Topik :
Morbili
Tanggal (kasus) :
22 Maret 2015
Presenter :
Tanggal Presentasi :
1 April 2015
Pembimbing :
1. Morbili
2. Penegakan diagnosa Morbili
3. Penatalaksanaan Morbili
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1. Subjektif :
Demam dirasakan penderita sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit, demam
dirasakan naik turun. Timbul bercak kemerahan sejak 1 hari sebelum masuk rumah
sakit. Bercak pertama kali timbul di leher dan punggung kemudian menjalar ke
seluruh tubuh, bercak tidak terasa gatal. Pasien juga mengalami batuk pilek sejak 4
hari sebelum masuk rumah sakit. BAK biasa, BAB cair 1 hari sebelum masuk rumah
sakit warna kuning dan berlendir sebanyak 2x.
2. Objektif :
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
Nadi
Suhu
: 92x/menit
: 37,90 C
Status Internus
Kepala : Tidak ada kelainan
Mata
Kulit
Thoraks
o Paru
Inspeksi : Gerakan nafas simetris kiri dan kanan
Palpasi
Perkusi
Perkusi
splenomegali (-)
Perkusi
: Timpani
Laboratorium:
Tanggal 22 Maret 2015
Hb
: 12,8 gr/dl
Leukosit
: 12.800/mm3
Trombosit : 306.000/mm3
Hematokrit : 39 %
Widal : Negatif
Ig M dengue : Negatif
Ig G dengue : Negatif
Definisi
Morbili suatu penyakit akut menular di tandai 3 stadium, (1) stadium inkubasi sekitar
10 12 hari dengan sedikit tanda atau tanpa ditemukan gejala, (2) stadium prodromal dengan
bercak koplik pada mukosa bukal dan faring, demam ringan sampai sedang, konjungtivitis
ringan, koryza, dan batuk yang semakin berat. Dan (3) stadium akhir dengan ruam
makulopapular yang muncul berturut- turut pada muka kemudian seluruh tubuh dan disertai
oleh demam tinggi.
Patogenesis
Penularan morbili dapat melalui udara dan sangat cepat, penularan terjadi 1 2 hari
sebelum timbul gejala klinis maupun 4 hari setelah timbul ruam. Virus masuk ke dalam
sistem limfatik lokal. Virus bereplikasi kmudian dimulailah penyebaran ke sel jaringan
limforetikular seperti limpa. Pada fase ini sel mononuclear yang terinfeksi menyebabkan
bentuknya sel raksasa berinti banyak dari warthin, sedangkan limfosit T aktif membelah.
Gambaran kejadian awal dijaringan limfosid masih belum diketahui secara lengkap,
tetapi 5 6 hari sesudah infeksi awal, fokus infeksi terwujud ketika virus masuk kedalam
pembuluh darah dan menyebar kepermukaan epitel orofaring, saluran nafas, kulit, kandung
kemih, dan usus.
Biasanya stadium ini berlangsung selama 4-5 hari diserti panas, malaise, batuk, fotobia
konjungtivitis dan koriza. Menjelang akhir stadium kataral 24jam,timbul bercak koplik
(berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi eritema). Lokasinya di mukosa
bukalis berhadapan dengan molar bawah. Gambaran darah tepi ialah limfositosis dan
leukopenia. Secara klinis, gambaran penyakit ini menyerupai influenza. Diagnosa perkiraan
yang besar dapat dibuat bila ada bercak koplik dan penderita pernah kontak dengan penderita
morbili dalam 2 minggu terakhir.
2.
Stadium erupsi
Koriza dan batuk batuk bertambah. Timbuk enantema atau titik merah di palatum durum
dan palaatum mole. Kadang-kadang terlihat pula bercak koplik. Terjadinya eritema yang
berbentuk makula papula disertai menaiknya suhu badan diantara makula terdapat kulit yang
normal. Mula-mula eritema timbul dibelakang telinga, dibagian atas lateral tengkuk,
sepanjang rambut dan bagian belakang bawah. Kadang-kadang terdapat perdarahan ringan
pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak. Ruam mencapai anggota badan pada hari ketiga dan
menghilang dengan urutan terjadinya.Terdapat perbesaran kelenjar getah bening disudut
mandibula dan diadaerah leher belakang. Kadang terdapat sedikit splenomegali. Tidak jarang
disertai diare dan muntah.
3.
Stadium konvalesensi
Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang bewarna lebih (hiperpigmentasi) yang lama
kelamaan akan menghilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering
ditemukan pula pada kulit yang bersisik. Hiperpegmentasi ini merupakan gejala
patognomonik untuk morbili. Pada penyakit-penyakit lain dengan eritema atau eksantema
ruam kulit menghilang tanpa hiperpementasi. Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali
bila ada komplikasi.
Pemeriksaan Fisik
1.Pada stadium kataral manifestasi yang tampak mungkin hanya demam (biasanya tinggi)
dan tanda-tanda nasofaringitis dan konjungtivitis.
2. Pada umunya anak tampak lemah,tidak nafsu makan.
3. Bercak pada hari ke 2-3 panas (akhir stadium kataral).
4.Pada stadium erupsi timbul ruam (rash) yang khas : ruam makulopapular yang munculnya
mulai dari belakang telinga, mengikuti pertumbuhan rambut di dahi, muka, dan kemudian
seluruh tubuh.
Diagnosis
Berdasarkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik kita dapat menegakkan diagnosa dari
morbili. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding dari
morbili.
Pada kasus ini diagnosa banding dengan:
1
o
o
o
o
Rubella
Manifestasi klinis:
Masa inkubasi 14-21 hari
Demam ringan atau tidak ada selama ruam dan menetap selama 1,2 atau 3hari
Mukosa faring dan konjungtiva sedikit meradang
Eksantema mulai pada muka dan menyebar dengan cepat (dalam 24 jam), ruam dapat
o
o
o
o
o
o
tubuh mulai pada badan menyebar ke lengan dan leher, dan melibatkan muka dan kaki
Ruam menghilang dalam 3 hari
Pemeriksaan laboratorium:
Hari pertama demam: leukosit normal, kenaikan neutrofil
Hari ke 3-4 demam: leukopeni, neutropenia absolut dan limfositosis.
Penatalaksanaan
Penatalasanaan dibedakan menjadi :
1.Morbili tanpa komplikasi
Pada umumnya tidak memerlukan rawat inap, berikan vitamn A jika anak belum
mendapatkan vitamin A pada bulan februari dan Agustus. Pemberian vitamin A dengn aturan
50.000 IU (<6 bulan), 100.000 IU (6-11 bulan), atau 200.000 IU (12 bulan hingga 5 tahun).
Untuk Pasien dengan gizi buruk dapat diberikan vitamin A sebanyak 3 kali.
Perawatan penunjang lainnya: Jika anak demam berikan paracetamol.
6
4. Plan :
DIAGNOSIS KERJA
Morbili
TERAPI
-
Isprinol 3x 2 cth
RENCANA
Rawat inap dan follow up harian
FOLLOW UP
Setelah dilakukan rawat inap selama tiga hari, perlahan kondisi anak semakin membaik, anak
7
tidak demam, tidak terdapat keluhan batuk lagi, bab dan bak lancar serta ruam yang
berkurang.
Pendidikan :
Kepada pasien dan keluarganya dijelaskan penyebab timbulnya penyakit yang dideritanya
dan menjelaskan tindakan yang seharusnya diambil jika anggota keluarga yang lain
mengalami gejala serupa
Konsultasi : Konsultasi mengenai pentingnya pemberian imunisasi dan asupan nutrisi harian
yang baik untuk anak.
Kontrol :
Kegiatan
Periode
Nasihat