Anda di halaman 1dari 21

Keasaman tanah dan

pengapuran

Konsep Keasaman Tanah


Konsep Kemasaman Tanah adalah salah satu prinsip dasar kimia tanah
yang mengindikasikan reaksi tanah (pH tanah).
Nilai pH tanah :
kemasaman atau kebasaan relatif suatu tanah.
Kedudukan ion H + dalam tanah.
Skala pH mencakup dari nilai 0 (nol) hingga 14.
*Tanah bereaksi netral jika pH tanah = 7,0.
*Tanah bereaksi basa/ alkali Jika pH tanah > 7,0.
*Tanah bereaksi asam Jika pH tanah < 7,0.

pH = - log [H+]
Rumusan ini menunjukkan bahwa :
setiap perubahan satu unit pH tanah berarti terjadi perubahan 10 kali dari
jumlah kemasaman (konsentrasi H+) atau kebasaan (konsentrasi OH-).

Penyebab keasaman tanah

Bahan induk tanah


Keasaman oleh air hujan dan pelindian
Pemupukan
Oksidasi mineral sulfida
Hidrolisis Aluminium
Nutrisi tanaman
Dekomposisi bahan organik
Hujan asam

Bahan Induk Tanah


Proses pelapukan batuan menghasilkan dua macam
material bahan induk yang siap diproses menjadi
tanah, yaitu :
Bahan residual (sedimentary materials) :
Bahan mineral yang terbentuk dari hasil pelapukan
batuan in situ (asli), sehingga mempunyai susunan
kimiawi yang bergantung sepenuhnya pada batuan
asli.
Bahan angkutan (transported materails) :
Bahan batuan
hasil pelapukan
dipindahkan
dari
Klasifikasi
berdasarkanyang
kandungan
silika (SiO
2)
tempat
asli.
Batuan
masam
Batuan netral/
Batuan basa
intermedier
kadar silika > 65%

kadar silika 55-65%

kadar silika < 55%

Granit, rhiolit, gneis

Diorit, andesit.

Gabro, basalt,
diabase, batu kapur.

Keasaman oleh Air


Hujan & Pelindian

Curah hujan berlebih penyebab efektif


hilangnya kation-kation basa (K+, Ca2+, Na+,
Mg2+) dari larutan tanah dan digantikan H+
dan Al3+ (kation penyebab masam).

Di atmosfer, air hujan akan


berkeseimbangan dengan CO2 yang dapat
menyebabkan kemasaman tanah s/d pH 5,6
:
H2O

CO2

H2CO3 H+
2H+ + CO32-

HCO3-

Proses terjadinya leaching unsur basa


Akibat CH tinggi
H+
H+ Al3+
K+ H+
Na+ K+
Ca2+
Ca2+
K+
Ca2+
Mg2+
Ca2+ Mg2+
Misel tanah
Mg2+ K+
Dalam larutan tanah

H+
H+ Al3+
Al3+ H+
Na+ H+
Al3+ H+
Al3+ Al3+
Tanah masam

Pemupukan

Beberapa jenis pupuk bersifat masam dan menjadi sumber


kemasaman dalam tanah.

Pupuk N
N-amonium yang diberikan ke dalam tanah, maka ion
amonium akan teroksidasi (nitrifikasi) dan menghasilkan ion H +
Amonium nitrat :
NH4NO3 + O2 NO3- + 2H+ + H2O
Urea :
(NH2)2CO + 4O2 2NO3- + 2H+ + CO2 + H2O
Amonium sulfat :
(NH4)2SO4 + 4O2 2NO3- + 4H+ + SO42- + H2O

Pupuk P :
Ca(H2PO4)2 + 2H2O CaHPO4 + H3PO4

Oksidasi mineral
sulfida

Mineral sulfida, seperti FeS2 (tanah


bekas tambang, gambut, reklamasi
mangrove).

FeS2 bila teroksidasi akan


menghasilkan keasaman yang sangat
luar biasa (bisa mencapai pH 2-3) :
2FeS2 + 6H2O + 7O2 4SO42- + 8H+ +
2Fe(OH)2

Reaksi ini tejadi pada tanah sulfat


masam (TSM), yg terbentuk di daerah
rawa gambut yg pada kedalaman
tertentu terdapat lapisan mineral pirit.

Hidrolisis Aluminium
Pelarutan Gibsit : Al (OH)3
Al3+ + 3 H2O
Al3+
H+
Al(OH)2+
H+
Al(OH)2+
H+

Nutrisi
Tanama
n

+ H 2O

3H+

Al(OH)2+

+ H 2O

Al(OH)2+

+ H 2O

Al(OH)3

pH &
Ketersedia
an Hara

Ca dan Mg:
Ketersediaan maksimum: pH = 6 - 8.5
Ketersediaan minim pada tanah dg : pH <
4.0
N, K dan S:
Ketersediaan maksimum: pH > 6
Ketersediaan minim pada tanah dg : pH <
4.0
Fosfat :
Ketersediaan maksimum: pH = 6 - 7.5
Ketersediaan minim pada tanah dg :
pH < 4.0
Fe, Mn,Zn, Cu,Co :
Ketersediaan maksimum: pH < 5.5
Ketersediaan minim pada tanah
dg : pH > 7.5
Mo: Ketersediaan maksimum pd
pH > 6.5

Bakteri & Aktinomisetes :


Ketersediaan maksimum: pH > 5.5
Ketersediaan minim pada tanah
dg : pH < 4.0

Pengaruh pH terhadap Ketersediaan


Hara :

N : aktivitas mikroorganisme.
Penambatan N, proses ammonifikasi & nitrifikasi
optimum di pH netral. pH 5,5 : aktivitas
mikroorganisme terhambat.
K, Ca, Mg : pada pH masam umumnya sebagian
mineralnya telah mengalami pelapukan intensif, terjadi
pelindian ke luar dari profil tanah, dan tercuci oleh ion
H, Al, Fe.
P : terkait kelarutan Al, Fe, Ca.
Hara mikro (Fe, Mn, Zn, Cu, Mo) :
Fe : Fe(OH)3 Fe3+ + 3OH- Mn : MnCO3 MnO2
Zn : Soil-Zn + 2H+ Zn2+
Cu2+ + H2O

Cu : Cu(OH)20 +2H+

Mo : Fe2(MoO4)3 MoO42- + Fe(OH)2+

Dekomposisi Bahan Organik


Pada fase perombakan bahan organik lanjutan
menghasilkan hasil sampingan berupa CO2, senyawa
nitrogen sederhana, asam-asam organik, dan lainlain.
Ketika asam-asam amino penyusun protein
mengalami dekomposisi menjadi asam asetat, gas
hidrogen, dinitrogen, dan karbon dioksida
menyebabkan pengasaman tanah.
2C3H7NO3 + O2 2HC2H3O2 + 3H2 + N2 + 2CO2

Hujan Asam

Sumber : pembakaran batu bara & bbm yang


membebaskan SO2 & NO2. Di atmosfer, senyawa gas
ini larut dalam air hujan membentuk asam sulfat
dan asam nitrat.
Pengaruhnya kecil kecuali pada tanah-tanah sensitif

Permasalahan Akibat Keasaman


Tanah

Keracunan Al : pada tanah masam Al


menjadi lebih larut dan toksik.
Ketersediaan hara tanaman : pada
umumnya terbatas.
Beberapa hara mikro lebih larut dan
toksik : Fe, Mn,Zn, Cu.
Suasana fisiologis larutan tanah tidak
sesuai bagi proses-proses pertumbuhan
akar tanaman.
Gangguan kehidupan jasad renik tanah :
aktivitas mikroorganisme siklus hara.

TOKSISITAS ALUM
INIUM
Bentuk meracun bagi tanaman.
Al monomerik : Al3+, Al(OH)2+,
Al(OH)3, Al(SO4)+ , yang
aktivitasnya semakin meningkat
Dengan menurunnya pH (<5,5).

1. Konsentrasi Al dlm larutan tanah > 1 ppm menyebabkan


penurunan hasil tanaman
2. Tembakau dan kentang sangat peka thd Al+++ dlm tanah,
terutama akarnya. Gejalanya akar menjadi tebal, kaku dan
becak-becak jaringan mati
3. Pertumbuhan akar jagung mulai terganggu pada kondisi 60%
kejenuhan Al.
4. Al cenderung terakumulasi dalam akar dan menghambat
penyerapan dan translokasi Ca dan fosfat menuju tajuk,

Pengelolaan Keasaman Tanah

Pengapuran
Penanaman jenis tanaman yang toleran.

PENGAPURAN
Umumnya tanaman tumbuh baik pada tanah mineral
dengan pH 5,8-6,5. Legume : 6,2 & 6,8.
Manfaat :
1. Menurunkan konsentrasi Al s/d tingkat tidak meracun
bagi tanaman.
2. Meningkatkan ketersediaan hara tanaman (N, P, K, Ca,
Mg, Mo, dll)
3. Beberapa bahan kapur merupakan pemasok hara Ca
dan Mg.
4. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah.
5. Memperbaiki struktur tanah, sebagai akibat aktivitas
mikrobia tanah dan residu tanaman.

Pengelolaan Keasaman Tanah


PENGAPURAN
Bahan kapur pertanian :
kapur pertanian : bahan yang senyawa Ca dan Mg-nya
dapat menetralisir kemasaman tanah atau menurunkan
aktivitas ion H dan Al di dalam larutan tanah.
Bahan Kapur

Rumus Molekul

Sifat-sifat

Kalsium karbonat (batu


kapur giling)

CaCO3

Paling banyak digunakan, 40% Ca,


KKE = 100%

Kalsium magnesium
karbonat (dolomit)

CaMg(CO3)2

Kadar kalsium karbonat =


magnesium karbonat, cocok untuk
tanah masam miskin Mg, KKE =
109%

Kalsium oksida (kapur


bakar)

CaO

Batu kapur kalsit yang dibakar,


mahal, KKE = 179

Kalsium hidroksida (kapur


tembok)

Ca(OH)2

Bereaksi cepat pada tanah lembab,


mahal, KKE = 135

Kalsium metasilikat

CaSiO3

Banyak digunakan pada tebu dan


padi, KKE = 86%

Pengelolaan Keasaman Tanah


PENGAPURAN
Daya netralisasi bahan kapur :

Pengelolaan Keasaman Tanah


PENGAPURAN
Ukuran Bahan Kapur (mesh)
1. Semakin halus bahan kapur, maka semakin cepat
reaksinya dengan partikel tanah. Umumnya bahan kapur
pertanian dapat bereaksi sempurna dengan tanah dalam
waktu 3 tahun.
2. Semaikin tinggi nilai mess, semakin halus bahan yang
melewati saringan. > 20 mess : bereaksi lambat. Laju
reaksi meningkat sampai ukuran maksimum 100 mesh.
.Penetapan

kebutuhan kapur pada tanah-tanah tropika


: Berdasarkan konsentrasi Al-dd (Aluminium dapat ditukar)
yang ditetapkan dengan ekstraksi bersama 1N KCl.
.Pemberian kapur pada Ultisol dan Oxisol sudah mencukupi
jika sudah dapat menetralisir kemasaman s/d 20-25%
kejenuhan Al (Kamprath, 1970). Pengapuran pada tanahtanah tersebut direkomendasikan cukup s/d pH 5,5-6,0.

Pengelolaan Keasaman Tanah


CONTOH PERHITUNGAN KEBUTUHAN KAPUR
Tanah masam dengan Al-dd = 1 me, maka akan dinetralkan
oleh 1,5 me Ca-dd (karena Al bervalensi 3, dan Ca bervalensi 2),
sehingga :
1,5 me/100 g Ca = 1,5 x (40/2 mg /100 g) Ca = 30 mg/100 g
Ca.
1 ha tanah, BV = 1,2.
Maka : berat tanah = 2.400.000 kg.
sehingga untuk menetralkan 1 me Al-dd diperlukan Ca sebesar :
= 2.400.000 g x (30 mg Ca/100 g)
= 648 kg/ha Ca
Jumlah kapur (CaCO3) yang diperlukan sebesar :
= 100/40 x 648 kg/ha Ca
= 1,620 kg/ha CaCO3
= 1,62 ton/ha CaCO3
Jika kadar Al-dd 2 me/100 g, maka diperlukan 3,24 ton CaCO 3
untuk setiap ha tanah.

Pengelolaan Keasaman Tanah

Waktu & cara pemberian kapur


waktu : kapan saja jika memungkinkan.
cara : kapur harus diberikan ke tanah serata mungkin
dan dicampurkan ke tanah sampai kedalaman 10-15
cm.
bahan kapur bersifat tidak mudah bergerak, dan akan
mengubah pH tanah jika telah kontak dengan tanah.

Trims

Anda mungkin juga menyukai