Anda di halaman 1dari 1

Bahan dan Metode

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah rosemary, grapefruit, Folin
Ciocalteu reagen ( Sigma , solusi 2N ) , asam galat (sigma) , dehidrasi Na2CO3, etanol 96 %,
DPPH (sigma) , metanol 99,9 %, air suling, asam stearat, trietanolomin dan natrium benzoat.
Sedangkan peralatan yang digunakan antara lain: corong Buchner, spektofotometri UV-VIS,
pengaduk mekanik OSD 20, gelas ukur 150 mL, pengocok thermostat, silinder co-aksial,
Prosedur Penelitian

Analisis Ekstrak
Polifenol dianalisis menggunakan spektrofotometri dengan metode folin ciocalteu.
Sedangkan untuk menganalisis sampel menggunakan Doublebeam UV-VIS,
spektrofotometer (S-22 UV-VIS) dan diukur pada 765 nm. Dengan 3 kali replikasi
dengan tujuan untuk menghindari kesalahan disengaja.
Kapasitas antioksidan (AOC) ditentukan dengan menggunakan metode DPPH,
pemilihan metode ini dikarenakan kesederhanaan dan hasil yang stabil. Untuk
menghitung kapasitas penghambatan IC dengan menggunakan:
Dimana A0 adalah penyerapan sampel kosong dan As adalah kandungan ekstrak
dalam sampel.
Pengaduk mekanik OSD_20 adalah lat yang digunakan untuk menyusun krim
kosmetik. Dan untuk menentukan rheologi dan rotasi viscometer dengan
menggunakan silinder co-aksial dengan S1 silinder Rheotest RV2. Jika digunakan S2
silinder tidak menunjukan efek dinding slip produk yang diteliti.

Persiapan Sampel
Rosemary kering diayak, kemudian diambil fraksinya 0.5-1mm untuk percobaan.
Diambil bahan baku sebanyak 1 gram dilarutkan dengan campuran etanol 70% dan
air 10 mL kedalam bekker glass 150 mL. kemudian dimasukan kedalam shaker
thermostated. Sampel diambil dengan selang waktu 10, 20, 30, 40, 60, 90 menit, dan
dipisahkan melalui corong Buchner dengan bantuan vakum, kemudiaan dianalisis.

Persiapan emulsi kosmetik


Bahan yang dipilih adalah ekstrak dengan kandungan polifenol tertinggi dan
kapasitas antioksidan yang tinggi. Yang berfungsi sebagai emulsifier disini adalah
asam stearat dan trietanolamin. Ekstrak diambil masing-masing 1 mL dan dilarutkan
kedalam asam stearat dan trietanolamin. Sebagai pengawet digunakan
methyilparaben dan 1 gram natrium benzoat.
Asam stearat dicairkan dalam gelas kimia ditambahkan gliserin, dan diaduk pada
kecepatan rendah (50 menit). Setelah homogen ditambah air suling, ekstrak
tumbuhan, dan natrium benzoat. tanda bahwa emulsi sudah homogen jika suhu
perlahan-lahan menurun ke ambient pada kecepatan pengadukan 700-800 min.
sehingga diperoleh tender putih formulasi krim.
Kemurniaan formulasi kosmetik diuji dengan bakteri E. coli.

Anda mungkin juga menyukai