2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pendahuluan
Orbital atom
Orbital molekul
Ikatan sigma
Ikatan pi
Orbital hibrida
Panjang dan kekuatan ikatan
2. ORBITAL ATOM
Pada tahun 1923 Lousis de Broglie menyatakan bahwa sifat
elektron dalam atom dapat dijelaskan dengan lebih baik
dengan memperlakukan elektron sebagai gelombang
daripada sebagai materi.
ORBITAL S
Bentuk gelombang dari orbital 1s adalah seperti senar
gitar, kecuali bahwa bentuknya adalah tiga dimensi.
Orbital 1s
ORBITAL p
Jika kita letakkan jari kita di tengan senar gitar sementara kita
memetiknya, maka jari-jari kita mencegah titik tengah tersebut
untuk bergerak.
Pergeseran (gerakan + atau ) di titik tengah tersebut selalu nol;
titik ini disebut node.
Sekarang ada dua bagian senar yang bergetar dengan arah
getaran yang saling berlawanan.
Kedua bagian senar itu disebut out of phase (fasanya tidak sama);
ketika yang satu bergerak ke atas, maka yang lain bergerak ke
bawah.
Orbital 2p
3. ORBITAL MOLEKUL
Bagaimana atom-atom bergabung dalam suatu ikatan
kovalen untuk membentuk satu molekul?
Teori orbital molekul menggabungkan kecenderungan atom untuk mengisi konfigurasi oktet dengan
cara berbagi elektron (model Lewis) dengan sifat
elektron sebagai gelombang.
Menurut teori orbital molekul, ikatan kovalen
terbentuk akibat penggabungan orbital-orbital atom
menjadi orbital molekul yaitu orbital yang dimiliki
oleh molekul, bukan oleh individu atom.
Orbital molekul menggambarkan volume ruangan/
space yang melingkupi molekul dimana probabilitas
untuk menemukan elektron sangat besar.
Orbital molekul memiliki ukuran, bentuk, dan energi
tertentu.
Jika kedua orbital 1s dari kedua atom yang overlap saling out
of phase, maka akan dihasilkan antibonding molecular
orbital.
Kedua fungsi gelombang 1s tersebut memiliki tanda yang
berlawanan, sehingga akan saling melemahkan ketika
overlap.
Yang dihasilkan adalah node (nodal plane) yang memisahkan
kedua atom.
Orbital s
memperbesar lobe
orbital p
Orbital s
Orbital s
memperkecil lobe
orbital p
Orbital p
hibridisasi
109,5
ball-and-stick
model
of methane
space-filling
model
of methane
electrostatic
potential
map for
methane
Pada saat ikatan terbentuk, energi dilepaskan dan sistem menjadi lebih
stabil.
Jika karbon membentuk 2 ikatan, energi
yang dilepaskan adalah 210 kkal/mol.
Hanya ada sedikit beda energi antara
orbital 2s and 2p, sehingga karbon
hanya memerlukan sedikit energi (96
kkal/mol) untuk meningkatkan (promote)
satu elektron dari 2s ke tempat kosong
di 2p sehingga dihasilkan 4 elektron
yang tak berpasangan.
Energi yang dilepas pada saat pembentukan 4 ikatan = 420 kkal/mol.
Dengan hanya menggunakan 96
kkal/mol, energi yang dilepaskan
bertambah 210 kkal/mol.
HCCH
H H
Satu orbital sp3 dari atom satu C overlap dengan orbital sp3 dari
atom C yang lain membentuk ikatan C C (ikatan ).
Ketiga orbital sp3 yang lain dari masing2 atom C overlap dengan
orbital s dari atom H membentuk ikatan C H (ikatan ).
s
Tiga orbital yang
mengalami hibridisasi
hibridisasi
sp2
sp2
sp2
orbital hibrida
120
sp2
sp2
Pandangan samping
Pandangan atas
H
C=C
Agar terikat pada 3 atom, tiap atom karbon menghibridisasi 3 orbital atomiknya terbentuk orbital
hibrida sp2.
Setelah hibridisasi, masing-masing atom C memiliki 3
orbital hibrida sp2 dan satu orbital p.
Ikatan karena
overlap sp2 s
Ikatan
Ikatan karena
overlap sp2 sp2
C
H
C
H
Ikatan
Ikatan
Ikatan
ball-and-stick
model
space-filling
model
electrostatic
potential map
ORBITAL HIBRIDA sp
hibridisasi
sp2
sp2
orbital hibrida
p
sp
sp
p
180
H
Ikatan karena
overlap sp s
C
H
C
Ikatan karena
overlap sp ps
C
H
H
C
C
H
ball-and-stick
model
space-filling
model
electrostatic
potential map
ORBITAL HIBRIDA
Group s Orb ital Predicted
Bond ed Hyb rid Bond
to Carb on ization
A ngles
Types of
Bond s
to Carbon
Examp le
N ame
HH
4
sp 3
sp
sp
109.5
4 sigma b on ds
120
3 sigma b on ds
and 1 p i bond
180
2 sigma b on ds
and 2 p i bonds
H-C-C-H
HH
H
H
C
Ethan e
Eth ylen e
C
H
H-C C-H
Acetylene
2
3
4
5
6
7
8
9
Simbol
H
r ()
0,31
He
Li
Be
B
C (sp3)
C (sp2)
C (sp)
N
O
F
0,28
1,28
0,96
0,84
0,76
0,73
0,69
0,71
0,66
0,57
N ame
Ethan e
Orb ital
Overlap
Bond Length
(pm)
Bon d Strength
[k J (k cal)/mol]
Formula
Bond
HH
C-C
sp 3 -sp 3
153.2
376 (90)
H-C-C-H
HH
C-H
sp 3 -1s
111.4
422 (101)
C-C
sp 2-sp 2, 2p-2p
133.9
727 (174)
C-H
sp 2-1s
110.0
464(111)
C-C
sp-sp, tw o 2p -2p
C-H
sp-1s
121.2
109.0
966 (231)
556 (133)
H
Ethylene
C C
H
1 pm = 1 picometer = 10-2
8. EFEK INDUKTIF
Dalam suatu ikatan kovalen antara 2 atom yang berbeda,
elektron dalam ikatan tidak terbagi sama.
Elektron lebih tertarik pada atom yang elektronegativitasnya
lebih besar.
Ini diwakili dengan tanda panah.
Polaritas overall suatu molekul ditentukan oleh polaritas masingmasing ikatan, formal charge, dan kontribusi lone pair, yang
kesemuanya dapat diwakili dengan pengukuran dipole moment
().
Semakin besar dipole moment, semakin polar senyawa tersebut.
Polaritas overall suatu molekul ditentukan oleh polaritas masingmasing ikatan, formal charge, dan kontribusi lone pair, yang
kesemuanya dapat diwakili dengan pengukuran dipole moment
().
Semakin besar dipole moment, semakin polar senyawa tersebut.
9. HIPERKONJUGASI
Suatu ikatan dapat menstabilkan karbokation di dekatnya
dengan cara mendonasikan elektron ke orbital p yang kosong.