Anda di halaman 1dari 8

Borang Portofolio Kasus

Topik :
Morbili
Tanggal (kasus) :

22 Maret 2015

Presenter :

Tanggal Presentasi :

1 April 2015

Pembimbing :

dr. Rizkia Mulyasari


dr. Ella Amalia/ dr.Nunung

Retno / dr.Anang, Sp.JP


Tempat Presentasi :
Ruang Presentasi Rumah Sakit Haji Darjad Samarinda
Objektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi :
Anak Perempuan, riwayat demam 4 hari dengan bercak kemerahan
Tujuan :
Penegakkan diagnosa dan pengobatan yang tepat dan tuntas.
Bahan
Tinjauan Pustaka Riset
Kasus
Audit
Bahasan :
Cara
Diskusi
Presentasi dan Diskusi
E-mail
Pos
Membahas :
Data Pasien : Nama : An.R, 7 tahun, BB :47 kg No. Registrasi :
Nama Unit Pelayanan : RSHD Samarinda
Telp :
Terdaftar sejak :
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis : Morbili / Demam dirasakan penderita sejak 4 hari sebelum
masuk rumah sakit, demam dirasakan naik turun. Timbul bercak kemerahan diseluruh badan
sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Bercak pertama kali timbul di leher dan belakang
dada kemudian menjalar ke seluruh tubuh. Pasien juga mengalami batuk yang tidak berdahak
sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. BAK biasa, BAB cair 1 hari sebelum masuk rumah
sakit warna kuning dan berlendir sebanyak 2x.
2. Riwayat Pengobatan : Riwayat Asma (-), Alergi (-)
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit:. Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini.
4. Riwayat Keluarga : Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan seperti pasien.
5. Riwayat Pekerjaan : Pasien belum bekerja
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan serupa.
7. Riwayat Imunisasi : Riwayat imunisasi tidak lengkap
8. Lain-lain : Leukosit 12.800 / mm3, Widal negatif, Ig M dengue negatif, Ig G dengue negatif
Daftar Pustaka :
1. Richard E.B and Victor C.V, Nelson: Textbook of Pediatrics, 12th ed., EGC, Jakarta 2011.
2. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI Jilid 2: Morbili. Jakarta 2005.
3. Measles treatment and management, Harriet Lane: Textbook Of Pediatrics 2013.
4. Current pediatric diagnosis and treatment, Hay William W; Levin Myron J;Sondheimer. Mc
Graw-Hill Medical, 2010.
Hasil Pembelajaran :
1

1. Morbili
2. Penegakan diagnosa Morbili
3. Penatalaksanaan Morbili
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1. Subjektif :

Keluhan Utama: Demam

Demam dirasakan penderita sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit, demam
dirasakan naik turun. Timbul bercak kemerahan sejak 1 hari sebelum masuk rumah
sakit. Bercak pertama kali timbul di leher dan punggung kemudian menjalar ke
seluruh tubuh, bercak tidak terasa gatal. Pasien juga mengalami batuk pilek sejak 4
hari sebelum masuk rumah sakit. BAK biasa, BAB cair 1 hari sebelum masuk rumah
sakit warna kuning dan berlendir sebanyak 2x.

Nafsu makan berkurang semenjak sakit.

Mual tidak ada, muntah tidak ada.

2. Objektif :
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran

: Composmentis, GCS : E4V5M6

Nadi

Frekuensi Nafas : 20 x/ menit

Suhu

: 92x/menit

: 37,90 C

Status Internus
Kepala : Tidak ada kelainan
Mata

: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), tanda konjungtivitis (-/-)

Hidung : Mukosa licin, sekret (-)


Tenggorokan : Mukosa basah, bercak koplik (-), faring hiperemis (+), T1/T1
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Telinga : Nyeri (-), tinnitus (-), penurunan pendengaran (-)
2

Kulit

: Makula eritematous generalisata

Thoraks
o Paru
Inspeksi : Gerakan nafas simetris kiri dan kanan
Palpasi

: Fremitus kiri sama dengan kanan

Perkusi

: Sonor di kedua lapangan paru

Auskultasi : Vesikuler, rhonki ---/---, wheezing ---/--o Jantung


Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi

: Iktus cordis teraba di linea midclavicula sinistra ICS V

Perkusi

: Batas jantung normal

Auskultasi : S1 S2 reguler, suara jantung tambahan tidak ada


Abdomen
Inspeksi : Cembung
Palpasi

: Soefl, Nyeri tekan epigastrium (-), hepatomegali (-),

splenomegali (-)
Perkusi

: Timpani

Auskultasi : Bising usus (+) normal


Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik

Laboratorium:
Tanggal 22 Maret 2015

Hb
: 12,8 gr/dl
Leukosit
: 12.800/mm3
Trombosit : 306.000/mm3
Hematokrit : 39 %
Widal : Negatif
Ig M dengue : Negatif
Ig G dengue : Negatif

3. Assesment (penalaran klinis) :


3

Definisi
Morbili suatu penyakit akut menular di tandai 3 stadium, (1) stadium inkubasi sekitar
10 12 hari dengan sedikit tanda atau tanpa ditemukan gejala, (2) stadium prodromal dengan
bercak koplik pada mukosa bukal dan faring, demam ringan sampai sedang, konjungtivitis
ringan, koryza, dan batuk yang semakin berat. Dan (3) stadium akhir dengan ruam
makulopapular yang muncul berturut- turut pada muka kemudian seluruh tubuh dan disertai
oleh demam tinggi.
Patogenesis
Penularan morbili dapat melalui udara dan sangat cepat, penularan terjadi 1 2 hari
sebelum timbul gejala klinis maupun 4 hari setelah timbul ruam. Virus masuk ke dalam
sistem limfatik lokal. Virus bereplikasi kmudian dimulailah penyebaran ke sel jaringan
limforetikular seperti limpa. Pada fase ini sel mononuclear yang terinfeksi menyebabkan
bentuknya sel raksasa berinti banyak dari warthin, sedangkan limfosit T aktif membelah.
Gambaran kejadian awal dijaringan limfosid masih belum diketahui secara lengkap,
tetapi 5 6 hari sesudah infeksi awal, fokus infeksi terwujud ketika virus masuk kedalam
pembuluh darah dan menyebar kepermukaan epitel orofaring, saluran nafas, kulit, kandung
kemih, dan usus.

Eksudat serosa dan proliferasi sel mononuklear dan beberapa sel

polimorfonuklear terjadi disekitar kapiler pembuluh darah.


Pada hari ke 9 10 fokus infeksi berada di saluran nafas dan konjungtiva, satu sampai
dua lapisan mengalami nekrosis. Pada saat itu virus dalam jumlah banyak masuk kembali ke
pembuluh darah dan menimbulkan manifestasi klinis dari saluran nafas diawali dengan
keluhan batuk pilek disertai selaput konjungtiva yang tampak merah. Respon imun yang
terjadi ialah proses peradangan epitel pada sistem saluran pernapasan diikuti dengan
manifestasi demam tinggi, anak tampak sakit berat dan ruam yang menyebar keseluruh
tubuh, tampak suatu bercak putih keabuan dengan daerah sekitarnya eritem yg ditemui pada
mukosa pipi yang disebut bercak koplik, merupakan tanda pasti untuk menegakkan diagnosis.
Akhinya muncul ruam makulapapular pada hari ke 14 sesudah awal infeksi dan pada
saat itu antibodi humoral dapat dideteksi. Selanjutnya daya tahan tubuh menurun sebagai
respon delayed hypersensitivity terhadap antigen virus,maka terjadilah ruam pada kulit,
kejadian ini tidak tampak pada kasus yang mengalami defisit sel T. Ruam dan vesikel tampak
mikroskopik di epidermis tetapi virus tidak berhasil ada di epidermis. Sementara,daerah
epitel yang nekrotik di nasofaring dan saluran pernafasan memberikan kesempatan serangan
infeksi bakteri sekunder berupa bronkopneumoni, otitis media, bahkan ensefalitis.
Manifestasi Klinis

Masa Tunas 10-20 hari Penyakit ini dibagi menjadi 3 stadium :


1.

Stadium kataral (Prodromal)

Biasanya stadium ini berlangsung selama 4-5 hari diserti panas, malaise, batuk, fotobia
konjungtivitis dan koriza. Menjelang akhir stadium kataral 24jam,timbul bercak koplik
(berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi eritema). Lokasinya di mukosa
bukalis berhadapan dengan molar bawah. Gambaran darah tepi ialah limfositosis dan
leukopenia. Secara klinis, gambaran penyakit ini menyerupai influenza. Diagnosa perkiraan
yang besar dapat dibuat bila ada bercak koplik dan penderita pernah kontak dengan penderita
morbili dalam 2 minggu terakhir.
2.

Stadium erupsi

Koriza dan batuk batuk bertambah. Timbuk enantema atau titik merah di palatum durum
dan palaatum mole. Kadang-kadang terlihat pula bercak koplik. Terjadinya eritema yang
berbentuk makula papula disertai menaiknya suhu badan diantara makula terdapat kulit yang
normal. Mula-mula eritema timbul dibelakang telinga, dibagian atas lateral tengkuk,
sepanjang rambut dan bagian belakang bawah. Kadang-kadang terdapat perdarahan ringan
pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak. Ruam mencapai anggota badan pada hari ketiga dan
menghilang dengan urutan terjadinya.Terdapat perbesaran kelenjar getah bening disudut
mandibula dan diadaerah leher belakang. Kadang terdapat sedikit splenomegali. Tidak jarang
disertai diare dan muntah.
3.

Stadium konvalesensi

Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang bewarna lebih (hiperpigmentasi) yang lama
kelamaan akan menghilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering
ditemukan pula pada kulit yang bersisik. Hiperpegmentasi ini merupakan gejala
patognomonik untuk morbili. Pada penyakit-penyakit lain dengan eritema atau eksantema
ruam kulit menghilang tanpa hiperpementasi. Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali
bila ada komplikasi.

Pemeriksaan Fisik
1.Pada stadium kataral manifestasi yang tampak mungkin hanya demam (biasanya tinggi)
dan tanda-tanda nasofaringitis dan konjungtivitis.
2. Pada umunya anak tampak lemah,tidak nafsu makan.
3. Bercak pada hari ke 2-3 panas (akhir stadium kataral).
4.Pada stadium erupsi timbul ruam (rash) yang khas : ruam makulopapular yang munculnya
mulai dari belakang telinga, mengikuti pertumbuhan rambut di dahi, muka, dan kemudian
seluruh tubuh.

Diagnosis
Berdasarkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik kita dapat menegakkan diagnosa dari
morbili. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding dari
morbili.
Pada kasus ini diagnosa banding dengan:
1

o
o
o
o

Rubella
Manifestasi klinis:
Masa inkubasi 14-21 hari
Demam ringan atau tidak ada selama ruam dan menetap selama 1,2 atau 3hari
Mukosa faring dan konjungtiva sedikit meradang
Eksantema mulai pada muka dan menyebar dengan cepat (dalam 24 jam), ruam dapat

menghilang pada muka saat ruam lanjutannya muncul pada badan


o Erupsi biasanya jelas pada hari ke 3
o Tidak ada fotofobia
o Tanda khas: adenopati retroaurikuler, servikal posterior dan di belakang oksipital
Pemeriksaan laboratorium (Darah Lengkap):
o Sel darah putih normal atau sedikit menurun
o Trombositopeni jarang
2

o
o
o
o

Roseola infantum (eksantema subitum)


Manifestasi klinis:
Demam tinggi mendadak, demam turun dengan krisis pada hari ke 3-4
Mukosa faring meradang
Koriza
Ketika suhu kembali normal, erupsi macular atau makulopapular tampak diseluruh

o
o

tubuh mulai pada badan menyebar ke lengan dan leher, dan melibatkan muka dan kaki
Ruam menghilang dalam 3 hari
Pemeriksaan laboratorium:
Hari pertama demam: leukosit normal, kenaikan neutrofil
Hari ke 3-4 demam: leukopeni, neutropenia absolut dan limfositosis.

Penatalaksanaan
Penatalasanaan dibedakan menjadi :
1.Morbili tanpa komplikasi
Pada umumnya tidak memerlukan rawat inap, berikan vitamn A jika anak belum
mendapatkan vitamin A pada bulan februari dan Agustus. Pemberian vitamin A dengn aturan
50.000 IU (<6 bulan), 100.000 IU (6-11 bulan), atau 200.000 IU (12 bulan hingga 5 tahun).
Untuk Pasien dengan gizi buruk dapat diberikan vitamin A sebanyak 3 kali.
Perawatan penunjang lainnya: Jika anak demam berikan paracetamol.
6

Berikan cairan dan nutrisi yang cukup.


Penatalaksanaan konjungtivitis dengan cairan mata yg jernih tidak memerlukan pengobatan.
Jika sekret mata bernanah, bersihkan dengan lap bersih yg direndam air kemudian oleskan
salep mata kloramphenicol 3 kali sehari.
2.Morbili dengan komplikasi berat
Yand dimaksud dengan komplikasi berat meliputi :
a.Penurunan kesadaran dan kejang (ensefalitis)
b.Pneumonia
c.Dehidrasi karena diare
d.Gizi Buruk
e.Otitis Media Akut
f.Kekeruhan pada kornea
g.Luka pada mulut dalam atau luas.
Penatalaksanaan sesuai dengan komplikasi yang terjadi, pada umumnya dilakukan pemberian
Vitamin A serta antibiotik selama di rumah sakit.Untuk mencegah penularan penyakit ini di
rumah sakit, anak harus dirawat dalam ruangan isolasi.
Prognosis
Baik pada anak dengan keadaan umum yang baik, tetapi prognosis buruk bila keadaan umum
buruk, anak yang sedang menderita penyakit kronis atau bila ada komplikasi lanjutan.

4. Plan :
DIAGNOSIS KERJA
Morbili
TERAPI
-

IVFD futrolit 30 tpm

Inj Amoxan 4 x 1 gram

Inj Sagestam 2 x 40 gram

Pamol tablet 3x 500 mg

Promedex 3x1 tab

Isprinol 3x 2 cth

RENCANA
Rawat inap dan follow up harian
FOLLOW UP
Setelah dilakukan rawat inap selama tiga hari, perlahan kondisi anak semakin membaik, anak
7

tidak demam, tidak terdapat keluhan batuk lagi, bab dan bak lancar serta ruam yang
berkurang.
Pendidikan :
Kepada pasien dan keluarganya dijelaskan penyebab timbulnya penyakit yang dideritanya
dan menjelaskan tindakan yang seharusnya diambil jika anggota keluarga yang lain
mengalami gejala serupa
Konsultasi : Konsultasi mengenai pentingnya pemberian imunisasi dan asupan nutrisi harian
yang baik untuk anak.
Kontrol :
Kegiatan

Periode

Hasil yang Diharapkan

Kontrol post rawat inap

Satu minggu setelah


dipulangkan

Kondisi anak semakin


membaik dan tidak terdapat
keluhan

Nasihat

Setiap kali kunjungan

Kualitas hidup pasien


membaik

Anda mungkin juga menyukai