PSIT 1
MODUL 7
ASSEMBLY LINE BALANCING
Kelompok
Nama
: G-18
: Toufiq Setya Rifai
-
Tgl. Praktikum
Hari Praktikum
Dikumpulkan
: 27 Mei 2014
: Selasa
: 03 Juni 2014
tgl
Kelas
Asisten
Kriteria Penilaian
Format Laporan
Isi
Analisa
TOTAL
: G
: P-48
:
:
:
:
Yogyakarta,...............................2014
(Maks. 20)
(Maks. 40)
(Maks. 40)
LABORATORIUM PSIT
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2014
BAB VII
PENYEIMBANGAN LINI PERAKITAN
7.1.
Tujuan Praktikum
1. Mampu menyeimbangkan lini perakitan untuk meningkatkan performa lini
perakitan.
2. Memahami proses penyeimbangan lini perakitan.
7.2.
Tugas Praktikum
Membuat analisa penyeimbangan lini perakitan dari kasus yang telah
ditentukan.
7.3.
Output
7.3.1.
Pengolahan Data
CT initial
= 40
D = 150 unit
27,61
144
Predecesor
1,2
3
4,5
Hasil
Kumulatif (5)
34,51
51,96
65,79
Predecesor
6
7,8
9
10
11
12
13
14
15
Hasil
Kumulatif (5)
80,5
86,23
91,82
100,62
1
2
3
4
5
6
ST
(1)
34,51
17,45
13,83
14,71
5,73
5,59
7
Total ST
WS
8,8
5,49
22,55
26,17
25,29
34,27
34,41
31,2
30,1401
508,5025
684,8689
639,5841
1174,4329
1184,0481
973,44
100,6
2
179,38
5195,0166
Nilai
35,9
4%
72,0
765
64,0
6%
179,
38
2. Solusi 1
T = 21.600 detik
CT initial
= 35
D = 150 unit
Ti
K ( CT )
= 3 Kolom (minimal)
27,61
144
Predecesor
1,2
3
4,5
6
7,8
9
10
11
12
13
14
15
Hasil
Kumulatif (5)
34,51
60,54
77,21
100,62
ST (1)
1
2
3
4
Total ST
34,51
26,03
16,67
23,41
100,62
Nilai
71,87%
23,47377
26
28,13%
39,38
0,2401
80,4609
335,9889
134,3281
551,018
3. Solusi 2
27,61
T = 21.600 detik
CT initial
= 28
D = 150 unit
Ti
K ( CT )
= 4 Kolom (minimal)
144
Predecesor
1,2
3
4,5
6
7,8
9
10
11
12
13
14
15
Hasil
Kumulatif (5)
27,61
51,96
74,37
86,23
100,62
ST (1)
1
2
3
4
5
Total ST
27,61
24,35
22,41
11,86
14,39
100,62
0,39
3,65
5,59
16,14
13,61
39,38
0,1521
13,3225
31,2481
260,4996
185,2321
490,4544
Paramet
er
EL
SI
BD
IT
Nilai
89,84%
22,14620
51
10,16%
11,38
Grafik Perbandingan ST
Kondisi Awal
Solusi 1
Solusi 2
Analisa
7.4.1.
7.4.2.
7.5.
Kesimpulan
Dilihat dari nilai EL, SI, BD dan IT nya maka dapat ditentukan bahwa
lini perakitan pada solusi 2 lebih baik dari lini perakitan awal dan lini
perakitan pada solusi 1. Hal tersebut dikarenakan solusi 2 memiliki nilai EL
yang lebih besar yaitu 89,84 sehingga perakitannya lebih efektif. Selain itu
nilai SI, BD dan IT pada solusi 2 lebih kecil dari lini perkitan awal dan solusi
1 sehingga lebih sedikit waktu yang terbuang pada solusi 2.
Dilihat dari beban kerjanya solusi 2 berada diantara solusi 1 dan lini
perakitan awal dikarenakan beban kerja terbagi pada lima work center.
Pembagian beban kerja pada solusi 2 sudah cukup baik karena tidak ada yang
bekerja di atas beban yang telah ditentukan. Beban kerja pada solusi 2 juga
dinilai cukup efektif karena tidak banyak waktu yang terbuang pada setiap
work center.