Anda di halaman 1dari 5

MEMAHAMI

HAKIKAT MANAJEMEN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE MANAGEMENT):


Oleh:
Uwes A. Chaeruman

Pendahuluan
Pengetahuan yang sedikit tapi diterapkan, lebih berharga dibandingkan dengan
pengetahuan banyak tapi diam terpendam. Demikian kata Kahlil Gibran seperti dikutip
oleh Carl Frappaolo.1 Bahkan, Lew Platt, seorang mantan CEO Hewlet Packard menyatakan
bahwa, Jika HP telah tahu apa yang HP tahu, maka kami akan beruntung tiga kali lebih
besar.2 Ini menunjukkan bahwa betapa berartinya sekecil apapun pengetahuan itu. Tentu
saja agar pengetahuan itu dapat digunakan, bukan untuk didiamkan dalam benak kepala
(tacit) atau tersimpan dalam tulisan (explicit) tanpa aksi. Pentingnya pengetahuan ini
berlaku tidak hanya bagi individu tapi juga bagi organisasi dimana setiap individu
didalamnya merupakan bagian dari komponen organisasi tersebut sebagai sistem.

Apakah Knowledge Management itu?


Untuk mengetahui lebih jauh tentang knowledge management perlu dicermati terlebih
dahulu apa yang dimaksud dengan pengetahuan serta jenis-jenis pengetahuan.
Pengetahuan dan Jalan Menuju Wisdom
Menurut Davenport dan Prusak, pengetahuan didefinisikan sebagai kombinasi yang
menyatu dalam diri dari pengalaman, nilai, informasi kontekstual, inspirasi dari ahli, dan
intuisi membumi yang memberikan suatu lingkungan dan kerangka kerja untuk
mengevaluasi dan menghubungkan pengalaman baru dan informasi baru. Pengetahuan
berada dan digunakan dalam benak pikiran orang yang memiliki pengetahuan
(knowers). Dalam organisasi, pengetahuan tersebut menjadi bersatu tidak hanya dalam
1

Frappaolo, Carl, Knowledge Management (England: Capstone Publishing Ltd. (a Wiley Company), 2006)
halaman 9.
2
Ibid. halaman 3

dokumen dan tempat menyimpan pengetahuan tapi dalam tindakan, proses, praktek
dan norma rutin yang terjadi dalam organisasi.3
Agak sulit memahami definisi di atas. Alangkah baiknya, kalau kita lihat definisi Gamble
and Blackwell seperti dikutip oleh Wallace yang menyatakan bahwa, Pengetahuan
adalah satu langkah yang memberikan jalan menuju kebijaksanaan.4 Lebih jauh
Wallace menjelaskan hubungan antara data, menjadi informasi, kemudian menjadi
pengetahuan dan pada akhrinya pengetahuan akan menghasilkan kebijaksanaan
(wisdom). Pertanyaan berikutnya, apakah wisdom itu? Jadi, wisdom pada diri seseorang
terjadi karena kemampuan menafsirkan data dan informasi (data sudah diolah
sedemikian rupa sehingga memiliki makna) menjadi pengetahuan yang diterapkan
untuk memecahkan masalah. Pangkal kunci kebijaksanaan (wisdom) adalah seperti apa
yang dikatakan oleh Kahlil Gibran seperti dijelaskan sebelumnya, yaitu kemampuan
menggunakan/ menerapkan pengetahuan.
Pengertian Knowledge Management
Jadi, apakah Knowledge Management(KM) itu sebenarnya? Frapalo menyatakan bahwa,
KM bukan teknologi, walapaun teknologi digunakan sebagai enabler dari pada KM
tersebut. KM bukanlah suatu yang bersifat directive, walaupun kepemimpinan
strategis sangat penting untuk melaksanakannya. KM bukan pula strategi bisnis,
walapun KM itu sendiri harus selaras dengan strategi bisnis. Secara sederhana KM
adalah: Pemanfaatan kebijaksanaan kolektif (collective wisdom) untuk meningkatkan
kepekaan (responsiveness) dan inovasi.5
Dalam konteks perusahaan, organisasi bisnis dewasa ini yang serba cepat dan tidak
menentu, dibutuhkan orang-orang yang responsip (peka) terhadap informasi
perkembangan

dan

perubahan

serta

inovatif

yang

mampu

memanfaatkan

Wallace, Danny P, Knowledge Management: Historical and Cross-Disciplinary Themes, (Connecticut, London:
Libraries Unlimited Knowledge Management Series), halaman 15
4
Ibid. halaman 14
5
Ibid. halaman 9

pengetahuannya (wisdom) baik secara idnividu maupun pada akhirnya secara kolektif
dalam upaya memecahkan segala permasalahan dan tantangan bisnis.
Model Proses Knowledge Management
Rantai Pengetahuan: Model K-Chain
Rantai pengetahuan (K-Chain) diperkenalkan oleh Toms dan Spinello, yang dapat
digambarkan sebagai berikut:6
Internal

External

Awareness

Responsiveness

Kesadaran Internal (Internal Awareness); adalah kemampuan suatu organisasi untuk


secara cepat mengetahui kompetensi dan inventori keahlian dirinya.
Kepekaan Internal (Internal Responsiveness); adalah kemampuan untuk memanfaatkan
kesadaran internal.
Kepekaan Eksternal (External Responsieveness); adalah kemampuan untuk melihat dan
menentukan kebutuhan pasar. Atau kemampuan untuk merespon peluang dan
ancaman dari luar organisasi dengan cara yang tepat.
Kesadaran Eksternal (External Awareness); adalah cermin gambaran kesadaran
internal. Yaitu kemampuan organisasi memahami bagaimana pasar mempersepsi
dirinya untuk dapat memahami siapa pelanggannya, apa keinginannya, siapa
kompetitornya, apa kompetensi kompetitornya, trend apa yang terjadi di pasar, dll.
6

Frappaolo, opcit. 14 - 16

Model SECI (Nonaka)


Pemanfaatan kebijaksanaan kolektif (leveraging collective wisdom) sebagai proses
bagaimana knowledge management secara siklikal terjadi, dimodelkan oleh Ikujurio
Nonaka dengan nama SECI (Socialization, Externalization, Combination, and

Tacit Knowledge

Tacit Knowledge

Socialization

Externalization
i

g
i

i
i

i
i

Combination

g
i

g
i

g
i

g
i

g
i

Explicit Knowledge

Explicit Knowledge

Tacit Knowledge

Internalization

Explicit Knowledge

Tacit Knowledge

Internalization)7 yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Explicit Knowledge

Keterangan: I = individual, g = group, o = organization


Sosialization (tacit to tacit); adalah sharing pengetahuan tacit (tersirat) antar idndividu
melalui aktifitas bersama, atau kedekatan fisik.

Dalam Despres, Charles dan Chauvel, Daniele, Knowledge Horizon: The Present and Promise of Knowledge
Management, (USA: Butterworth-Heinemann, 2000) halaman 59 61.

Externalization (tacit to explicit); ekspresi pengetahuan tersirat menjadi bentuk yang


dapat dipahami oleh banyak orang (public)
Combination (explicit to explicit); konversi pengetahuan eksplisit (tersurat) kedalam
penegtahuan eksplisity lain yang lebih kompleks: komunikasi, penyebaran, sisetmisasi
pengetahuan eksplisit. Bentuk dan medianya bisa macam-macam, seperti tulisan yang
dibuat dalam buku, posting di web, majalah, dll.
Internalization (explicit to tacit); konversi pengetahuan yang sudah terinternalisasi
menjadi penegtahuan tacit pada diri individu atau skala organisasi. Penerapan dari
pengetahuan eksplisit kedalam tindakan, praktek dan inisiatif-inisiatif strategis lainnya.

Referensi:
Frappaolo, Carl, Knowledge Management (England: Capstone Publishing Ltd. (a Wiley
Company), 2006)
Wallace, Danny P, Knowledge Management: Historical and Cross-Disciplinary Themes,
(Connecticut, London: Libraries Unlimited Knowledge Management Series)
Despres, Charles dan Chauvel, Daniele, Knowledge Horizon: The Present and Promise of
Knowledge Management, (USA: Butterworth-Heinemann, 2000)

Anda mungkin juga menyukai