Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah persyaratan, kewajiban,
dan sanksi Akuntan Publik mengacu pada Undang-Undang nomor 5 Tahun 2011
Tentang Akuntan Publik memiliki pengaruh terhadap minat mahasiswa Akuntansi
untuk menjadi Akuntan Publik, baik secara parsial maupun secara simultan.
Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear.
Objek dari penelitian ini adalah mahasiswa Akuntansi konsentrasi Auditing
(Pemeriksaan Akuntansi). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Mahasiswa Akuntansi konsentrasi Auditing di Universitas Multimedia Nusantara,
Universitas Bina Nusantara, Prasetya Mulya Business School, dan Universitas
Pelita Harapan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dengan menebarkan kuesioner.
Hasil dari penelitian ini adalah (1) sanksi Akuntan Publik memiliki pengaruh
positif terhadap minat mahasiswa Akutansi untuk menjadi Akuntan Publik(2)
persyaratan, dan kewajiban Akuntan Publik secara parsial tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap minat mahasiswa Akuntansi untuk menjadi Akuntan
Publik (3) Persyataran, kewajiban, dan sanksi Akuntan Publik secara simultan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa Akuntansi untuk
menjadi Akuntan Publik.
Kata kunci:
1. Pendahuluan
Data dari Pusat Pembinaan Akuntan Publik dan Jasa Penilai (PPAJP) Kementerian
Keuangan (Kemenkeu) RI per 21 Juni 2012 memperlihatkan jumlah Akuntan Publik di
Indonesia sebanyak 1.007 orang dan 55% berdomisili di Jabodetabek. Padahal,
penduduk Indonesia berjumlah hampir 250 juta orang. Dibandingkan negara Asean
lainnya Singapura yang memiliki 15.120 Akuntan Publik dari total penduduk sekitar 5
juta dan Thailand yang memiliki 6.000 Akuntan Publik dari total penduduk 66 juta
orang. Menuju AFTA (Asean Free Trade Area)tahun 2015, dibutuhkan solusi dalam
meningkatkan jumlah Akuntan Publik.
Profesi Akuntan Publik memiliki peranan besar dalam mendukung perekonomian
nasional yang sehat dan efisien serta meningkatkan transparansi dan mutu informasi
dalam bidang keuangan. Peran Akuntan Publik terutama untuk meningkatkan kualitas
dan kredibilitas informasi keuangan atau laporan keuangan suatu entitas. Tanggung
jawab seorang Akuntan Publik terletak pada opini atau pendapat yang diberikan
terhadap
kewajaran
laporan
keuangan
entitas
yang
akan
digunakan
oleh
paripurna DPR di Jakarta. Undang-Undang yang disahkan pada tanggal 3 Mei 2011 ini
berisi 62 pasal yang diharapkan dapat memberikan landasan hukum yang lebih kuat dan
jelas bagi profesi Akuntan Publik. Latar belakang UU No. 5 tahun 2011 antara lain yaitu
adanya tuntutan masyarakat terhadap integritas dan profesionalisme Akuntan Publik
serta untuk melindungi kepentingan Akuntan Publik sesuai dengan standar dan kode
etik profesi. Zarni (2014) selaku direktur eksekutif IAI menyatakan bahwa dalam
menghadapi AFTA 2015 akuntan sebagai profesional harus senantiasa memutakhirkan
ilmu dan keahlian mereka. Maka pada ulang tahun IAI 2013 meluncurkan gelar
'Chartered Accountant' kepada anggota IAI. Pemegang gelar ini wajib mengikuti
kegiatan Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) dan memiliki keuntungan untuk
dapat bekerja di negara-negara Asean seperti Singapura, Malaysia, Filipina dan lainnya.
Undang-undang ini ternyata juga mengundang polemik bagi orang-orang dalam
dunia akuntansi. Wahyuni (www.ppajp.depkeu.go.id) selaku Kepala Sub Bidang
Pemeriksaan Usaha dan Akuntan Publik PPAJP Kementerian Keuangan RI berkata
bahwa struktur usia Akuntan Publik sekarang yang lebih dari 50 tahun sebanyak 64
persen, sehingga kemungkinan terjadi penurunan jumlah Akuntan Publik secara
signifikan dalam 5 atau 10 tahun ke depan. Hal inilah yang mendasari pemerintah untuk
tidak membatasi setiap orang yang ingin mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.
Lulusan dari non akuntansi boleh mengikuti pendidikan tersebut. Sebagian pihak setuju
karena undang-undang ini akan membantu meningkatkan jumlah Akuntan Publik di
Indonesia karena pintu terbuka lebar bagi sarjana non akuntansi untuk menjadi Akuntan
Publik asalkan mereka lulus Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) dan juga karena
terdapat aturan yang melindungi profesi Akuntan Publik secara mendasar. Sebagian
pihak tidak setuju karena undang-undang ini merisaukan sarjana akuntansi yang telah
menekuni bidang akuntansi selama kurang lebih 4 tahun. Hal ini berarti untuk menjadi
Akuntan Publik tidak harus berasal dari sarjana akuntansi. Sarjana akuntansi harus
bersaing dengan sarjana non akuntansi. Hal yang menjadi pertanyaan adalah apakah
kualitas Akuntan Publik yang berasal dari sarjana akuntansi dan non akuntansi akan
sama serta apakah undang-undang seperti ini mempengaruhi minat mahasiswa
Akuntansi untuk menjadi Akuntan Publik.
Undang-Undang No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik disahkan pada tanggal 3
Mei 2011 dan efektif berlaku umum di Negara Kesatuan Republik Indonesia mulai pada
tahun 2012. Persyaratan
Undang- Undang nomor 5(lima) tahun 2011 tentang Akuntan Publik pasal 6 adalah
memiliki sertifikat tanda lulus ujian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) yang sah,
berpengalaman, berdomisili dalam wilayah NKRI, memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin Akuntan
Publik, tidak pernah dipidana, menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik dan
tidak berada dalam pengampunan. Persyaratan menjadi Akuntan Publik akan
berdampak positif terhadap minat mahasiswa akuntansi karena sebelum adanya
Undang-Undang no 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik minat mahasiswa mengikuti
pendidikan profesi akuntansi sudah sedikit, sehingga diperkirakan dengan adanya
Undang-Undang nomor 5 tentang Akuntan Publik dapat meningkatkan minat
mahasiswa akuntansi untuk menjadi Akuntan Publik karena terdapat regulasi yang jelas
untuk dipenuhi oleh mahasiswa yang berminat untuk menjadi Akuntan Publik.
Kewajiban menjadi Akuntan Publik sebagaimana dijelaskan dalam UndangUndang nomor 5 (lima) tahun 2011 tentang Akuntan Publik pasal 25 adalah Menjadi
anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik, Berdomisili di NKRI dan berdomisili di
KAP-nya, menjadi rekan KAP dalam jangka waktu 180 hari sejak izin Akuntan Publik
diterbitkan, melaporkan secara tertulis kepada Menteri dalam jangka waktu 30 hari
setelah menjadi Rekan pada KAP, Menjaga kompetensi melalui pelatihan profesi
berkelanjutan, berprilaku baik, jujur, bertanggung jawab, dan mempunyai integritas
tinggi. Kewajiban akan berdampak positif terhadap peningkatan minat mahasiswa
akuntansi karena berisi tentang kewajiban dan tuntutan yang harus dijalani untuk
menjadi seorang Akuntan Publik agar tetap memiliki profesionalisme dan integritas.
Sanksi administratif
Undang- Undang nomor 5 (lima) tahun 2011 tentang Akuntan Publik pasal 53 yaitu
berupa rekomendasi melaksanakan kewajiban tertentu, peringatan tertulis, pembatasan
pemberian jasa kepada suatu jenis entitas, pembekuan izin, pencabutan izin dan/atau
denda. Dan sanksi atas tindakan selanjutan dijelaskan dipasal 53 sampai dengan pasal
58. Sanksi admistratif akan berdampak positif terhadap minat mahasiswa akuntansi
karena secara manusiawi manusia berusaha menghindari kewajiban dan sanksi atas
perbuatannya sehingga dalam sanksi ini dijelaskan setiap perbuatan dan sanksi yang
akan diterima bila tidak menjunjung Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan
profesionalisme. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah persyaratan,
kewajiban dan sanksi Akuntan Publik berdampak terhadap minat mahasiswa Akuntansi
untuk menjadi Akuntan Publik baik secara partial maupun simultan.
Akuntan Publik, seorang akuntan harus memenuhi beberapa syarat yang ditentukan
Departemen Keuangan, antara lain : berpengalaman di KAP minimal 3 tahun setara
4000 jam, mempunyai beberapa orang staf, mempunyai kantor yang cukup
representatif dan lain-lain. Mulai awal tahun 1998, untuk memperoleh izin praktik,
terlebih dahulu harus lulus Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), yang
diselenggarakan atas kerjasama IAI dan Departemen Keuangan. Saat ini USAP sudah
diganti dengan ujian CPA yang boleh diikuti oleh mereka yang sudah bergelar akuntan.
Tiga persyaratan dasar yang harus dipenuhi dalam rangka menjadi Akuntan Publik,
yaitu: persyaratan pendidikan, persyaratan mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik,
dan persyaratan pengalaman. Persyaratan pendidikan maksudnya adalah seseorang
wajib mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) untuk menjadi Akuntan
Beregister Negara dan mengikuti USAP. Ujian Sertifikasi Akuntan Publik memiliki
empat bagian, yaitu mengenai auditing dan atestasi, akuntansi keuangan dan pelaporan,
regulasi, serta lingkungan bisnis dan konsepnya.
PSA No.01 Seksi 150 (IAPI:2011) menyatakan Standar Jasa Akuntansi dan
Review dan Standar Jasa Konsultasi. Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan
rerangka untuk fungsi non-atestasi bagi jasa Akuntan Publik yang mencakup jasa
akuntansi dan review. Sifat pekerjaan non-atestasi tidak menyatakan pendapat, hal ini
sangat berbeda dengan tujuan audit atas laporan keuangan yang dilaksanakan sesuai
dengan standar auditing. Tujuan audit adalah untuk memberikan dasar memadai untuk
menyatakan suatu pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, sedangkan
dalam pekerjaan non-astestasi tidak dapat dijadikan dasar untuk menyatakan pendapat
akuntan. Jasa Akuntansi yang dimaksud adalah : Kompilasi laporan keuangan, Review
atas laporan keuangan dan Laporan keuangan komparatif . Sedangkan Standar Jasa
Konsultansi merupakan paduan bagi praktisi (Akuntan Publik) yang memberikan jasa
konsultasi bagi kliennya melalui Kantor Akuntan Publik. Dalam jasa konsultansi, para
praktisi menyajikan temuan, kesimpulan dan rekomendasi. Sifat dan lingkup pekerjaan
jasa konsultansi ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan kliennya. Jasa
konsultansi dilakukan untuk kepentingan klien. Jasa Konsultasi yang dimaksud adalah :
Konsultasi (consultation), Jasa pemberian saran profesional (advisory services), Jasa
Implementasi, Jasa Transaksi, Jasa Penyediaan staf dan jasa pendukung lainnya serta
Jasa Produk.
Dalam memenuhi tanggung jawabnya sebagai profesional, Akuntan publik wajib
memiliki Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai suatu wadah. Diatur oleh Keputusan
Menteri Keuangan nomor 470/KMK.017/1999; pasal 9 yang menyatakan :
1. Untuk menjalankan pekerjaan Akuntan Publik wajib mempunyai Kantor Akuntan
Publik (KAP).
2. Apabila dalam waktu paling lambat satu (1) tahun setelah izin sebagai Akuntan
Publik diterbitkan ternyata Akuntan Publik tidak mengindahkan ketentuan untuk
memiliki Kantor Akuntan Publik (KAP) maka Izin Akuntan Publiknya dicabut.
Berdasarkan Undang-Undang nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik "Kantor
Akuntan Publik, yang selanjutnya disingkat KAP, adalah badan usaha yang didirikan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan mendapatkan izin usaha
berdasarkan Undang-Undang ini.". Akuntan Publik dapat diartikan sebagai seseorang
yang terhimpun dalam Kantor Akuntan Publik (KAP) dan telah memenuhi persyaratan
untuk menjadi Akuntan Publik, termasuk lulus dalam Ujian Sertifikasi Akuntan Publik
serta telah memperoleh izin untuk memberikan jasa dibidang akuntansi khususnya
bidang penilaian. Seorang Akuntan Publik mempunyai tanggung jawab utama dalam
melakukan fungsi audit atas laporan keuangan historis sebuah entitas komersial maupun
non komersial dan memberikan penilaian kewajaran atas suatu laporan keuangan
tersebut.
apa yang akan dijalaninya. Faktor-faktor yang mempengaruhi terdiri dari penghargaan
finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan
pasar kerja dan personalitas (Rahayu et al (2003) dalam Absara (2011). Menurut
Holland (1995) dalam Absara (2011) pilihan karir mahasiswa dipengaruhi oleh
stereotype yang mereka bentuk tentang berbagai macam karir.
Menurut Jahja (2011:63), minat memiliki sifat dan karakter khusus, sebagai berikut :
a. Minat bersifat pribadi (individual), ada perbedaan antara minat seseorang
dan orang lain
b. Minat menimbulkan efek diskriminatif
c. Erat hubungannya dengan motivasi, mempengaruhi, dan dipengaruhi
motivasi
d. Minat merupakan sesuatu yang dipelajari, bukan bawaan lahir dan dapat
berubah tergantung pada kebutuhan, pengalaman, dan mode
Jahja (2011:64) mengemukakan bahwa terdapat faktor-faktor yang meliputi minat
yaitu:
a. Kebutuhan fisik, sosial, dan egoistis
b. Pengalaman
Dalam pemilihan karir di dalam dunia kerja terdapat beberapa profesi yang
dapat dipilih oleh sarjana akuntansi misalnya profesi Akuntan Publik, Akuntan
Manajemen, Internal Auditor, Tax Specialist (Konsultan Pajak), Akuntan Pemerintah,
Akuntan Pendidik dan profesi Akuntan lainnya. Profesi Akuntan Publik merupakan
pihak yang menjembatani hubungan antara pihak manajemen dan pemilik atau pihak
manajemen yang mengelola suatu unit usaha (Jensen, Meekling (1976) dalam Absara
(2011). Menurut Baridwan (2002) dalam Absara (2011) Kegiatan utama Akuntan
Publik adalah pada kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pendapat kewajaran
terhadap
laporan
keuangan
yang
dibuat
pihak
manajemen
dan
dapat
mereka melihat sesuatu yang menguntungkan bagi mereka dan membuat mereka
senang. Dengan adanya konfergensi IFRS (International Financial Reporting
Standarts) 2012dan AFTA (Asean Free Trade Area) 2015 membuka peluang yang
lebih besar bagi akuntan publilk dalam berkarir, karena Akuntan Publik dapat bekerja
baik di Indonesia, Asean dan mancanegara. Dengan terbukanya kesempatan berkarir
yang lebih luas bagi Akuntan Publik, maka minat mahasiswa untuk menjadi Akuntan
Publik menjadi meningkat. Dan dengan adanya UU No. 5 Tahun 2011 tentang
Akuntan Publik ini diharapkan minat mahasiswa akuntansi menjadi Akuntan Publik
meningkat karena adanya regulasi dan tanggung jawab yang jelas bagi Akuntan
Publik..
dalam pengambilan keputusan ekonomi dan berpengaruh secara luas dalam era
globalisasi, Akuntan Publik memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian
nasional yang sehat dan efisien serta meningkatkan transparansi dan mutu informasi
dalam bidang keuangan.
2.4.1. Pasal 6 UU No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik
Berisi syarat-syarat mendapatkan izin menjadi Akuntan Publik sesuai dengan pasal 6,
yaitu:
1) Memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah
2) Berpengalaman praktik memberikan jasa
3) Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
4) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
5) Tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin Akuntan
Publik
6) Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5
(lima) tahun atau lebih
7) Menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh
Menteri
8) Tidak berada dalam pengampunan
Ujian profesi Akuntan Publik diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Publik
indonesia (IAPI) yang disebut Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) dengan
biaya pendaftaran Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah) dan biaya ujian Rp
2.000.000,00 (dua juta Rupiah). Ujian sertifikasi dapat dilakukan di seluruh testing
center yang menyelenggarakan CPA of Indonesia Exam (www.iapi.or.id).
Berpengalaman praktik memberikan jasa yang dimaksud IAPI adalah
mempunyai pengalaman kerja yang dapat diverifikasi minimal 3 tahun didalam
bidang auditing, akuntansi dan pelaporan keuangan atau mempunyai pengalaman
mengajar di perguruan tinggi minimal 4 tahun dalam bidang auditing atau akuntansi
keuangan. Dan sanggup mematuhi; Kode etik profesi IAPI, Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) bagi yang berpraktek sebagai atau bekerja di KAP,
Pendidikan Profesional berkelanjutan (PPL) yang ditetapkan oleh IAPI, Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Organisasi dan Ketentuan IAPI
lainnya(www.iapi.or.id).
10
Menurut Satya (2011) Pasal 6 ayat 1 UU No.5 Tahun 2011 tentang Akuntan
Publik Memiliki pengaruh negatif terhadap penilaian mahasiswa Akuntansi karena :
1)
2)
Profesi
akuntan
publik
tidak
dapat
ditempuh
dengan
tanpa
adanya
11
Melalui KAP
2)
Mematuhi dan melaksanakan SPAP dan kode etik profesi, serta peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan jasa yang diberikan
3)
Membuat kertas kerja dan bertanggung jawab atas kertas kerja tersebut
Kewajiban Akuntan Publik merupakan hal-hal yang wajib dilakukan oleh
seorang Akuntan Publik sesuai dengan kode etik profesi serta peraturan
perundang-undangan yang berkaitan. Kewajiban Akuntan Publik menurut UU
No. 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik terdapat pada pasal 25.
Ha2: Kewajiban Akuntan Publik berdampak positif terhadap minat mahasiswa
Akuntansi untuk menjadi Akuntan Publik
2)
Peringatan tertulis
3)
4)
5)
Pembekuan izin
6)
7)
Denda
2)
dengan
sengaja
melakukan
manipulasi,
memalsukan,
dan/atau
menghilangkan data atau catatan pada kertas kerja atau tidak membuat kertas
kerja yang berkaitan dengan jasa yang diberikan sehingga tidak dapat
12
13
3. Metode Penelitian
3.1. Sample dan Metode Pengumpulan Data.
Objek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Akuntansi konsentrasi Pemeriksaan
Akuntansi (Auditing) yang minimal sudah mencapai semester 6 dan pernah mengambil
mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi Universitas Multimedia Nusantara, Universitas
Pelita Harapan, Universitas Prasetiya Mulya, dan Universitas Bina Nusantara yang
berdomisili di daerah Tangerang.Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data
yang diperoleh langsung dari sumber data dengan menggunakan kuesioner yang
disebarkan kepada mahasiswa Program Studi Akuntansi secara langsung.
14
= konstanta
1, 2, 3
= koefisien variabel
X1
X2
X3
= error
15
4. Hasil Pembahasan
4.1. Statistik Deskriptif Responden
Pembagian kuesioner dilakukan mulai tanggal 23 April 2014 - 4 Juni 2014. Jumlah
kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa akuntansi di kampus wilayah Tangerang
Selatan sebanyak 200 buah dankuesioner yang dapat digunakan sebanyak 123 kuesioner
(61,50% ). Distribusi dan pengembalian kuesioner tercantum dalam table 3 dan 4.
Karakteristik responden tercantum dalam table 5 dan statistik deskriptif variable
tercantum dalam table 6.
4.2. Uji Kualitas Data
4.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2012). Uji Reliabilitas mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Berdasarkan hasil uji pada table 7 diperoleh
hasil sig 2 tail < 0,05 dan nilai Cronbachs Alpha > 0,7, maka seluruh variabel tersebut
dapat dikatakan valid dan reliable.
4.2.2. Uji Normalitas untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang memiliki
distribusi data normal (Ghozali, 2012). Berdasarkan hasil gambar 1, data pada normal
probability plot menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas .
4.3
4.3.1. Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Dari hasil pengujian
tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai tolerance untuk seluruh variabel independen >0,10.dan
VIF < 10. Sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak ada korelasi antar variabel
independen, dengan kata lain tidak terjadi multikolonieritas.
4.3.2. Uji Heteroskedastisitas. bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
(Ghozali,2012). Model regresi yang baik harus memiliki variance residual yang sama
16
1, 2, 3 = koefisien variabel
X1
X2
X3
Berdasarkan uji statistik t pada tabel 11 diperoleh koefisien regresi sebesar -0,151
untuk variabel Persyaratan menjadi Akuntan Publik. Oleh karena itu, kenaikan 1 satuan
Persyaratan menjadi Akuntan Publik menyebabkan penurunan minat mahasiswa
menjadi Akuntan Publik sebesar -15,10%. Hal ini menunjukan bahwa syarat menjadi
17
Akuntan Publik tidak memiliki dampak positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa
Akuntansi menjadi Akuntan Publik karena untuk menjadi Akuntan Publik, diperlukan
waktu yang cukup panjang, yaitu setelah lulus S-1 Akuntansi, mahasiswa harus
mengikuti program PPAk untuk memperoleh gelar Ak. Selanjutnya Akuntan Publik
juga harus memiliki pengalaman minimal 3 tahun setara 4.000 jam, mempunyai kantor
yang cukup representative dan lain-lain. Akuntan juga harus mengikuti Ujian
Sertififkasi Akuntan Publik untuk memperoleh gelar CPA. Selain waktu, juga
dibutuhkan komepetensi tinggi dan pengalaman yang cukup untuk menjadi Akuntan
Publik .Nilai sig sebesar 0,259 menunjukkan bahwa Persyaratan menjadi Akuntan
Publik tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa menjadi Akuntan
Publik
yang berarti Ha1 ditolak. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Satya
(2012)
Variabel kewajiban menjadi Akuntan Publik koefisien korelasi regresi sebesar
0,159. Oleh karena itu, kewajiban menjadi Akuntan Publik menyebabkan peningkatan
minat mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik sebesar 15,9%. Nilai sig sebesar
0,347 menunjukkan bahwa Kewajiban menjadi Akuntan Publik tidak memiliki dampak
positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa menjadi Akuntan Publik, yang berarti
Ha2 ditolak., karena keterbatasan waktu bagi Akuntan Publik untuk mengikuti
Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) sesuai dengan pasal 25 UU no 5 tahun
2011. Hal ini khususnya terjadi pada masa-masa sibuk Akuntan.
Variabel sanksi menjadi Akuntan Publik memiliki koefisien korelasi regresi
sebesar 0,330. Hal ini menunjukan bahwa sanksi-sanksi yang diterima oleh Akuntan
Publik terhadap pelanggaran menyebabkan peningkatan minat mahasiswa Akuntansi
untuk menjadi Akuntan Publik sebesar 33,00%. Nilai sig sebesar 0,001 menunjukkan
bahwa Sanksi menjadi Akuntan Publik memiliki dampak positif dan signifikan terhadap
minat mahasiswa menjadi Akuntan Publik, yang berarti Ha3 tidak berhasil ditolak.
Dengan adanya sanksi Akuntan Publik, minat mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan
Publik meningkat karena sanksi ini ditetapkan untuk mencegah kesalahan terjadi dan
melindungi kepentingan Publik dan Akuntan Publik. Sehingga sanksi merupakan faktor
yang dapat mendorong Akuntan untuk menjaga profesionalismenya dalam menjalankan
tugasnya sebagai Akuntan Publik.
18
19
20
DAFTAR PUSTAKA
Absara, Lara. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi dalam
Pemilihan
Karir Menjadi Akuntan Publik. Universitas Diponegoro, Semarang
Agoes, Sukrisno. (2012). Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat
Ahmadi, Abu. (2009). Psikologi Umum. Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta
Arens, Alvin A., Elder, Randal J. dan Beasley, Mark S. (2012). Auditing and Assurance
Services-an integrated approach. 14th ed. New Jersey : Prentice Hall
Aritonang R, Lerbin R. (2007). Teori dan Praktik Riset Pemasaran. Bogor : Ghalia
Indonesia
Auche. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Pendidikan
Profesi Akuntansi untuk Mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan Publik. Universitas
Tarumanagara, Jakarta
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka
Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta :
Salemba Empat
Jahja, Yudrik. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Kencana
Keputusan Menteri Keuangan Repulik Indonesia Nomor 470/KMK.017/1999 tentang
Perubahan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 43/KMK.017/1997 tentang Jasa
Akuntan Publik
Kholis, Azizul. (2002). Kontribusi Pendidikan Profesi Akuntan (PPA) terhadap
Pengembangan Profesi Akuntan Indonesia Sebuah Analisis Historis dan
Orientasi Masa Depan. Media Akuntansi, 28 September 2002
Kurniawan, Benny. (2012). Metodologi Penelitian. Tangerang : Jelajah Nusa
Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah. Jakarta : Kencana
Peraturan Menteri Keuangan nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik
Peraturan Menteri Keuangan nomor 25/PMK.01/2014 tentang Jasa Akuntan Publik
Priyatno, Duwi. (2010). Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta :
Mediakom
Santoso, Singgih. (2009). Panduan Lengkap Mengenal Statistik dengan SPSS 17.
Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Satya, Zerrik. (2011). Perbedaan Minat Mahasiswa Akuntansi Universitas Bina
Nusantara untuk Memilih Profesi Auditor Independen Sebelum dan Setelah
Ditetapkannya Undang-Undang Akuntan Publik. Universitas Bina Nusantara,
Jakarta
Suparto, Agus. (2014). Chartered Accountant. Majalah Akuntan Indonesia, Maret 2014
Surat Keterangan Menteri Pendidikan Nasional nomor 179/U/2001 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi
Surono, Adi. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat Mahasiswa
Akuntansi untuk Berkarir menjadi Akuntan Publik. Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta
Syah, Muhibbin. (2012). Psikologi Belajar. Edisi Revisi. Jakarta : RajaGrafindo Persada
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik
21
KUESIONER
PERSYARATAN MENJADI AKUNTAN PUBLIK mengacu pada UndangUndang No. 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik pasal 6
1. Apakah anda setuju syarat menjadi akuntan publik adalah memiliki sertifikat tanda
ujian profesi akuntan publik yang sah ?
2. Apakah anda setuju syarat menjadi akuntan publik adalah berpengalaman praktik d
bidang audit umum atas laporan keuangan minimal 5tahun ?
3. Apakah anda setuju syarat menjadi akuntan publik adalah berdomisili di wilayah N
Kesatuan Republik Indonesia dan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ?
4. Apakah anda setuju syarat menjadi akuntan publik adalah tidak pernah dikenai san
administratif berupa pencabutan izinAkuntan Publik ?
5. Apakah anda setuju syarat menjadi akuntan publik adalah tidak pernah dipidana de
ancaman penjara 5 tahun atau lebih, serta tidak berada dalam pengampuan ?
6. Apakah anda setuju syarat menjadi akuntan publik adalah menjadi anggota Asosia
Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri ?
mengikuti
Pendidikan
Profesional
Berkelanjutan
(PPL)
yang
22
penjara
paling
lama
5tahun
dandenda
paling
banyak
Rp300.000.000,00
4. Setiap orang yang memberikan pernyataan tidak benar ataumemberikan
dokumen palsuuntukmendapatkan ataumemperpanjang izin akuntan publik, izin
usaha KAP atau izin pendiriancabangKAP akan dipidanapenjara paling lama
5tahundandenda paling banyak Rp300.000.000,00
5. 5, Setiap orang yang bukan akuntan publik, tetapi menjalankan profesi akuntan
publik dan bertindak seolah-olah sebagai akuntan publik akan dipidanapenjara
paling lama 6tahun dan denda paling banyakRp500.000.000,00
6. Tindak pidana manipulasi, memalsukan data, menghilangkan data secara
korporasi diberi sanksi pidana denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 dan
banyak Rp 3.000.000.000,00
7. Dan dalam hal korporasi tidak dapat membayar sanksi denda, pihak yang
bertanggung jawab dipidana penjara 2 tahun sampai dengan 6 tahun
8. Akuntan publik dibebaskan dari tuntutan pidana dan gugatan bila perbuatan
tersebut telah lewat 5 tahun dari tanggal laporan hasil pemberian jasa
23
5. Saya berminat untuk menjadi Akuntan Publik karena saya mahasiswa dari
Program Studi Akuntansi
6. Saya berminat menjadi Akuntan Publik karena memiliki saudara/keluarga yang
bekerja sebagai Akuntan Publik
7. Saya ingin lebih memperdalam pengetahuan tentang profesi Akuntan Publik
8. Saya mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang Akuntan Publik/bekerja di
suatu
Kantor Akuntan Publik (KAP)
Validitas
(sig Pearson)
0,000 - 0,135
0,000 - 0,055
0,000 - 0,004
0,000 - 0,008
Reliabilitas
(Cronbachs Alpha)
0,303
0,625
0,791
0,861
Validitas (Pearson)
Reliabilitas
(Cronbachs Alpha)
0,000-0,000
0,000-0,000
0,000-0,011
0,000-0,001
0,875
0,765
0,789
0,833
24
Kuesioner
yang kembali
80
50
30
40
200
72
39
5
26
142
%
kuesioner
Kembali
90%
78%
17%
65%
71%
Jumlah
200
142
19
123
Persentase
100%
71%
9,50%
61,50%
71
52
123
57,72%
42,28%
100%
38
61
24
123
30,94%
49,59%
19,51%
100%
Std.
Deviation
123
13
24
19,43
2,280
123
14
20
16,80
1,967
123
19
32
25,97
3,214
123
13
32
23,84
3,090
123
25
Sig (2Tailed)
0,000
0,000
0,000
0,000
Cronbachs Alpha
0,718
0,727
0,816
0,742
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.373a
R Square
Adjusted R
Square
.139
.117
ANOVAa
Df
Sum of
Mean Square
F
Sig.
Squares
Regression
161.796
3
53.932
6.399
.000b
1
Residual
1002.952
119
8.428
Total
1164.748
122
a. Dependent Variable: Minat mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik
b. Predictors: (Constant), Syarat, kewajiban, dan sanksi menjadi Akuntan Publik
26
Unstandardized
Coefficients
B
(Constant)
15.515
Std.
Error
2.784
-.151
.113
.159
.169
Standardize
d
Coefficients
Beta
5.573
-.111
1.134
.101
Sig.
.000
.259
.943
.347
.001
27