Oleh :
Andersen
Hubungan Kebiasaan Minum Susu terhadap Status Gizi dan FaktorFaktor yang Berhubungan pada Siswa Sekolah Dasar
di Kelurahan Palmerah 1 Jakarta Barat Periode 3 - 23 September 2014
Andersen1, Suzan1, Manuain D.A1, Jaimon S1, Suryana M2
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana
Email : tabasco_sen@hotmail.com
Abstract
Milk consumption in Indonesian people is still low. Hence milk contains many substance that has
benefit for body growth specially body height. Milk consumption needed mainly for children in growth
period. This is a descriptive correlative study with cross sectional design. The subject of this study are
116 children. Subjects are students is Public Elementary School 25 Pagi Palmerah who taken from
two stage cluster sampling method. The height of the children were collected by measurement using
microtoise while habit of drinking milk and other factors related with it were collected using
questioner. The result of this study shows subject with sufficient drinking milk level are 53 children
and not sufficient are 63 children. Base on height for age, subjects within normal category are 82
children, stunting are 22 children and severe stunting are 9 children. Per capita income sufficient are
59 children. Level of parental education within high category are 12 persons, moderate are 65
persons and low level are 39 persons. School allowance within sufficient category are 42 persons and
not sufficient are 74 persons. The allocation of school allowance to buy milk within always
category are 12 persons, rarely category are 41 persons and never are 6 persons. Data analysis
shows that there are significant relationship between the habit of drinking milk with height for age
(p=0.002), significant relationship between per capita income of the family with the habit of drinking
milk (p = 0.000) and significant relationship between allocation of school allowance with habit of
drinking milk (p = 0.000). There are no significant relationship between level of parental education
with habit of drinking milk (p = 0.271) and no significant relationship between school allowance with
habit of drinking milk (p = 0.971).
Keywords: habit of drinking milk, height for age, parental education, parental income, school
allowance, allocation of school allowance.
Pendahuluan
Latar Belakang
30,7 liter.1,2
pertumbuhan anak.3
masalah
badan.
dapat
anak
pertumbuhan
Kekurangan
gizi
tinggi
pada
anak
dilakukan
untuk
hubungan
kebiasaan
Berdasarkan
data
dari
melihat
gambaran
konsumsi
susu
Riset
Tujuan
Penelitian
ini
secara
umum
dalam
Millenium
Development
Goals
1)
sedangkan
diketahuinya
pendapatan
Analisis
hubungan
adalah
populasi
data
masingmasing
Metode Penelitian
semua anak
terjangkau
dengan
variabel
pada
menggunakan
penelitian.
sektional
mengenai
hubungan
Hasil
Tabel 4.1. Tabel Sebaran Kebiasaan Konsumsi Susu terhadap Status Gizi dan Faktor-Faktor yang Berhubungan
di SDN 25 Pagi Palmerah 1, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat pada Periode 03 - 23 September 2014.
Variabel
Kebiasaan minum susu
Baik
Kurang baik
Tidak baik
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Tinggi Badan Siswa
Tinggi
Normal
Stunting
Stunting berat
Pendidikan Orangtua
Tinggi
Sedang
Rendah
Pendapatan per Kapita
Layak
Tidak layak
Uang jajan
Rp 6000 per hari
< Rp 6000 per hari
Alokasi Uang Jajan
Selalu
Kadang-kadang
Tidak pernah sama
sekali
Frekuensi
Persentase (%)
53 orang
54 orang
9 orang
45.7%
46.6%
7.8 %
47 orang
69 orang
40.5%
59.5%
21 orang
64 orang
22 orang
9 orang
18.1%
55.2%
19.0%
7.8 %
12 orang
65 orang
39 orang
10.3%
56.0%
33.6%
88 orang
28 orang
75.9%
24.1%
42 orang
74 orang
36.2%
63.8%
12 orang
41 orang
6 orang
10.3%
35.3%
54.3%
Tabel 4.2. Tabel Hubungan antara Kebiasaan Konsumsi Susu terhadap Status Gizi (Tinggi Badan Menurut
Umur) pada Siswa SDN 25 Pagi Palmerah 1, Kecamatan Palmerah pada Periode 03 - 23 September 2014.
Tinggi
Uji statistic
Ho
Chi square
0.000
Ho ditolak
g Berat
11 org
38 org
1 org
3 org
7 org
23 org
19 org
5 org
3 org
3 org
2 org
1 org
Tabel 4.3. Tabel Hubungan antara Faktor Pendapatan per Kapita, Pendidikan Orangtua, Uang Jajan dan Alokasi
Uang Jajan terhadap Status Gizi (Tinggi Badan Menurut Umur) pada Siswa SDN 25 Pagi Palmerah 1,
Kecamatan Palmerah pada Periode 03 - 23 September 2014.
Tinggi badan menurut umur
Tinggi
Normal
Stunting
Uji statistik
Ho
Kolmogorov
0.118
Ho
Stunting
Berat
Pendapatan per
kapita
Layak
Tidak
19 org
49 org
13 org
7 org
- Smirnov
2 org
15 org
9 org
2 org
Orangtua
4 org
7 org
1 org
Tinggi*
Sedang*
Rendah
Uang Jajan
11 org
40 org
8 org
6 org
6 org
17 org
13org
3 org
Rp 6000/ hari
6 org
26 org
7 org
3 org
Kolmogorov
15 org
38 org
15 org
6 org
- Smirnov
gagal
ditolak
Layak
Pendidikan
Kolmogorov
0.181
- Smirnov
Ho
gagal
ditolak
1.000
Ho
gagal
ditolak
1 orang
10 orang
1 org
9 orang
23 orang
7 org
2 org
11 orang
31 orang
14 org
7 org
Kolmogorov
- Smirnov
0.583
Ho
gagal
ditolak
Pembahasan
A. Gambaran
Konsumsi
Kebiasaan
Jenis
orang.
Berdasarkan tinggi badan terhadap
Kelamin,
umur, terlihat bahwa dari 116 anak,
laki-laki
perempuan
dapat
dipengaruhi
berbagai
faktor
dan
24,3
persen
Indonesia
mengalami
sehingga
mempengaruhi
anak.4
Berdasarkan tingkatan pendidikan
dapat
juga
dipengaruhi
status
anak
gizi
dapat
pertumbuhan
fisik
pendidikan
orangtua, terlihat bahwa dari 116
terlihat
bahwa
dari
116
responden,
per
yang
dirumah.
Berdasarkan alokasi uang jajan
kapita
dengan
keluarga
pendapatan
per
bulan
kantin
khususnya
susu
dan
kategori layak.
Berdasarkan uang jajan per hari
membeli
produknya.
berbagai
jenis
susu
dan
74
orang.
diberikan
oleh
secukupnya
biasanya
Hal
saja,
akan
tersebut
orangtua
karena
hanya
orangtua
memberikan
bekal
bermakna
antara
kebiasaan
dapat
dengan
terdapat
data
penelitian
yang
diperoleh
Hardinsyah
hubungan
uji
yang
statistik
bermakna
yang
kebiasaan
zat
bagi
tinggi
menunjukkan
menunjukkan
gizi
dkk,
dari
dilakukan
bahwa
yang
badan
diperlukan
diantaranya
kalsium,
bahwa
pendidikan
susu
dan
dengan
olahan
judul
susu
semakin
faktor-faktor
yang
menunjukkan
bahwa
Kolmogorov
Smirnov,
dimana
susu.15
D. Hubungan antara Faktor Pendapatan
baik
pula
untuk
dapat
hubungan
yang
bermakna
antara
terdapat
diolah
yang
besar.5
terdapat
BPS
tahun
Sedangkan
hubungan
2005
menurut
Berg,
antara
tingkat
sering
hubungan
menjadi
yang
statistic
bermakna
memungkinkan
suatu
kebiasaan,
16
mempengaruhi
tinggi
badan
anak.
ekonomi
tinggi badan.
15
contoh,
dengan
demikian
semakin
baik.
Selain
itu,
pada
maka
semakin
besar
juga
hasil
penelitian
yang
Palmerah
1,
Kecamatan
terhadap
belum
status
gizi
anak.
Hal
dikarenakan
seseorang
yang
mempunyai
kebiasaan
konsumsi
ini
sekarang
susu
tentu
pendidikan
dan
dapat
kegiatan
penyuluhan
hubungan
agar
dapat
meningkatkan
variabel
kebiasaan konsumsi susu khususnya
variabel
pendapatan
per
Hal ini dapat dibantu oleh komponen
faktor
yang
sehingga
hubungan
dan
dokter
kecil.
Jika
penyuluhan
ini
mempengaruhi
memungkinkan
berbagai
variabel
dilakukan juga pada kelompok umur
muda
terutama
orangtua,
penelitian
ini
alat pengukuran dan pendanaan kepada
pendekatan
terhadap
penelitian.
yang
Analisis faktormempengaruhi
Konsumsi
Susu
Dan
Produk
Cow
milk
Indonesia
Pendek,2013.
Diunduh dari :
http://gizi.depkes.go.id/kurang-
gizi-tubuh-anak-indonesia-pendek.
09 September 2014
5. Utami S. Hubungan
States
Anthropology
Program
antara
Dept.
Human
Indiana
Of
Biology
University
Bloomington. 2004
12. Hardinsyah,
Evy
Damayanthi,
Bone
among
Adolescent
pre-school
1990-2020
in
children
Public
in
Health
Nutrion. 2012.
7. Ganong, William F. Review of
Medical Physiology. Jakarta : EGC.
2005, p. 392-7.
8. Kyvik KO, Girard M, Tokuda F, et
al. Genetic and Environmental
Contributions to Weight, Height,
and BMI from Birth to 19 Years of
Hubungan
Mineral
Acquisition
Girls:
in
randomised,
Nov 15,
(studi
kasus
di
Sdn
November. 2009.
15. Komarudin C. Faktor faktor yang
Keperawatan
Pediatrik.
Vol
1.
status
sosial
ekonomi
ekonomiibu,
2009.
17. Fatmalina
dan
pendapatan
Penetuan
kombinasi
makanan
jajanan
tradisional
harapan
untuk
Penelitian
dan
Pengembangan
Dasar.
Jakarta:
Kesehatan
Kementerian
dari
http://inkesehatan.blogspot.com/20
13/12/19-makanan-mengandung-
kalsium-tinggi.html, 23 September
2014.
19. Restu
pendidikan
N.Pengaruh
ibu,
tingkat
aktivitas
Jakarta. 2012.
22. Martini. Fundamentals of Anatomy
and Physiology. New Jersey:
Prentice Hall. 2001.