Anda di halaman 1dari 23

PERENCANAAN

PERANGKUTAN
Pembebanan Lalu Lintas

HUBUNGAN DARI I KE J
j

PEMBANGKIT
PEMBAGIA
N

PILIHAN MODA /
PENCARAN
MODA

PEMBEBANAN
/

PENYALURAN
4/26/15

P E R E N C A N A A N P E RA N G K U TA N

SW 16.09.05

PENGERTIAN

menyalurkan volume lalu-lintas pada setiap lintas


(jalan) yang memungkinkan
a
i

b
c

a
b
c

altenatif lintas

volume lalu-lintas dari i ke j

4/26/15

P E R E N C A N A A N P E RA N G K U TA N

SW 16.09.05

PEMBEBANAN
JARINGAN
Dari Matrik A-T diketahui volume lalu lintas antara i
dan j, dan dari sistem jaringan jalan dapat diketahui
ruas jalan yang mungkin menampung arus lalu lintas
tertentu.
Pembebanan jaringan jalan menyatakan besarnya
volume lalu lintas pada suatu lintasan

P E R E N C A N A A N P E RA N G K U TA N

SW 16.09.05

TUJUAN:

1. Untuk kepentingan lalu lintas kini mengatasi persoalan


masa kini
a. Menyeimbangkan beban jaringan sesuai dengan
kapasitas setiap ruas jalan;
b. Menilai cela (defisiensi) pada sistem angkutan yang
ada dengan membebankan taksiran lalu lintas masa
depan pada sistem jaringan jalan yang ada;
c. Menyiapkan rancangan volume per jam dan gerak
balik.

P E R E N C A N A A N P E RA N G K U TA N

SW 16.09.05

TUJUAN:

2. Untuk kepentingan rencana antisipasi masa depan


a. Mendapatkan dasar penentuan banyaknya lajur
yang dibutuhkan pada suatu ruas jalan;
b. Mengkaji pengaruh peningkatan jaringan dan
perluasan sistem yang ada dengan membebankan
taksiran lalu-lintas masa depan pada jaringan jalan
ybs, termasuk peningkatannya;
c. Menentukan prioritas konstruksi dengan
membebankan taksiran lalu-lintas masa depan pada
sistem angkutan yang diusulkan untuk saat itu;
d. Menguji usulan alternatif sistem angkutan dengan
prosedur yang sistematik dan dapat diulang;

P E R E N C A N A A N P E RA N G K U TA N

SW 16.09.05

KARAKTER LINTAS KENDARAAN


kendaraan PRIBADI lintasan bebas
CATATAN:
pada prinsipnya kendaraan pribadi dapat melintas di ruas jalan mana saja
kecuali pada ruas jalan yang dilarang bagi angkutan pribadi, karena:
-. tipe dan kelas jalan tidak memenuhi syarat
-. pengelolaan lalu-lintas (sesaat atau tetap)
kendaraan UMUM
CATATAN:

lintasan terbatas /
tertentu

kendaraan umum melalui lintas tetap yang ditentukan, baik yang terjadwal
maupun yang tidak terjadwal, kecuali beberapa jenis paratransit misalnya:
becak, taksi.

P E R E N C A N A A N P E RA N G K U TA N

SW 16.09.05

KONSEP DASAR (1)


Sistem sediaan : jaringan transportasi

S(L,C)

L : ruas jalan termasuk simpulnya

C :biaya

Biaya merupakan fungsi dari sejumlah atribut yang

taerkait pada ruas jalan seperti : jarak, kecepatan arus


bebas, kapasitas, hubungan kecepatan arus
Pelaku perjalanan mencoba mencari rute terbaik masing-

masing yang meminimumkan biaya perjalanannya

KONSEP DASAR (2)


Keadaan keseimbangan jika setiap pelaku perjalanan tidak
dapat lagi mencari rute yang lebih baik untuk mencapai
zona tujuannya karena mereka telah bergerak pada rute
yang terbaik yang tersedia
Kondisi keseimbangan jaringan jalan

KONSEP DASAR (3)


Fenomena angkutan umum : penumpang mencari rute

yang meminimumkan biaya perjalanan yang terdiri dari


biaya kemacetan, waktu tunggu dan berjalan kaki, serta
waktu berada di atas kendaraan

KECEPATAN- ARUS DAN BIAYAARUS


Ca = Ca((V))
Biaya pada suatu ruas jalan merupakan fungsi dari

semua pergerakan V pada jaringan jalan tersebut


Cocok untuk daerah perkotaan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PEMBEBANAN LALU LINTAS
Kondisi tata guna lahan :
Prilaku orang dalam melakukan pemilihan rute
Struktur jaringan jalan
Kondisi fisik masing-masing ruas jalan pada jaringan jalan

ybs

METODE PILIHAN RUTE


Informasi utama yang diperlukan :

MAT / MOD

Ciri jaringan jalan yang berupa ruas serta pelakunya, termasuk


kurva keceptan arus

Prinsip atau pola pemilihan rute yang sesuai dg permasalahan

PROSES PEMILIHAN RUTE


Prosedur pemilihan rute bertujuan memodel prilaku

pelaku pergerakan dalam memilih rute yang menurut


mereka merupakan rute terbaiknya
Keluaran dari tahapan ini adalah informasi arus lalu lintas

pada setiap ruas jalan, termasuk biaya perjalanan antar


zonanya
Hal utama dalam pemilihan rute adalah asumsi pengguna

jalan mengenai pilihan yang terbaiknya

FAKTOR PENENTU UTAMA


Waktu tempuh
Nilai Waktu
Biaya perjalanan
Biaya operasi kendaraan

KLASIFIKASI MODEL PEMILIHAN


RUTE
Efek stokastik

Efek batasan
kapasitas

Tidak

Ya

Tidak

All or nothing

Stokastik
murni

Ya

Keseimbangan
wadrob

Keseimbangan
pengguna
stokastik

ALASAN PEMILIHAN RUTE


Pembebanan all or nothing
Pembebanan banyak ruas
Pembebanan berpeluang

PRADUGA ATAS KEBIASAAN PELAKU PERJALANAN

1.

Pelaku memiliki pengetahuan dan keterangan yang lengkap


dan tepat serta memilih lintasan secara rasional yakni:
memilih jarak minimum, atau waktu tempuh minimum, atau
biaya minimum.
[Black, 1981; 91-2]
ALL-OR-NOTHING ASSIGNMENT

2. Pelaku tidak mempunyai pengetahuan dan informasi yg tepat


perihal pilihan lintas yang bisa dilewati; setiap pelaku
melihat waktu perjalanan, atau biaya dengan cara pandang
agak berbeda; masing-masing merasa memilih yang terbaik.
MULTI-PATH ASSIGNMENT
3. Pelaku menilai faktor-faktor lain daripada sekedar
meminimumkan jarak, waktu perjalanan, dan biaya, seperti
lintas yang sudah terbiasa, lintas dengan pemandangan
bagus, atau lintas aman, dll.
PROBABILITY ASSIGNMENT

P E R E N C A N A A N P E RA N G K U TA N

[Black, 1981; 91-2]

SW 16.09.05

19

MODEL PILIHAN RUTE /


PEMBEBANAN
Metode Proposional

Model all or nothing

Model stokastik

Metode tidak Proposional

Model batasan kapasitas

Model keseimbangan

Model kurva diversi

Model JICA

Model logit-binomial dan regresi pengali

SEMUA ATAU TANPA PEMBEBANAN


(ALL OR NOTHING ASSIGNMENT)

5
(5)

ZONA 1

(5
)

(15
)
(10
(20
)
)
3

(20
)
(15
)

(10
)

simp
ul
(10 waktu
perjalanan
)[Black,
1981; 92]

P E R E N C A N A A N P E RA N G K U TA N

ZONA 2

5
1

SW 16.09.05

21

ATURAN MOORE
A

(3)

(1)

(7)
(1)

(2)

(5)

(7)

(1)
(3)

(1)
M

(1)

(5)
(2)

(2)
N

(2) waktu perjalanan


simpul

(3)

(8)

(2)

keterangan:

(2)

(4)

(3)
E

Lintas terpendek
dari A ke P ????
Berapa lama ???

Pembebanan terpencar beberapa


alternatif lintasan

P E R E N C A N A A N P E RA N G K U TA N

SW 16.09.05

22

ALGORITMA/ATURAN MOORE
A

(9)

(1)

(7)
(1)

(6)

(5)
(3)

(8)

(1)

Lintas terpendek
dari A ke P ????
L

(5)

(4)

(2)

(2)

P E R E N C A N A A N P E RA N G K U TA N

(6)

(4)

(2)

(2) waktu perjalanan


simpul

(3)
G

keterangan:

(2)

(4)

(3)
E

P = (20)

SW 16.09.05

23

Anda mungkin juga menyukai