FOOD DIGETION
Disusun oleh :
Kelompok 8
Khumairah
(141810301007)
Nanda Ain An-Nisa (141810301031)
Ulfa Wulandari
(141810301033)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2015
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Berkat karunia-Nya kami juga memperoleh kelancaran dalam penyusunan makalah yang
berjudul
Food Digetion ini. Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas
Penulis
DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
2.1 Pengertian Sistem Pencernaan.....................................................................................6
2.2 Proses pencernaan Makanan dalam Tubuh..................................................................7
2.3 Proses Menelan pada Manusia.....................................................................................7
2.4 Reaksi Kimia pada Lambung......................................................................................8
2.5 Proses pembuangan Sisa Pencernaan dari dalam Tubuh.............................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses terjadinya pencernaan makanan dalam tubuh manusia?
2. Bagaimana proses menelan pada manusia?
3. Bagaimana reaksi kimia yang terjadi pada lambung?
4. Bagaimana proses pembuangan sisa pencernaan dari dalam tubuh?
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
mengeluarkan sisa proses tersebut. Pencernaan juga sering kali dikatakan sebagai proses
memecah makanan ke dalam potongan yang lebih kecil sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
Proses pencernaan juga membuang bagian yang tidak digunakan. Sistem pencernaan berfungsi
untuk mengkonsumsi makanan dan pencernaan, penyerapan produk pencernaan dan pengeluaran
bahan yang tercerna.
Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang
saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang
terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan
yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa-sisa makanan melalui
anus. Dalam pelaksanaan proses pencernaan makanan organ pencernaan dibantu oleh enzim dan
hormone yang prosesnya berbeda tiap organ dan mempunyai fungsinya.
Ada empat bagian utama Proses pencernaan, yaitu konsumsi, pencernaan, penyerapan,
dan eliminasi. konsumsi terjadi ketika makanan ditempatkan di mulut. Pencernaan melibatkan
proses mengolah makanan, yang berlangsung di mulut, lambung, dan usus. Penyerapan terutama
terjadi di usus halus, dimana sesuatu yang masih dapat digunakan (sari-sari makanan) diekstrak
dan diedarkan ke seluruh tubuh. Kemudian, zat-zat yang tersisa diekskresikan sebagai limbah.
Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan pada manusia terdiri dari proses
pencernaaan mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan
yang terjadi di lambung dan proses pencernaan kimiawi yaitu pelarutan dan pemecahan
makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar
menjadi molekul yang berukuran kecil. Setiap organ dalam system pencernaan manusia memiliki
peranan penting dengan fungsi yang berbeda-beda, misalnya mulut sebagai pintu masuk
makanan dimana makanan akan dikunyah secara mekanik oleh gigi dengan unsur kimiawi yang
dimiliki oleh ludah yang mengandung enzim amylase ( Ptyalin ) akan mempermudah proses
sistem pencernaan manusia dengan menghancurkan makanan menjadi bagian yang lebih
kecil, pada tahap berikutnya menuju lambung makanan akan dipecah kembali dan diproses
menjadi zat-zat gizi yang selanjutnya diserap oleh tubuh melalui usus dan melalui sirkulasi
darah.
2.2
tahapan pertama adalah proses penghalusan makanan yang terjadi pada saat mengunyah
makanan didalam mulut, proses pelumatan makanan dalam mulut dibantu oleh air liur. Idealnya
proses penghalusan makanan dalam mulut manusia dilakukan sebanyak 32 kali kunyahan, karena
6
hal itu nantinya akan mempermudah kinerja pada proses selanjutnya di lambung. Makanan yang
sudah halus tersebut kemudian dihaluskan, kali ini tidak menggunakan bantuan air liur
melainkan enzim yang terdapat dalam lambung itu sendiri.
Pada proses pencernaan makanan yang terjadi di lambung inilah semua sari makanan
berupa vitamin, mineral, karbohidrat yang berperan sebagai penyuplai tenaga pada tubuh
manusia, serta beberapa sari makanan lain yang terkandung diserap oleh tubuh melalui dinding
dinding lambung. Setelah makanan diproses melalui lambung , makanan tersebut kemudian
menuju usus halus ( deudenum , yeyenum dan ileum ) disini makanan dipilah mana yang masih
memiliki zat yang berguna untuk tubuh dan mana yang tidak. Setelah makanan diproses di dalam
usus halus selanjutnya makanan yang tidak mengandung zat berguna bagi tubuh menuju usus
besar. Usus besar merupakan terminal terakhir makanan tersebut berada dalam tubuh sebelum
kemudian dibuang dalam bentuk feses.
2.3
menjadi lebih kecil. Kehadiran makanan di mulut memicu refleks saraf yang menyebabkan
kelenjar ludah untuk memberikan cairan berair yang disebut air liur untuk mulut. Air liur
membantu proses mencerna potongan-potongan makanan. Air liur memiliki peran penting dalam
pencernaan. Tiga Komponen penting air liur adalah: air (98%), lendir, dan enzim pencernaan. Air
membasahi makanan saat dikunyah, dan lendir melumasi hasil kunyahan tersebut, sehingga
makanan dapat turun dengan mudah. Air liur juga mengandung enzim pencernaan yang berguna
untuk membantu memecah makanan ke dalam potongan kecil hingga dapat digunakan. Enzim
adalah contoh senyawa katalis-kimia yang mempercepat laju reaksi kimia tanpa berada dalam
reaksi. Dengan kata lain, enzim dapat digunakan lagi karena jumlahnya yang berlebih.
Setelah makanan dikunyah, dibasahi, dan dilumasi, proses pencernaan makanan menuju
ke tenggorokan dan selanjutnya ke perut. Lidah memainkan peran penting dalam membantu
untuk menghasilkan air liur pada makanan dan kemudian bergulir menjadi bola, dikenal sebagai
bolus. Bolus tidak benar-benar langsung berjalan ke tenggorokan, tetapi dibantu oleh kontraksi
otot di kerongkongan.
2.4
Lambung ( fentrikulus ) merupakan kantung besar yang terletak disebelah kiri rongga
perut. Lambung sering pula disebut perut besar atau kantung nasi. Dinding lambung terdiri dari
otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan
lambung berkontraksi. Akibatnya kontraksi otot lambung, makanan teraduk dengan baik
sehingga akan bercampur merata dengan getah lambung. Dinding lambung mengandung sel-sel
kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah
lambung mengandung air lender ( musin ), asam lambung, enzim renim, dan enzim pepsinogen.
Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung.
Kebanyakan orang tahu bahwa perut mengandung asam, tapi sedikit orang tahu bahwa
jenis asam tersebut adalah asam klorida, dan lebih sedikit lagi tahu bahwa tujuan utama asam
lambung tidak untuk memecah makanan tetapi untuk memberikan lingkungan asam yang
memungkinkan pencernaan berlangsung. Tujuan utama dari asam lambung adalah untuk
memberikan lingkungan asam yang memungkinkan pada makanan dan terdapat pula enzim
pencernaan yang kuat untuk mengubah komponen protein dari makanan secara kimia. Secara
kolektif, kombinasi asam dan enzim dikenal sebagai asam lambung, meskipun asam klorida
hanya terdiri dari sekitar 0,5% dari total volume asam lambung tersebut. Tubuh memproduksi 23 liter asam lambung setiap hari.
Lapisan tebal mantel lendir dalam lambung berfungsi untuk mencegah asam lambung
mencerna perut itu sendiri. Jika perut memproduksi terlalu banyak asam, baik karena makan
terlalu banyak atau dari kondisi medis, dapat menyebabkan suatu gejala sakit perut seperti maag.
Seringkali banyak orang menganggap bahwa sakit maag ada hubungannya dengan hati,
melainkan sakit maag disebabkan oleh asam lambung yang bergerak ke atas yaitu ke
kerongkongan, sehingga menciptakan suatu pembakaran.
Hal tersebut dapat diatasi dengan memberi antasida, yang mengandung zat yang dapat
menetralisir asam. Antasida selain dapat menetralkan asam lambung, antasida juga dapat
meningkatkan pertahanan mukosa lambung dengan memicu produksi prostaglandin pada mukosa
lambung. Umumnya antasida mengandung kalsium karbonat (CaCO3). Kalsium karbonat
menetralkan kelebihan asam berdasarkan persamaan reaksi sebagai berikut ini:
CaCO3+2HCl
2.5
CaCl2+H2O+CO2
Setelah perut melakukan proses mencerna makanan, cairan melewati ke dalam saluran
usus halus. Rata-rata, makanan berada selama 4-8 jam di usus halus. Perjalanan pertama yaitu
menuju ke hati, di mana setiap racun dibuang sebelum nutrisi didistribusikan sepanjang
pembuangan sisa dalam tubuh. Proses akhir yang terjadi pada usus kecil, semua produk makanan
dicerna, bersama dengan mineral dan vitamin yang berguna bagi tubuh, seharusnya dikeluarkan.
Setelah makanan meninggalkan usus halus, cukup banyak zat yang telah diekstrak dan sebagian
besar yang tersisa adalah sampah. Limbah sisa pencernaan selanjutnya memasuki usus besar.
Pada awalnya, sampah masih sangat berair. Air dalam jumlah banyak ini akan diserap melalui
dinding usus besar. Jika sisa pencernaan melewati usus terlalu cepat, maka tidak ada cukup
waktu untuk proses penyerapan air dan menyebabkan diare. Kebanyakan serat menyebabkan sisa
pencernaan makanan cepat keluar. Pada saat itu sisa pencernaan mencapai rektum (bagian
terakhir dari usus besar) dan siap untuk keluar tubuh melalui anus. Sisa pencernaan makanan
secara normal haruslah berbentuk sedikit padat.
Sisa pencernaan makanan berada sekitar 12 jam di usus besar sebelum diekskresikan.
Fungsi utama usus besar diantaranya untuk pemulihan air dan elektrolit seperti natrium klorida
dari materi makanan dicerna, pembentukan dan penyimpanan tinja serta fermentasi dari beberapa
materi makanan yang dicerna oleh bakteri. Diperkirakan bahwa ada lebih dari 500 spesies bakteri
yang ada dalam usus besar, dan bakteri ini ramah dengan melakukan berbagai fungsi. Misalnya,
karbohidrat tercerna (serat) yang dimetabolisme menjadi asam lemak dan vitamin dalam jumlah
kecil, terutama vitamin K dan kelompok vitamin B, yang diproduksi untuk penyerapan ke dalam
darah. Sebagai bahan tercerna terakumulasi dalam rektum, merangsang respon yang mengarah
ke evakuasi limbah melalui anus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Proses pencernaan pada tubuh manusia melalui beberapa tahapan yang cukup panjang,
diantaranya yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga
lambung. Proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di dalam usus serta proses
pengeluaran sisa-sisa makanan melalui anus.
2. Proses awal menelan adalah makanan masuk ke dalam mulut lalu gigi memecah makanan
menjadi lebih kecil. Air liur membantu proses mencerna potongan-potongan makanan.
10
Air membasahi makanan saat dikunyah, dan lendir melumasi hasil kunyahan tersebut,
sehingga makanan dapat turun atau tertelan dengan mudah.
3. Kelebihan asam seperti HCl pada lambung dapat diobati dengan pemberian antasida yang
mengandung kalsium karbonat (CaCO3). Kalsium karbonat menetralkan kelebihan asam
berdasarkan persamaan reaksi sebagai berikut ini :
CaCO3+2HCl
CaCl2+H2O+CO2
4. Proses pembuangan sisa pencernaan dari dalam tubuh awalnya melalui usus halus
menuju usus besar dan terakhir pada anus
11