Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN


KARBOHIDRAT 1
UJI MOLISCH
Diajuakan Untuk Memenuhi Persyaratan
Praktikum Biokimia Pangan

Nama
NRP
Kel/Meja
Asisten
Tgl.Percobaan

Oleh :
: Kholi Latullatifah
: 133020323
: L/ 7
: Noorman Adhi Tridhar
: 5 maret 2015

LABORATORIUM BIOKIMIA PANGAN


JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2014

Laboratorium Biokimia Pangan


Molisch)

Karbohidrat 1 ( Uji

I Pendahuluan
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang Percobaan , (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan .
1.1 Latar Belakang Percobaan
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan
tubuh manusia, hewan dantumbuhan di samping lemak dan
protein.
Senyawa
ini
dalam
jaringan
merupakan
cadanganmakanan atau energi yang disimpan dalam sel.
Karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhanmerupakan
cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan
biji sebagai pati(amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia
dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino,gliserol
lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan (Sirajuddin dan Najamuddin,
2011).
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai
tiga ribu unit gula sederhana yangtersusun dalam bentuk
rantai panjang lurus atau bercabang. Gula sederhana ini
terutama adalah glukosa. Jenis polisakarida yang penting
dalam
ilmu
gizi
adalah
pati,
dekstrin,
glikogen,
dan polisakarida nonpati (Almatsier, 2010).
Karbohidrat merupakan senyawa makromolekul
polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton. Karbohidrat
terdapat
dalam
jaringan
tumbuhan,
hewan
dan
mikroorganisme dalam berbagai bentuk dan aras. Karbohidrat
memiliki rumus empiris (CH2O)n dan biasa disebut dengan
hidrat dari sebuah karbon (Lehninger, 1970).
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama.
Walaupun jumlah kalori yang dapat dihasilkan oleh 1 gram
karbohidrat hanya 4 Kal (kkal) bila dibanding protein dan
lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah.
Selain itu beberapa golongan karbohidrat menghasilkan seratserat yang berguna bagi pencernaan. Karbohidrat juga

Laboratorium Biokimia Pangan


Molisch)

Karbohidrat 1 ( Uji

mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik


bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain
(Winarno,halaman 15, 2004).
Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui
adanya karbohidrat. Uji Molisch dinamai sesuai penemunya
yaitu Hans Molisch,seorang alhi botani dari Australia. Uji ini
didasari oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat
membentuk cincin furfural yang berwarna ungu. Reaksi positif
ditandai dengan munculnya cincin ungu di purmukaan antara
lapisan asam dan lapisan sampel. (Monruw, 2010) .
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan uji molisch adalah untuk
mengetahui adanya karbohidrat dalam bahan pangan
secara umum.
1.3 Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan Uji Molisch adalah berdasarkan
pada reaksi karbohidrat dengan H2SO4pekat sehingga
terbentuk senyawa hidroksi metil furfural dan dengan naftol akan membentuk cincin senyawa kompleks
berwarna ungu.
1.4 Reaksi Percobaan

Gambar 1 . Reaksi Percobaan Uji Molisch


II Metode Percobaan

Laboratorium Biokimia Pangan


Molisch)

Karbohidrat 1 ( Uji

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang


digunakan , (2) Pereaksi yang digunakan , (3) Alat yang
digunakan, dan (4) Metode percobaan .
2.1 Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam percobaan uji molisch
ini adalah Larutan molisch, H2SO4 Pekat,dan sampel yang
akan dianalisis kandungan karbohidratnya adalah sampel B
(Tiniwinibiti), sampel C (Larutan Fruktosa) dan sampel E (Air
mineral).
2.2 Pereaksi yang Digunakan
Pereaksi yang digunakan dalam Uji Molish adalah 10
gram -naftol didalam 100 mL alkohol, dan larutan asam sulfat
pekat
2.3 Alat yang digunakan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan Uji Molisch
adalah pipet tetes, tabung reaksi dan rak tabung reaksi, gelas
kimia, penangas air, water bath, dan penjepit tabung.
2.4 Metode percobaan
Bersihkan semua alat
yang akan digunakan,
kemudian masukkan 1 mL larutan karbohidrat kedalam tabung
reaksi. Ditambahkan 3 tetes larutan molisch dan homogenkan.
Kemudian tambahkan 2 ml H2SO4
pekat dan amati
terbentuknya cincin ungu.

Laboratorium Biokimia Pangan


Molisch)

Karbohidrat 1 ( Uji

Gambar 2. Metode Percobaan Uji Molisch

III Hasil Pengamatan

Laboratorium Biokimia Pangan


Molisch)

Karbohidrat 1 ( Uji

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil


pengamatan dan (2) Pembahasan .
3.1 Hasil pengamatan

Sampel

Pereaksi

Tiniwinibiti
Larutan
Fruktosa
Air Mineral

Larutan
Molisch
dan
H2SO4

Warna
Sebelum
Setelah
Penambahan
Penambaha
H2SO4
n H2SO4
Kuning Pekat
Ungu Putih
Putih
Hija,
Kekuningan
Ungu,Putih
Putih
Hijau

Hasil
I

II

+
+

+
+

Sumber : Hasil I : Kholi Latullatifah dan Muhajir Adzam


Meja 7, Kelompok L, 2015 .
Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan, 2015 .
Keterangan :
(+) Terdapat Karbohidrat
(-) Tidak terdapat Karbohidrat
(I) Hasil percobaan praktikan
(II) Hasil percobaan laboratorium

Gambar 3 . Hasil Percobaan Praktikan


3.2 Pembahasan

Laboratorium Biokimia Pangan


Molisch)

Karbohidrat 1 ( Uji

Berdasarkan hasil pengamatan pada sampel yang


digunakan pada Uji Molisch yaitu, sampel B (Tiniwinibiti),
sampel C (Larutan Fruktosa) positif mengandung karbohidrat
sedangkan pada sampel E (Air Mineral) negatif tidak
mengandung karbohidrat.
Pada sampel E seharusnya adalah terbentuknya
cincin ungu, tetapi yang terbentuk adalah endapan ungu, hal
ini bisa terjadi karena beberapa faktor kesalahan yaitualat
yang kurang steril, pemberian H2SO4 yang tidak melalui
dinding, dan penetesan larutan molisch yang terlalu cepat,
adanya kocokan tanpa sengaja yang secara tidak langsung
hal inilah yang menyebabkan karbohidrat menjadi rusak.
Hidrolisis adalah proses dekomposisi kimia dengan
menggunakan air untuk memisahkan ikatan kimia dari
substansinya. Hidrolisis pati merupakan proses pemecahan
molekul amilum menjadi bagian-bagian penyusunnya yang
lebih sederhana seperti dekstrin, isomaltosa, maltosa dan
glukosa (Rindit et al, 1998).
Dehidrasi pentosa oleh asam akan dihasilkan furfural,
dehidrasi heksosa menghasilkan hidroksi metil furfural dan
dehidrasi
ramnosa
dihasilkan
metil
furfural
(Sudarmadji,halaman 77, 2010).
Hasil positif dalam Uji Molisch jika timbul cincin
senyawa kompleks berwarna ungu merupakan kondensasi
antara furfural atau hidroksi metil furfural dengan alpha-naftol
dalam pereaksi molisch.
Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui
adanya karbohidrat. Pereaksi yang digunakan dalam Uji
Molish adalah 10 gram -naftol didalam 100 ml alkohol, dan
larutan asam sulfat pekat.Pereaksi molish ini apabila
ditambahkan
kepada
larutan
glukosa
misalnya,lalu
ditambahkan asam sulfat pekat secara hati-hati,maka akan
terbentuk dua lapisan zat cair . Pada batas antara kedua
lapisan ini akan terjadi warna ungu karena terjadinya reaksi
kondensasi antara furfural dan alfa naftol.Walaupun reaksi ini
tidak spesifik untuk karbohidrat,namun ini dapat dilakukan

Laboratorium Biokimia Pangan


Molisch)

Karbohidrat 1 ( Uji

untuk rekasi pendahuluan dalam analisis kualitatif karbohidrat


(Poedjiaji,halaman 42,2005).
Pada percobaan uji Molisch, pertama-tama larutan
sampel yang akan diuji ditambahkan dengan pereaksi Molisch,
dihomogenkan kemudian ditambahkan asam sulfat (H 2SO4)
pekat. Urutan penambahan harus diperhatikan. Molisch
ditambahkan terlebih dahulu sebab komposisi penyusun
larutan Molisch adalah alkohol dan -naftol, karena alkohol
akan berfungsi melindungi larutan karbohidrat yang menjadi
sampel ketika ditambahkan oleh H2SO4. Jika larutan H2SO4
dimasukkan terlebih dahulu sebelum larutan Molisch, maka
larutan karbohidrat akan rusak dan tidak dapat diamati
perubahan warnanya. Sedangkanm -naftol berfungsi sebagai
indikator warna untuk memudahkan mengidentifikasi.
Penggunaan asam sulfat pekat berfungsi untuk mendehidrasi karbohidrat menjadi senyawa furfural. Penggunaan
asam sulfat ini dapat digantikan misalkan dengan HC atau HI
asalkan bersifat sama-sama pekat (Poedjiadi, 1994).
Penambahan H2SO4 ini bisa diganti oleh senyawa
yang memiliki sifat yang sama dengan H2SO4 ini, misalnya
diganti dengan golongan 7A . Pada proses ini tidak dilakukan
pemanasan karena H2SO4 ini sendiri sudah bersifat eksoterm,
dan juga apabila dilakukan pemanasan nantinya akan
terbentuk gas sulfur,lalu bisa juga terjadi letupan dan juga
apabila dipnasakan akan mendestruktsi karbohidrat menjadi
unsur-unsur penyusunnya itu sendiri.
Mekanisme terbentuknya cincin ungu pada uji molisch
terjadi ketika, karbohidrat oleh asam sulfat akan dihidrolisa
menjadi monosakarida dan selanjutnya monosakarida akan
mengalami dehidrasi oleh asam sulfat menjadi furfural atau
hidroksi metil furfural. Furfural atau hidroksi metil furfural
dengan -naftol akan berkondensasi membentuk senyawa
kompleks yang berwarna ungu. Apabila pemberian asam
sulfat pada larutan karbohidrat yang telah diberi alfanaftol
dilakukan secara hati-hati melalui dinding gelas secara hatihati maka warna ungu yang terbentuk berupa cincin pada

Laboratorium Biokimia Pangan


Molisch)

Karbohidrat 1 ( Uji

batas antara larutan karbohidrat dengan asam sulfat.


(Sudarmadji,halaman 77, 2010).

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Laboratorium Biokimia Pangan


Molisch)

Karbohidrat 1 ( Uji

Bab inimembahasmengenai (1) Kesimpulandan (2)


Saran.
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada sampel yang
digunakan pada Uji Molisch yaitu, sampel B (Tiniwinibiti),
sampel C (Larutan Fruktosa) positif mengandung karbohidrat
sedangkan pada sampel E (Air Mineral) negatif tidak
mengandung karbohidrat.
4.2 Saran
Saran untuk praktikum selanjutnya sebaiknya dalam
melakukan setiap metode dalam praktikum harus lebih
memahami prosedur serta karakteristik bahan yang
digunakan sehingga pada saat percobaan tidak terjadi
kesalahan yang dapat berakibat fatal pada hasil percobaan
dapat dikurangi atau bahkan dihindari.

DAFTAR PUSTAKA

Laboratorium Biokimia Pangan


Molisch)

Karbohidrat 1 ( Uji

Sirajuddin, S dan Najamuddin, U (2011) Penuntun Praktikum


Biokimia. Universitas Hasanuddin : Makassar
Poedjiadi, Anna. (2005). DASAR-DASAR
Universitas Indonesia.Jakarta.

BIOKIMIA.

Sudarmadji, Slamet. (2010). ANALISA BAHAN MAKANAN


DAN PERTANIAN. Liberty Yogyakarta.Yogyakarta.
Lehninger, Albert L. (1970). BIOCHEMISTRY 2ND EDITION.
New York; Worth Publisher, INC
Winarno, F.G. (2004). KIMIA PANGAN DAN GIZI. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Almatsier. S. (2010). PRINSIP DASAR ILMU GIZI. Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta
Rindit, Pambaylun, dkk. (1998) Laporan Penelitian
Mempelajari Hidrolisis Pati Gadung dengan Enzim amilase dan Gluko amilase untuk Pembuatan Sirup
Glukosa. Fakultas Pertanian UNSRI : Palembang.
Monruw. (2010). UJI MOLISH. http://monruw.wordpress.com/.
Diakses : 7 Maret 2015

Anda mungkin juga menyukai