Anda di halaman 1dari 6

1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sebutkan 3 fungsi kerjasama internasional.


Jelaskan 3 tahap proses pengiriman diplomat
Jelaskan fungsi presiden selaku kepala negara, dalam proses hubungan internasional
Apakah arti Modus Vivendi ?
Jelaskan perbedaan kerjasama regional, bilateral, multilateral, dan transnasional
Apakah yang dimaksud wilayah extrateritorial.
Jelaskan fungsi atase dan konsuler.

1. 3 fungsi kerja sama internasional :


- Untuk mendorong persaingan di dalam pencapaian tujuan dan peningkatan
produktivitas.
-Untuk kepentingan pedagangan, ekonomi, ketahanan negara serta bidang-bidang yang
lainnya.
-Untuk menjalin hubungan baik dan harmonis antar Negara yang lain.
2. Sesuai dengan Konvensi Wina 1961, sebelum pengiriman diplomatik harus ada beberapa
kriteria
A. Negara pengirim meminta kepada negara penerima, data pribadi orang yang akan dikirim.
Hal ini untuk menghindari wakil yang dikirimkan termasuk orang yang tidak disukai
(persona non grata) maka calon wakil tersebut harus diinformasikan lebih dahulu oleh negara
pengiri, ke negara penerima.
B. Persetujuan (agreement) dari negara penerima terlebih dahulu. Hak legasi (pembukaan
hubungan diplomatik) membutuhkan persetujuan dari kedua belah pihak. Persetujuan dapat
secara tertulis (tetapi tidak perlu) dan dapat dilakukan secara informal. Berkaitan dengan
proses persetujuan pengangkatan kepala misi diplomatik, biasanya juga ditetapkan
kepangkatannya. Hal ini tidak berarti bahwa pangkat kepala misi suatu negara selalu sama
dengan negara lain. Bahkan dalam praktiknya, ada negara yang mau menerima ambassador
(duta besar) tetapi hanya mengirimkan duta(envoys) saja. Jadi, pangkatnya tidak harus sama.
Oleh karena itu pula sebelum dikirim sebagai wakil diplomatik, Proses persetujuan atau
penolakan disebut agregation. Agregation, terdiri atas dua bagian :
1. Meminta penjelasan informal kepada negara penerima apakah calon dapat diterima
sebagai wakil diplomatik oleh negara penerima.

2. Pemberitahuan dari negara penerima, secara tidak resmi bahwa calon dapat disetujui.
Bagian itulah yang biasanya dikenal sebagai agreement.
Pengangkatan atau pengiriman pejabat-pejabat/staf perwakilan tidak memerlukan persetujuan
negara penerima. Negara pengirim harus memberitahukan kepada negara penerima siapa
yang akan dikirim. Pejabat-pejabat tersebut terdiri atas beberapa golongan : (Pasal 2-9)
1. Staf diplomatik (members of mission).
2. Staf administratif dan teknis, juru bahasa, dokter, penasihat hukum, sekretarissekretaris dalam jabatan-jabatan tertentu, kepala bagian arsip, bagian code, dan lainlain (members of the staff of mission).
3. Staf rumah tangga, service staff. Bukan pegawai-pegawai pejabat diplomatik pribadi.
Maksudnya, sopir dan pengatur rumah tangga yang dipekerjakan langsung oleh
perwakilan, tidak oleh pribadi (members of diplomatic staff).
Pentingnya mengetahui golongan/jenjang/posisi staff diplomatik pada umumnya sangat
berkaitan dengan hak hak istimewa dan kekebalan para pejabat tersebut. Anggota staf
administratif, teknis, dan sevice staff boleh berkewarganegaraan negara penerima sehingga
tidak mempunyai hak/kekebalan istimewa.
C. Setelah pengangkatan, seorang pejabat diplomatik berangkat ke negara yang dituju dengan
membawa surat kepercayaan, letter de creance atau letter of credence atau credentials.
Surat kepercayaan ialah surat dari kepala negara pengirim kepada negara penerima. Surat dari
menteri luar negeri negara pengirim kepada menteri luar negeri negara penerima berisi
pemberitahuan bahwa seseorang telah ditunjuk untuk menjabat sebagai duta besar/duta dan
ditujukan kepada kepala negara penerima. Dalam surat tersebut juga dijelaskan bahwa negara
pengirim telah menaruh kepercayaan penuh kepadanya. Kepala negara penerima
diharapkan agar mempercayai segala sesuatu yang akan disampaikan oleh pejabat tersebut
kepada kepala negara penerima. Oleh karena itu, disebut surat kepercaan. Penyerahan surat
kepercayaan wakil diplomatik diatur dalam Pasal 13 Konvensi Wina, yakni Pada saat wakil
diplomatik dapat dianggap mulai menduduki jabatannya.

Suatu negara pengirim harus mengusahakan persetujuan dari negara penerima untuk
seseorang yang dicalonkan menjadi kepala misi diplomatik dari negara pengirim di negara
penerima. Surat kepercayaan tersebut sering disebut Letters of Credence atau Letters de
Crance. Surat-surat kepercayaan yang sudah disegel dan sebuah salinan yang tersebut harus
dibawa sendiri oleh wakil yang bersangkutan dan harus segera dipersembahkan kepada
Kepala negara penerima setelah tiba dinegara tujuan. Di samping surat-surat kepercayaan
tersebut, wakil itu juga dapat membawa dokumen-dokumen penting lainnya. Seorang duta
besar diterima oleh kepala negara penerima dengan menyerahkan surat-surat tersebut kepada
negara penerima dalam suatu upacara kenegaraan resmi. Hal itu perlu karena seorang duta
besar tidak hanya mewakili kepala negara pengirim, tetapi juga adakalanya negara penerima
menolak dan tidak setuju akan pengangkatan duta yang dicalonkan karena memang setiap
negara mempunyai hak untuk menolak suatu perwakilan diplomatik.
3. -Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan
persetujuan DPR.
- Dalam membuat perjanjian lainnya yang menimbulkan akibat luas dan mendasar bagi
kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, dan / atau mengharuskan
perubahan atau pembentukan UU harus dengan persetujuan DPR.
4. Modus vivendi adalah perjanjian atau kesepakatan yang bersifat sementara. Modus ini
berlaku sampai ditetapkannya perjanjian yag lebih rinci dan sistematis.
5. Perbedaan kerjasama regional, bilateral, multilateral, dan transnasional
Perjanjian regional: Kerja sama regional merupakan kerja sama antara negara-negara
sewilayah atau sekawasan. Tujuannya tidak lain adalah untuk menciptakan perdagangan
bebas antara negara di suatu kawasan tertentu.
Perjanjian Bilateral adalah perjanjian yang diikuti oleh dua negara. Perjanjian ini hanya
mengatur hal hal yang menyangkut kepentingan kedua negara. Perjanjian bilateral
bersifat tertutup. Tidak ada kemungkinan bagi pihak lain untuk ikut serta dalam
perjanjian. Kerjasama bilateral antara dua negara juga mempunyai prinsip yang saling
menguntungkan, saling menghargai dan saling menghormati satu sama lain dalam
langkah pengambilan kebijakan di negaranya masing-masing.

Perjanjian Multilateral adalah perjanjian internasional yang melibatkan lebih dari 2


negara. Perjanjian ini hanya mengatur hal hal yang menyangkut kepentingan negaranegara yang mengadakannya, tetapi juga menyangkut kepentingan negara lain yang tidak
menandatanganinya. Kerjasama multilateral dapat berupa kerjasama regional yaitu
kerjasama berdasarkan wilayah tertentu dalam bidang tertentu Kerjasama multilateral juga
dapat dibentuk berdasarkan kesepakatan beberapa negara dengan wilayah yang lebih luas
pada bidang tertentu.

Perjanjian transnasional: perjanjian yang dilakukan suatu Negara yang berhubungan


denga perluasaan atau keluar dari batas-batas Negara.
6. Ekstrateritorial : daerah kekuasaan tambahan yang dimiliki suatu Negara, namun
daerah itu secara nyata dibawah kekuasaan Negara lain.
wilayah teritorial adlah wilayah suatu negara dimna negara itu berhak menggunakan
juridiksinya
Wilayah Ekstra teritorial adalah daerah yang dipandang sebagaidaerah negara
pengirim, sehingga orang orang yang masuk tanpa izin dapat dikeluarkan. Gedung
perwakilan negara asing tidak bolah dimasuki atau digeledah oleh polisi dan petugas
kehakima, tanpa izin kepala perwakilan diplomatik yang bersangkutan. Arsip arsip,
surat surat dan telegram juga tidak boleh dibuka oleh petugas tersebut di atas
Hak Ekstrateritorial.Hak ekstrateritorial adalah hak kebebasan diplomat terhdap
daerahperwakilannya termasuk halaman bangunan serta perlengkapannya
sepertibendera,lambang negara,surat surat dan dokumen bebas sensor,dalam halini polisi
dan aparat keamanan tidak boleh masuk tanpa ada ijin pihakperwakilan yang
bersangkutan

7.Atase adalah pejabat pembantu dari duta besar berkuasa penuh. Atase initerbagi menjadi
dua yaitu :a. Atase pertahanan.Atase ini dijabat oleh seorang perwira militer yang
diperbantukan depertemenluar negeri dan diperbantukan di kedutaan besar serta diberikan
kedudukansebagai seorang diplomat yang bertugas memberikan nasihat di bidangmiliter dan
pertahanan keamanan kepada duta besar berkuasa penuh.

b. Atase teknis.Atase ini dijabat oleh seorang pegawai negeri yang tidak berasal
daridepertemen luar negeri dan ditempatkan di salah satu kedutaan besar, ataseini berkuasa
penuh dalam menjalankan tugas tugas teknis sesuai dengantugas pokok dari departemennya
sendiri.
Fungsi atase :
Pemberian fasilitasi dalam kegiatan sebagai berikut:
a. peningkatan hubungan dagang (kontak bisnis) dan pemberian bantuan/advokasi kepada
dunia usaha di negara akreditasi.
b. penyelesaian sengketa dagang (dumping subsidi, safeguards dan lain lain);
c. pengaturan misi dagang baik untuk pejabat pemerintah maupun dunia usaha;
d. peningkatan kerjasama bilateral, regional dan multilateral dengan negara akreditasi di
bidang industri dan perdagangan;
(2) Pelaksanaan bisnis intelijen tentang kebijakan dan perkembangan teknologi serta
penyusunan
market analysis untuk mencari peluang pasar produk Indonesia di negara akreditasi;
(3) Pelaksanaan promosi investasi industri dan perdagangan dalam rangka menarik investor
asing
agar bersedia menanamkan modalnya di Indonesia;
(4)Penyebaran informasi tentang kebijakan nasional dibidang industri dan perdagangan
(impor,
tarif, standar) di negara akreditasi;
(5) Pengembangan dan penguatan jejaring kerja (network) baik dengan instansi pemerintah
maupun swasta di negara akreditasi;
(6) penyusunan program kerja berikut anggarannya serta melakukan pengelolaan tertib
administrasi dan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; .

Fungsi Konsuler :
1. Melindungi, didalam negara penerima, kepentingan kepentingan negara pengirim
dan warga negarannya, individu individu, dan badan badan hukum, di dalam batas
yang diizinkan oleh hukum internasional.
2. Memajukan pembangunan hubungn dagang, ekonomi, kebudayaan dan ilmiah antar
kedua negara

3. Mengeluarkan paspor dan dokumen perjalanan kepada warga negara negara


pengirim, dan visa atau dokumen dokumen yang pantas untuk orang yang ingin
pergi ke negara pengirim.
4. Bertindak sebagau notaris dan panitera sipil dan di dalam kapasitas dari macam yang
sama, serta melakukan fungsi fungsi tertentu yang bersifat administratif, dengan
syarat tidak bertentangan dengan hukum dan peraturan dari negara penerima.

Anda mungkin juga menyukai