a yang
diperlukan, ketersediaan alat, bahan, dan pelarut y ang dibutuhkan
untuk analisis.
Pemilihan teknik dan metode analisis
Pemilihan teknik dan metode analisis sampel harus
diperhatikan,
apakah
akan
menggunakan
kromotografi,
spektrofotometri, titrimetri, atau dengan y ang lainnya.
Pengambilan sampel
Sampel haruslah dapat mewakili materi y ang akan dianalisis
secara utuh. Masalah pengambilan sampel merupakan hal yang tidak
boleh dipandang ringan karena dari cara kita mengambil sampel itulah
diperoleh hasil analisis. Persoalannya adalah apakah sampel yang
dianalisis itu representatif, artiny a mewakili semua barang (populasi)
y ang akan dianalisis. Pra-perlakuan sampel atau pengkondisian
Pengubahan sampel ke bentuk yang sesuai sehingga analit
dapat di deteksi atau dapat diukur harus juga diperhatikan .
15
16
F. TEKNIK ANALISIS
Ada beberapa proses fisika-kimia yang dapat digunakan
untuk memberikan informasi analisis. Proses ini berkaitan dengan
sejumlah sifat atom dan molekul serta fenomena-fenomena yang
mampu menjadikan elemen-elemen atau seny awa-senyawa tersebut
dapat dideteksi atau dapat diukur secara kuantitatif pada kondisi y ang
dikontrol. Proses-proses yang mendasari ini semua menentukan
berbagai macam teknik analisis.
Berbagai macam teknik analisis bersama-sama dengan sifat
y ang diukur disajikan pada tabel 1.1
Spektofotometrik a tomik dan molekuler serta kromatografi
merupakan teknik analisis y ang digunakan secara luas untuk analisis
kimia (termasuk di dalamny a analisis seny awa obat). Teknik-teknik ini
dibagi lebih lanjut berdasarkan pada sifat fisika-kimianya. Teknik
spektroskopi dapat melibatkan emisi atau absorpsi radiasi
alektromagnetik pada kisaran energi yang luas dan dapat
memberikan informasi struktural analit-analit dari lev el may or sampai
lev el sekelumit.
Berdasarkan bany akny a sampel, metode analisis seringkali
dikelompokkan sebagai :
17
18
19
21
H. METODE ANALISIS
Suatu metode analisis terdiri atas serangkaian langkah y ang
harus diikuti untuk tujuan analisis kualitatif, kuantitatif, dan informasi
struktur dengan menggunakan teknik tertentu.
Berbagai macam metode analisis baku telah dipublikasikan
dalam berbagai jurnal ilmiah, atau dalam berbagai bentuk buku teks.
Dalam setiap analisis, pemilihan metode merupakan
masalah yang terpenting. Pemilihan suatu metode analisis harus
memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
- Tujuan analisis, biay a yang dibutuhkan, serta waktu y ang
diperlukan Lev el analit y ang diharapkan dan batas deteksi y ang
diperlukan.
- Macam sampel y ang akan dianalisis serta pra-perlakuan sampel
y ang dianalisis.
- Jumlah sampel y ang dianalisis
- Ketepatan dan ketelitian y ang diinginkan untuk analisis kuantitatif.
- Ketersediaan bahan rujukan, senyawa baku, bahan-bahan kimia,
dan pelarut y ang dibutuhkan. Peralatan y ang tersedia.
- Kemungkinan adanya gangguan pada saat deteksi atau pada saat
pengukuran sampel.
Metode y ang baik seharusnya memenuhi beberapa kriteria,
y aitu metode harus:
- Peka (Sensitif), artiny a metode harus dapat digunakan untuk
menetapkan kadar senyawa dalam konsentrasi yang kecil.
Misalny a pada penetapan kadar zat-zat racun, metabolit obat
dalam jaringan dan sebagainya.
22
23
24